CEO Daddy - Bab 111 Dua Tangan Yang Berpengangan Erat

Jimson Ye telah berbicara, menyimpan tangannya untuk mengambil keuntungan. Yenny Tang mengulurkan kepalanya dan menunjukkan lehernya yang putih dan berkilau, lalu memakan jamur enoki yang ada di sumpit Jimson Ye.

Jimson Ye melihat Yenny Tang menelan jamur enoki itu dan tersenyum.

Waduh, Jimson Ye dilarang merayu ya.

“Sudahlah, jangan tertawa lagi.” Yenny Tang menutup mulut Jimson Ye.

Waduh, Jimson Ye tertawa lagi. Tidak hanya melanggar, tetapi juga mempengaruhi orang lain untuk melakukan kejahatan.

Tidak melihat meja sebelah ada beberapa wanita yang sedang menyilangkan kaki. Dengan ekspresi untuk menggoda Jimson Ye?

Jika Jimson Ye tidak berhenti dan tetap melihat beberapa wanita tersebut sambil tersenyum, diperkirakan akan ada berita besar di kota H besok.

##Direktur perusahaan Ye yang lama meninggal di jalan##

##Putra kedua dari keluarga Ye meninggal muda karena dibunuh dijalan##

##Direktur perusahaan Ye selalu berinteraksi seksual dengan wanita secara bergiliran, meninggal karena ejakulasi secara berlebihan, itu kematian yang ganas.

##Pebisnis yang jenius tidak perlu penjelasan. Kematian di jalan menjadi penuh kebahagiaan##

Coba pikirkan. Jalanan ini benar-benar membuat orang mabuk.

“Jangan sembarangan tersenyum diluar.” Yenny Tang menutup mulut Jimson Ye, dengan suara yang kecil mengingatkan Jimson Ye.

Mata Jimson Ye menyinari terangnya melebihi terang dari pada bulan yang ada di malam hari.

Tiba-tiba Yenny Tang menyimpan kembali tangannya. Seperti tersiram air panas dan wajahnya berubah menjadi panas memerah. Yenny Tang sekarang ingin sekali memasukkan Jimson Ye ke dalam panci yang berisi Malatang dan memasaknya.

Tepat di saat ini, dia tidak lupa untuk menggoda wanita.

Dia baru saja…..tidak diduga…. Mengulurkan lidah dan menjilat telapak tangannya. Seperti arus listrik yang mengalir dari telapak tangannya ke jantungnya, dan membuat jantungnya berdebar. Hatinya bingung, seperti ingin keluar dari mulutnya.

“Baiklah. Lain kali aku hanya akan tersenyum padamu.” Jimson Ye manatapnya dengan tatapan dalam dan tersenyum.

Jimson Ye adalah seorang pecundang, masih saja menggodanya, dia sudah hampir tidak bisa menahannya.

Dia menepuk mejanya dengan rasa malu, dia mulai marah, lalu pergi.

Jimson Ye tersenyum melihat wajah Yenny Tang yang sedang marah, dan tersenyum lagi.

Membuat mata wanita-wanita yang ada di meja sebelah bersinar, ini benar-benar adalah pria idaman, tidak lebih buruk dari artis-artis yang ada di televisi, ini bahkan lebih bertemperamental baik dan menarik.

Mengejar seorang pria juga adalah suatu kepenuhan untuk memberanikan diri tetapi bagi orang yang pemalu tidak akan mendapatkannya.

Ketika mereka melihat Yenny Tang pergi sendirian, mereka yang bernyali besar datang untuk memulai pembicaraan.

“Apakah kamu sendirian, pria tampan? Bagaimana kalau kita pergi karaoke.” Seorang wanita yang bertubuh tinggi dan langsing menghampirinya, dengan terus terang berkata kepada Jimson Ye.

Jimson Ye tidak berkata apa-apa, dan hanya mata yang berbinar beberapa saat.

“Kita hanya ada beberapa wanita, lebih banyak orang akan lebih ramai, bagaimana?” Wanita yang tinggi dan langsing itu tidak memperdulikan sikap dingin Jimson Ye, dia mengulurkan tangan dan memegang bahu Jimson Ye.

Dia sangat tampan, sifatnya sangat berkepribadian, semakin membuat orang tertarik.

“Tidak baik, kamu tidak melihat bahwa dia sudah ada yang punya?” Mengulurkan tangan untuk melepaskan tangan wanita itu, Yenny Tang tersenyum dan berkata dengan nada yang buruk.

Hm… pria ini sudah memiliki pasangan, dia hanya sedang melindungi integritas bosnya, menjadi seorang sekretaris sangatlah melelahkan.

Jimson Ye biasanya hanya berhubungan dengan orang kaya, putri dari keluarga yang kaya, tidak pernah bertemu dengan wanita yang sejati, tidak mengetahui seberapa mengerikannya hal itu. Sampai di tempat yang asing, tidak merasa sedikit waspada pun.

Bagaimana caranya? Kekhawatiran yang bagus.

Dia tidak hanya ingin membantu Jimson Ye dalam hal pekerjaan, tetapi juga dalam hal melindungi integritasnya, dan juga harus bertanggung jawab agar Jimson Ye tidak dimanfaatkan oleh orang lain.

“Kalau begitu, kita pergi bersama.” Wanita yang tinggi dan langsing melihat Yenny Tang dengan wajah menantang.

Menantang apa? Dia juga bukan seorang wanita yang membutuhkan pertolongan, bagaimana mungkin dapat memprovokasinya?

“Tidak, kita masih ada urusan.” Yenny Tang menolak tanpa rasa sopan, lalu menarik tangan Jimson Ye dan pergi meninggalkannya.

“Ei, kalian belum…..”

Mendengar dibelakang ada suara yang memanggil mereka, Yenny Tang langsung memegang tangan Jimson Ye dan lari, dan tidak memperdulikan suara itu.

Saat di kerumunan, terdengar suara angin yang lewat, dan mendengar bahwa seluruh tempat adalah tempat makan pasar malam, Yenny Tang melangkah dengan hati yang senang.

Dua orang berlari jauh, Yenny Tang berhenti terengah-engah dan membungkuk untuk menghirup udara.

Sudah sangat lama tidak berolahraga, badannya yang lemah benar-benar tak bisa menahannya lagi.

“Mengapa kita harus berlari?” Yenny Tang sudah sangat kelelahan, nafas Jimson Ye tidak terengah-engah dan bertanya dengan jelas.

“Huh….” Yenny Tang menghela nafas, walaupun nafasnya belum stabil, tetapi dia sudah dapat berbicara. Dia berkata : “Kalau tidak lari, apakah kamu mau dimanfaatkan oleh wanita-wanita itu? Apakah kamu tidak melihat mata wanita-wanita itu bersinar saat melihatmu?”

Kamu tumbuh dengan sangat tampan, masih mau berhubungan seks diluar.

Kalau orang lain benar-benar bergiliran untuk berhubungan seks dengannya, itu berarti Jimson Ye yang duluan menggoda mereka.

“Oh.” Jimson Ye menganggukkan kepala dan berkata kepada Yenny Tang : “Aku mengira bahwa kamu lari karena ingin memakan makanan mewah dan tidak ingin membayarnya.”

Yenny Tang : ……

Haha…..Otaknya dipenuhi banyak pikiran.

“Tadi disaat bos berkata bahwa kita belum membayar makanannya, kamu malah berlari semakin kencang.” Jimson Ye melanjutkannya.

Setelah Yenny Tang mendengar perkataan Jimson Ye, dia baru saja kepikiran bahwa mereka belum membayarnya.

Mereka sudah memakan makanan yang mewah, ini sangat memalukan, padahal sudah menghemat banyak uang, sangat buruk.

Tidak salah, hati Yenny Tang adalah seorang yang tidak berintegritas.

Setelah berjalan sangat lama baru sampai di pasar malam ini, tidak ada logika jika belum kenyang tapi sudah mau pulang.

Dia memutuskan untuk menggunakan sisa uangnya dari Malatang untuk memakan yang lainnya.

Saat dia kembali, dengan ekspresi yang sedikit bingung melihat tangan Jimson Ye yang memegang tangannya, tetapi tidak melepasnya. Tangan Jimson Ye tidak bergerak dan memegang semakin kuat.

“Jimson, apakah bisa sedikit direnggangkan?” Yenny Tang berkata kepada Jimson Ye.

Jimson Ye hanya menggelengkan kepala.

“Mengapa?” Yenny Tang terkejut.

“Disini sangat ramai, kita berpegangan tangan seperti ini, tidak akan takut kehilangan.” Jimson Ye menambahkan : “Dan wanita-wanita tadi juga sangat mengerikan, aku sangat takut.”

Yenny Tang : ……

Jimson, apakah cara keluar malam ini berbeda?

Apakah dia dapat mengetahui Jimson Ye sedang menggodanya, bagaimana caranya?

Bagaimana bos adalah seseorang yang selalu menggodanya?

Yenny Tang meringis dan berkata kepada Jimson Ye : “Kita sudah membuat wanita-wanita itu pergi, dan tidak perlu takut, bukankah ada ponsel untuk bisa saling menghubungi?”

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu