CEO Daddy - Bab 41: Cium Balik Dulu Baru Bicara

Jimson Ye tertawa sambil berkata: “Oh, jadi maksud kamu itu mau cium balik dengan rela?”

Jimson Ye. Meskipun IQ kamu hebat, tapi IQ dia juga tidak rendah oke?

Kamu dengan yakinnya mengubah konsep secara diam diam. Apakah pernah memikirkan perasaan dia?

“Maksud aku bukan ini.”

“Jadi apa maksud kamu?”

“Maksud aku, kamu sudah cium aku berkali kali, dan aku cium balik sekali, jadi sudah impas.” Yenny Tang menahan emosinya yang hampir meluap.

“Selesaikan dulu permasalahan hari ini. Baru selesaikan masalah yang lalu.”

“Emm…….”

Setelah dia selesai bicara, kata-kata yang ingin Yenny Tang keluarkan di telan lagi.

Skill cium Jimson Ye sangat hebat. Seperti sesuatu yang mustahil. Kecepatan yang dahsyat.

Setidaknya giginya tidak melukai bibirnya.

Dia hampir ditaklukkan oleh ciuman panas ini.

Setelah ciuman panas ini selesai, tubuh Yenny Tang sudah lemas dan melumpuh di pelukan Jimson Ye.

Matanya Jimson Ye sangat berkilau. Seperti bintang yang bercahaya di langit malam yang gelap, sampai orang tidak berani menatap langsung.

“ok, kita sudah impas. Mari kita bicarakan masa lalu yang belum diselesaikan.”

Mendengar suara Jimson Ye. Hati Yenny Tang menjadi frustasi.

Sebenarnya seberapa kuatnya paru paru Jimson Ye, ciuman itu dua arah, tetapi kenapa dia(Yenny tang) hampir kehabisan nafas. Dan Jimson tetap santai, dan tidak merasa ada sedikit pun yang terpenagruh.

Ini tidak adil……

“Huh…. Ya sudahlah, aku tidak peduli lagi.” Yenny Tang berkata dengan hati yang lelah.

Tidak peduli apakah dia yang langsung atau bukan, lagian fisik maupun kuatnya paru paru dia bukan lawannya Jimson Ye. Dan akhirnya dicium sampe lemas, kehabisan nafas juga dia sendiri.

“Tidak, jadi orang harus menepati janji, aku Jimson Ye tidak pernah berhutang budi pada orang lain.”

“Tidak…Tidak perlu. Kamu tidak berhutang padaku.”

“Kamu bilang tidak berhutang dan tidak berhutang begitu saja?”

“Aku juga salah satu orang yang ada di sini, yah pasti kalau aku bilang tidak berhutang?”

“Kenapa aku harus mendengarkan kamu?”

Yenny Tang “……”

Jimson Ye ini, sungguh tidak bisa berkomunikasi dengannya lagi.

Jimson Ye melihat Yenny Tang tidak ngomong, bertanya dengan muka serius: “Kamu tidak ngomong, berarti sudah setuju?”

Sialan, Jimson, kamu punya sepasang mata apa cuma buat kelihatan ganteng saja?

Apa dia sudah setuju? Dia ini jelas jelas tidak bisa berkata apa apa.

Tidak hanya IQ Jimson bagus, kemampuan bikin masalah juga bagus.

“Manager Ye,sudah cukup, aku beneran sudah mau pulang.”

Jimson Ye tidak berkata apa apa, tapi tangannya yang sedang merangkul di pinggang Yenny Tang tetap tidak dilepas.

Jimson, meskipun kamu ganteng, tapi jangan seperti ini juga lah

Iya, cium yah cium, tiga pandangan atau garis dasar apapun sudah tidak berharga lagi.

Yenny Tang menutup matanya, dan mendekatkan bibirnya ke bibir Jimson Ye yang dingin.

Skill cium Jimson bagus, tapi bisa ga sih tangannya diam aja? Tidak meraba sembarangan.

mm…. mm….

Mobil mewah yang sangat mahal ini, mengeluarkan suara yang membuat orang berimajinasi dan mobilnya berguncang.

Mata Yenny menjadi merah dicium oleh Jimson, seperti muka yang dibully.

Tampangnya, langsung membuat Jimson menjadi panas terbakar, dia ingin menelan perempuan yang membuat dia kehilangan control ini.

Yenny menangkap tangan Jimson yang semakin genit, dan mengerutkan alis, dan berkata dengan serius: “Manager Ye, bersetubuh sangat berbahaya, mobil berguncang harus berhati hati. Siang bolong ini mengguncang mobil di jalan raya, akan ada gejala flu.

“Manager Ye, kamu itu orang publik, kamu harus piker baik baik dulu sebelum mengguncang mobil.” Yenny memegang tangannya yang tidak bisa diam, dan berkata dengan serius.

Jimson melihat dia yang serius, mencubit di kulitnya yang halus, dan melepaskan tangannya.

Yenny marah di dalam hati: Dasar sex maniac.

Setelah Jimson menarik kembali tangannya, dia merasakan hangat yang tersisa di tangannya, di ujung jarinya masih ada rasa bekas kelembutan kulit Yenny, dan tiba tiba merasa masih belum puas.

“Sisanya diingat dulu, lain kali baru dihitung lagi.” Akhirnya telapan tangan Jimson lepas dari pinggangnya.

Yenny menjadi lega, dia melepaskan sabuk pengaman dengan secepatnya, dan membuka pintu mobil kemudian segera pergi.

“Terima kasih manager, aku pulang dulu.” Setelah itu dia langsung berbalik badan dan pergi.

“Berhenti.” Suara Jimson yang dingin terdengar dari belakang.

Cuma orang bodoh yang berhenti.

Siapa yang mau berhenti, lagian dia pasti tidak akan berhenti.

Dia mempercepat langkahnya seperti ada hantu yang mengerjarnya.

Sebenarnya juga begitu, Mekipun Jimson bukan hantu,tapi dia lebih dari hantu.

Jimson melihat Yenny tidak berhenti dan malah mempercepat langkah, dan dia menyipitkan matanya.

Dia melangkah dengan kakinya yang panjang, dan berjalan menuju ke arah Yenny.

Langkah yang ada di belakangnya semakin dekat, Yenny sudah mengabaikan tingkahnya sendiri.

Dia berlari, dan tetapi Cuma lari dua langkah, lengannya sudah ditarik olehnya.

Dia sangat marah, emang kalau kaki panjang kenapa, Cuma bisa membully yang pendek.

“manager ye, apakah masih ada urusan?” Yenny bertanya dengan sopan,dan mukanya penuh dengan muka yang dibully, dan menghadapinya dengan senyuman cinta pertama.

“kenapa? Kamu takut sama aku?” Jimson bertanya dengan dingin.

Meskipun Jimson selalu memasang muka yang sama, seharian cuma bisa muka yang begini. Cuma ada perbedaan dingin dan lebih dingin.

Tetapi Yenny bisa melihat di mukanya, mood dia sekarang tidak terlalu baik.

“tidak kok, Kenapa iya?

Sialan, gara gara kamu selalu peluk langsung gigit.

Tenaga kuat, dan juga sembarangan, bisakah dia tidak takut?

“tidak takut? Jadi kenapa kamu lari?”

Kamu mengejar di belakang, tentu saja dia lari, dia juga tidak bodoh, masak berdiri disitu dan ingin di bully?

“karena aku mau cepat pulang”

“aku sedang memanggil kamu, kamu tidak dengar?”

Jimson begitu pintar dan licik, kalau dia mengaku, ini akan menjadi kacau dan tidak harmonis.

“oh ya? Aku tidak dengar.”

Dia bukan takut Jimson, dia ingin melindungi kedamaian komunitas.

“kamu tuli?”

Kalau tuli kenapa?

Dia tidak ingin ada konflik dengan Jimson.

“manager Ye, apakah masih ada urusan?”

Jimson melepaskan jasnya yang didesain dengan berkelas tinggi, dan memakaikan di bahu Yenny.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu