CEO Daddy - Bab 241 Biarkan Aku Merabahnya

Manusia rupawan tersebut menatap Yenny Tang dengan sedikit senyum di wajahnya, ia tak mengatakan apapun.

Yenny Tang mengira Manusia rupawan itu sudah tak mengingatnya lagi, wajahnya terlihat sedikit canggung. Di negara asing, jika bertemu dengan seseorang yang tidak kita kenal, walaupun hanya bertemu sekali dengan orang tersebut, maka akan terasa seperti telah kenal sangat dekat. Kalau seandainya sekarang di dalam negeri, maka dia juga tidak sepantasnya terlihat begitu bahagia.

“Aku ingat kamu.”

“Aku juga ingat kamu, kamu adalah orang yang waktu itu berada di acara pesta ulang tahun Nona Lu, waktu itu kamu sungguh sangat rupawan.” Wajah Yenny Tang tersenyum hingga hampir mengeras. Di saat Yenny Tang hampir saja menarik kembali tangannya karena merasa sangat canggung, Manusia rupawan tersebut tiba-tiba mengulurkan tangannya kemudian membalas jabatan tangan Yenny Tang. Ia menaikkan sebuah senyum di wajahnya kemudian menatap Yenny Tang lalu berkata: “Tentu saja. Kamu hari ini juga sama cantiknya.”

Yenny Tang merasa sedikit agak malu, dengan adanya keberadaan pria tampan ini, dia hanyalah terlihat seperti seorang wanita jelek saja oke?

Hari ini dia hanya memakai sembarang baju, kemudian di pasangkan dengan bawahan rok bohemian, dengan kaki yang telanjang. Wajah yang tidak di poles makeup sedikit pun, rambutnya di kepang dua mengarah ke depan dada, dia tidak sedikitpun dapat di katakan sebagai wanita cantik.

Ia merasakan Manusia rupawan tersebut menggenggam tangannya. Gerak tangannya sedikit tidak jelas, ibu jari menggosok telapak tangannya, dan jari telunjuknya seakan sedang menggores punggung tangannya, gerakannya ini seperti terdapat sesuatu yang tersembunyi dan terasa sedikit aneh. Yenny Tang secepat mungkin menarik kembali tangannya dengan sekuat tenaga. Wajahnya yang terlihat terkejut menatap kearah Manusia rupawan tersebut.

“Kenapa?” Manusia rupawan tersebut melihatnya dengan wajah yang tenang, ia masih memberikan sebuah senyuman lebar kepada Yenny Tang.

Yenny Tang di buat takjub dengan senyum itu. Ini yang di namakan senyum yang cantik, yang dapat meruntuhkan seluruhnya hanya dengan satu senyuman, sungguh sebuah senyuman yang sangat indah.

Seluruh keraguan yang tadi di rasakan, sesaat langsung menghilang bagaikan ombak yang menyapu pantai.

Ia merasa pasti dirinya telah salah paham dengan pria tampan ini, dia terlihat begitu tampan, apakah dia masih perlu untuk merencanakan sesuatu kepada wanita jelek seperti ku? Lebih baik menatap diri sendiri di depan cermin dari pada melihat seorang wanita jelek.

“Tidak ada apa-apa, aku Yenny Tang keturunan tionghua, kalau kamu?” tanya Yenny Tang, dengan adanya Manusia rupawan seperti ini, benar-benar terasa begitu indah, dengan wajahnya yang seperti ini benar-benar dapat membuat orang dengan sendirinya membuka mulut untuk makan, dan bahkan dapat membuat orang untuk menambah dua mangkuk nasi lebih banyak.

“Aku Toni Lin orang Amerika keturuanan Tionghua.” Toni Lin mengangkat bibirnya, menunjukkan sebuah senyuman yang sangat menawan, hati Yenny Tang bergetar kembali akibat rupa wajahnya.

“Kamu kemari untuk berenang juga?” Yenny Tang meneguk jus jeruknya lalu bertanya.

“Em? Kamu sendirian?” Toni Lin menyondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat, mencium wangi aroma buah di tubuh Yenny Tang, membuat senyumnya sedikit lebih meingkat.

“Bukan, aku membawa putra dan putirku bermain ke sini.” Yenny Tang menunjuk kearah mereka yang bermain tidak jauh darinya, kedua anak yang sedang bermain dengan sangat gembira, dari wajah Liando juga terlihat sebuah senyuman, saat ini ia baru dapat melihat sebuah keluguan dan kepolosan dari wajah anak seusia Liando.

Setelah mendengar perkataan Yenny Tang, matanya memancarkan sebuah tatapan yang heran dan juga terkejut, ia menuruti arah pandang mata Yenny Tang, ternyata ia melihat kedua anak kecil yang tidak jauh dari mereka sedang membangun sebuah kastil, dan nampaknya telah terbangun seperti wujudnya.

“Kamu sudah ada anak?” Toni Lin bertanya dengan terkejut dan heran.

“Em.” Yenny Tang mengangguk-anggukkan kepalanya, dia sedikit tidak mengerti mengapa Manusia rupawan ini seakan sedikit menggebu.

Mengetahui kebenaran yang sebenarnya bahwa Yenny Tang telah memiliki anak, Toni Lin seketika terlihat seperti kehilangan ketertarikan, ia menarik kembali senyum di wajahnya, dan berubah menjadi orang asing kemudian berkata: “Maaf sebelumnya, aku memiliki beberapa hal yang harus aku urus, aku pergi dulu.”

Setelah Manusia rupawan tersebut pergi, Yenny Tang di buatnya tak mengerti, mengapa seketika ia memalingkan wajah seperti itu.

Mungkin dia adalah tipe orang yang hanya melihat wajah saja, dia pasti sengaja.

Saat malam hari tiba, kami menuju ke sebuah kantin untuk makan malam di sana, tetapi sepasang mata Lani yang besar dan jernih selalu melihat kearah tempat duduk yang terletak di dekat jendela.

Setelah Yenny Tang memesan makanan, ia melihat wajah Lani yang seperti orang bodoh, kemudian ia meremas wajahnya dan bertanya: “Sudah waktunya makan, apa yang sedang kamu lihat?”

“Mami, di sana ada seorang kakak perempuan yang sangat cantik.” Lani menunjuk-nunjuk kearah dekat jendela.

Yenny Tang memiringkan kepalanya, meja tersebut di duduki sekitar empat atau lima orang, tetapi dengan sekejap matanya ia dapat menangkap bayangannya yang paling mencolok, yaitu sesorang yang di katakan cantik oleh Lani.

Yenny Tang sedikit merasa malu dan berkata kepada Lani: “Itu adalah kakak laki-laki, dan bukan kakak perempuan.”

“Itu adalah kakak perempuan, hanya perempuan yang bisa rupawan seperti itu, dia lebih cantik daripada Mami.” Lani mengatakannya dengan wajah yang sangat serius.

“Itu adalah kakak laki-laki, Mami pernah melihat kakak itu sebelumnya, dia bukan perempuan.” Yenny Tang sama seriusnya membenarkan perkataan Lani.

“Kak, menurutmu kakak perempuan yang cantik itu bukan perempuan?” Lani memiringkan kepalanya bertanya kepada Liando, di mata Lani, Kakak adalah sosok yang sangat pintar di dunia ini.

Liando melirik kearah sana sejenak, kemudian berkata: “Itu adalah kakak laki-laki.”

Walaupun pria tersebut terlihat sangat cantik, tetapi dilihat dari bentuk tubuhnya, ukuran, fitur wajah, lekuk wajahnya, tenggorokan serta auranya, dapat jelas terlihat bahwa dia adalah seorang pria.

Walaupun kakaknya yang pintar itu telah mengatakan bahwa kakak perempuan cantik itu adalah seorang laki-laki, tetapi dia masih tetap bersih keras dengan pandangannya sendiri, dia pasti perempuan.

“Aku tidak percaya, aku akan pergi kesana untuk bertanya.” Lani turun dari tempat duduknya, ia melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah mengarah ke tempat duduk di seberang sana, Yenny Tang tidak dapat menghentikannya lagi.

Toni Lim sedang membahas masalah pekerjaan bersama dengan tim fotografi, tiba-tiba seorang anak kecil yang imut dengan sepasang mata yang berbinar sedang melihat kearahnya, Toni Lin tersenyum tipis, anak kecil yang manis tersebut di buat tertegun dengan senyumnya, wajahnya yang kecil berubah menjadi kemerahan, hanya saja kurangnya dia tidak meneteskan air liur, sosok seorang anak kecil yang terlihat bodoh.

“Adik kecil, apakah ada yang bisa di bantu?” para tim penata rias hampir di buat menangis oleh anak kecil yang manis ini, kemudian ia segera bertanya.

Lani tidak hanya mirip dengan Yenny Tang, bahkan kecantikannya pun benar-benar sama, melihat dia yang sangat begitu rupawan membuatnya tak dapat menggerakkan kakinya kembali, matanya juga tidak berkedip. Tetapi karena Yenny Tang berpesan kepadanya, tidak boleh berperilaku tidak sopan, sehingga ia menatap Toni Lin dan berkata: “Kakak perempuan, aku tidak apa-apa.”

Dia melangkahkan kakinya lebih dekat kearah Toni Lin, lalu mengangkat kepalanya, memandang Toni Lin dengan lugu dan bertanya: “Kakak perempuan, aku ingin bertanya kamu kakak laki-laki atau perempuan?”

Urat yang berada di kening Toni Lin berdenyut kuat, sepasang mata wanita yang cantik menatapnya dan berkata: “Aku adalah laki-laki.”

“Bohong, jelas-jelas kakak adalah laki-laki.” Lani tidak dapat menerima kenyataan ini, dia sangatlah rupawan, mana mungkin dia adalah seorang laki-laki. Orang yang seperti Paman Jimson Ye atau Paman Edbert Fang yang begitu tampan barulah dapat di sebut kakak laki-laki, dia benar-benar rupawan seperti ini, tidak mungkin seorang laki-laki.

Toni Lin menggertakkan giginya dan berkata: “Aku adalah laki-laki.”

“Aku tidak percaya.” Lani masih tidak dapat mempercayai bahwa perempuan yang cantik ini adalah laki-laki.

“Hahaha, adik kecil kamu sangat lucu, bagaimana caranya agar kamu percaya?” seorang tim penata rias yang tadinya di buat hamir menangis oleh anak kecil yang manis akhirnya tertawa.

Enam orang yang duduk di meja ini, hanya ada satu orang yaitu staf penata rias yang berani tertawa begitu bahagia, yang lainnya takut mereka berbuat salah kepada Toni Lin, bahkan saat usus mereka terikat menjadi satu karena tertawa sekali pun, mereka juga tidak berani tertawa keluar.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu