CEO Daddy - Bab 89 Perselisihan terjadi, Berkumpul

Jason Ye mendapatkan sebuah surat nasihat dari ayahnya, suasana hatinya perlahan mulai berubah.

Jimson Ye menyelipkan tangan di kantong celananya dan menyandar ke dinding luar kamar pasien, lalu mendengar suara dari dalam kamar.

Ia tersenyum tipis, tangannya perlahan mengelus dagunya.

Perusahaan Ye cepat atau lambat akan menjadi milik Jason Ye ya? hah....

Mungkin juga tak akan terjadi, apakah mereka masih mengira dirinya masih sama seperti enam tahun yang lalu, dapat sembarang di genggam oleh mereka?

Ingin merampas perusahaan Ye dari tangannya, juga harus melihat apakan ia ingin kembali ke tangan mereka.

"He.... Hari ini terlihat sangan ramai."

Jimson Ye melihat mereka sudah selesai bernegosiasi, lalu ia dengan langkah yang mantap berjalan kedalam ruang pasien.

"Hari ini sangatlah ramai ya." Jimson Ye dengan wajah tanpa ekspresi. Ia memandang ruang pasien beserta semua keluarganya dengan tatapan yang dingin.

"Jimson, kenpa kamu masih berani pergi ke rumah sakit?" tatapan Jason Ye yang penuh dengan penuh amarah melihat ke arah Jimson Ye. Sebuah tatapan menyeramkan yang seakan-akan ingin merobek-robek Jimson Ye.

Aurel Liu juga menampakan muka sebal kepada Jimson Ye, ia bagaikan sebuah wabah penyakit berbahaya di hadapan mereka.

Bahkan James Ye ayahnya pun memberikan ia sebuah tatapan dingin, tak tampak seperti adanya hubungan seperti ayah dan anak.

Jimson Ye sudah terbiasa dengan semua ini. Hubungan keluarga di antara mereka sudah berakhir sejak dua belas tahun yang lalu dan di tambah dengan enam tahun yang lalu. Biarkanlah hatinya yang telah mati rasa ini tak merasakan getaran apapun itu lagi.

"Bagaimanapun juga kamu tetaplah kakakku, aku sebagai adik pasti akan pergi menjenguk kakak yang sedang sakit. Itu adalah hal yang seharusnya aku lakukan." Pandangan Jimson Ye kosong, tak ada sedikitpun emosi yang terlihat di matanya, sikapnya acuh tak acuh bagaikan sebuah robot yang mati rasa.

"Siapa kakakmu. Kamu hanyalah seekor anjing yang telah di pelihara oleh keluarga Ye, kamu tak ada hak memanggil aku kakak." Jason Ye memandang rendah ke arahnya.

"Kamu tak perlu berpura-pura seperti itu lagi. Kalau bukan karena kamu yang melawan kakakmu, menghalalkan segala cara dan tidak tanggung-tanggung untuk kehilangan reputasi perusahaan, apakah kakakmu masih bisa masuk rumah sakit? walaupun kalian saling berlawanan, juga tak semestinya ribut sampai seperti ini."

Jimson Ye hanya diam, ia menatap Aurel Liu menggunakan tatapan dingin, dan berkata: "Sepertinya, wanita ini telah mengumpulkan semua bukti yang ada, dan telah dapat membuktikan bahwa ia yang menyebarkan video tersebut? kelihatannya perempuan ini juga sangat evisien dalam bekerja, masalah tanpa jejak seperti ini dapat ia katakan dengan sangat manis dan enak di dengar, ia sangat pintar dalam berbicara."

"Hal seperti ini kalau bukan kamu yang melakukannya, siapa lagi?" Aurel Liu menembaknya dengan tepat sasaran.

Jimson Ye tertawa dingin, dan tidak keluar sepata katapun.

"Maksudnya kamu apa ya? masalah ini tidak akan ada orang kedua kecuali aku." Aurel Liu dengan yakin mengatakannya dengan sangat yakin.

"Benarkah? Nyonya sebaiknya menunjukan buktinya terlebih dahulu, kalau tidak, anda sangat mudah mengatakan keluar semuanya begitu saja bisa jadi itu semua adalah pelecehan nama baik dan bisa jadi itu adalah pelanggaran hukum. Kata-kata yang keluar dari mulut sama dengan air yang tumpah, hati-hati perkataan yang keluar dari mulut anda, bisa jadi membawa bencana bagi keuarga Ye." Jimson ye menaikkan bola matanya lalu menatap Aurel Liu dengan tatapan dingin seperti es.

"Begini caramu berbicara dengan orang yang lebih tua?" Ayahnya menatap Jimson Ye dengan tatapan tajam, ia tak dapat menahan kemarahannya lagi.

"Masalah video tersebut, kamu adalah tersangka yang paling memungkinkan, ibumu sudah tak bisa menanyakan kembali keadaanya seperti apa?"

"Tentu saja boleh, maka dari itu aku sangat tenang menyatakan sebuah fa

"Kamu masih berani memotong pembicaraan?"

"Kalau kamu menganggap mengungkapkan pendapat diri sendiri adalah memotong pembicaraan, aku tak bisa mengelak lagi."

"Pa, bahkan papa pun tak menganggapnya ada, sekarang ia semakin tak di anggap keberadaanya." Jason Ye berniat untuk memancing James Ye untuk memaki Jimson Ye, lebih bagus lagi kalau ia di tendang dari perusahaan Ye dan di usir keluar dari keluarga Ye.

Jimson Ye diam seribu bahasa, matanya menatap kearah Jason Ye dengan tatapan dingin.

"Sebenarnya apa yang terjadi mengenai video itu?" James Ye bertanya kepada Jimson Ye, ia percaya masalah video ini tak ada hubungannya dengan Jimson Ye.

"Bukan aku yang melakukannya." Jimson Ye dengan dingin menjawabnya dengan beberapa kata saja.

"Kalau begitu kamu dapat mlacak siapa yang melakukannya?"

"Oh, tak bisa di lacak." Jimson ye menatap Aurel Liu dan berkata: "Akan tetapi di balik semua masalah ini ada seseorang yang menjadi faktor pendorong sehingga masalahnya menjadi besar seperti ini, siapa orang di belakang semua ini, aku tak bisa melacaknya. Apalagi masalah di kantor sangatlah banyak, aku tak ingin membuang watuku untuk masalah sepele seperti ini."

"Dia adala kakakmu." James Ye menjadi sangat marah mendengar ia berkata semua itu adalah masalah sepele.

"Benarkah?" Jimson Ye mencibir seakan ia tak mengakuinya.

"Sepertinya kamu begitu sibuk, aku pikir kamu perlu istirahat sejenak." James Ye menatapnya dengan dingin.

"Terserah." Jimson Ye dengan cuek menjawabnya, sepertinya semua keputusan itu tak ada berpengaruh sama sekali terhadapnya.

Pada intinya, semua hal mengenai perusahaan telah berada di dalam cengkramannya, walaupun ia sedang berlibur, semua keputusan mengenai perusahaan tak akan jatuh ke tangan orang lain. Bahkan jika Jason Ye berada di posisinya saat ini, dia hanyalah seorang direktur terkenal yang kekuatannya sudah di ambil alih. Jika ia mencoba menduduki kursi direktur, akan tetapi ia tak memiliki kekuasaan sama sekali, tidak tau apakah ia akan kesal.

Jason Ye sangat bahagia, Jimson Ye beristriahat beberapa waktu, itu berarti tak ada seorangpun yang lebih jelas daripada ia.

"Jimson beristriahat sejenak adalah hal yang cukup baik, beberapa waktu ini kamu sudah sangat bersusah payah." Jason Ye yang tadinya sudah seperti orang yang tak bersemangat, seketika menjadi gembira seakan tertiup angin musim semi dan terlihat sangat lega.

Aurel Liu juga merasa gembira, senyum di mukanya menjadi tambah lebar, lalu berkata: "Jason, setelah ini kamu harus baik-baik bekerja, jangan sampai membuat ayah kecewa. Seorang ayah yang hebat tak mungkin memiliki anak yang payah. Memiliki ayah yang begitu hebat, asalkan kamu mengerjakannya memakai hati, kamu pasti juga akan menjadi hebat seperti ayahmu.

"Pa, papa tenang saja, aku akan melakukannya dengan baik dan tak akan membuatmu kecewa." Jason Ye mengatakannya dengan penuh percaya diri.

James Ye melihat Jason Ye yang seakan mendapatkan kembali semangatnya, walaupun ia paham kata-kata tersebut hanyalah sebuah kata penghibur untuknya, akan tetapi tak dapat di pungkiri wajahnya tetap mengeluarkan senyum yang sangat lebar.

"Lakukan dengan baik, selanjutnya perusahaan Ye mengandalkanmu." Senyum yang berada di wajah James Ye seakan sedang menghibur Jason.

Jimson Ye hanya diam, dengan datar melihat ke arah seorang ayah dan anak yang sedang berbahagia, lalu menyengritkan dahinya.

"Masih ada kerjaan lain di kantor, aku pergi dulu.

"Baiklah." James Ye melambai-lambaikan tangannya.

Jimson Ye merapatkan bibirnya, lalu memalingkan badannya dengan wajah datarnya.

.....

Yenny Tang menopang pinggangnya, dan kembali ke perusahaan tepat pada waktunya.

Melalui penyembuhan, pinggang yang di remas oleh Jimson Ye pun perlahan telah membaik, akan tetapi terkadang masih terasa sedikit nyeri.

"Siap-siap, jam sepuluh pagi nanti akan ada sebuah meeting." Jimson Ye dengan tanpa ekspresi memberitahunya sebuah pengumuman.

Yenny Tang mengangguk-anggukkan kepalanya seperti anak baik, hari ini suasana hati Jimson Ye sedang tidak baik, sebaiknya ia menyimpan buntutnya lalu berperilaku seperti manusia.

"Orang tampan sangatlah curang, walaupun ia sedang marah, tetapi wajahya tetaplah tampan seperti biasanya.

Tapi walaupun ia memiliki wajah yang tampan, ia harusnya memberitahu dia tema yang akan di bahas di meeting nanti apa kan?

Sebenarnya tidak ada pesan di wajah anda selain tampan. Ia masih belum tau tema apa yang akan di bahas di meeting nanti, apakah tak perlu menyiapkan bahan?

Apakah ia hanya bertugas mempercantik diri saja?

Awalnya ia berniat untuk menanyakannya, tetapi melihat suasana hati Jimson Ye yang sedang tidak baik, sepertinya lebih baik ia tak usah mencari masalah.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu