CEO Daddy - Bab 263 Jimson Ye Sengaja Mengintrogasi

Orang seperti Jimson Ye selalu bersikap arogan, hanya dirinya yang boleh mencium, tetapi pria lain tidak boleh menciumnya. Ini seolah seperti kasus yang hanya mengizinkan pejabat negara untuk mendapatkan penerangn dan tidak membiarkan orang lain menyalakan lampu.

“Tidak ada.” Yenny Tang menggeleng-gelengkan kepala. Dengan wajah kebingungan bertanya: “Yang kamu maksud dari orang atau hal istimewa, maksudnya apa?”

Dia tidak percaya Jimson Ye yang begitu sibuk, masih ada waktu untuk melakukan pekerjaan mengintrogasi seperti ini, kalau sampai dia mengetahui kejadian saat ia berada di Maldives waktu itu, maka dia akan mencari seutas tali kemudian menggantung dirinya di dalam kamar mandi Jimson Ye.

Lagi pula, kalau sampai Jimson Ye mengetahuinya, dia masih bisa bilang, dia tidak merasa Toni Lin istimewa sedikit pun, dan juga tidak merasa kejadian dia tercebur kedalam laut waktu itu termasuk hal yang istimewa? Mengenai hal seperti ini, orang baik akan melihatnya sebagai hal baik, yang bijak akan melihatnya dengan bijak, tergantung kepada siapa yang melihatnya.

Disaat Yenny Tang merasa Jimson Ye masih akan mengintrogasinya lebih dalam lagi, tetapi malah dengan mudahnya Jimson Ye melepaskannya begitu saja. Dia berkata: “Tidak ada apa-apa.”

Jimson Ye menyimpan kembali gantungan kunci tersebut, melihat Yenny Tang yang seperti itu, ia tidak merasa Yenny Tang seperti sedang berbohong. Masalah mengenai sang peretas dan Yenny Tang sama sekali tidak ada hubungannya.

Yenny Tang melihat Jimson Ye saat ketika ia sedang ingin memasukkan gantungan kuncinya, alisnya meninggi. Tidak tau mengapa, gerakan Jimson Ye saat ia sedang memasukkan gantungan kunci tadi seakan ia pernah melihatnya, sepertinya dia pernah melihat seseorang juga pernah melakukannya.

Tetapi dia tidak ingin banyak memikirkannya, melihat menu pesanan makanan Guang Dong yang telah tersusun di meja mereka, ia tidak dapat menahan diri untuk tidak terlihat rakus dan serakah, kemudian mengabaikan semua pikirannya itu, lalu mennjepitnya masuk kedalam perutnya.

......

Yenny Tang terlihat seperti anak kecil, jari telunjuknya menekan bagian pelipis keningnya, jari satunya lagi memengang sebuah pensil, bagian atas meja di penuhi dengan gambar desain yanng baru di gambar.

Mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu, Yenny Tang meluruskan duduknya kemudian baru berkata: “Masuk.”

Edbert Fang mendorong pintu, sepasang tangannya di simpan di belakang, ia berdiri di depan pintu sembari tersenyum menatapnya.

“Kenapa kamu bisa datang? Kalau ada sesuatu kamu bisa langsung menelpon dan menyuruh ku keatas saja.” Melihat Edbert Fang berdiri di depan pintu, Yenny Tang langsung berdiri menyambutnya.

Edbert Fang menyentuh nyentuh dagunya, lalu berkata: “Duduk saja, aku datang kemari untuk memberikan mu sebuah kejutan.”

“Kejutan?” Yenny Tang bertanya dengan sedikit ragu.

Yenny Tang tidak berani merasa tersanjung mengenai kejutan yang di katakan oleh Edbert Fang, dia sudah pernah dibuat takut oleh kejutan yang diberikan oleh Edbert Fang sebelumnya, kali ini mendengar Edbert Fang menyebutkan kembali kata-kata kejutan, berarti dia sendiri telah menerima sebuah ketakutan.

“Benar, sebuah kejutan yang sangat besar.” Edbert Fang juga tidak ketinggalan, ia menarik kursi di depan meja Yenny Tang, kemudian duduk di sana dan mengangguk-anggukkan kepala, dengan sangat pasti menunjukkan itu benar-benar kejutan, kejutan yang sangat besar.

“Oh? Coba perlihatkan.” Yenny Tang mengambil sebuah gelas kosong, kemudian menuangkan air hangat di dalamnya lalu memberikannya kepada Edbert Fang.

Edbert Fang membuatnya menjadi penasaran, kemudian ia mengeluarkan sebuah surat yang sedari tadi disembunyikannya di belakang tangannya, lalu memberikannya kepada Yenny Tang.

“Apa ini?” dia mengambil sebuah amplop putih tanpa tulisan, ia memandanginya sejenak kemudian bertanya.

“Buka saja nanti juga pasti tau.” Edbert Fang menyuruh Yenny Tang untuk membukanya.

“Begitu rahasia, sebenarnya benda apa ini?” dia membuka surat tersebut, itu adalah sebuah surat bertuliskan bahasa Inggris dan juga sebuah undangan.

Dia membuka surat, kemudian membacanya sejenak, setelah selesai membaca habis surat tersebut, matanya langsung berbinar, setelah membacanya sekali lagi matanya semakin berbinar-binar, senyumnya mengembang lebih tulus membuat orang yang melihatnya tersentuh.

“Edbert, ini adalah desain perancang perhiasan tahun 20XX di DeBeers Itali, mereka mengundang ku untuk ikut serta dalam desain tersebut.” Dia sangat semangat hingga mencubit dirinya sendiri, ia mencubit dirinya sekuat tenaga, tetapi itu semakin membuatnya bahagia, ia sangat gembira hingga hampir tak dapat berkata-kata: “Apakah kamu tau? Ini adalah kompetisi desain perhiasan yang paling otoritatif dan terlama, harus memerlukan sebuah rekomendasi oleh seorang desainer yang telah memenangkan kejuaraan di masa lalu, atau setidaknya kamu perlu mendapatkan sepuluh juara desain bersertifikat nasional untuk berpartisipasi dalam desain ini, harus memiliki lima atau lebih juara barulah memiliki kesempatan, dan lagi ini diadakan lima tahun sekali. Disana akan berkumpul para desainer perhiasan terbaik di dunia, dan dari negara Cina kita hanya ada duia orang yang pernah berpartisipasi dalam kompetisi desain ini. Aku pikir sekiranya mungkin aku harus menunggu sampai kompetisi selanjutnya barulah dapat ikut berpartisipasi, tidak disangka mereka dapat mengundangku, aku sunggug tidak menyangka, sungguh sangat gembira.

Melihat Yenny Tang begitu bahagia membuat senyum diwajah Edbert Fang semakin dalam.

“Selamat.” Ujar Edbert Fang.

“Terimakasih.” Yenny Tang mengambil surat undangan tersebut kemudian meletakkannya didepan dadanya, senyum konyol yang tidak cocok dengan wajah cantik itu keluar.

Benar-benar sangat bagus, jika dia pergi untuk mengikuti kompetisi DeBeers, para bangsawan dapat belajar lebih banyak dari para desainer yang berprestasi, realistisnya, walaupun ia datang kesana hanya untuk meramaikan saja atau hanya menunjukan wajahnya, maka untuk kedepan, nilai dirinya sebagai seorang perancang akan sangat meningkat, ia akan langsung berubah menjadi seorang perancang yang terkenal, gajinya juga akan mengalami kenaikan yang drastis.

Jadi dia hanyalah memenangkan satu kali kejuaraan desain, dapat menerima undangan adalah sebuah keajaiban yang luar biasa.

Karena sangat bahagia, jadi dia memutuskan untuk meneraktir Edbert Fang makan siang, ia memilih sebuah restoran terdekat yang paling mahal, tidak menuntut yang terbaik, hanya menuntut yang paling mahal. Seporsi nasi dapat menghabiskan berjuta-juta uangnya, tetapi ia mengeluarkan uangnya dengan perasaan bahagia.

Sepanjang hari dirinya merasa seolah sedang terbang diatas awan, benar-benar menyenangkan.

Malam hari setelah pulang kerja, ia masih tidak dapat lepas dari perasaan bahagia, rasanya seperti memenangkan lotre sebanyak satu triliun.

“Mengapa kamu menyeringai sendirian disana? Senyummu juga sedikit jelek.” Yana Luo akhirnya tidak bisa menahannya setelah melihat senyum konyol Yenny Tang yang ke lima puluh delapan kalinya, ia meletakkan jeruk di tangannya kemudian bertanya.

“Benar, mami sedari tadi pulang kamu terus menerus tersenyum.” Lani mengangguk-anggukkan kepalanya, yang berarti dia setuju dengan perkataan Yana Luo.

Yenny Tang sudah tidak tahan sejak tadi, ia ingin membagikan kebahagiaannya kepada mereka semua, tetapi dia tetap menahannya hingga ada seseorang yang bertanya kepadanya terlebih dahulu. Dan sekarang seperti yang diharapkan akhirnya Yana Luo bertanya, Yenny Tang mengeluarkan surat undangan tersebut kemudian berkata: “Vanny, kamu tau tidak? Yang diadakan lima tahun sekali di itali, dengan persyaratan yang sangat sulit hingga membuat banyak perancang langsung menyerah hanya pada saat sampai di depan pintunya saja, sebuah perlombaan yang paling bergengsi secara langsung mengundangku untuk mengikuti kompetisinya, kalau belum pernah berpartisipasi dalam kompetisi ini, maka belum bisa menyebut dirinya sendiri sebagai seorang perancang nomor satu, kamu tidak bisa mengatakan kamu adalah desainer top tanpa memenangkan penghargaan, mereka mengundangku secara langsung, ini adalah harapan dan mimpi seluruh desainer.

Matanya berbinar-binar, ia berkata: “Sepertinya aku benar-benar berbakat, nantinya aku adalah seorang perancang yang terkenal.”

Yana Luo dengan cepat membaca surat tersebut, kemudian berkata dengan dingin: “Aku rasa ada kemungkinan mereka salah kirim.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu