CEO Daddy - Bab 295 Menyadari Adanya Musuh, Mami Lari

“Kamu bilang apa?! Wanita itu dengan ekspresi kaget menatap Jimson Ye.

“Tidak apa apa, aku salah orang…….” Wajah Jimson Ye datar, moodnya berubah, berubah begitu saja, ekspresi diwajahnya lebih cuek lagi, seperti tidak terpengaruh oleh kecantikan wajah itu.

“Tidak apa apa.” Wanita itu dengan bingung menatap Jimson Ye, menggelengkan kepalanya.

Jimson Ye sangat kecewa, melihat lagi dengan teliti, sebenarnya wanita ini sama sekali tidak mirip dengan Yenny Tang. Meskipun baju ini juga dimiliki Yenny Tang, tapi jika dipakai Yenny Tang lebih grafis.

Yenny Tang lebih tinggi 3 cm dari wanita ini, kakinya juga lebih cantik dari wanita ini, juga sangat lurus. Saat Yenny Tang berdiri, badannya tegak, rambut Yenny Tang lebih panjang dari dia, saat Yenny Tang berjalan, langkahnya lebih anggun darinya, Yenny Tang……Yenny Tang apapun lebih sempurna, tidak ada yang bisa menandinginya.

Jimson Ye dengan kecewanya membalikkan badan dan pergi, Ranti Lu berdiri di tempat yang dekat dengan mereka dan melihatnya, mengepalkan kedua tangannya dengan erat, kukunya seperti akan menusuk kulitnya.

Didunia ini yang paling mengerti dirimu selalu bukan diri sendiri, tetapi musuhmu.

Meskipun bagi Ranti Lu,Yenny Tang masih bukan termasuk musuh, tapi dia juga termasuk mengerti Yenny Tang, bayangan belakang itu memang sedikit mirip dengan Yenny Tang, dan tambah lagi baju itu.

Mata Jimson Ye lebih tajam dari dia, dan masih lebih tenang, seperti itu lah Jimson Ye ternyata hanya karena wanita itu sedikit mirip dengan Yenny Tang,dan dia mengira itu adalah dia, hanya bisa mengatakan membuatnya bingung.

Ranti Lu seperti hampir gila karena iri, dan masih menahannya.

“Mundur,mundur,ada urusan cepat mundur.” Seorang wanita menggandeng dua anak kecil, teriak sambil berjalan kearah yang berlawanan dengan Jimson Ye dan Ranti Lu.

“Menyadari musuh,menyadari musuh,cepat mundur,cepat mundur.”

Yenny Tang melepas tangan anaknya, menutup wajahnya dengan kain hitam, lalu melihat Ranti Lu dan Jimson Ye satu berada didepan satu dibelakang. Dia terkejut, segera menarik tangan Lani dan Liando, dengan cepat berlarian ditengah banyaknya orang,dan bersembunyi.

Dia dan mereka sebenarnya mempunyai karma buruk apa, seluruh Kota B tidaklah kecil, ada puluh ribuan orang. Pada akhirnya dia baru saja bisa keluar dari rumah, dan ditengah banyaknya orang malah bertemu dengan Ranti Lu dan Jimson Ye.

Jangan sampai ketahuan mereka, jika hanya dia sendiri tidak masalah, jika terlihat mereka paling dengan percaya dirinya menyapa mereka sebentar saja, tapi karena ada dua anak ini masalah bisa jadi lebih rumit.

“Cepat lari lari.” Ketiga orang ini berbelok kekanan dan kekiri, meninggalkan kerumunan, Yenny Tang baru dengan tenang berhenti, menepuk dadanya, merasa tadi sangat berbahaya.

“Mami, musuh apa? Kamu tadi melihat apa?” Lani tidak merasa menakutkan sama sekali, masih merasa mami menarik tangan dia dan kakak berlarian sangatlah seru, masih ingin bermain sekali lagi.

Dia mengelap keringat dikeningnya,berkata: “Tidak apa apa, mami melihat orang jahat, takut mereka akan menangkap kalian, jadi kabur.”

Tadi Liando melihat dan mencari tahu apa yang membuat maminya begitu takut seperti ini, tapi karena tubuhnya yang pendek, walaupun seberapa pintar juga tidak melihat apa yang sebenarnya dilihat maminya, jadi dia sekarang juga penuh keringat.

“Sudah sudah, sekarang kita sudah aman,pergi makan?” Yenny Tang mengelap keringat ditangannya, lalu menggandeng tangan kedua anaknya lagi dan berkata.

Dia hari ini keluar, karena ingin membelikan buku untuk belajar piano, sekalian membawa mereka keluar jalan jalan. Siapa yang sangka bisa sesial ini,hampir saja ketemu Ranti Lu dan Jimson Ye.

Yenny Tang tidak hanya tidak ingin Jimson Ye mengetahui keberadaan kedua anak ini, juga tidak ingin membiarkan kedua anak ini tahu Jimson Ye adalah papi nya.

Sekarang Jimson Ye sudah mempunyai pacar, sampai waktunya jika dia mengakui Lani dan Liando sebagai anaknya, maka kedua anak ini harus kembali kekeluarga Ye, dan meninggalkan dia. Meskipun Ranti Lu sangat mencintai Jimson Ye, dan menerima Lani dan Liando, dan walaupun dia berhati besar menerimanya juga tidak akan menerima keberadaan dirinya sendiri.

Menyuruhnya meninggalkan kedua anak ini, kedepannya tidak akan bertemu dengan mereka lagi, termasuk menyakiti diri sendiri, juga akan menyakiti kedua anak ini yang merasa tidak aman.

Dan lagi jika Jimson Ye tidak menerima mereka, juga sama saja akan rumit. Papi sendiri tidak mau mengakui anaknya,bagi anak anak juga menyakitkan, ini yang pernah dialaminya.

Jadi jalan terbaik adalah sebelum kedua anak ini besar, biarkan sosok papi pahlawannya,selamanya diingat dalam hati, menemani masa kecil mereka.

Jimson Ye dan Ranti Lu kembali kedalam mobil, Ranti Lu bertanya: “wanita tadi siapa?”

“Salah orang.” Jimson Ye terlihat tidak ingin banyak menjelaskan.

“Yenny ya?” Ranti Lu mengepal tangannya dengan erat,bertanya.

“Bukan urusanmu.” Jimson Ye menjawab dengan dingin dan cuek.

Senyuman diwajah Ranti Lu sudah tidak bisa dipertahankan lagi, dia memaksa untuk mengeluarkan senyumannya.

Saat kembali kekantor, hal pertama yang dilakukan Ranti Lu adalah mencari Edbert Fang. Dia terus merasa Edbert Fang adalah teman tempurnya, kalau Edbert Fang bisa mendapatkan Yenny Tang, dengan sifatnya Jimson Ye,dia bukanlah orang yang akan merebut pacar orang lain, terlebih lagi hubungan Jimson Ye dan Edbert Fang dari dulu sangat baik.

Dia ingin mendapatkan Jimson Ye,Edbert Fang ingin mendapatkan Yenny Tang, masing masing mendapatkan yang diingikannya, benar benar bisa bekerja sama, hanya saja Edbert Fang tidak bersedia melakukannya.

Mengenai dia begitu membenci Yenny Tang, pastinya tidak akan setuju Yenny Tang menjadi keluarga Fang. Walaupun dia setuju, paman,bibi dan mama tidak akan setuju, juga tidak akan memberikan kesempatan pada Yenny Tang untuk menjadi orang kaya.

Bagi mereka, orang miskin tetaplah miskin, jangan berharap bisa menjadi orang kaya begitu saja.

“Kak, apa kamu tahu? Yenny Tang sudah pulang kesini.” Malam nanti Ranti Lu mengajak Edbert Fang makan bersama, Ranti Lu memasang wajah yang penuh senyuman,berbicara pada Edbert Fang.

Gerakan Edbert Fang makan berhenti sesaat, menatap Ranti Lu dengan tatapan tidak setuju dan berkata: “Ranti, kamu kenapa terus menerus mengejar Yenny? Aku merasa masalahnya ada pada Jimson.

Ranti Lu menggigit ujung lidahnya, merasakan rasa sakit itu. Edbert Fang merupakan kakak sepupu yang hubungan dengan dia paling baik, juga termasuk kakak sepupu yang paling menyayangi dia, tapi malah selalu karena Yenny Tang lalu memarahinya, dia lebih membenci Yenny Tang lagi.

Dia mengeluarkan senyuman yang bersalah dan berkata: “Kak,aku benar benar sudah tahu kesalahanku. Beberapa saat yang lalu karena perasaan ku sedang tidak baik, makanya marah. Aku tahu aku tidak seharusnya melampiaskan kesalahanku semua kepada Nona Tang, aku sudah berubah, aku yang salah paham padanya."

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu