CEO Daddy - Bab 173. Melawan Kekuatan Ultraman

Jimson Ye tidak terus memaksanya seperti ini, tetapi malah menggigit bagian lehernya. Dia menghela nafas yang panjang, dan terus berteriak kesakitan. Lalu, Jimson Ye baru melepaskan gigitannya, dan menjulurkan lidahnya lalu menjilat lehernya.

“Hei….sangat sakit!” Yenny Tang kesakitan sampai alisnya berkerut, menandakan bahwa dia benar-benar kesal. Dia berkata dengan marah : “Apakah kamu shio anjing?”

“Beberapa hari ini kamu sangat dekat dengan Edbert Fang.” Tatapan Jimson Ye sangat tajam sampai membuat orang lain tidak berani melihatnya.

Yenny Tang : …..

Dia sedang dekat dengan siapapun, apa masalahnya dengan Jimson Ye?

Pertama, Jimson Ye bukan suaminya dan kedua juga bukan atasannya. Mengapa harus peduli siapa yang dia dekati?

“Lagi pula kamu juga tidak mengangkat teleponku?” Jimson Ye dengan sikapnya yang dingin menuduh perilakunya dan berkata : “Dan kamu juga mematikan ponselmu.”

“Jadi, apakah kamu mengangkat teleponku? Kemarin aku telah menelponmu beribu-ribu kali, mengapa kamu tidak menjawabnya?” Yenny Tang menemukan beberapa alasan.

“Siang ini kamu juga tidak mengangkat teleponku.” Jimson Ye berkata dengan sedikit mengeluh.

“Bukankah aku sudah datang untuk melihatmu, dan juga sudah membawakan nasi dan sup untukmu.” Yenny Tang membantah.

“Apakah kamu lupa dengan janjimu padaku?” Jimson Ye menjulurkan tangannya, memegang dagunya, dan mengelusnya dengan lembut dengan suara yang santai.

Tetapi Yenny Tang kaget. Dia semakin lama semakin acuh tak acuh dan ceroboh. Dia merasa semakin berbahaya.

Dia membesarkan matanya, masalah apa? Kapan aku menjanjikannya?

Dia mengatakan banyak hal hari ini, dan tidak mengingat apa yang telah dia janjikan padanya.

Jimson Ye melihat Yenny Tang yang kebingungan pun mengetahui bahwa dia telah melupakannya.

Dia menutup matanya dan tangannya yang mengelus dagunya perlahan turun dan berada di lehernya yang sensitif itu, dan bertanya : “Benar-benar tidak mengingatnya?”

Yenny Tang dengan menyesal menelan air liur dan tidak bisa berkata apa-apa.

Jimson Ye tahu bahwa dia telah melupakannya. Melihat matanya yang bulat, seperti seekor kucing, membuatnya senang dan tertawa. Dia membuka bibirnya dan berkata : “Mengapa kamu tidak mendengarnya dengan baik, bukannya aku sudah pernah memberitahumu untuk jangan terlalu dekat dengan Edbert Fang?”

Saat dia sedang berbicara, jarinya tidak berhenti menekan. Yenny Tang dapat merasakan tekanan itu dengan sangat jelas.

Waduh…. Dia masih mengingatnya? Bukannya itu sudah berlalu?

“Mengapa kamu selalu membantah?” Jimson Ye mencubit leher Yenny Tang, dan membuatnya merasa tidak nyaman, tetapi tidak akan menyakitinya.

Kekuatan di tangannya terkontrol dengan baik, tetapi itu menakutkan bagi Yenny Tang.

Di dunia yang memandang fisik ini, Jimson Ye bukan hanya tampan melainkan juga seseorang yang sangat kaya. Bahkan jika Jimson Ye membunuhnya, dengan kepribadian Jimson Ye yang hancur, tidak akan ada banyak orang yang akan menyalahkan orang kaya tampan ini.

Yenny Tang terinspirasi oleh Jimson Ye dan berkata : “Kamu juga sama saja, kamu pergi bersama tunanganmu. Aku hanya pergi makan bersama temanku, ada masalah? Sangat tidak adil.”

Jimson Ye menatapnya dengan tatapan tajam, tidak berkata apa-apa, tetapi membuatnya panik.

Dia tidak membuka matanya dan tidak lagi menatap Jimson Ye yang mempesona itu.

“Aku memperingatimu sekali lagi. Lain kali kamu tidak boleh terlalu dekat dengan Edbert Fang lagi, jangan membuatku marah.” Jimson Ye memegang wajah Yenny Tang, menyatukan dahinya dengan dahi Yenny Tang, dan hidung yang berdempetan, bernafas diantara nafas satu sama lain.

Yenny Tang tidak tahan dengan suasana ambigu. Semua udara dari hidungnya adalah nafas Jimson Ye seolah-olah semuanya terserap ke dalam paru-parunya membuat jantungnya berdenyut.

“Aku….” Dia menggerakkan bibirnya, tetapi tidak tahu apa yang harus dikatakan.

“Hah?” Jimson Ye mengeluarkan suara hidungnya, dan nafas yang keluar dari hidungnya tersembur ke wajah Yenny Tang, dan dia berkata : “Bicaralah.”

Saat dia sedang berbicara, bibirnya langsung menyentuh bibir Yenny Tang.

“Dan kamu?” Yenny Tang berulang kali bergumam di mulutnya sebelum dia mengatakannya.

Kalimat itu tidak ada artinya, tetapi Yenny Tang tahu bahwa Jimson Ye pasti akan mengerti.

“Kamu tidak perlu mengurusi urusanku.” Jimson Ye mencium Yenny Tang, dengan suara yang serak berkata.

Dia sendiri mengetahui bahwa dia tidak menyukai Ranti Lu, tidak peduli 5 tahun atau 20 tahun juga tetap tidak akan menyukainya. Karena telah membuat perjanjian 5 tahun kepada Ranti Lu, dan sekarang hanya tersisa setengah tahun, dia tidak ingin memperpanjang masalah jadi hanya dapat bertahan dengan Ranti Lu.

Dengan kepribadiannya, semua yang dilakukannya tidak perlu dijelaskan kepada orang lain.

Selama beberapa tahun ini, tidak ada wanita disisinya. Setiap dia sedang menghadapi orang lain, dia selalu bersikap dingin. Hanya saat disisi Yenny Tang, dia baru dapat tergoda.

Karena Jimson Ye mata dan nada bicaranya dingin, Yenny Tang merasa kedinginan. Hatinya yang mendidih menjadi dingin.

“Sudahlah, hentikan, hari sudah malam, aku mau pulang, dirumah masih banyak hal yang harus dilakukan.” Wajah Yenny Tang menjadi dingin dan dia selalu menutup emosinya dengan senyum. Tetapi saat ini, dia menunjukkan apa adanya di depan Jimson Ye.

Jimson Ye melihat wajah Yenny Tang yang dingin itu, dia sedikit aneh, dia jarang melihat wajah Yenny Tang yang seperti itu.

Yenny Tang melihat Jimson Ye tidak bergerak, langsung menggerakkan tangan dan kakinya, lalu mengangkat Jimson Ye dari tubuhnya.

Ketika seorang wanita sedang menangkap seorang pengkhianat, kecerdasannya seperti Einstein kedua. Ketika sedang patah hati, cara penulisannya seperti orang kedua Mo Yan, si penulis. Dan ketika dia sedang marah, kekuatan bertarungnya seperti Ultraman kedua.

Jadi dia menempatkan Jimson Ye di tempat tidur dan melompat turun dari sisi lainnya.

“Kamu menjaga kesehatanmu dengan baik, aku pergi dulu.” Dia mengambil kotak makan yang ada di meja dan pergi.

Jimson Ye menutup dahinya dan merasakan sakit sampai menghela nafas yang dingin.

Dia ingin memanggil Yenny Tang, tetapi hanya melihat bayangan Yenny Tang yang meninggalkan ruangan. Pandangannya redup, masih ada hal yang belum dibicarakan kepada Yenny Tang, tetapi tidak mengetahui kapan dia akan datang ke rumah sakit lagi. Disaat seperti ini, dia mulai merenungkan dimana dia membuat Yenny Tang tidak bahagia.

Saat Yenny Tang meninggalkan rumah sakit, dia tidak memperhatikan Ranti Lu.

Ranti Lu melihat Yenny Tang, dan dia tidak menyukai Yenny Tang, sangat tidak menyukainya. Dia merasa Yenny Tang adalah musuhnya. Saat pertama kali bertemu pun dia sudah membencinya, ini mungkin dapat disebut sebuah konflik.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu