CEO Daddy - Bab 32 Hubungan Gelap Di Puncak Gunung

Namun intim hanyalah sekedar intim.

Yenny Tang masih mempertahankan kesadaran terakhirnya, dia tidak boleh berdekatan dengan pria ini.

Dia tidak ingin memiliki urusan apapun lagi dengan keluarga Lu, anggap saja Jimson Ye terlihat seperti adik iparnya.

Dia menggunakan tangannya mendorong perlahan dada Jimson yang keras. Namun berubah menjadi semakin erat.

Sekuat tenaga dia mendorong Jimson Ye. Namun tangan Jimson Ye menguatkan tarikan tangannya pada pinggangnya. Semakin dia memberontak, maka Jimson Ye akan semakin menariknya mendekat. Dia merasa pinggangnya hampir patah karena terus ditarik oleh Jimson Ye.

Dia dengan kasar menggigit lidah yang sedang bergerak didalam mulutnya. Hingga terasa rasa amis darah didalam mulut mereka, hingga akhirnya Jimson Ye melepaskan bibir Yenny Tang.

Terlihat aliran darah disudut bibir Jimson Ye. Dia mengusap darah yang terdapat disudut bibirnya dengan ibu jarinya. Gerakan itu terlihat sangat menggoda dan seksi.

Atau mungkin karena mabuk, jadi dia merasa seluruh wajahnya memanas, dia bersikeras tidak ingin mengakui jika dia merasa malu.

“Kamu mempermainkan seorang perencana proyek dari perusahaan lain sesuka hatimu. Apakah tunanganmu mengetahuinya?” Yenny Tang sedikit terengah. Menatap serius Jimson Ye.

Jimson Ye menatap bibir Yenny Tang sejenak, tanpa berucap apapun.

Jimson, kamu menatapku dengan berapi-api seperti itu. Aku akan memberitahu jika kamu menganiayaku.

“Cepat atau lambat dia akan mengetahuinya.” ucap Jimson Ye dengan datar.

Apa yang dimaksud dengan cepat atau lambat dia akan mengetahuinya? Jika kamu seperti ini, bukankah terlihat sangat tidak bertanggung jawab?

“Kamu tidak......”

“Rasamu sangat enak.”

Jimson Ye memotong ucapan Yenny Tang.

Dasar mesum...... Dan juga tidak memiliki urat malu.

Setelah melecehkannya, dia bahkan masih berani mengomentarinya.

Hey. Apakah kamu benar-benar tidak tahu malu?

“Kuperingatkan Jimson Ye, jika kamu berani berbuat seperti ini lagi, aku benar-benar akan marah.”

“Makanan dirumahmu lumayan juga.”

“Hey, siapa yang sedang membicarakan makanan denganmu.” bersusah payah dia mendapatkan kesempatan. Dia harus mencari alasan untuk menolak hubungan gelap yang diciptakan oleh Daddy.

“Besok bawakan aku satu porsi.”

“Siapa yang sedang membicarakan soal makanan denganmu, jika kamu seperti ini lagi, aku benar-benar akan marah.” Yenny Tang terlihat sedikit kesal.

Brengsek, sudah sekian lama aku tidak pernah semarah ini.

“Kalau begitu apa yang ingin kamu bicarakan? Ciuman yang tadi, bukankah aku sudah memberi komentar, rasanya tidak buruk, hanya saja sedikit kurang keahlian.”

Dia ingin tertawa mengejek dihadapannya, sebenarnya keahlian Jimson dibandingkan dirinya juga tidak berbeda jauh kan?

Cih...... Siapa juga yang ingin membicarakan siapa yang lebih ahli dalam berciuman dengan Jimson.

“Yang ingin kukatakan bukan tentang ciuman ini, namun masalah soal perilakumu dari ciuman ini. Kamu adalah orang yang sudah memiliki kekasih, kamu yang berhubungan gelap denganku seperti ini, bukan hanya tidak bertanggung jawab pada Nona Lu, tapi juga tidak menghargaiku.” Yenny Tang terdiam sejenak, berucap dengan tulus: “Jadi kumohon jangan seperti ini lagi, aku benar-benar tidak nyaman.”

Akhirnya dia mengucapkan apa yang ingin dia katakan, benar-benar menyenangkan rasanya.

“Baiklah kalau begitu.” Jimson Ye menerimanya dengan terbuka.

Yeah...... Sebenarnya Jimson juga tidak begitu brengsek.

Berhembus semilir angin, Yenny Tang yang hanya mengenakan terusan merasa kedinginan.

Jimson Ye melepas jaketnya, kemudian menyampirkannya kebahu Yenny Tang.

Jaket itu membawa kehangatan dari tubuh Jimson Ye, dan juga ada aroma lemon dari tubuh Jimson Ye, terasa hangat jika menciumnya.

Yenny Tang mengeratkan jaket Jimson Ye yang ada ditubuhnya.

Wajah Jimson Ye yang tampan, sama seperti sebuah patung yang menunjukkan raut datar dihadapan Yenny Tang.

Yenny Tang seketika menahan nafasnya, Jimson Ye menempelkan bibirnya yang dingin kesudut bibirnya.

Kali ini Jimson Ye hanya mengecup ringan sudut bibirnya, kemudian melepaskannya.

Ciuman yang lembut dan tanpa kekasaran.

Jantung Yenny Tang terasa berhenti berdetak seketika.

Sebuah ciuman sekitar satu menit, dengan waktu yang sangat singkat, Yenny Tang bahkan belum merasakan bagaimana rasanya kehilangan detak jantungnya tadi.

Dia telah membulatkan matanya menatap Jimson Ye, dia merasa seperti ucapan yang ingin dia ucapkan seketika tertelan kembali.

Itulah Jimson, dia menerima pendapat orang lain dengan lapang dada, namun dia bukanlah orang yang akan berubah dengan mudah.

“Jimson Ye, jika kamu seperti ini lagi, aku akan marah.” Yenny Tang menatap Jimson Ye marah.

Melihat Yenny Tang yang marah, terlihat mirip dengan seeokor kucing yang sedang marah, cantik dan berenergi, perasaan Jimson Ye telah jauh lebih rileks.

Jimson Ye: “Em.”

Apanya yang ‘Em’.

“Jadi kamu dari tadi tidak marah?” Jimson Ye bertanya dengan menyeringai.

Yenny Tang, “......”

Aarrghhh...... Dia hampir gila rasanya, dia tidak bisa berkomunikasi dengan benar jika dengan Jimson.

Jimson Ye menarik bahu Yenny Tang, kembali mencium Yenny Tang disudut bibirnya.

Sudut bibir Yenny Tang sedikit berkedut, kemudian mengulurkan tangannya, mendorong Jimson Ye menjauh.

“Aku marah.” Wajah Yenny Tang berubah, menjadi suram.

“Sudah malam, aku akan mengantarmu pulang.” Jimson Ye tidak menggoda Yenny Tang lagi.

Yenny Tang memutarkan bola matanya, mengeluarkan kunci dari dalam tasnya, berucap dengan sombong: “Tidak perlu, aku membawa mobil.”

Walaupun mobilnya tidak dapat menandingi mobil Jimson Ye yang sangat mewah, tapi miliknya juga tidak bisa diremehkan.

“Kamu tadi meminum alkohol, tidak aman. Aku akan mengantarmu.” Jimson Ye yang keras kepala segera merampas kunci yang berada ditangan Yenny Tang.

Apa, dia berucap seperti dia tidak meminum alkohol.

“Bagaimana dengan mobilmu?” Yenny Tang melirik sejenak, bokong mereka telah mendarat diatas jok mobil.

“Tinggalkan saja disini, tidak perlu mengurusnya, besok aku akan menyuruh orang untuk membawanya.” Jimson Ye berucap dengan cuek, tidak memperdulikan sedikitpun mobil yang harganya mengejutkan orang.

Dia benar-benar salut pada orang kaya yang satu ini, ini mungkin hanya perasaan kagum sekilas.

Menyalakan tatapan penuh kekaguman Yenny Tang.

Mobil berhenti didepan area rumah Yenny Tang, Yenny Tang melepas sabuk pengaman, kemudian berucap: “Sekarang sudah pukul dua lewat tiga puluh dua menit, dihitung dari aku keluar rumah, total waktu lemburku adalah empat jam dua puluh delapan menit.”

Didunia ini yang paling dapat diandalkan adalah uang, jadi dia ingin menghasilkan uang yang banyak.

“Kenapa dihitung mulai dari keluar rumah, bukankah seharusnya dihitung mulai dari ketika kamu sampai?” ucap Jimson Ye.

“Tidak, seharusnya dihitung dari sejak keluar rumah baru benar.”

“Oh.” Jimson Ye menganggukkan kepalanya, berucap: “Kalau begitu jam mulai kerja di perusahaan kita adalah pukul sembilan, apakah para karyawan seharusnya pukul sembilan baru berangkat, bukan pukul sembilan harus sudah tiba dikantor?”

Yenny Tang seketika terdiam.

Brengsek, orang kaya ini, memiliki begitu banyak uang, tapi haruskah sangat perhitungan dengan uang lembur?

Bagaimana jika dia menangis ditoilet hingga pingsan?

“Turun.” Yenny Tang membuka pintu penumpang, berucap pada Jimson Ye dengan marah.

Awalnya dia berniat untuk menyuruh Jimson Ye membawa mobilnya pulang kerumahnya, sekarang dia...... berubah pikiran.

Jimson Ye menekuk kakinya yang panjang turun dari mobil, tiba-tiba dia mendekat kearah Yenny Tang.

Sekarang Yenny Tang menganggap Jimson adalah monster, dengan cepat dia mundur selangkah dengan was-was.

Jimson Ye meletakkan tangannya keatas kap mobil, membuat tubuh Yenny Tang terperangkap diantara mobil dan tubuhnya.

“Jika kamu berani menciumku lagi, aku akan berteriak pelecehan.” Yenny Tang mengangkat tangannya menutup mulutnya, berucap dengan tidak jelas.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu