CEO Daddy - Bab 426 Tenaga Suami Mu Sangat Kuat

Yenny Tang membuka mulut, dan memasukkan bubur ke mulutnya. Bubur itu sangat lembut. Meskipun terlihat bening, bubur itu sangat tebal dan lengket.

Rasa manis khas jujube, dan rasanya sangat enak.

Kemampuan memasak Papi selalu yang paling hebat, hanya dengan semangkuk bubur jujube, bisa sangat lezat

Setelah memakan semangkuk bubur, Jimson Ye tanya lagi: “ masih mau?”

Dia mengelengkan kepalanya “sudah kenyang”.

Jimson Ye menyingkirkan mangkuk, memegang dagunya, dan memasukan lidahnya kedalam bibirnya. Mengabsen setiap giginya, menghisap lidahnya dengan lembut, ujung lidahnya dengan ringan mengabsen setiap inci kulit di mulutnya, mencari cairan di mulutnya. Ada rona merah di wajah Yenny Tang yang sedang berciuman, dan ia mengakhiri ciumannya.

"Aku ingin mencicipi rasa bubur itu," Dia menjilat bibir Yenny Tang dan berkata, "sangat manis."

Tidak tahu manis yang dimaksud itu bubur atau ciuman barusan.

Saat tidur, tangan Jimson Ye mengelus perut Yenny Tang dengan lembut. membuat dia dengan cepat memasuki alam mimpinya, mimpi yang sangat indah, dan senyum manis terlihat di bibirnya.

Sejak kerabatnya datang, sarapan di rumah adalah bubur hati babi, makan siang dan makan malam tumis hati babi, peach gum, jamur putih dan sup tanggal merah, wortel, rumput laut dingin dan bayam.

Liando dan Lani benci makan hati babi, wortel, dan bayam. Ketika waktu makan dimeja makan hanya hati babi dan jujube, keduanya tampak sengsara.

Yenny Tang yang sedang makan merasa menarik, harus menemukan kesempatan untuk memperbaiki kebiasaan mereka yang suka pilih-pilih makanan. Hati babi yang telah mereka makan selama seminggu penuh menjadi tidak begitu sulit untuk dimakan lagi.

kerabat keluarganya akhirnya pergi, dia mendorong Jimson Ye ke atas kasur, di kamar mandi, dan di lantai juga begitu. Jika bukan karena ada anak-anak dan takut dilihat mereka, mungkin dia akan melakukannya di dapur, di atas sofa ruang tamu, bahkan dilantai luar rumah juga, beberapa ronde.

Yenny Tang benar-benar diperas olehnya, waktu kerabatnya datang, Jimson Ye membuat begitu banyak suplemen untuknya, mungkin suplemennya sia-sia.

Di pagi hari ketika Yenny Tang bangun, memegang sesuatu yang seperti mie, dia menyikat giginya sambil mengutuk Jimson Ye.

Jimson Ye barusan habis membuat sarapan dan mendengar Yenny Tang mengutuknya. Sudut bibirnya tersenyum langusung memeluk Yenny Tang dari belakang, meletakkan dagunya di bahunya dan meniupnya di lehernya, sambil berkata: "Sayang, tenang aja stamina suamimu ini masih banyak, gimana kalau satu ronde lagi.”

Sehabis mengatakan itu, tangannya mulai masuk dari ujung pakaian Yenny Tang, membelai perutnya yang rata.

Tubuh Yenny Tang sangat sensitif jika berhadapan dengan Jimson Ye.

Merasa bahwa panas yang keluar dari mulutnya menyembur ke lehernya, membuat Yenny Tang langsung merinding, seperti melewati arus listrik.

Saat itu juga, tangan dingin Jimson Ye menyentuh kulitnya yang hangat. Dia tersentak, kedua kakinya menjadi lemah, dan dia perlahan bersandar pada Jimson Ye.

“Apakah aku tidak memuaskanmu semalam?” Jimson Ye mengangkat tangannya, memegang dadanya dengan lembut dan kelembutan bagian depannya, dan mencium telinga dan lehernnya, Yenny Tang dengan suara serak emosional Sexy, berkata: "Sepertinya kamu juga mau."

Awalnya aku hanya ingin menggodanya, tetapi ketika dia melihatnya bersandar pada tubuhnya yang lembut, menatap wajahnya yang ada dicermin, dia tiba-tiba merasa sedikit sedih dan ingin sekali lagi sebelum pergi bekerja.

"Pinggangku mulai sakit sekarang. Saat mau mulai berangkat kerja, rohku pasti tidak fokus. Pasti karena kesenangan yang berlebihan." Yenny Tang hanya ingin mati. Dia menyeka busa yang ada di sudut mulutnya dan berbalik menghadap Jimson Ye. , Sedikit malu dan berkata: "Pasti karena kamu tidak bisa mengontrolnya."

“Aku sudah berusaha mengontrolnya.” Jimson Ye menghisap bibir Yenny dengan lembut.

“Kamu semalam….” Mukanya memerah: “sudah …. …. Kali, masih tidak cukup?”

Sudah berapa kali bahkan semua orang mengetahuinya dengan baik.

"Itu hanya berapa kali. Saat kerabatmu datang, aku sudah menahannya selama seminggu. Jika bukan karna kamu terus menangis dan memohon padaku, bagaimana bisa aku tetap melakukannya?" Ucap Jimson Ye tidak puas.

Yenny Tang: …..

Apakah kemampuan semua pria dengan penampilan mereka berkaitan?

Sejak dia dan Jimson Ye memulai melakukan itu, pinggangnya selalu sakit dan lemah karena berlebihan Akibatnya, suaminya itu berkata kepadanya bahwa dia tidak pernah menikmati permainannya karena memikirkan kondisi tubuh Yenny Tang, dan sudah menahannya sepanjang waktu .

Ha ha, Papi tidak sedang menggodaku kan?

“Sayang, kita lakukan sekali lagi oke.” Jimson Ye menjilat cuping telinganya, dan mencium tubuhnya.

Kakinya juga menjadi lemah seperti pinggangnya dan hanya bisa bersandar di tubuh Jimson Ye.

"Tidak ... eh ..." Jimson Ye menutup tenggorokannya jika dia menolak.

“Pintar, satu kali saja.”

“Tidak boleh… … eh… …”

"Bibir kecilmu sangat manis, pinggang sangat tipis, bahkan jika kamu seorang siluman, mati ditanganmu pun aku rela.”

“Benar-benar tidak… …. Eh”

Jimson Ye tidak memberikan dia kesempatan untuk menolak, selama dia mendengar kata menolak dari mulutnya, dia segera menutup bibirnya. Menghisap bibir dan giginya bagitu juga dengan cairan yang keluar dari mulutnya.

Dia baru saja menyikat giginya, dan ada bau mint segar di mulutnya, dicampur dengan rasa manis, yang membuat Jimson Ye tenggelam akannya.

Dia memeluk pinggang Yenny Tang dengan satu tangan dan tangan satunya membuka kancing baju kemeja Yenny Tang. Dia sedikit tidak sabar, merobeknya dengan keras, trak trak trak ... Kancing baju Yenny Tang berserakan.

Kemeja itu terbuka lebar, dan ciuman Jimson Ye terus turun, mencium dagunya, lehernya yang ramping, mencium tulang selagkanya yang seksi.

Tangan Yenny Tang meremas pakaian Jimson Ye dengan erat, tidak tahu apakah dia ingin mendorong Jimson Ye pergi atau tidak ingin membiarkannya pergi.

“Anak… ... um.. … tidak boleh… ….”

Jimson Ye sudah berdebar sejak awal, tapi dia tidak ingin mendengar perkataan Yenny yang mencoba menghentikannya, dan mengbungkamnya dengan ciuman.

Dia memegang kaki Yenny Tang dan langsung memeluknya, mencium Yenny Tang dengan antusias. Sambil menggunakan ciuman ini untuk menyalakan gairahnya.

di sisi kamar tidur, keduanya jatuh ke atas ranjang bersama.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu