CEO Daddy - Bab 324 Jangan Menginjak Perasaan Aku

Yenny Tang memberi lirikan kepada Jimson Ye, hanya semenit saja dan terdengar suara Cindy Zhao yang marah berkata: "Yenny Tang dasar kamu wanita jalang, beraninya melacak posisiku ... Tut tut tut ......"

"Halo. Halo. Halo, Cindy Zhao, dengarkan aku, semua ini adalah kesalahpahaman, kamu tidak boleh menyakiti putra dan putri aku, tidak peduli apa yang kamu inginkan akan aku lakukan." Yenny Tang mendengar perkataan dari sana yang begitu dingin, dia masih memegang erat ponsel dan berbicara dengan Cindy Zhao di ujung telepon. Sekalipun dia berbicara lebih banyak, Cindy Zhao tidak akan kedengaran lagi, tetapi dia tidak mau menyerah: "Aku mohon Cindy Zhao, jangan menyakiti kedua anak itu. Mereka berdua tidak bersalah. Mereka baru berusia enam tahun dan mereka tidak tahu apa-apa. "

Jimson Ye memandang Yenny Tang dengan sangat serius ke telepon yang telah diputuskan, seolah-olah lawan bicara masih bisa mendengarnya, dan hatinya merasa tidak enak. Dia lebih memilih Yenny Tang menangis dengan keras, itu tidak akan membuatnya lebih sakit seperti sekarang, terkadang boleh keluarkan semua tangisan, juga belum tentu kekecewaan yang sebenarnya.

Ada rasa sakit yang tak berkesudahan di hati, Jimson Ye meletakkan laptop di tangannya, berjalan ke sisi Yenny Tang dan menyambar ponselnya.

"Apa yang kamu lakukan? Cepat kembalikan ponselku, kalau tidak Cindy Zhao akan marah dan akan berbuat sesuatu kepada Liando dan Lani. Aku tidak bisa membiarkan mereka terluka." Yenny Tang mencoba mengambil ponsel kembali dari tangan Jimson Ye, dengan nada yang hebat.

Jimson Ye berbalik ke samping, menghindari tangan Yenny Tang.

Meskipun Yenny Tang tidak rendah, ia memiliki sepasang kaki yang panjang, tetapi ia tidak terlalu tinggi. Karena kaki yang panjang dan lurus itu memberikan aku gambaran yang lebih tinggi, tetapi kenyataannya adalah dia hanya memiliki tinggi 165cm, dan Jimson Ye tingginya 185cm, mereka berbeda 20cm. Jadi, bahkan jika dia mengenakan sendal hak tinggi dan mengangkat tangannya untuk meraih ponsel yang ada di tangan Jimson Ye, juga tidak akan tercapai.

Dia melompat ke atas, karpet di bawah kakinya lembut dan sendal hak tingginya menginjak karpet lembut ketika dia mendarat, hak tingginya bengkok, dia berdiri tidak seimbang akhirnya dia terkilir dan jatuh dengan posisi pantatnya duduk di lantai.

Air mata yang semula berkumpul di matanya akhirnya jatuh tak terkendali, matanya yang menangis merah, tetapi dia tidak menangis sedikit pun. Dia hanya menggunakan sepasang mata merah dan menatap Jimson Ye dengan getir, lalu berkata dengan dingin, "Kembalikan ponselku."

Jimson Ye juga tidak mempedulikan gambarannya seperti apa, ia duduk bersila disampingnya, mengulurkan tangan, memegang pundaknya, dan mengarahkan pandangannya pada Yenny Tang: "Kamu tenangkan diri dulu, panggilannya sudah dimatikan. Ia menyadari ponselnya telah dipasang program pelacakan.”

"Mengapa dia bisa mengetahuinya? Apakah kamu sengaja? Kamu begitu berbakat, jika kamu tidak ingin orang lain menemukannya, kamu pasti bisa melakukannya. Aku tahu kamu adalah ahli komputer yang sangat berbakat, waktu itu sistem keamanan perusahaan Ye bagitu ketat adalah kamu sendiri yang merancangnya. Kamu begitu hebat, bagaimana mungkin sistem pelacakan kecil ini disadari olehnya?”

Yenny Tang memandang Jimson Ye dengan penuh tekad dan bertanya dengan serius: "Apakah kamu menyalahkan aku karena tidak memberitahu kamu bahwa aku sudah memiliki dua anak, jadi kamu ingin membalas dendam padaku, sehingga dengan sengaja membiarkan Cindy Zhao menyadari ini. Jika anak itu benar-benar mendapat masalah di tangan Cindy Zhao, kamu bisa dengan darah dingin memberikan aku sebuah pengorbanan yang tidak mampu aku bayar seumur hidupku? Dan di masa depan kamu masih bersedia memberiku muka dan bermain-main denganku, juga tidak akan membuat aku merasa jijik. Malah aku yang akan berterima kasih kepada kamu karena telah membantuku hari ini. Jual aku, lalu aku yang membantumu menghitung uang. Bagus, sangat bagus. Kamu sungguh seorang pengusaha yang sukses, tidak heran perusahaan Ye menjadi semakin jaya di tangan kamu. Kamu sungguh luar biasa, aku kagum dengan caramu. Biar ku katakan kepadamu, kamu adalah pria yang tidak masuk akal, aku Yenny Tang sedikit pun tidak merasa menyayangkan dirimu.

Suara Yenny Tang bergetar begitu parah sehingga dia tidak tahu apa yang dia bicarakan, tetapi hanya ingin melampiaskannya.

Jimson Ye mendengarkan kata-kata Yenny Tang, suhu di matanya menjadi lebih dingin dan ekspresi wajahnya menjadi lebih acuh tak acuh. Sama seperti saat Jimson Ye berada di depan James Ye dan Aurel, dingin sama sekali tidak memiliki suhu, seperti sebuah karya seni yang di pahat seniman, indah namun tidak bernyawa.

Dia memegang tangan Yenny Tang dengan erat dan melonggarkannya sedikit demi sedikit, bibirnya merapatkan rapat, matanya penuh amarah, dan kegelapan itu seperti jurang maut dari neraka, kedalamannya tidak terduga.

“Yenny Tang, aku benar-benar gila, sampai kamu bisa menginjak-injak perasaanku seperti ini, dan membuatmu menghancurkan hatiku yang sesungguhnya.” Jimson Ye melonggarkan tangan di bahunya, membuka telapak tangan dan meletakkan ponsel ke tangannya. Dia menatap langsung ke mata Yenny Tang, pandangan matanya yang dalam dan berkata: "Karena kamu tidak menyayangkanku, maka lain kali aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku tidak akan membiarkanmu menginjak kesungguhan hatiku seperti ini lagi. "

Setelah mengembalikan ponsel kepada Yenny Tang, Jimson Ye berdiri dan berbalik untuk pergi.

Mendengar suara "Phung" dari pintu, Jimson Ye pergi tanpa peringatan.

Dia berbalik badan dan pergi seperti itu, sama seperti ketika dia memasuki kehidupannya dengan tidak masuk akal dan tak terduga, perlahan-lahan menembus ke dalam kehidupannya. Darah dan hujan yang menggerakkan hidupnya, tetapi malah ia melambaikan lengan bajunya dan berbalik pergi.

Dia menutupi dadanya, dan rasa sakit di hatinya menyebar ke seluruh anggota tubuhnya.

Perkataan dia untuk pergi, mungkin benar-benar akan pergi. Meskipun dia tidak masuk akal, dia tidak plin plan, dia sombong, tetapi tidak sembrono. Sombong dan tidak masuk akal tetapi itu membuat orang suka dan benci, meresap ke tulang kamu. Ketika kamu ingin menolak, mereka sudah dimakan olehnya, dan tidak ada sisa tulang yang tersisa.

Ketika dia berada dalam keadaan tertentu, dia bisa makan orang tanpa memuntahkan tulang.

Tetapi apakah pria ini baik atau buruk, dia akan berakhir di panggung kehidupannya.

Dia bersandar di sofa, kakinya melengkung, tangannya melilit kakinya, dan wajahnya terkubur di kakinya. Dia tahu bahwa saat ini air mata adalah hal yang paling tidak penting, tetapi dia perlu melampiaskannya, kalau tidak dia takut Liando dan Lani belum ditemukan, dan dia akan runtuh terlebih dahulu.

Dia menangis sendirian, dan tidak melihat pintu yang terpaksa Jimson Ye tutup dan pada saat ini, pintu perlahan terdorong terbuka.

Yenny Tang memeluk dirinya sendiri dengan erat, semakin sedih, semakin takut, menangis hingga tersendat-sendat.

Sekarang dia sama sekali tidak menyesal waktu itu berurusan dengan Cindy Zhao. Yang dia sesali adalah dia tidak cukup kejam turun tangan pada waktu itu, tidak memangkas rumput hingga ke akar, sehingga memberikan Cindy Zhao kesempatan untuk membalas.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu