CEO Daddy - Bab 304 Mendambakan Tubuh Kamu Ketika Masih Muda Dan Cantik

Setelah mendengar ini, Ibu Zhao pergi ke Kota B untuk menikmati berkah. Kota B adalah kota besar internasional.

Ibu Zhao tergerak, dan sangat menginginkan, dia menyetujui permintaan Cindy Zhao. Menjual toko dan rumah, hasil jualnya bisa mencapai ratusan juta, itu juga sudah lumayan banyak .

Setelah menjual rumah dan toko, Cindy Zhao dan Ibu Zhao pergi ke Kota B bersama-sama keesokan harinya.

Yenny Tang masih sakit kepala. Harus menggunakan cara apa yang lebih cocok untuk mengekspos berkas panas yang ada di tangannya. Untuk sementara ini, dia tidak ingin dirinya sendiri terekspos keluar dan juga tidak ingin ada orang di belakang memperhatikan gerakannya, jadi dia merasa sakit kepala untuk masalah ini.

Dia masih belum memikirkan cara yang bagus, Yenny Tang menerima telepon dari Jimson Ye.

Setelah kembali dari negara Y, Jimson sibuk mengurus hal-hal tentang perusahaan dan jarang kontak dengan Yenny Tang. Dia belum pernah bertemu dengannya. Terakhir kali dia kebetulan bertemu di jalan, dia segera membawa putra dan putrinya pergi.

Melihat nama Jimson Ye melompat di layar ponsel, kepikiran tentang kelembutan Jimson Ye yang langka saat berada di negara Y. Rasanya sangat jauh, sangat tidak nyata, seolah-olah itu adalah dunia lain, dan sepertinya tidak terlalu nyata, seolah-olah hanya khayalan sendiri.

"Halo ..." Yenny Tang menekan perasaannya sebisa mungkin, tetapi suaranya masih sedikit bergetar karena kegembiraan.

Tidak tahu apakah itu disadari oleh Jimson, tetapi di dalam ponsel hanya terdengar suara rendah seperti biola dan tertawa kecil, Yenny Tang merasa bahwa telinganya hampir hamil. Parasnya sudah begitu tampan, tambah lagi suaranya begitu enak di dengar, dunia ini benar-benar tidak adil.

“Besok sore jam tiga, tunggu aku di rumah, aku akan menjemputmu di rumahmu.” Jimson Ye juga tidak menutupi, begitu tersambung langsung berkata ke intinya.

“Ngapain?” Yenny Tang agak berhati-hati, merasa bahwa Jimson mencarinya selalu ada hal yang tidak baik.

Perasaan dia menangkal terhadap Jimson Ye agak berat. Tidak ada cara lain, dia sudah merasa bahwa dia terjatuh. Kalau tidak lebih berhati-hati lagi, nanti bukan hanya separuh hati lagi yang akan dia bayar.

"Pergi ke BBQ bersama," kata Jimson Ye.

BBQ? Mengapa tiba-tiba kamu ingin pergi BBQ? Begitu tumben, tidak sesuai dengan temperamen seorang direktur sombong seperti kamu.

“Kenapa mengajakku?” Nada bicara Yenny Tang sedikit serius.

Mungkin nada serius Yenny Tang dapat didengar dari dalam ponsel, Jimson Ye terdiam untuk beberapa saat, dan kembali padanya dengan dingin: "Jika bukan karena Hengky Liu yang bersikeras untuk mengajak kamu, apakah kamu berpikir aku akan bersedia mengajak mu?”

"AKU……"

"Toot toot ..."

Yenny Tang memandang ponsel yang mendadak dimatikan dan menyentuh hidungnya sejenak. Apakah barusan tadi Jimson marah?

Seorang pria dewasa....kenapa begitu emosi?

Baiklah, dia mengakui bahwa sikapnya yang keterlaluan, orang sudah berkorban meninggalkan pekerjaannya di negara Y dan membantunya begitu lama tanpa meminta imbalan, sebagai balasannya dia begitu waspada terhadap orang lain , sungguh pribadi yang egois.

Dia menelepon untuk meminta maaf kepada Jimson Ye, tetapi tidak ada yang mengangkatnya, sudah menghubungi selama lima kali pun tidak di angkat hingga panggilan ke enam kali, ia mendapatkan ponselnya dinonaktifkan. Mohon dihubungi setelah beberapa saat lagi.

Yenny Tang: ...

Karena dia telah menyinggung Jimson Ye, tadinya dia membuat janji pada pukul 15.00, akhirnya pukul jam 14.30 dia menunggu Jimson Ye menjemputnya di bawah, sehingga Jimson Ye bisa melihat sikapnya dan menghilangkan rasa kesalnya.

Dia menunggu setengah jam di lantai bawah, dan Jimson Ye baru saja melangkah.

Mercedes-Benz hitam berhenti perlahan di depan Yenny Tang, dia membuka pintu mobil dan duduk.

Melihat wajah Jimson Ye yang muram, mata Yenny Tang tetap berada di wajah itu selama beberapa detik, dan rasanya seperti beberapa waktu tidak melihatnya, Jimson Ye tambah tampan lagi, menjadi lebih awet muda.

"Cuaca hari ini sangat baik," Yenny Tang memasang sabuk pengamannya dan menoleh ke arah Jimson Ye, mencari topik pembicaraan.

"Biasa saja" kata Jimson Ye dengan acuh tak acuh.

Setelah menghabiskan waktu yang lama dengan Jimson Ye, dia benar-benar tidak peduli tentang juteknya Jimson Ye. Dia masih bersedia mengurus dirinya sendiri, berarti menunjukkan bahwa dia ada urusan lain, tidak benar-benar marah padanya.

Dua katanya itu membuat Yenny Tang merasa ada dorongan untuk terus menjilati wajahnya dan ke samping menghadap Jimson Ye.

"Aku melihat berita hari ini bahwa saham perusahaan Ye naik lagi, selamat ya?” Yenny Tang berkata kepada Jimson Ye dengan senyum di wajahnya. Sebenarnya dia tidak terlalu memperhatikan pasar saham. Hanya saja mendengar perkataan Liando sedikit, karena berhubungan dengan Jimson Ye, jadinya dia ingat.

Jimson Ye tidak berbicara sepatah kata pun, dan dia membeku.

"Aku melihat di berita dan mengatakan bahwa kamu adalah pengambil keputusan yang paling bijaksana dari perusahaan Ye. Dalam tiga puluh tahun ke depan, tidak ada yang akan bisa melakukan lebih baik dari kamu." Yenny Tang memutar otak dan berbicara dengan Jimson Ye, dia tertawa dan berkata: "Aku senang bisa pergi BBQ bersama kamu hari ini. Jika ada yang mengetahuinya, aku pasti merasa bangga karena jati dirimu, sungguh kena cipratan yang sangat berpengaruh.

Apa yang sedang dia bicarakan? Pada akhirnya dia tidak dapat menerima lagi perkataannya.

Dia mengulurkan tangan dan menepuk dahinya sendiri, wajahnya kesal dan merasa perilakunya benar-benar bodoh kemarin.

Dia memutuskan untuk tidak melanjutkannya lagi, dan berkata: "Maaf, aku seharusnya tidak berbicara seperti itu kemarin. Aku hanya bingung sebentar dan kemudian menyesalinya. Aku menelepon kembali, tapi kamu tidak angkat lalu kamu matikan ponsel. Kamu dapat memperlakukan aku seperti teman dan mengajakku keluar pergi BBQ, aku benar-benar sangat senang "

Bibir Jimson Ye sedikit longgar, dan ekspresi wajahnya sedikit melembut.

"Apakah kamu marah?" Tanya Yenny Tang.

Jimson Ye tiba-tiba menginjak rem dan mobil berhenti di tepi jalan Mastrip. Jimson Ye meletakkan tangannya di setir dan bertanya, "Bagaimana menurutmu?"

Yenny Tang kepikiran saat Jimson Ye merawatnya ketika dia berada di negara Y. Dia cukup bersalah. Meskipun Jimson Ye selalu suka memperlakukannya dengan tidak sopan, dia tidak pernah benar-benar berkomunikasi secara mendalam dan gagal melakukan langkah terakhir.

Dia hanya susah berkomunikasi, tapi dia masih tulus padanya. Tepat ketika dia mengalami kecelakaan di negara Y, tindakan Jimson Ye sudah cukup untuk membuatnya bergerak dan mengingat hidupnya.

"Maaf, aku seharusnya tidak menangkalmu seperti itu. Aku tahu sebenarnya kamu orangnya baik." Rasa bersalah Yenny Tang semakin besar, dan dia hampir tidak berani menatap wajah kental Jimson Ye.

Sementara dia tenggelam dalam rasa bersalah, Jimson Ye menekan tombol sabuk pengamannya. Merangkul pinggangnya dan membawanya ke sisinya, dada keduanya berpelukan erat.

Merasakan kelembutan di dada lewat lapisan baju, mata Jimson Ye redup, dan bibirnya menunjukkan lengkungan yang jahat, berkata, "Memang kamu yang salah."

Yenny Tang begitu erat dipeluk oleh Jimson Ye, begitu ambigu, dan wajahnya memerah seketika. Dia berkata: "Kamu lepaskan sedikit, aku sudah meminta maaf."

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu