CEO Daddy - Bab 40 Inisiatif Mencium

"Kenapa kamu ingin tahu tempat tinggal ku dimana?!" Yenny Tang menahannya sebentar, tetapi ia tetap gagal menahannya.

Pada akhirnya, sebenarnya di dalam hati ia merasa sedikit tak tenang.

Jimson Ye adalah ayah dari Liando dan Lani.

Jimson Ye sudah tak dapat berkata apa-apa mengenai kebodohan Yenny Tang. Jelas-jelas ia terihat seperti orang yang cerdas dan cantik. Tetapi kenyataannya ia seperti wanita bodoh.

"Nganter kamu pulang."

Nganterin aku pulang? kenapa Jimson menjadi baik seperti ini. Ini sama sekali tak masuk akal.

"Tak perlu, aku bisa pulang sendiri."

Kebetulan saat lampu merah sedang menyala, pandangan Jimson Ye jatuh kepada sepasang kaki jenjang Yenny Tang. Dengan sedikit terkekeh ia bertanya: "Kamu yakin mau turun mobil dalam keadaan seperti ini?"

Saat seperti ini Yenny Tang baru menyadarinya, bajunya telah di buang oleh Jimson Ye si muka yang tampak seperti orang baik tapi hatinya bak iblis ini.

"Lalu kenapa semalam kamu gak langsung mengantar aku pulang ke rumah ku." Yenny Tang bertanya.

"Aku tak tau dimana alamat mu."

"Kamu kan bisa bertanya kepada Alice Li. Lalu menyuruhnya melacak data diriku."

"Saat itu sudah sangat malam. Aline Li sudah pulang kerja."

Cih.... Jimson, dari awal kamu itu sudah mengexpose keuntungan sebanyak-banyaknya dari pekerjamu. Masih berani berpura-pura menjadi bos besar yang berhati kasih?

Apakah kamu ingat tengah malam jam tiga subuh kamu menyuruh aku keliling hampir setengah dari kota ini dan lembur, membantumu membelikan egg tart dan kopi?

"Dan juga prilaku seperti ini merupakan pelanggaran terhadap privasi staf."

Jimson kamu masih berani lebih tak ada malu dari ini kah?

Apakah ia di anggap orang mati? tadi barusan siapa yang di depan hadapannya, menyuruh Aline Li mengecek data dirinya?!

Sekarang ia membuka matanya lebar-lebar dan berbicara sembarangan. Apakah ia tak takut akan karma!?

Mobil baru saja berhenti di perempatan gang. Ia memiringkan kepalanya dan baru saja ingin berbicara.

Tetapi dari sudut matanya ia melihatnya, dan hal itu sekujur tubuhnya mengeras.

Sialan, yang aku takutkan benar-benar terjadi.

Lani dan Liando berpegangan tangan. Dari kejauhan mereka berlari mendekat kemari.

Jangan sampai membiarkan Jimson Ye melihat Lani dan Liando.

Wajah Yenny Tang seketika mengkaku, Jimson Ye memiringkan kepalanya lalu melihat kearah Yenny Tang. Dengan waspada melihat ke arah luar jendela.

Alhasil, kepala Jimson Ye belum berhasil melihat ke arah luar. Dan langsung di tutup menggunakan tangan lembut Yenny Tang, dengan perlahan ia menempelkan bibirnya yang lembut ke bibir Jimson Ye.

Yenny Tang mengambil inisiatif untuk mencium bibir Jimson Ye yang tipis dan dingin.

Ciuman dari Yenny Tang seketika menarik perhatian Jimson Ye. Sangat jarang wanita ini bisa mendekatinya duluan.

Ia menarik pinggang Yenny Tang yang lembut dan ramping, membuat tubuh keduanya menempel dengan erat.

Lalu ia mengambil alih ciuman itu. Dengan galak ia menghisap bibir bawah kemerahan Yenny Tang, lalu berputar-putar dengan lembut di atas bibirnya.

Bajingan. Jimson, kamu jangan di kasi hati malah minta jantung.

Lalu..... Lalu tangannya mengarah ke mana.

Seorang konglongmerat dan seekor babi berbaur menjadi satu seperti ini sungguh tidaklah cocok okay?

Jangan kira kamu tampan, lalu bisa dengan seenaknya mengarah ke dada seseorang dan merabahnya.

"Hei....." Yenny Tang menahan tangan besar Jimson Ye yang merabah dadanya: Jimson........ Hei........ Jangan......."

Jimson Ye sedikit merasa tak puas akan penolakan Yenny Tang, seakan memberikan sebuah hukuman ia menahan bibir bawahnya, lalu menggigitnya dengan giginya, akan tetapi tidak menggigitnya dengan keras.

Jimson Ye menjilat-jilat bibir merah Yenny Tang lalu mengakhiri ciuman tersebut.

Yenny Tang kesal, Jimson apakah kamu berasal dari bangsa anjing? menggigt orang seperti ini?

Dahi keduanya bersatu, hidung mereka beradu.

Di antara bibir yang terpisah, masih ada secercah nafsu dan juga sebuah perasaan.

"Huhhuhhuh...." mengambil nafasnya dengan panjang dan dalam.

Barusan saja ia merasa Jimson akan menelannya hidup-hidup.

Mata Jimson Ye yang hitam dan bersinar, sama seperti batu permata akik hitam, melihat ke arah bibir Yenny Tang yang kering.

Jimson, ini adalah pelanggaran seksual, kamu melanggarnya lagi.

Jimson menyerobot ke bibir Yenny Tang lalu menciumnya sekejap, Yenny Tang merasa mukanya panas seperti terbakar.

Jimson Ye sudah seperti orang yang berbuat curang, tekhnik ciumnya telah meningkat pesat.

Hanya sebuah ciuman saja, tetapi dapat membuat muka tebalnya itu menjadi memerah.

Yenny Tang menggunakan sudut matanya melihat sejenak ke arah luar, dan menyaksikan bayangan-bayangan kecil tersebut telah pergi.

Dengan lega ia menghembuskan nafas: "itu, terimakasih telah mengantarku pulang, aku pulang dulu ya."

"Em." Mata hitam dan bersinar Jimson Ye menatap Yenny Tang rekat-rekat.

Jangan lihat lagi, ia tak akan kehilangan harga dirinya hanya karena wajah tampan Jimson.

"Aku beneran akan pulang."

"Em."

"Aku bener-bener akan pulang."

"Em."

Yenny Tang, "......"

Em apa dasar ulat bulu, tolong lepaskan tangan yang melingkar di pinggang ku.

Jimson tanpa ragu menjawabnya, tetapi tangannya menolak untuk melepaskan tangan yang melingkar di pinggangnya, jadi gimana mau pergi?

Yenny Tang mengulurkan tangannya dan berniat untuk melepaskan lingkaran tangannya.

Tetapi.......ia......tak......dapat......melepaskannya.

Jimson seorang pelaut yang besar dengan makan baya ya, bahkan kekuatannya sebanding dengan Hercules.

Pada saat ia beronta dengan sekuat tenaganya, Jimson tetap tak berkutik sedikitpun.

Jimson..... Anak baik..... Jangan buat onar lagi.

"Cepat lepaskan, aku akan pulang." Yenny Tang menjelit ke arahnya.

Bajingan, Jimson benar-benar makan bayam, ia sama sekali tak dapat melepaskan lingkaran tangan di pinggangnya tersebut!

"Kamu pikir sendiri caranya bagaimana." Jimson tetap dengan lingkaran tangan di pinggang Yenny Tang.

Haloo apakah ini semacam tes IQ?

Ia mau pulang ke rumah, apakah masih mau tes IQ dulu?

"Lalu kamu maunya gimana?"

Sangat Menyebalkan, beneran kepingin mukul orang.

Tetapi sepertinya ia tak akan misa menang dari Jimson.

"Kamu udah cium aku, terus dengan gampang mau pulang gitu saja?" Jimson Ye dan Yenny Tang melekat erat bersama.

Nafas keduanya saling bertukaran, dan masing-masing saling menghirup nafas pihak lawan.

Yenny Tang menarik nafasnya, dengan simpel, Jimson mau berbuat onar dengan cara seperti ini?

Jimson, kamu begitu kikir dan perhitungan, setelah ini masih bisa atau tidak bermain dengan bahagia kembali.

"Jadi kamu maunya gimana?" Yenny Tang melihat ke arah Jimson Ye yang tampan sampai tak ada teman itu, dengan emosi bertanya.

"Menurut kamu gimana baru bisa adil?" Jimson tak menjawab pertanyaannya malah bertanya balik.

"Yaudah kasih kamu cium balik?"

Yenny Tang yang sudah mandi kepalang basah dengan sembarang berbicara.

Mata Jimson Ye seketika menampilkan secercah cahaya, Yenny Tang tiba-tiba memiliki firasat buruk, apakah ini sebuah ilusi?

"Ide bagus, cium lalu cium balik, sangat adil." Jimson Ye seakan sedang membahas masalah kontrak yang bernilai triliunnan.

Bajingan, adil dari mana?

Barusan siapa yang mencium ia dan membuatnya susah bernafas, sedikit lagi hampir mati kehabisan nafas?

Dan juga dulunya Jimson menciumnya beberapa kali, ia dengan lapang dada dan tak perhitungan.

Ia hanya menciumnya sekali, Lantas Jimson ingin meminta balik.

Belum adil, Jimson masih berhutang padanya....... Satu kali...... Salah, dua kali...... Sepertinnya lebih, setidaknya ada tiga kali.

Jadi sekarang ia termasuk pewaris perusahaan CK Group? berfikir seperti ini sebenarnya membuat perasaan ia membaik (☆_☆).

"Gak bisa..... Dulu kamu pernah menciumku berapa kali, aku gak sekalipun memintanya balik." Nasib baik IQnya masih ada, bukan dengan bodoh meminta ciumman balik.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu