CEO Daddy - Bab 281 Yenny Tang, Kamu Adalah Milikku

Yenny Tang merasakan sebuah aliran dingin dan lembab kearahnya, dia merasa kebingungan, dengan tatapan kosong memandang kearah jari kakinya, hanya diam tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Sebenarnya dia tidak memikirkan apapun, ia hanyalah melamun saja.

Gejala mabuk bekas alkohol masih tersisah, membuat otaknya bergerak sedikit lebih lama, hatinya berubah menjadi lebih lemah, ia merasa seperti dirinya sedang berada di atas air yang tidak berdasar, tidak ada tempat baginya untuk bersandar.

Karena saat emosi negatif ini dibawa dari satu kamar ke kamar lain, dirinya benar-benar tidak merasakan apa pun.

Dengan keras pintu tersebut di tutup, ia terhuyung oleh sebuah dorongan dan di peluk oleh sebuah lengan yang bidang, ia mencium sebuah aroma dingin yang sangat familiar, hidung Yenny Tang pun seketika terasa perih.

Ia mengangkat kepala, ternyata orang yang ia lihat adalah wajah tampan dari Jimson Ye serta sepasang mata yang biasanya selalu tampak dingin sekarang berubah menjadi sebuah sorot mata yang penuh dengan keprihatinan, dia tidak mendorong Jimson Ye, kemudian masuk kedalam pelukannya, kedua tangannya memeluk erat pinggang Jimson Ye dan membenamkan wajah kedalam bahunya, lalu menangis tanpa mengeluarkan suara.

Jimson Ye juga menggunakan tenganya memeluk Yenny Tang, hatinya di penuhi keprihatinan, tangannya perlahan menepuk pundak Yenny Tang agar ia dapat merasa lebih lega. Saat merasakan bahu yang mulai terasa basah, Yenny Tang menghapuskan semua air mata dan hingusnya ke baju Jimson Ye, Jimson Ye yang telah terbiasa bersih pun tidak merasa kesal kepadanya.

Yenny Tang menangis sejadi-jadinya didalam pelukan Jimson Ye, melampiaskan semua aura negatif di dalam dirinya keluar. Di tambah dengan melihat keberadaan Jimson Ye, ia merasa dirinya telah menemukan tulang rusuknya, ia sudah tidak begitu takut lagi. Tidak peduli di negara mana, hukum itu bersifat adil dan tidak boleh membuat orang tidak baik.

Siapa pun tidak akan dapat menjadikannya seorang tersangka terhadap sesuatu yang tidak pernah ia lakukan.

Ia menghapus-hapus ingus ke baju Jimson Ye, membuat Jimson Ye sama berantakannya dengan dirinya.

Berantakan seperti ini di depan Jimson Ye, dan lagi ia masih menangis begitu heboh, sungguh memalukan, dia merasa sedikit tidak keenakan, kemudian meletakkan kedua tangannya diatas dada Jimson Ye, ia berniat untuk lepas dari pelukannya.

Tangan Jimson Ye semakin mengeraktan pelukan ke pinggangnya, kemudian menyatukan kening mereka, Jimson Ye berkata: “Setelah meminjam bajuku untuk menghapus semua ingusmu, kemudian kamu ingin membuang ku begitu saja setelah selesai digunakan?”

“Aku......” Mulutnya sedikit bergetar.

Jimson Ye mendekatkan wajahnya ke wajah Yenny Tang lalu mengendus, kemudian ia mengerutkan keningnya dan berkata: “Tubuh mu sedikit bau.”

Yenny Tang: ......

Awalnya ia merasa terharu dengan kedatangan Jimson Ye, saat mendengar perkataannya, semua menjadi sirna seketika, ia juga ikut mengendus, mungkin karena ia telah terbiasa mencium bau itu sehingga membuatnya terbiasa dan tak dapat mencium bau lain lagi, serta tidak tau seberapa bau dirinya sebenarnya.

“Sudah tau bau masih tidak menjauh dari ku.” Yenny Tang tau ada sedikit bau di dirinya, semalam ia minum hingga mabuk, juga tidak tau bagaimana ia telah sampai ke kamar, baju yang ia kenakan telah terlihat sangat kusut, sekujur tubuhnya bau alkohol dan ia pun tidak mandi serta mengganti bajunya, lalu ia dibawa begitu saja ke kantor polisi, kalau dirinya wangi itu baru aneh.

Jimson Ye tidak melepaskannya, sebaliknya ia malah memeluknya lebih erat lagi, ia menunduk kemudian meraih mulutnya, lalu dengan lembut menciumnya, ia berkata: “Walaupun bau, aku tidak akan melepaskan mu.”

Yenny Tang memiringkan kepalanya, wajahnya terasa sedikit panas, ia melotot kearah Jimson Ye sejenak.

“Terima kasih telah datang melihat ku hari ini, aku merasa diri ku telah jauh lebih baik.” Yenny Tang menyimpan ekspresinya, kemudian menunjukkan gigi putih dari senyumannya, senyumnya terlihat sangat tulus dan manis, senyum yang berbeda dari senyum formal dan senyum ala kadarnya yang dahulu, lesum pipi di kedua sisi pipinya terlihat sangat cantik, membuat orang yang melihatnya akan menyukainya.

Melihat Yenny Tang yang begitu serius, ia tau sekarang bukan saatnya untuk menggodanya, kemudian melepaskan tangan yang melingkar di pinggang Yenny Tang. Keduanya yang awalnya pada posisi menggoda, seketika kembali pada posisi normal.

Keduanya duduk berseberangan di dua sisi yang di batasi oleh sebuah meja, Jimson Ye berkata: “Tidak perlu terima kasih, ini sudah seharusnya aku lakukan.”

Ia telah memilih wanita ini, yang berarti dia telah menjadi wanitanya, dia adalah seseorang yang protektif, dia telah lama memasukkan Yenny Tang kedalam dunianya, sehingga ia tidak akan mengizinkan seorang pun menyakitinya.

Yenny Tang menekukkan mulutnya ketika melihat Jimson Ye yang merasa sudah sewajarnya seperti itu, tetapi hatinya tidak bisa berhenti merasakan sebuah kehangatan.

“Semalam aku minum sampai mabuk, sebenarnya aku berencana untuk pulang ke negara kita hari ini, pada intinya, hasil kompetisi akan diberitahukan kepada ku nanti. Semalam diadakan sebuah pesta, aku minum hingga mabuk, dan tidak tau apa-apa. Saat pagi harinya kepala ku terasa amat sakit, kemudian ada seseorang yang memberitahu ku bahwa aku menyalin karya orang lain, dan ada buktinya, aku belum sempat memikirkan apapun, kemudian langsung membawa ku ke kantor polisi, sampai sekarang aku pun tidak tau sebenarnya apa yang telah terjadi.” Setelah menangis sedari tadi, ditambah dengan keberadaan Jimson Ye di sini, membuat ia merasa tidak boleh menyerah.

Ia percaya kepada Jimson Ye, ia berkata kepada Lani dan Liando bahwa Jimson Ye adalah seseorang yang sangat hebat, bukan semata-mata untuk berbohong, dan dengan sengaja menggambarkan kepada mereka bahwa papi mereka adalah seorang lelaki yang hebat, tetapi papi mereka adalah orang yang memang benar-benar hebat.

“Jangan khawatir, kamu secepatnya akan keluar, sekarang juga aku akan mencari seorang pengacara untuk membawamu keluar.” Jimson Ye menenangkan Yenny Tang.

Ngomong-ngomong masalah pengacara, mata Yenny Tang seketika bersinar, bagaimana ia bisa melupakannya.

Guna teman adalah dapat di panggil disaat-saat genting sedang terjadi, dia adalah Vanny, bukankah pada saat pulang kembali ke dalam negeri waktu itu ia tinggal di rumahnya?? Dan sampai sekarang juga belum juga pindah, dia telah merebut tempat tinggalnya.

“Kamu tidak perlu mencari pengacara lain, kita tidak terlalu mengerti keadaan pengacara di Negara Y ini dan terlalu menghabiskan tenaga untuk mencari pengacara keturunan tionghua, dan lagi mereka juga tidak terlalu memahami hukum di Negara Y

“Apakah kamu memiliki pilihan lain?”

“Tolong bantu aku untuk menghubungi orang ini, beritahu nama ku, dia pasti akan kemari.”

Jimson Ye tidak tau dari mana asal datangnya kepercayaan diri Yenny Tang, tetapi ia memilih untuk mempercayainya, lagian apa yang di katakan Yenny Tang bukan tidak masuk di akal.

Dia dan Yenny Tang membicarakan hal yang sebenarnya, kemudian menelepon kantor polisi dan meminta mereka untuk menjaga Yenny Tang, setidaknya untuk tidak membiarkan Yenny Tang diintimidasi di ruang tahanan.

Walaupun ia sekali lagi kembali ke ruangan yang besarnya tidak sampai sepuluh meter, sebuah ruangan yang begitu sederhana sehingga kecuali meja, hanya ada dinding yang mengelilinginya di empat sisi, bahkan sebuah jendela pun saja tidak ada. Setelah melihat kembali Jimson Ye, suasana hatinya menjadi begitu berbeda, anggap saja ini sebagai liburan beberapa hari di kantor polisi, siapa tau ini adalah kesempatan yang hanya akan datang sekali seumur hidupnya, ini termasuk kesempatan yang langkah.

Jimson Ye menelpon ke nomor yang telah diberikan oleh Yenny Tang kepadanya, yang mengangkat teleponnya adalah seorang wanita muda, ia bernama Lili Shen. Mendengar masalah mengenai Yenny Tang, orang di seberang telepon ini mengatakan ia akan meninggalkan semua pekerjaan yang berada di tangannya saat ini, kemudian menyuruh asistennya untuk memesan tiket pesawat ke Negara Y.

Ia mengamanatkan untuk tidak melakukan apapun, dan hanya mengamati sejenak apa sebenarnya yang telah terjadi, dan kasus ini telah melibatkan orang lain, siapa orang tersebut, sortir latar belakangnya, selain itu jangan melakukan apa pun. Dia juga mengatakan agar Yenny Tang untuk tidak mengatakan apapun, tunggu hingga ia sampai ke Negara Y dan telah mengerti keadaannya barulah mulai bergerak.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu