CEO Daddy - Bab 56 Bukan Single Tapi Janda

“Kenapa hari ini cuma ada kita berdua saja?” Yenny bertanya dengan sedikit canggung.

Dia akhirnya baru menydari di restoran hari ini menjadi sepi.

“Saya tidak ingin anda terganggu, jadi saya sudah membooking seluruh ruangan restoran ini”.

Mata Edbert Fang menyala memandangi Yenny seakan terbakar.

He..he…

Maka dari itu, meskipun Edbert Fang tidak mengatakannya,tapi mengingat perkataaan Jimson Ye kemarin yang merusak itu, dalam hati juga masih terasa tidak enak.

Tambah lagi ini: “restoran ini telah di booking oleh saya”, itu tampak seperti konglomerat tiada tanding dan hampir membuatnya ingin berlutut.

Konglomerat, mari kita jadi teman!

Edbert kemudian berdiri. Menghampiri ke sisi Yenny Tang. Memegang bunga, dengan posisi satu kaki tekuk ke tanah. Melihat ke atas dengan lembut memperhatikan Yenny dan berkata: “Yenny,kamu tahu bagaimana perasaan saya kepadamu. Saya harap kamu bisa memberi saya satu kesempatan untuk menjadi pedamping hidup kamu. Saya tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku cinta sama kamu. Jadilah pacar saya. ”

Mulut Yenny merasakan pahit, dan tidak tahu apakah itu karena terlalu banyak minum air lemon.

Alamak, pria tampan ini begitu lembut. Dia tidak tega menolaknya.

Apakah di lain kesempatan akan ketemu pria lain yang lebih baik lagi dibanding Edbert ? Ataukah akan menua dalam kesendirian nanti?

Hati sungguh penat!

Dia membiarkan pelayan restoran dan seorang pianis pergi baru ia memikirkan dan menjawab dengan pelan :

"Edbert, kamu adalah pria paling lembut yang pernah aku kenal. Aku tidak mengatakan bahwa kamu adalah orang yang paling baik. Aku tidak pantas menyesuaikan diri dengan perkataanmu. Tapi aku ingin mengatakan, maaf, aku benar-benar tidak bisa menerimanya. "Sebenarnya sudah ingin menolaknya di tempat tadi malam, tapi ada orang lain yang hadir, jika menolak di depan orang lain, Edbert akan merasa tidak dihargai, jadi dia membiarkan perilaku Jimson seperti itu. Lalu dia dan Edbert ada di dalam suasana yang canggung: "Saya rasa mungkin saya tidak akan pernah bertemu pria yang lebih baik dari kamu lagi dalam hidup saya, tetapi soal perasaan bukan seperti mengisi pertanyaan kosong, bisa memilih yang sesuai dengan kita. Jadi anggaplah ini hanya sebuah kebetulan, dan kita hanya bisa menjadi tamu yang berlalu lalang dalam kehidupan satu sama lain. "

“Kenapa?” Edbert bertanya lagi tidak ingin langsung menyerah, dia bertanya : “kamu juga merasa saya baik, kenapa kamu tidak ingin coba jalanin,mungkin saja setelah bersama dengan saya,kamu akan menyadari bahwa kita itu cocok, dan saya akan menjagamu, menjadi orang yang selamanya bisa kamu andalkan.

“Alamak, Edbert begitu mempertahankan, ini membuatnya seakan ingin meledak”

Tampaknya dia akan mengeluarkan jurus pamungkasnya sendiri, dan dengan selangkah Edbert akan KO.

"Aku sudah punya keluarga."

Yenny memberi tahu Edbert dengan tenang bahwa dia sudah menjadi wanita yang bekeluarga.

Setelah Edbert mendengarkan, itu berubah menjadi seperti tersambar petir.

Siapa pun tahu bahwa ia menyukai dan wanita yang terus dikejar adalah wanita yang sudah memiliki keluarga dan dia sama sekali tidak menyadarinya.

“Tidak mungkin, saya tidak pernah mendengarkan orang lain mengatakan bahwa kamu sudah menikah dan di dalam kolom data perekrutan, status perkawinan kamu tulis single”. Ingatan Edbert sedang bekerja , ia menyita beberapa celah untuk menyangkal Yenny.

Dalam pandangannya, ini hanya alasan Yenny untuk menolaknya (IQ direktur Fang sangat mengagumkan, tebakannya benar).

Yenny mengangkat kepalanya pada sudut 45 derajat, dengan sedih, dan menghela nafas lalu berkata: "Sebenarnya, saya harus mengisi dengan status janda. Meskipun kami belum menikah, tetapi sebelum dia pergi, ia meninggalkan dua hadiah paling berharga bagi saya. Di desain 'Sea of Hearts' yang paling kamu kagumi itu adalah inspirasi yang saya dapatkan dari dua buah hati ini”.

“Jimson, saya meminta maaf kepadamu” di dalam hati Yenny berbicara

Kamu begitu baik dan begitu toleran, kamu tidak akan keberatan kan jika dia mengutukmu seperti ini (kamu mengutuk Jimson dengan kejam, apa daya Jimson?)

Edbert berekspresi dengan polos, terbaring dan tertembak.

"Aku masih tidak bisa melupakannya sekarang (setiap hari dihantui,sulit untuk melupakannya), kamu adalah pria yang sangat baik, tapi saya tidak bisa berbuat hal yang membuatnya tercela. Saya ingin membesarkan anak-anak kami dengan baik dan melihat mereka mendapatkan kebahagian diri mereka sendiri”. Ternyata dia benar-benar seorang ibu yang hebat.

Jadi Yana Luo mengatakan bahwa dia adalah ibu angkat, ternyata itu tidak benar!

Edbert terbungkam oleh perkataan Yenny, dan Yenny menghembuskan nafas akhirnya sedikit lega.

Dia tahu bahwa mengatakan ini pasti akan berhasil, dan dia benar-benar memiliki IQ yang baik.

Kemudian dua orang ini menyelesaikan makan malamnya dengan tenang, dan bunga tulip merah dari restoran masih dalam pelukan Yenny.

Berdiri didepan pintu masuk restoran, Yenny dan Edbert tidak berbicara.

Pada akhirnya Yenny tidak tahan dengan suasana seperti ini, dia mendekatkan telinganya berkata: “Itu.. saya pulang dulu ya”

“Biar saya antar kamu saja” Edbert menjawab.

Makanya itu, Edbert benar-benar pria yang hangat. Pada saat ini pun dia masih tetap bersikap lembut.

Pada tahun itu, kenapa yang dia ketemu bukan Edbert, dengan mengandalkan kelembutan dan kehangatan Edbert, dia juga akan berjuang untuk itu, bahkan jika Edbert adalah keponakan dari istri Eric Lu.

Dia menganggukkan kepala, kalau menolak akan terkesan tidak enak,malah sebaliknya keduanya akan menjadi semakin canggung.

Edbert mengantarkan Yenny dengan hening tiba didepan gang, Yenny mengkatupkan bibirnya dan berkata: "Edbert, terima kasih hari ini, saya turun dulu ya."

Dia membuka pintu dan berbalik untuk turun.

Tetapi lengan itu ditarik oleh Edbert. Dia menoleh dan bertanya, "Ada apa lagi ya?"

Edbert mengkatupkan bibirnya dan menatap matanya dengan serius dan berkata, "Aku tidak peduli?"

“Apa?” Yenny tercengang!

Um ... Pasti karena dia sudah berada di luar negeri, dan bahasa mandarinnya telah mengalami kemunduran, bukan berarti dia mengerti.

“Saya bilang saya bisa menerimanya." Dia diam sejenak dan berkata dengan serius, “Saya menyukaimu, maka harus menerima kamu apa adanya, termasuk masa lalumu. Dia tidak lagi di sana, aku bersedia menggantikan dia untuk mejagamu. Mencintaimu juga harus mencintai orang sekitar yang kamu cintai, mereka adalah anak kamu. Saya bersedia menerimanya”.

Direktur Fang, anda begitu murah hati, apakah keluarga anda mengetahuinya?

Betapa dia menyukainya, bahkan dia bersedia membesarkan anak orang lain.

Kamu begitu tampan, begitu kaya, pria idaman.

Begitu banyak orang yang bersedia melahirkan anak untuk dia, kenapa harus Yenny orangnya? Tapi perasaan kamu begitu dalam kepadanya, kebaikan ini hanya akan membuatnya semakin merasa bahwa dia tidak bisa hidup selaras dengannya, dia akan merasa semakin tidak layak untuk Edbert yang begitu dalam perasaannya.

"Aku minta maaf," Yenny berkata: "Aku tidak bisa berbuat hal tercela terhadapnya. Aku tidak bisa membiarkan orang lain menyelip ke dalam hubungan saya dan dia. Itu tidak adil bagi kamu. Saya tidak ingin dua anak ini memiliki ayah tiri. Kamu sangat baik." Saya khawatir kamu akan bisa menggantikan posisinya di dalam hati anak-anak. Jika kamu tidak bisa menggantikannya, saya akan merasa bersalah kepadamu.

Alamak, pada saat anda berbohong sekali, maka anda harus meneruskan kebohongan itu sampai berkali-kali.

Dasar Jimson jahat, barusan tadi malam mengingatkan diri sendiri agar tidak menerimanya. Jimson adalah orang yang kapan saja bisa emosi.

Dan lagi kalau misalnya benaran jadi akrab, orang Jimson melihat Lani dan Liando, cepat atau lambat akan ketahuan.

Nanti Liando dan Lani akan memanggil Ranti sebagai bibi kah, atau mami ?

Memanggil Jimson Ye dengan sebutan Papi atau Om?

Memanggil Edbert Fang dengan sebutan Papi atau Paman?

Saya memberikan sebuah tanda silang besar, kacau, kacau, semuanya jadi kacau!

Sekalipun IQ-nya mengagumkan, ia juga pusing dengan hubungan yang saling berkaitan ini!

Daripada membuat sel-sel otak mati beberapa, mendingan lupakan saja!