CEO Daddy - Bab 448 Perhitungan Liando

Walaupun Aurel Liu membenci mereka, tetapi ia tidak akan diam-diam mengabaikan perintah dari James Ye, dan memberinya diskon.

Hanya dengan memberikan perintah kepada para pembantu, mereka otomatis akan melaksanakannya, sehingga ia tak perlu mengerjakannya sendiri lagi.

“Kedepannya ini adalah rumah kalian, jadi janga merasa tidak bebas, dulunya papi kalian yang tinggal di sini, dia besar di sini.” Dapat dilihat kedua anak ini sangat bermusuhan dengannya, ia berpikir kembali sepertinya ia hanya dapat berkata sebanyak itu, dari awal dia tidak pernah memperhatikan Jimson Ye, ia tidak tahu sedikit pun tentangnya. Ia benar-benar masuk kedalam perhatiannya kira-kira empat tahun yang lalu, sayapnya telah tumbuh sempurna, seaat sayapnya mulai keras, ia memegang Perusahaan Ye.

Membahas mengenai Jimson Ye, ia juga hanya dapat menghela napas, sayangnya dia bukanlah anak yang James Ye harapkan, tidak peduli bagaimana berprestasinya Jimson Ye, ia juga tidak akan bahagia, sebaliknya ia menjadi paku di matanya dan duri di dalam dagingnya. Ia ingin memotong sayapnya, dan membuatnya tidak dapat terbang, berkata: “Naik dan pilih lah kamar kalian, kedepannya itu akan menjadi kamar kalian.”

“Aku ingin tinggal di kamar yang dulu di tinggali oleh papi ku.” Mendengar kamar tersebut bekas di tinggali oleh papinya, mata Lani langsung bersinar, ia tersenyum manis, akhirnya semangatnnya kembali berapa persen.

“Boleh juga.” James Ye tidak ingin membuat Jimson Ye banyak keterlibatan dengan kedua anak ini, sebenarnya ia tidak setuju, tetapi melihat senyum Lani yang begitu bahagia, ia pun luluh.

Ia membawa Liando dan Lani naik ke lantai atas, ia baru menyadari bahwa dirinya tidak pernah peduli sama sekali Jimson Ye tinggal di kamar sebelah mana.

Ia menghentikan langkahnya karena canggung, lalu berkata: “Kamar papi kalian dikunci, aku tidak memiliki kuncinya, aku akan memanggil pembantu untuk membukakan pintunya.”

Setelah ia memanggil pembantu, baru akhirnya ia tau dimana letak kamar Jimson Ye.

Isi kamar Jimson Ye di dominasi oleh warna hitam dan putih, sama seperti orangnya yang dingin, melihatnya saja membuat kehilangan selera, semua sisi kamar menunjukkan sisi dingin dan serius.

“Ini benar-benar kamar papi, aku mencium aroma papi.” Lani berlari kearah tempat tidur, lalu berbaring diatasnya, ia mencium aroma yang ada di selimut dan tersenyum manis, menunjukkan kedua lesung pipi dan juga kedua taring kecilnya, terlihat manis dan lincah.

“Kalau kamu suka kamar ini, kedepannya kamar ini akan menjadi milik mu.” James Ye berkata dengan ramah di iringi sebuah senyum dari wajahnya.

“Terimakasih.” Jawab Lani dengan sopan.

“Sama-sama, kalau nanti kamu butuh sesuatu katakan saja kepada kakek, kakek akan memberikannya kepadamu.”

“Kalau aku mau mami dan papi ku apakah kamu juga bisa memberikannya?”

James Ye tidak menjawab pertanyaan Lani, ia tak ingin membuatnya kecewa, sehingga ia memilih untuk tidak menjawab dan langsung menghindari pertanyaan itu, ia berkata kepada Liando: “Ayo pilih kamar untuk mu.”

“Tidak perlu, aku cukup satu kamar dengan adik ku saja.” Jawab Liando tenang.

Mereka juga tidak akan berlama-lama tinggal di sini, hanya tempat untuk tinggal sementara waktu ini saja, sama sekali tidak perlu menyiapkan kamar untuk mereka.

“Kalau begitu untuk sementara seperti ini.” James Ye tidak ingin mengecewakan, sehingga ia tidak menolaknya, ia akan memilih dua kamar yang menghadap ke matahari, lalu mendekor ulang, kemudian baru menyuruh mereka untuk pindah.

Kakek dan kedua cucunya memiliki watak pemikiran masing-masing, masalah tempat tinggal sementara telah selesai.

Waktu juga sudah tidak pagi lagi, cahaya matahari menembus masuk ke sela-sela tirai kamar, sepertinya waktu tidak pagi lagi, Liando takut Yenny Tang khawatir, ia ingin menelpon Yenny Tang untuk memberikan kabar kepadanya.

“Aku ingin menelpon mami.” Liando masih mengingat kesepakatan mereka, mata hitam dan putih yang besar penuh dengan keseriusan dan juga kemisteriusan.

“Telepon ada di ruang tami, kamu boleh menelpon sendiri, anggap saja ini rumah kalian, jangan terlalu kaku.” James Ye berjalan keluar dari kamar Jimson Ye bersama mereka berdua, lalu mengatakannya.

Liando memegang tangan Lani berjalan menuju samping telepon, James Ye kembali ke lantai atas untuk mengganti baju. Ia tidak berfikir untuk mendengar apa yang akan dikatakan oleh kedua anak ini kepada maminya, dua anak berumur enam tahun, ia tidak khawatir menenai trik apa yang akan di pakai oleh kedua anak tersebut di belakangnya, di tambah dengan seorang Yenny Tang yang sama sekali tak pernah ia anggap ada.

Asalkan ia dapat mengkontrol Jimson Ye, maka ibu dan kedua anaknya tidak akan bisa bergerak kembali.

Sayangnya, ia sebenarnya terlalu menganggap remeh kedua anak kecil yang baru berumur enam tahun itu.

Hal yang seharusnya ia anggap aman, akhirnya menjadi gagal, semuanya tidak ada hasil.

......

Saat Yenny Tang menerima panggilan dari Liando, hatinya akhirnya tenang.

“Mami jangan khawatir, aku dan adik berada di rumah James Ye, dia tidak mempersulit kami, dia menyuruh kami memanggilnya kakek, dia juga memberikan kamar papi kepada aku dan adik.” Liando berbicara kepada Yenny Tang melalui telepon.

“Sekarang aku langsung menjemput kalian pulang ya?” Yenny Tang bertanya dengan suara sedikit serak.

“Tidak perlu, kita sendiri yang menyetujui untuk pulang bersama ke rumah keluarga Ye, jadi biarkan saja dia menjaga kita, fokus saja dengan apa yang ingin kamu lakukan.” Liando berkata dengan santai: “Mami, kami akan menunggu mu dan papi untuk menjemput kita pulang, kalian harus kemari oke?”

“Baik......” hidungnya terasa sedikit nyeri.

Dia tau maksud Liando, dia sangat mengerti jika papinya sedang ada masalah.

Dia takut gara-gara mengkhawatirkan mereka membuat konsentrasinya terbagi. Sehingga ia setuju untuk ikut dengan James Ye, dia percaya pada Jimson Ye dan dirinya, dan tidak ingin merepotkan mereka. kedua anak ini sangatlah dewasa, dewasa hingga membuat hatinya perih.

Dulunya ia selalu bersyukur memiliki anak yang dewasa dan cerdas, tetapi sekarang kedewasaan dan kecersadan mereka membuat hatinya perih.

“Kamu tenang saja, aku dan papi pasti akan menjemput kalian.” Yenny Yang menutup matanya menggunakan tangannya, ia bejanji dengan suara yang tercekik.

“Kita akan menunggu mu.” Ujar Liando.

“Mami, aku sangat rindu mami, juga rindu papi.” Suara manja Lani terdengar dari telepon.

“Sayang, mamu juga rindu kalian.”

“Aku akan baik-baik mendengar perkataan kakak, dan menunggu mami dan papi menjemput kita, aku juga ingin makan ‘dog biscuit’ buatan papi.”

“Kamu bukan anak anjing, kenapa kamu makan ‘dog biscuit’.”

“Aku suka.”

“Baik, nanti papi akan buatkan kamu sedikit lebih banyak, agar kamu makan sampai puas.”

“Semoga ibu panjang umur, aku sangat sayang kakak, mami dan juga papi.”

“Mami dan papi sangat menyayangi kamu dan juga kakak.”

“Mami harus cepat menjemput kita, aku tidak suka paman itu. Dia dulu pernah memarahi mami dan papi, dan masih ingin menyuruh ku memanggilnya kakek, dan memanggil bibi galak itu dengan sebutan nenek, aku tidak akan melakukannya.”

“Kamu harus patuh, harus dengar perkataan kakak, jangan nakal ya, paham?” Yenny Tang memberikan perintah kepadanya, ia takut Lani mengalami kerugian.

Walaupun mereka cerdas, tetapi mereka tetaplah seorang anak berumur enam tahun. Mereka tidak akan mengalami kerugian jika ia mengatakan sebuah ceramah, tetapi jika langsung memarahi mereka, mereka akan mengalami sebuah kerugian yang besar.

“Tenang saja.”

“Baiklah, kita tutup dulu telponnya, mami harus menjaga diri dengan baik, sampai jumpa lagi.” setelah selesai bicara, Liando langsung menutup telepon.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu