CEO Daddy - Bab 202 Pria Ganteng Muncul

Yenny Tang menundukkan kepala melihat sampanye yang didalam gelas kaca, tidak memasuki kedalam hati, sepertinya tidak sedang mendengar Rossa Fang sedang bicara apa.

Hanya saja setelah Rossa Fang selesai bicara. Dia baru pelan-pelan mengangkat kepala. Sepasang mata seperti tidak terjadi apa-apa. Pembicaraan dia, didalam hati dia tidak tergerak sedikitpun.

“Cara aku dan ibu aku malah kebalikkan tidak sehebat nyonya Lu, jika tidak ibu aku juga tidak akan gagal ditangan kamu.” Dia dengan tenang melihat Rossa Fang berkata: “Didunia ini semuanya selalu orang yang berhasil akan menjadi raja, kamu merebut pacarnya teman baik kamu. Kamu sudah berhasil. Jadi kamu baru bisa berdiri disini begitu sombong menunjukkan kamu sendiri betapa mulia, tahun itu cara kamu juga tidak begitu cerah kan? Sekarang malah seperti seorang pelindung. Seperti diri sendiri seberapa tinggi. Kamu begini benar-benar membuat orang merasa sangat muak.”

Masalah tahun itu Yenny Tang tidak ingin mengungkit terlalu banyak, hanya saja Rossa Fang sekali-sekali terlalu memaksa orang. Jika dia tidak membalas, orang lain malah benar-benar menganggap dia adalah kucing yang sakit.

Kamu kenapa berani……” ekspresi wajah Rossa Fang menjadi biru, kemarahannya sampai dadanya naik turun sangat hebat.

Dia dari kecil sampai besar selalu dimanja. Setelah tumbuh besar juga hidupnya selalu dimanjakan. Selalu disanjung oleh orang lain. Sejak kapan ada orang yang berani berbicara begini, ini adalah beberapa tahun ini dia baru pertama kali menemukannya. Lebih tidak bisa diterima oleh dia adalah gadis ini yang seperti sebuah jarum yang selalu dihatinya, pegang sedikit saja juga bisa membuat dia sakit sampai kedalam hati.

“Kenapa? Aku ada apa yang tidak berani. Kamu sudah berumur segini, adalah menganggap diri sendiri sebagai putri atau ibu suri? Tidak ada orang yang mengungkit masalah kenyataan tahun itu. Takutnya kamu tidak mengingatnya, tahun itu kejadian faktanya adalah kamu yang merebut pasangan teman kamu yang akan segera menikah.” Yenny Tang dengan sangat lelah menyindir masalah tersebut.

Eric Lu meskipun tidak ada melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Tetapi dia ada satu kata yang malah tidak salah katakan, yaitu Yenny Tang benar-benar orang yang mulutnya tidak bisa memaafkan orang.

Yenny Tang benar-benar adalah orang yang mulutnya tidak bisa memaafkan orang. Khusus menusuk bagian sakitnya Rossa Fang.

Rossa Fang dikatakan beberapa kata ini oleh Yenny Tang sampai citra selama beberapa tahun ini dijaga juga dibuang, mengangkat tangan ingin memukul Yenny Tang.

Yenny Tang dua hari yang lalu baru saja ditampar pipi oleh Eric Lu bajingan tua itu. Memakai lima butir telur baru membuat muka dia tidak bengkak. Laki-laki itu adalah ayah kandungnya, pukul juga sudah pukul. Rossa Fang dengan dia tidak ada hubungan sedikitpun. Masih merebut pacar ibunya, tidak menyangka juga ingin memukul pipi dia.

Ini jika ditampar satu telapak tangan, dia kelak sudah tidak perlu bergaul lagi.

Dia mengulurkan tangan menangkap tangannya Rossa Fang, mengangkat alis tersenyum berkata: “Kenapa? Malu sampai marah? Kamu hari ini adalah tuan rumah, tak tersangka memukul tamu yang dibawa oleh ponakan sendiri, kelihatannya pendidikan nyonya Lu juga tidak bagaimana.”

Dia dengan dingin melihat Edbert Fang memegang piring makanan jalan kemari, melemparkan tangannya Rossa Fang berkata: “hehe, aku saranin kamu lebih sopan sedikit terhadap aku, aku tidak akan takut terhadap kamu. Sudahlah, sekarang Edbert sudah kemari, aku percaya kamu juga tidak ingin membiarkan dia melihat kamu sekasar ini sampai tidak tersangka mengerakkan tangan memukul teman dia.”

“Kamu sengaja, kamu ingin memanfaatin dia untuk membuat aku marah, kamu ingin membalas dendam kepada aku.” Tangan Rossa Fang yang memegang gelas arak semakin kencang, dengan menggigit gigi berkata. Dengan nada kepastian, seperti sudah menganggap yang dikatakan diri sendiri adalah kenyataan.

“Pemikiran kamu terlalu kotor.” Pada saat Yenny Tang berbicara kata ini, wajahnya sudah mengantung senyuman yang sangat sempurna, dia berkata: “aku tidak perlu demi membalas dendam terhadap seseorang yang tidak ada hubungan sama sekali malah mengorbankan martabat sendiri.”

“Aku tidak akan membiarkan kamu masuk ke pintu besar keluarga Fang kami, adalah burung gereja maka tidak perlu pikir terbang keatas ranting menjadi burung hong.”

Edbert Fang sudah jalan kemari, memberikan piring makanan kepada Rossa Fang berkata: “Bibi, apa yang barusan kalian berdua ngobrol? Aku mencari kalian kemana-mana.”

Rossa Fang berubah kembali lagi menjadi wanita perkasa yang sangat sempurna itu, dia menerimanya tersenyum dan berkata: “Tidak ada apa-apa, hanya sembarangan ngobrol saja.”

“Betul.” Yenny Tang antara iya dan tidak berkata.

Rossa Fang sudah pasti tidak akan membiarkan Yenny Tang bersama dengan Edbert Fang, dia menaruh arak dan piring makanan keatas meja, maju kedepan menarik tangannya Edbert Fang, menunjukkan semacam kekuatan yang tidak boleh menolak berkata terhadap Edbert Fang: “Edbert, barusan ada beberapa tante masih mengungkit kamu, dengan aku pergi menyapa sebentar.”

“Ini……” Edbert Fang ada sedikit merasa kesulitan, tidak tahu harus bagaimana untuk menolak Rossa Fang.

Dia benar-benar tidak tenang meninggalkan Yenny Tang sendirian disini, lagi pula dia juga tidak rela melepaskan kesempatan yang bisa bersamaan dengan Yenny Tang ini. Dan juga hari ini Yenny Tang berdandan dengan sangat cantik, pesta malam hari ini sungguh mengundang banyak pria muda yang ganteng, dia takut Yenny Tang akan dibawa pergi oleh pria mana yang tidak tahu diri.

Yenny Tang tentu saja juga bisa lihat Edbert Fang merasa kesulitan, meskipun dia tidak suka Rossa Fang, tetapi terhadap teman ini Edbert Fang dia masih sangat menyetujui, juga tidak ingin membuat Edbert Fang mengepit diantara dia dan Rossa Fang. Walaupun dia benar-benar berniat untuk membuat hati Rossa Fang tidak senang, juga tidak akan memanfaatin teman ini Edbert Fang.

Sekarang kelihatannya, Rossa Fang wanita yang perkasa ini tidak mungkin mengalah, lalu terpaksa hanya dia yang harus mengalah, berkata: “Tidak masalah, aku kesana makan sedikit makanan, kamu pergi saja. Sebentar kamu selesai sibuk, baru kemari mencari aku.”

“Nona benar-benar mulutnya sangat lincah, pertentangan yang barusan itu, benar-benar bisa dibanding dengan film tahunan.”

Yenny Tang meminum sesuap sempayan, tiba-tiba mendengar ada orang membuka mulut bicara.

Dia berpikir-pikir, bukannya kata-kata ini seharusnya berkata kepada dia? merasakan isi didalam perkataan adalah tertuju terhadap dia. Tetapi mulutnya sangat lincah, kata ini dibanding dengan mulut yang tidak bisa memaafkan orang jauh lebih enak didengar, walaupun semuanya mendeskripsikan sebuah adegan.

Disamping meja atas dia menaruhkan sebuah pot bunga yang sangat besar, didalam pot bunga menusuk bunga Lily yang baru mekar. Dia memutar meja, dibelakang meja melihat ada seorang lelaki, punggungnya bersandar meja, satu tangan memasuki kedalam kantong, satu tangan memegang anggur merah, satu kaki menyusut, menaruh dikaki satunya bagian luar atas, hanya dilihat dari gerakan sudah ketahuan pasti susah diatur.

Memakai sebuah jas putih yang panjang, wajahnya sangat indah, panjang dan lancip, ujung matanya sedikit mengangkat, adalah mata paling menggoda orang, bagian alis bertumbuh sebuah tahi lalat, lebih menambah sebuah gaya yang feminim, indah tapi tidak norak, menggoda tapi tidak berlebihan. Tepi dan sudut mulut berpisah sangat jelas, ada sedikit gagah, benar-benar menambah keindahannya, didalam kelembutan membawa kegagahan, didalam kegagahan membawa kelembutan.

Lelaki ini tidak perlu dicuriga pasti cantik, juga malah tidak terlihat kewanitaan, ujung mata sekali angkat, suduh mulut menambah sedikit ketawa jahat. Dengan Jimson Ye yang dingin, Edbert yang lembut, James Ye yang tenang semuanya tidak sama. Kecantikannya dia adalah termasuk membuat orang merasa kaget, tidak ada orang yang tidak bergerak oleh keindahannya, benar-benar membatasi keindahan jenis kelamin.

Aduh, benar-benar mau dibuat nangis oleh keindahannya.

Jika bukan laki-laki yang tubuhnya tinggi ini, dada rata, lehernya ada simpul tenggorakan, ganteng gagah, kegantengannya luar biasa, bilang dia adalah seorang wanita juga tidak canggung……

Seorang lelaki tumbuhnya seperti ini, masih ingin membuat kita sebagai wanita hidup tidak……sangat frustasi.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu