CEO Daddy - Bab 317 Mempunyai Yang Didepan Mata,Melirik Yang Diluar

Yenny Tang duduk didalam mobil, memutar kepalanya melihat keluar jendela mobil, ekpresinya wajahnya sangat tenang.

Jimson Ye melirik wajah Yenny Tang, dan menghentikan mobil di pinggir jalan. Yenny Tang tertegun untuk beberapa saat, setelah sadar, melirik Jimson Ye dengan ragu.

“Kenapa berhenti?” dia melihat jam yang ada ditangannya, sambil berkata:”sudah mau masuk kerja, cepatlah, jangan buang waktu lagi, kalau hari ini telat maka tidak ada bonus diakhir bulan.

Jimson Ye menatap Yenny Tang dengan tenang, Yenny Tang yang menyadari ditatap jadi tidak nyaman.

Dia menyentuh wajahnya dan berkata: “Ada apa? Apa ada sesuatu diwajahku?”

“Jangan tertawa jika tidak ingin, jelek tahu.” Ucap Jimson Ye dengan tenang dan dingin.

Yenny Tang tersenyum kaku, dalam hati memarahi Jimson Ye, tapi senyuman diwajahnya kembali lagi, dia tampak bingung dan bertanya: “Ada apa? Senyumku tidak seburuk itu kan? kenapa tiba-tiba marah?

Jimson Ye menatap Yenny Tang, dengan tangannya masih diatas stir mobilnya, bertanya dengan serius: “Apa kamu marah? Kenapa telihat tidak senang?

“Aku tidak marah, kamu berpikir telalu banyak.” Senyum di wajah Yenny Tang tidak berubah, bahkan lengkungan dibibirnya juga sama persis, masih tersenyum manis.

Senyum yang ada di wajahnya adalah yang dipakai sejak kecil, melihat cermin setiap kalinya, senyumnya adalah yang paling indah tidak ada duanya. Dia sering tersenyum ga ada ruginya, ini adalah yang pertama kalinya ada yang bilang senyum jelek.

“Sebenarnya apa yang terjadi?!” Tanya Jimson Ye lagi.

“Aku tidak marah.” Ekspresi Yenny Tang sedikit dibuat tidak berdaya dan berkata: “Duh, tolong antar aku kekantor, kalau beneran telat bonus bakalan hangus.

“Aku adalah bos, tidak akan memotong bonus kamu.” Jika kamu masih tidak mau mengatakan apapun, aku akan langsung menciummu.” Ucap Jimson Ye agak angresif.

Begitu selesai bicara, wajahnya sudah mendekat untuk mencium Yenny Tang.

Yenny Tang membuang muka, memakai tangannya untuk mengyingkir dari wajah Jimson Ye, dia sudah tidak tahan lagi, senyum diwajahnya juga sudah hilang.

“Jangan main-main lagi!!” wajah Yenny Tang cemberut, tidak jauh lebih buruk dibanding wajah dinigin Jimson Ye ketika dia marah.

Yenny Tang menyingkirkan wajahnya dari Jimson Ye, tetapi dia tidak marah dan berkata: “Sekarang kamu sudah bisa mengatakannya, ada apa? Apa yang kamu pikirkan?”

Yenny Tang sedikit gelisah, dia menggigit bibirnya, dia tidak bisa menahan amarah, dia bekata dengan wajah dingin: “Jimson, cukup. Bisakah kamu menjauh dariku? apa yang kamu lakukan sekarang ha?ingin bermain-main dengan ku?atau ingin menafkahi aku? Kamu tidak perlu lakukan itu, cukup beri aku cek saja aku sudah puas.

Ekspresi wajah Jimson Ye samar-samar berubah jadi buruk, jika Yenny Tang yang dulu pasti akan menyesali perkataannya, tapi sekarang dia tidak menyesalinya sedikitpun, dia merasa sangat senang, kata-kata ini sudah dipendamnya sejak lama. Dulu dia masih tidak yakin untuk membicarakannya begitu jelas, tapi sekarang dia sudah tidak bisa mengendalikan emosinya lagi.

Ini bukan fenomena yang bagus, ini menunjukan bahwa dia keberatan akan Jimson Ye dihatinya.

“Itukah yang kamu pikirkan tentang aku ?” Ucap Jimson Ye

“Kalau tidak ya apalagi? Kamu benar-benar menyukaiku?” Yenny Tang tertawa setelah berkata begitu: “Aku tidak tahu kenapa pria seperti kalian suka melirik orang lain padahal jelas-jelas sudah memiliki tunangan, masih ingin menggoda orang lain, bukankah begitu atau kalian tidak punya cara lain untuk memamerkan kesuksesan kalian? Jadi Tuan Ye, tolong mengertilah, bahkan jika kamu ingin memamerkan pesona mu, jangan jadikan aku sasaran mu.

Mendengar ocehan Yenny Tang, Jimson Ye akhirnya tahu apa yang sedang di pikirkan Yenny Tang. Ternyata berhubungan dengan Ranti Lu, seketika suasana hatinya berubah menjadi lebih baik.

Kecemburuan dan emosi seseorang dapat meningkatkan hubungan dua orang menjadi lebih baik.

“Bagaimana kamu tahu aku suka kamu atau tidak?” Tanya Jimson Ye sambil tersenyum tipis.

Pertanyaan balik Jimson Ye membuat Yenny Tang sedikit tekejut.

“jadi kamu beneran suka kepada ku? “ Tanya Yenny Tang dengan cepat, muncul kilasan kekesalan dimatanya , dia membenci dirinya, benci karena dengan mudahnya emosinya dipermainkan oleh Jimson Ye, dia berkata: “jangan lupa kalau kamu sudah memiliki kekasih, kamu ingin menjadikan aku selingkuhan mu? Kamu anggap aku ini apa? Dasar bajingan

Saat Yenny Tang sedang mengomel, Jimson Ye tidaklah menunjukan kemarahan sama sekali, malah sebaliknya dia sendiri yang sakit hati.

Dia membuka sabuk pengamannya dan turun dari mobil Jimson Ye, melambai kearah taksi yang ada dijalan, kemudian pergi dengan menggunakan taksi.

Jimson Ye segera mengejar Yenny Tang, tetapi teleponnya berdering, dan dia sedikit terkejut. Taksi yang membawa Yenny Tang berbelok dan seketika menghilang dari padangannya.

Dia tersenyum tipis, marahnya samakin besar.

Tapi dia tidak keberatan akan hal itu, wanitanya saharusnya begitu, tidak peduli berapa besar amarahnya, tetap masih bisa ditahan olehnya.

Sudahlah, tunggu dia tenang terlebih dahulu, baru menjelaskan padanya.

Yenny Tang duduk didalam mobil, semakin memikirnya semakin emosi, matanya memerah tidak terkendali, sialan bagaimana bisa dia menyukai orang brengsek seperti Jimson Ye.

Tapi bahkan jika dia menyukainya, dia tidak akan merebutnya dari Ranti Lu, bukannya dia sependapat dengan Ranti Lu, hanya saja dia merasa tidak layak, tidak mau merusak hubungan orang lain dengan menjadi orang ketiga.

Apalagi dengan status Jimson Ye yang sudah mempuyai pacar masih menggoda dia, mencoba mempermainkan perasaannya, itu adalah masalah karakter.orang seperti itu, juga tidak layak untuk disukai,meskipun sakarang dia bisa merebutnya dari Ranti Lu, tapi disuatu hari nanti dia juga tidak tahu apa akan direbut orang lain juga.

Karena hubungannya dengan Jimson Ye, dia tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya sepanjang hari.

Saat pulang kantor, baru jalan keluar dari perusahaan, seseorang tiba-tiba keluar dari mobil dan menariknya masuk kedalam mobil dan mengunci pintu mobil tersebut, Yenny Tang berusaha membuka mobil tersebut tapi usahanya sia-sia.

Yenny Tang dipaksa masuk kedalam mobil Jimson Ye, dengan wajah dingin dia menahan amarahnya, sambil senyum dengan terpaksa dan bertanya kepada Jimson Ye: “Kamu sudah gila? Apa yang ingin kamu lakukan?”

Jimson Ye tidak menjawab pertanyaan dari Yenny Tang, dia hanya memakai sabuk pengamannya, dia berkata kepada Yenny Tang: “Pakai sabuk pengamannya, meskipun aku yakin dengan skill mengemudi ku, akan lebih baik jika kamu memakainya."

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu