CEO Daddy - Bab 404 Anak Lucu Melawan James Ye

Lani melototi mata hitam itu, penuh dengan aura, sangat cantik, membuat orang sama sekali tidak bisa membencinya, malah mata besarnya yang karena dia marah, membuat orang merasa semakin lucu.

Mengenai Liando yang mengatakan perkataan itu sangat serius, perkataan yang sangat gagah, perkataannya sama sekali tidak mirip perkataan anak yang berumur 6 tahun,membuat orang terkejut. Menggunakan logika, pikiran yang sangat jelas, membuat orang sesaat tidak tahu bagaimana membalasnya, seorang anak yang memiliki pemikiran yang gesit.

Mengenai kedua anak itu yang marah padanya, James Ye sama sekali tidak marah.

Malah semakin suka dengannya, menyayangkan kedua anak ini, melihat mereka merasa sangat dekat.

Dimata Jimson Ye dipenuhi maksud puas, dia saat ini hanya ingin memeluk kedua anak dan memberi penghargaan padanya, penampilan tadi benar benar menakjubkan.

Dia berdiri, menatap anaknya yang melototi James Ye, mengeluarkan uang dan simpan dimeja, langsung menggendong anaknya,berkata dengan senyuman dingin: “Kamu ingin memberikan Perusahaan Ye pada kakak, juga harus lihat aku setuju tidak, kedepannya akan jatuh ketangan siapa,kita lihat saja nanti.”

Selesai mengatakannya, dia meninggalkannya tanpa ragu.

James Ye juga berdiri ingin mengejarnya, tapi melihat Liando yang bersandar di bahu Jimson Ye, mata yang dingin, langkah kakinya berhenti, melihat Jimson Ye membawa kedua anak yang lucu itu pergi meninggalkan pandangan matanya.

Keluar dari kafe, tida orang kembali ke mobil, dimata Jimson Ye tidak lagi ada tatapan dingin terhadap James Ye,bertanya: “Hari ini Papi bawa kalian pergi main, siang nanti pergi kekantor jemput Mami makan bersama.”

“Baik….” Lani menepuk tangan dan menganggukkan kepalanya menyatakan setuju.

Liando juga tidak mengeluarkan ekspresi menolak, pastinya sudah menyetujuinya.

“Jadi kalian ingin pergi kemana?” Jimson Ye memakaikan sabuk pengamannya, menengok kebelakang bertanya pada Liando dan Lani yang duduk dibelakang.

“Pergi ke Taman Bermain.” Lani memberikan pendapat.

“Kalau Liando?” Jimson Ye bertanya.

Liando dari dulu memang menyayangi adiknya, sekarang mengetahui Lani ingin pergi ke Taman Hiburan,pastinya berkata: “Dengarin adik saja.”

“Baik,dengarin kalian saja, kita pergi main ke Taman hiburan.” Jimson Ye berkata dengan nada memanjakan mereka.

Mereka bertiga pergi ke Taman Hiburan, akhir pekan banyak orang yang datang kemari, berhimpitan. Jimson Ye yang tidak suka dengan keramaian juga terjebak dalam keramaian itu, menggandeng erat tangan Liando dan Lani, takut jika tangan kendor, dua anak ini akan hilang.

Jimson Ye berusaha menahan sifat amarahnya, baru saja bisa masuk kedalam Taman Hiburan, untung saja Taman Hiburannya besar, setelah masuk kedalam tampak jauh lebih santai.

Lani dan Liando pergi mengambil balon, Lani melihat banyak anak kecil yang duduk diatas bahu papinya dan berjalan kesana sini,merasa sangat menarik, langkah kakinya terhenti dan menatap mereka dengan tatapan iri.

Tapi lihatlah Papi mereka, lalu melihat lihat Papinya, sangat susah memerani nya, karena Papi terlalu tampan, sangat keren. Jika dia menaiki bahunya, sangat menjelekkan penampilan Papi.

Jimson Ye menyadari keanehan Lani, sekali menundukkan kepala melihat Lani meskipun sangat pintar digandeng papi nya dan berjalan mengikuti papinya,tapi matanya terus melihat orang lain.

Dia bukanlah orang yang berhati lembut, tapi sejak memiliki Liando dan Lani, dia sekali lihat sudah tahu bahwa Lani ingin seperti mereka duduk diatas bahu, dia tersenyum,berkata: “ Sini Papi gendong kamu tinggi tinggi, dengan begitu kelihatan lebih tinggi.”

Dia melepas tangan Liando, mengangkat Lani tinggi tinggi, angkat sampai atas membiarkan Lani duduk di bahunya, berkata: “Lihatnya tinggi tidak?”

Dia yang dulu pasti tidak akan pernah berpikiran bahwa dia juga memiliki satu hari ini, membiarkan satu anak berumur 6 tahunan duduk diatas bahunya, dan masih melakukannya dengan senang hati, didalam hati terasa indah, menjadi seorang budak sepenuhnya.

Satu tangan Lani memegang kepala Papinya, satu tangannya lagi memegang tali balon, diwajahnya penuh dengan senyuman,dan suara tawa sangat merdu di telinga, suara tawa yang membawakan kebahagiaan, membuat orang yang mendengarnya juga ikutan tertawa.

“Lihatnya sangat tinggi, Papi merdeka.” Lani berkata dengan senang: “Papi, aku ingin bermain Roller Coaster, dan mau main kapal bajak laut…….”

“Baik, kita pergi sekarang.” Dia menggunakan satu tangan menopang pantatnya Lani, dan satu tangannya lagi menggandeng putranya dengan erat.

Berjalan setengah jalan, Jimson Ye menurunkan Lani,berkata pada Liando: “Kamu juga coba lihat pemandangan dari atas,coba lihat pemandangan apa yang bisa kamu lihat.”

Mata Liando bersinar, menatap Jimson Ye dan telinga memerah.

Sebenarnya dia juga ingin seperti anak anak lainnya duduk diatas bahu Papinya, tapi dia merasa dia sudah menjadi pria yang besar, itu jelas permainan yang disukai anak kecil. Jadi meskipun dia sangat menginginkannya, tapi juga tidak enak untuk mengatakannya.

Lewat beberapa waktu ini Jimson Ye berhubungan dengan mereka, sudah hampir mengerti sifat anaknya, walaupun pintar tapi juga sedikit pemalu. Jadi dia bukan sedang mempertanyakan pendapatnya, tapi langsung melakukannya, lalu langsung mengangkat Liando duduk dibahunya.

Wajah Liando yang terlihat cuek itu,seketika terlihat ada senyuman diwajahnya, karena saat dia mengeluarkan senyumannya akan terlihat dua lesung pipinya .

Lesung pipi Yenny Tang yang begitu manis menurun pada dua anak ini. Hanya saja biasanya Liando tidak tersenyum, jadi sedikit orang yang mengetahuinya, dia sama dengan adiknya, sama sama mempunyai dua lesung pipi yang manis.

Duduk diatas Roller Coaster, terdengar suara angina lewat dari telinga, Lani memegang erat tangan Jimson Ye, kaget sampai teriak teriak.

Hanya Liando dan Jimson Ye yang tetap tenang, seperti bukan sedang memainkan Roller Coaster yang ekstrim ini, tapi duduk di tanah datar.

Lani bermain dengan gila gilaan, biasanya Yenny Tang jarang ada waktu bisa membawa mereka berdua pergi main ke Taman Hiburan, dan Yenny Tang juga kadang melarang mereka main ini itu, lebih baik bermain dengan Papi.

Setelah bermain Roller Coaster, lalu pergi main kapal bajak laut, terus bermain hingga siang, sebelum pergi jemput mami Lani masih ingin bermain cangkir kopi berputar.

Jimson Ye sangat memanjakannya, sebelum pergi masih membawanya pergi bermain cangkir kopi berputar itu.

Lani bermain dengan sangat senang, Jimson Ye dan Liando duduk bersama, Liando masih memikirkan perkataan antara James Ye dan Jimson Ye, dia berkata dengan tenang: “Papi, kamu menginginkan Perusahaan Ye,kita bisa terus mengakuisisi saham individu, dengan cepat kita akan menjadi pemegang saham tertinggi di Perusahaan Ye, dengan kemampuanmu pasti kamu akan tetap jadi direktur disana.”

Jimson Ye tertegun, tidak menyangka masalah ini masih diingat oleh putranya.

“Tidak perlu lagi, aku mempunyai rencana sendiri.” Jimson Ye menepuk rambutnya,berkata: “Dulu Papi merasa Perusahaan Ye sangat berarti karena aku merasa Perusahaan Ye adalah hasil kerja kerasku, aku tidak ingin hasil kerja kerasku diberikan pada orang lain.”

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu