CEO Daddy - Bab 86 Perusahaan Ye Adalah Milikku

Yenny Tang menatapnya: "Empat juta lima ratus?"

Jimson Ye: ...

"Empat juta?"

Jimson Ye: ...

"Tiga juta lima ratus?"

Jimson Ye: ...

"Harganya, dua juta."

Jimson Ye: ...

"Satu juta bolehlah."

Jimson Ye: ...

Jimson Ye masih bersikeras tetap tak mau berubah. Yenny Tang seperti mau muntah darah.

"Lima ratus lima puluh. Benar-benar tidak kurang."

Jimson Ye: ...

"Empat ratus ribu?"

"Tiga ratus ribu?"

"Seratus ribu?"

"Lima puluh ribu?"

"Apakah 10.000?"

"Lima ribu?"

"Tiga ribu?"

"Seribu. Benar-benar tidak bisa kurang," Yenny Tang menangis. Berkurang satu juta berkali-kali lipat, satu juta lagi dan satu juta lagi.

Akhirnya Jimson Ye membuka mulut emasnya, dia menggetarkan bibir tipisnya yang seksi. Suaranya terdengar dingin, sangat seksi. Dia berkata: "Jangan katakan seribu. Itu hanya uang kecil."

Yenny Tang hanya menjawab: 'hehe'.

Dia selalu menjadi orang yang sangat pelit hingga tak rela mengeluarkan sepeser uang pun, tapi dia merasa bahwa gelar pelit itu telah diberikan kepada Jimson Ye. Apakah dia turun tahta dan memberikannya kepada orang yang lebih berhak?

Jimson, kamu benar-benar pelit, apakah keluargamu tahu? (Jimson Ye: Apakah aku akan mengatakan bahwa jika aku memberimu 100 juta maka aku akan menyesal. Tapi aku suka melihat dirimu seperti orang anak yang mengeluh karena tidak bisa mendapat uangnya? Yenny Tang: Hehe ...)

Hatinya sangat lelah. Ia merasa tidak akan pernah mencintainya lagi.

......

Tak lama Jason Ye keluar dari rumah sakit, sekali lagi ia melemparkan dirinya ke rumah sakit, ditambah lagi insiden pintu foto telanjang dua hari yang lalu. Jadi ini benar-benar bukan masalah sepele, seakan-akan menimbulkan ribuan ombak di danau yang tenang. Sulit untuk tenang pada waktu bersamaan.

Setelah James Ye mengetahui informasi mengenai Jason Ye yang dirawat di rumah sakit, ia segera meninggalkan semua pekerjaan dan bergegas pergi ke rumah sakit.

Ketika dia datang. Nyonya Ye yaitu Aurel Liu sudah berada di rumah sakit menemani Jason Ye di rumah sakit.

Untuk ini, ia melihat pengabdian istri kepada putranya. Hatinya senang dan puas, tetapi dia semakin membencinya karena putra kesayangannya tidak menjadi orang yang berguna.

Langkah kakinya terhenti. Pintu bangsal tak terkunci, di dalam ada Jason Ye dan Aurel Liu tidak menyadari kedatangannya. Dua orang itu sedang mengobrol.

"Jason, kamu tenang saja, itu semua karena Jimson Ye yang memiliki hati busuk yang telah memberikanmu perhitungan. Kamu tenang saja, ibu tidak akan membiarkan dia pergi, ibu pasti akan mencari keadilan untukmu. Segala sesuatu mengenai Keluarga Ye akan menjadi milikmu, si bajingan kecil itu jangan harap bisa mendapatkan uang satu sen pun. "Aurel Liu duduk di ranjang rumah sakit, dia mengupayakan keadilan demi putranya dan wajahnya tampak marah:" Sekarang ia sedang dalam masanya, berbahaya dan licik, dan masih ada hubungan dekat dengan keluarga Lu. Eric Lu dipromosikan menjadi jenderal. Kamu harus menanggungnya terlebih dahulu. Kamu Jangan adu kekuatan dengannya, kalau tidak kamu akan menderita. "

"Tapi itu saja, aku tidak rela. Dia telah mempermalukan dirku. Aku ditunjuk-tunjuk orang jika keluar rumah." Jason Ye menggenggam tangannya erat, dan urat-urat biru di punggung tangan terlihat dan tampak keras, sepasang matanya penuh dengan kebencian

Nyonya Ye, Aurel Liu memandang putranya dengan tatapan tertekan, matanya merah, dan berkata: "Tidak mungkin, ayahmu sangat pilih kasih, ia memberikan tanggung jawab perusahaan kepada bajingan kecil itu. Kita bertiga, sekarang kita hanya dapat melihat wajah bajingan kecil itu menjalani hari-harinya. Dia bahkan tidak memandangku sebagai seorang ibu, dan masih berani tanpa malu menunjukkan kepadaku, aku juga tidak bisa melakukan apa-apa. Semuanya bagi ibu tidak berguna, baruklah membuatmu merasa bersalah. "

"Bu, jangan katakan ini, cepat atau lambat aku akan membunuh Jimson Ye si bajingan ini," kata Jason Ye dengan nada yang dingin.

James Ye tidak mampu mendengarnya lagi, meskipun dia tidak suka Jimson Ye yang merupakan putra keduanya dan memiliki sifat acuh tak acuh itu, tetapi tetap saja di tubuhnya mengalir darahnya.

Tetapi menghadapi Jason Ye, James Ye benar-benar tidak bisa menyalahkan anak ini.

Sekarang perasaan James Ye terhadap Jason Ye antara sayang dan benci. Ini adalah putra kesayangannya, tetapi putra ini adalah yang paling mengecewakan, dia membenci besi yang tidak bisa berubah menjadi baja.

Istana Ye selalu menjadi milik Jason Ye, dari dulu tidak pernah berubah.

Hanya saja dia takut Jason Ye tidak mampu menghadapinya, jadi Jimson Ye sebenarnya hanya batu asahan bagi Jimson Ye.

Tunggu ketika dia bisa bersaing dengan Jimson Ye di permainan ini, dia akan benar-benar memikul tanggung jawabnya sendiri.

“Apa yang kamu bicarakan, Jimson adalah adikmu.” James Ye melangkahkan kakinya dan berjalan mendekat, pria berusia 50 tahun, tampak memiliki kedewasaan dan keanggunan yang tidak dimiliki oleh para pemuda, tetapi usia pria itu lebih tua namun terlihat terlihat muda dan tampan.

James Ye memiliki berpenampilan layaknya seorang pebisnis, memunculkan aura yang cerdas.

Paling utama adalah wajah tampan James Ye, untuk tahu melihat wajah dunia.

“Adik seperti apa dia, aku tidak punya adik yang bajingan seperti itu.” Jason Ye selalu berkata dengan nada hinaan semacam ini.

"Kamu adalah seorang pemberontak, lihatlah hal-hal baik yang telah kamu lakukan sendiri, jika kamu memiliki setengah dari kemampuan adikmu, kamu tidak akan membiarkan Istana Ye, mengusir seluruh anggota Keluarga Ye." Jason Ye membuat dahi pembuluh darah James Ye melonjak, wajah James Ye juga terlihat anggun, tapi sebenarnya paman yang memiliki sifat pemarah.

"Ya, aku dimana pun tidak sebaik bajingan itu. Jika bukan karena bajingan ini, bagaimana aku bisa kehilangan orang sebesar ini?" Jason Ye membantah dengan nada kebencian.

"Suamiku, jangan berbicara seperti itu kepada Jason, dia juga merasa dianiaya. Dia direncanakan oleh baji ... Jimson, keadaannya tidak baik akhir-akhir ini. Jimson tidak hanya membuatnya masuk ke rumah sakit. Jimson sekarang juga sudah besar, kamu juga harus peduli. Baru bisa mengatakan apapun, Jason juga kakaknya, bagaimana bisa ia mempermalukan kakaknya seperti ini? Bahkan ada masalah dengan Jason, itu hanya beberapa gesekan kecil antara saudara, kamu lihat dia baik-baik saja, di mana Jason sebagai kakaknya, aku rasa hampir seperti musuh. "Aurel Liu pada dasarnya sangat menyayangi putranya, dia tidak puas dengan James Ye dan berkata:" Aku lihat hati Jimson semakin sombong, dan Jason sangat sederhana. Di mana lawan Jimson? kamu lihat Jason yang belum terlalu lama masuk perusahaan, menyebabkan beberapa pertengkaran, masuk rumah sakit dua kali, kamu katalan ada apa dengan semua ini. "

“Bukan karena dia sendiri tidak berusaha keras.” Meskipun James Ye masih marah, tetapi nadanya jauh lebih lambat.

"Kamu tidak sayang dengan putramu, aku sangat sayang, aku sekarang berpikir akan takut nanti. Jimson terlalu menyakitkan hati, nanti bagaimana dengan Jason?" Aurel Liu mengeluarkan air mata.

"Cinta ibu semua untuk anak." James Ye berkata datar.

"Kami sangat malang ketika masih kecil, usia yang masih kecil ..."

"Baiklah, kau tutup mulut." James Ye memandang putranya yang berada di tempat tidur dengan rumit. Ia jarang sekali berkata dengan lembut: "Istana Ye adalah milikmu, tidak ada yang bisa mengambilnya, kamu tenang saja. Jimson adalah adikmu, tubuh kalian mengalir darah yang sama, selalu lebih bisa dipercaya daripada orang lain. "

"Oh, itu karena dia, aku hanyalah membuat masalah. Bahkan jika Istana Ye adalah milikku, siapapun tidak ada yang akan menerimaku." Jason Ye masih merasa kesal.

“Ada aku di sana, siapa yang berani tidak menerimamu?” Kemarahan James Ye, membuat orang sangat takut.