CEO Daddy - Bab 201 Yenny Tang Pertama Kali Bertemu Ibu Lu

Rossa Fang mendengar perkataan nyonya-nyonya, sudut mulutnya bergantung senyuman yang hati-hati, membalikkan kepala benar-benar melihat Edbert Fang datang. Melihat ponakan ini, ujung matanya Rossa Fang sampai menembus senyuman. Bisa dilihat dia benar-benar sangat menyukai ponakan ini.

Hanya saja pada saat dia melihat orang yang ikut disamping Edbert Fang, meskipun tetap sedang bersenyum, hanya saja senyuman dimatanya berkurang. Senyumnya bukan dari dalam hati. Seperti didalam mata berbeku satu tingkat es, dimana-mana menembus rasa dingin. Hanya membuat orang terlihat sangat takut sampai berkeringat. Orang yang bisa lihat akan kelihatan, Rossa Fang tidak suka gadis yang dibawa ponakannya itu.

Tetapi didunia ini seharusnya juga ada beberapa orang yang polos juga gegabah. Sedikit pun tidak bisa melihat ekspresi wajah orang.

“hais, nyonya Lu gadis yang dibawa disamping ponakan kamu itu gadis keluarga mana, kelihatannya benar-benar sangat cantik.”

“Iya. Berjalan barang ponakan kamu. Benar-benar sangat cocok, laki-laki berbakat dan perempuan sangat cantik, tidak tahu apakah ada hal bagus sudah mendekat.”

Ekspresi muka Rossa Fang semakin jelek. Senyuman dimuka juga semakin tipis, hanya saja malah memperhatikan penampilan sendiri. Tidak leluasa kambuh, tetapi juga sudah mau tidak tahan lagi.

“Direktur Fang bisa menemukan seorang gadis secantik ini menjadi pacar. Benar-benar mempunyai pandangan yang bagus. Gadis itu kelihatannya adalah seorang gadis yang punya keberuntungan, aku setelah melihat juga merasa sangat suka. Selamat selamat.”

“Iya, aku melihat gadis itu sifat kepribadiannya juga bagus.”

Sebenarnya mereka dengan Yenny Tang masih terpisahkan oleh jarak. Orang yang tidak kenal bisa melihat jelas bentuk tubuhnya sudah sangat lumayan, mana mungkin terlihat cantik atau tidak cantik. Latar belakang keluarga orang ini selalu berbeda satu kepala dengan keluarga Lu dan keluarga Fang. Ingin dari Rossa Fang sini menyambungkan garis untuk keluarganya. Kata-kata baik siapapun juga suka dengar, jadi hanya memungut kata-kata baik untuk dikatakan.

Karena tidak begitu jelas pengalaman hidup Yenny Tang, ditambah tidak mengerti melihat ekspresi wajah orang, jadi masalah menyanjung ini pasti hanya bisa menyanjung sampai atas paha.

“Saya……”

Rossa Fang tersenyum, hanya saja senyumannya ada sedikit dingin, dia berkata: “tinggal sebentar, aku kesana menyapa sebentar.”

Menunggu Rossa Fang membalik badan jalan pergi, barusan beberapa orang itu yang masih dengan semangat memuji Yenny Tang itu, ada sedikit tidak mengerti apa yang terjadi, hanya bisa mencari kesempatan lagi untuk berbicara masalah kerjasama dengan perusahaan Fang. Tidak menaruh masalah ini didalam hati, juga mulai mencari pihak investasi yang baru lagi.

Setelah Rossa Fang pergi, segera berjalan menuju kearah Edbert Fang dan Yenny Tang, ditengah-tengah bertemu lumayan banyak orang menyapa, Rossa Fang hanya mengangguk-angguk kepala saja.

Edbert Fang membawa Yenny Tang berputar satu putaran diruang pesta, dari tangan pelayan mengambil dua gelas sampanye, memberikan ke Yenny Tang segelas dan berkata: “memegang untuk tidak perlu melakukan apa-apa sudah cukup, jangan minum terlalu banyak, besok bisa sakit kepala.”

Yenny Tang memegang gelasnya, mencicipi sesuap, berkata: “Tenang saja, aku bisa mengontrol diri.”

Mata dia ditengah ruang pesta berputar satu putaran, menyadari ada lumayan banyak orang adalah orang dimajalah keuangan. Pantas saja orang lain selalu berkata, orang yang satu jenis akan berkumpul menjadi satu, orang yang satu arah akan mengelompok menjadi satu, kenyataannya orang yang kaya raya temannya semuanya juga adalah orang yang kaya raya.

Diruangan pesta ini takutnya orang yang paling miskin hartanya juga melewati seratus juga, benar-benar orang kaya.

“Bibi kamu sudah kemari.” Yenny Tang melihat Rossa Fang dari jauh menuju kearah dia berjalan kemari, dia dengan santai bersenyum, terhadap Edbert Fang berkata: “Aku tidak mengganggu, kesana duduk-duduk.”

Edbert Fang menangkap tangannya Yenny Tang, berkata: “Tidak perlu, kamu juga bukan orang luar, aku memperkenalkan kamu ke bibi aku.”

Yenny Tang: -------

Hehe, tidak perlu, aku dan bibi kamu tidak hanya kenal, malahan hanya takut bibi kamu sangat membenci pada aku.

Ditunda begini oleh Edbert Fang, ingin pergi juga sudah tidak bisa pergi, Rossa Fang sudah berjalan kemari. Jika dia sekarang baru pergi, terlalu kelihatan sengaja. Jika begini, kelihatan dia tidak hanya tidak memiliki sopan santun, dan juga seperti takut kepada dia.

“Bibi, sudah lama tidak melihat kamu, kamu benar-benar semakin cantik, awalnya sudah muda, sekarang lebih kelihatan awet muda lagi.” Edbert Fang dengan akrab memanggil Rossa Fang, maju kedepan memberi sebuah pelukan hangat kepada Rossa Fang, bisa dilihat hubungan diantara dua orang sangat bagus, sangat dekat.

Rossa Fang juga tersenyum terhadap Edbert Fang, senyumnya sangat akrab, dengan didepan orang luar yang dingin dan berhati-hati, mengeluarkan secara permukaan, dibandingkan dengan ekspresi senyuman yang dingin, senyuman dimukanya sekarang baru benar-benar tersenyum dari dalam hati, senyumnya adalah muncul dari matanya.

“Kamu masih ada muka bilang, begitu lama juga tidak datang kerumah bibi makan bersama, benar-benar anak sudah besar bukan milik ibu lagi.” Yenny Tang tersenyum berkata.

Rossa Fang juga bukan dalam semua hal tanpa sebab, saat ini didepan Edbert Fang, dia hanya seorang orang tua yang biasa, dengan rupa tinggi diatas yang biasanya benar-benar berbeda.

“Bibi yang terlalu sibuk, kesana juga tidak melihat kamu.” Edbert Fang mengakhiri pelukan ini, tidak ingin mengabaikan Yenny Tang, dia memakai nada yang sangat akrab berkata kepada Rossa Fang: “Bibi aku perkenalkan kamu sebentar, ini adalah aku punya…..teman Yenny Tang, dia adalah seorang yang sangat ada jiwa…..”

Edbert Fang dengan nada ringan dan cepat, pada saat memperkenalkan Yenny Tang, membawa ada khusu akrab. Dia sangat dekat dengan Rossa Fang, jadi terhadap gadis yang disukai sendiri, juga ingin membuat orang tua ini menyetujui gadis yang dia suka. Niat dia begitu jelas, Rossa Fang tahu, Yenny Tang juga tahu.

Hanya saja pria yang hangat dan juga bertoleransi tinggi ini, ditakdirkan harus kecewa.

“Aku tahu, aku mengenal nona Tang ini.” Rossa Fang nadanya sangat aneh, tidak bisa dihitung akrab tetapi juga tidak membawa niat buruk, sikap seperti ini kebalikannya malah terlihat jelas bertambah aneh.

Yenny Tang hanya dengan tenang memegang gelas araknya, tersenyum-senyum.

“Iya kah? Kenapa tidak pernah mendengar kalian bicara.” Edbert Fang tidak berpikir banyak, senyumannya tetap lembut dan membuat orang merasa senang.

“Kamu pergi membantu aku ambil sedikit makanan kemari, aku malam hari belum makan apa-apa, sekarang ada sedikit lapar.” Rossa Fang berkata terhadap Edbert Fang.

Edbert Fang melihat Yenny Tang sebentar, kelihatan jelas ada sedikit tidak tenang meninggalkan Yenny Tang sendirian disini.

“Kamu tenang saja, aku akan menjaga nona Tang dengan baik.”

Edbert Fang tetap sangat percaya kepada bibi sendiri, dia dengan lembut dan memanja berkata terhadap Yenny Tang: “Kamu malam sudah makan belum? Ada yang ingin makan tidak, aku juga bantu kamu pergi ambil sedikit.”

“Tidak perlu, aku tidak lapar, sebentar kalau sudah lapar aku bisa pergi mencari makan sendiri, tidak perlu khawatir.” Yenny Tang menghiburnya.

Edbert Fang mendapat jaminan, lalu membalik badan pergi mengambil makanan untuk Rossa Fang.

Rossa Fang tentu saja tidak bersedia lagi ditempat yang banyak orang lalu-lalang berkomunikasi dengan Yenny Tang, dua orang berjalan ke pojokan ruang pesta, Rossa Fang wajah ekspresinya muncul rasa menyindir, matanya penuh sindiran melihat Yenny Tang, sedikit juga sudah tidak ada ekspresi rasa akrab pada saat didepan Edbert Fang.

Yenny Tang juga tidak kaget, jika Rossa Fang terhadap dia bisa dengan ekspresi wajah yang ceria, dia benar-benar bisa mengira Rossa Fang adalah kerasukan oleh siapa.

“Cara kamu benar-benar jauh lebih kuat daripada ibu kamu, jauh sedikit dari Edbert, dia adalah orang yang tidak bisa dijalin kekerabatan oleh gadis seperti kamu ini.” Rossa Fang dengan meremehkan melihat Yenny Tang, nadanya mengandung rasa menyindir terhadap Yenny Tang.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu