CEO Daddy - Bab 420 Merencanakan Sebuah Permainan

Hanya beberapa majalah keuangan asing berpengaruh yang melakukan wawancara dengan Jimson Ye, itu juga sudah beberapa tahun yang lalu. Diatasnya terdapat sebuah foto Jimson Ye, media surat kabar di dalam negeri tidak ada satu pun yang menulis berita ataupun foto mengenai Jimson Ye, bahkan foto dari samping pun tidak ada.

Laporan kali ini Jimson Ye di letakkan di sampul paling depan, ia benar-benar sangat populer.

Banyak orang yang menyadari ternyata mantan direktur Perusahaan Ye bukan hanya seorang wirausahawan yang hebat, melainkan juga bisa dianggap sebagai idoal, ia sangat tampan.

Hari itu tidak peduli koran ataupun majalah, apapu isinya, asalkan itu membahas tentang Jimson Ye pasti akan habis terjual.

Pagi-pagi sekali Rossa Fang telah di buat menjadi mual karena melihat berita surat kabar, seketika dirinya tidak memiliki nafsu makan lagi, seketika ia menghempaskan koran tersebut kemeja makan.

“Dimana nona?” belum bangun?” Rossa Fang merasa sangat tertekan dan bertanya pada pelayan di rumah.

“Ya, akhir-akhir ini nona tidur sampai siang baru bangun.”

Tangan Rossa Fang perlahan mengepal erat, meremas koran tersebut sampai renyak.

24 tahun yang lalu, wanita bernama Inggrid Su tidak berhasil melawannya, apakah setelah 24 tahun kemudian putrinya kalah dengan putrinya?

Wajahnya berubah menjadi kebiruan, ekspresinya sulit untuk di prediksi, kemudian perlahan ia mengendurkan genggamannya, lalu merapihkan koran yang telah lusuh.

“Bereskan semua ini, kemudian siapkan yang baru untuk sarapan pagi nona.”

Kemudian ia menelpon serketarisnya, lalu menyuruhnya untuk menunda selama sejam rapat hari ini.

Ia mengambil koran harinini, ia megambil kunci cadangan, lalu membuka pintu kamar Ranti Lu.

Ia membuka seluruh hordeng yang ada di seluruh kamar, sinar terik matahari menembias masuk ke dalam kamarnya, membuat ruangan yang awalnya gelap menjadi lebih terang. Ranti Lu mengerutkan alis matanya, lalu menarik selimut sampai keatas kepalanya, menyembunyikan sekujur tubuhnya kedalam selimut.

“Bangun, ada sesuatu yang ingin ku katakan.” Rossa Fang duduk di sisi tempat tidur.

“Jangan ganggu aku, aku tidak ingin mengatakan apa-apa sekarang.” Suara Ranti Lu menggambarkan kesedihan dan ketertekanan yang tak terucapkan.

Rossa Fang menarik selimut yang menutupi tubuhnya kemudian menghempaskannya ke bawah lantai, Ranti Lu menutupi matanya yang terasa sakit memakai tangannya, sudah seminggu ia tidak melangkahkan kakinya keluar dari kamar, pelayan lah yang mengantarkan makanan ke dalam kamarnya. Sekarang ia tiba-tiba melihat cahaya, sehingga sepasang matanya merasakan sakit sampai mengeluarkan air mata.

“Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?” rambutnya yang panjang menutupi kedua sisi pipinya, lalu mengerutkan keningnya dengan sangat dalam.

“Sampai kapan kamu ingin seperti ini?” tanya Rossa Fang.

Ranti Lu merapatkan bibirnya, ia tidak ingin menjawab pertanyaan ini, lalu berkata: “Jangan tanya lagi, mengerti?”

“Baik, aku tidak akan bertanya lagi.” Jawab Rossa Fang setuju, ia tidak menunggu Ranti Lu menarik nafas, kemudian berkata lagi: “Kalau begitu kamu baca sampai habis koran ini, lalu baru jawab pertanyaan ku.”

Ranti Lu tampak bingung kemudian mengambil koran itu dengan ragu-ragu. Saat itu juga ia melihat foto Jimson Ye terpajang di atas koran, seluruh pandangannya terpanah kepada orang yang tinggi dan tampan tersebut, pandangan mata yang penuh dengan obesi dan keserakahan mengalir sampai ke wajahnya, hatinya merasa berbunga-bunga.

Tetapi seketika rasa berbunga tersebut hancur berkeping-keping, wanita yang berdiri berdampingan di sampingnya ternyata si Yenny Tang.

Hatinya merasakan kebencian dan juga kepahitan. Jari-jemarinya yang ramping melintasi wajah tampan dan artistik Jimson Ye, tetapi hatinya dingin tidak ada sedikit pun kehangatan, kenapa kamu tidak bisa mencintai ku?

“Sudah lihat?” tanya Rossa Fang.

Ia di buat sedikit depresi gara-gara tekanan dari Yenny Tang dan Jimson Ye ketika berada di rumah sakit waktu itu, ia selalu berdiam di kamar dan tidak pernah keluar. Sepenuhnya mengisolasi diri dari dunia luar, dan tak tau kabar mengenai dunia luar sedikit pun. Bahkan ia sama sekali tidak tau kabar mengenai Jimson Ye yang di usir dari keluarga Ye, menyerah pada haknya sebagai penerus Perusahaan Ye, kabar mengenai Jimson Ye mendirikan perusahaan sendiri dan menjadi heboh di kalangan pengusaha kota B pun ia tidak mengetahuinya barang sedikit pun.

“Aku......”

“Aku bisa apa, dia tidak bisa mencintai ku, 5 tahun aku berada di sisinya, tetapi hatinya tidak terbuka sedikitpun untuk ku. Di mata dan hatinya, tidak ada aku sama sekali, aku benar- benar merasa sangat lelah......” Ranti Lu menutup wajahnya, merasa jiwa dan raganya sangat kelelahan.

“Kalau memang lelah, menyerah saja, anggap saja kamu sedang berbuat baik untuk membantu orang lain memenuhi keinginannya.” Rossa Fang berkata: “Kalau begitu aku akan menyuruh kakak sepupu mu untuk mengenalkan mu kepada pria muda dan tampan lagi, lalu bertunangan, anggap saja itu adalah sedikit kontribusi mu untuk perusahaan, agar perusahaan kita selangkah lebih maju. Atau mungkin menyuruh ayah mu untuk mengenalkan mu kepada putra atasannya, sehingga ayah mu bisa naik pangkat lagi.”

“Tidak......” ujar Ranti: “Aku tidak bisa melakukannya, aku hanya mencintai dirinya, aku sungguh tidak dapat melepasnya, ibu, jangan paksa aku.”

“Mengisolasi diri mu di rumah seperti ini, tidak melakukan apa pun, tak ada sedikit pun keinginan untuk bertarung, memaksa mu atau tidak apakah ada bedanya? Apa bedanya tidak semangat seperti ini dengan menyerah?”

“Aku......”

“Bahkan demi wanita murahan dan hina seperti itu pun ia berani melepaskan perusahaannya, sekarang ia memulai bisnisnya sendiri. Kalau kamu masih tidak bersemangat seperti ini, tidak berapa lama dari ini mungkin awak media akan mengumumkan kabar pernikahan mereka berdua.

Ranti Lu di buat kaget sampai mengeluarkan keringat dingin, Rossa Fang tau apa itu berhenti hingga batasnya, lalu berkata: “Kalau kamu masih sedikit ada harapan, maka cepat ganti pakaian, lalu rias dirimu secantik mungkin. Tidak peduli nantinya dapat merebut kembali Jimson Ye atau benar-benar melepaskannya, aku tidak akan menentangnya.”

Dia sudah mengatakan apa yang harus dia katakan, selanjutnya ia meninggalkan koran tersebut lalu turun ke lantai bawah dan pergi ke kantor untuk bekerja.

Ia tau putrinya sangat keras, ia tidak mungkin mudah untuk menyerah. Dan walaupun ia tidak menyukai Jimson Ye sebagai calon menantunya, tetapi ia lebih tidak suka melihat putrinya di paksa pergi seperti anjing, apa lagi sampai kalah dengan purtinya Inggrid Su.

Jangankan Ranti Lu, dirinya sendiri pun tidak akan rela.

Ranti Lu menyandarkan kepala sembari melamun pada sandaran tempat tidurnya, sudut matanya sekali lagi melihat berita di koran, hatinya sangat tidak rela, apakah ia sudah benar-benar di kalahkan oleh Yenny Tang?

“Tidak tidak tidak......” Ranti Lu menggelengkan kepala, dia tidak boleh kalah, dia tidak bisa kehilangan orang yang ia cintai.

Saat itu juga ia berbalik badan dan turun dari tempat tidur, lalu mengeluarkan kartu perdana yang telah bertahun-tahun tidak ia gunakan dari dalam laci, dan memasukkannya kedalam ponselnya.

Yenny Tang sedang berdiri di balkon, hangat sinar matahari yang membias ke tubuhnya, membuatnya merasa ingin tidur, tetapi karena deringan ponsel di tangannya membuat ia kembali bersemangat, matanya bersinar, lalu berkata: “Halo...... ini aku Ranti Lu.”

“Aku tau, apakah ada masalah?”

“Jimson meninggalkan aku, apakah kamu dapat membantu ku lagi, aku sungguh tidak dapat meninggalkannya.”

“Kamu harusnya tau, transaksi yang terjadi di antara kita telah berakhir lima tahun yang lalu.”

“Aku mohon kamu bantu aku sekali lagi, aku dapat mewujudkan semua yang kamu mau.”

“Aku tidak kekurangan apa pun, waktu itu karena aku menyukai mu, kamu memohon kepada ku, jadi aku memaksakan diri membantu mu sekali itu saja.

“Aku mohon bantu ku sekali lagi, oke?”

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu