CEO Daddy - Bab 28 Sudah Di Bilang Bintang Virgo

"Kamu telah bersusah payah, kopi ini kamu yang minum saja." Jimson Ye mengambil kopi tersebut dan mendorong-dorongnya ke hadapan Yenny Tang.

Senyum di wajah Yenny Tang seketika pudar, dengan cepat kembali ke mukanya yang semula. Dia berkata: "gimana bisa? kopi ini aku khusus beli buat Presedir Ye minum."

Di perjelas dengan sepata kata khusus.

Ini ia beli secara khusus. Jimson Ye gimana boleh gak minum?

"Ini adalah penghargaan buat kamu. Kalau kamu gak minum sekarang, selanjutnya bagaimana bisa mengobrol."

Jimson Ye, bagaimana bisa kamu begitu pedas dan licik? benar-benar dapat melihat kelemahan dan menggenggam kelemahan orang lain.

Kok kamu bisa pukul ular, keluargamu tahu tidak?

Yenny Tang tersenyum manis sembari mengambil kopi tersebut. Dengan wajah tanpa ekspresi meneguk kopi Jimson Ye.

"Pantas saja presedir Ye menyukai kopi Blue mountain Jamaika. Rasanya sangat enak." Aneh.

Yenny Tang: ........

Seterusnya ia tak akan mau minum kopi lagi kan?

Liando dan Lani suka makan makanan manis, sepertinya Jimson Ye yang menurunkan kebiasaan ini ke mereka dua beradik.

Jadi ia menambahkan gula ke kopi tersebut tiga kali lipat. Ketika di minum dapat membuat orang mual setengah mati.

Jimson Ye tanpa ekspresi mengambil kopi yang telah di minum hampir setengah gelas tersebut dan mencicipinya.

Ia sedikit mengkerutkan alisnya. Antara tertawa dan tidak melihat kearah Yenny Tang yang tubuhnya telah mengkaku, dengan pura-pura tak menerti ia bekata: "rasanya benar-benar lumayan."

Dan Yenny Tang yang melihat papi meminum seteguk kopi yang telah ia minum, ia merasa dirinya tak sedang dalam keadaan baik.

Sparta..... berkata Virgo.

Berkata Virgo orang yang sukak berbuat hal yang di luar fikiran orang dan sedikit gila bersih kan?

Lalu hubungan antara ia dan papi sangat dekat sampai bisa minum di gelas yang sama, sampai ke berbagi kopi seperti itu?

"Sudah minum, kamu sudah boleh pergi." Jimson Ye mengibas-ngibaskan tangannya. Berbicara mengarah ke Yenny Tang.

Apa kamu menganggap nyonya sebagai anjing? mengibaskan tangan mengusirnya pergi?

Bukan ini intinya, bukannya sudah bicara tentang penghargaan. Sudah bilang bakalan naik pangkat dan naik gaji kan?

"Em....." Yenny Tang berdiri tegap di sana dan tak bergerak sedikitpun, ia bertanya: "Presedir Ye apakah kamu masih ada kata-kata yang belum selesai di bicarakan?"

"Sudah selesai."

"Pasti belum selesai. Coba Presedir Ye pikirkan baik-baik."

Jimson Ye terdiam sejenak, lalu dengan wajah datar berkata: "bantu aku bawa sampah keluar."

Enyahlah. Jelas ini adala pekerjaan tukang bersih-bersih.

Tukang bersih-bersihmu menerima gaji yang tinggi, bahkan sampah pun tak di buang ya?

Yenny Tang sangat ingim mencengkram leher Jimson Ye, lalu mengguncang-guncangnya dan bertanya: Gimana mengenai pengharganya?

Mencengkram leher papi sangatlah tak mungkin, tapi pertanyaan masih bisa di lontarkan.

"Bukannya kamu bilang....."

Kalimatnya di potong.

"Ah. Benar, kalau kamu tak bicara aku hampir saja melupakannya." Jimson Ye seketika menyadari sesuatu.

Yenny Tang: ≧▽≦

Akan tetapi ketika mendengar perkataan papi, ekspresi lega di wajah Yenny Tang sekejap menjadi retak.

Di dalam kantor Jimson Ye Yenny Tang yang di siksa oleh papi seketika ingin saat itu juga mati.

Papi berkata: "Kalau kamu tak bicara aku sudah hampir melupakannya, sebagian besar sayur yang berada di dalam wadah makananmu tak berani gku makan, kamu bantu aku pilihkan ya."

Papi sudah menyita bekal makannya, masih dengan tak segan meminta tolong ia sang saksi mata untuk membantunya membuang keluar sayur yang ia tak suka, kamu tak masuk akal dan sinting seperti ini keluarga mu ada tau tidak ya?

"Kenapa tak setuju?" papi melihat Yenny Tang yang tak berkutik, dengan nadan dingin dan ragu bertanya kepadanya.

Omong kosong, tentu saja tak setuju.

Nyonya adalah designer perhiasan CK, dan juga bukan pembantu buat milihin sayur yang bekerja di rumah Jimson Ye, berdasarkan apa jadi.

Pokoknya nyonya tak akan melakukannya.

"aku ada satu kebiasaan, kalau termakan sesuatu sayur yang tidak aku sukai, aku bisa tiba-tiba bad mood. Kalau bad mood aku sangat pemilih dan kejam dalam menghadapi suatu hal, terhadap pegawai yang telah berbuat salah, aku tak akan dapat memaafkannya. Dan terlebih mengenai hal Design seperti itu, dapat bertambah sensitif, rata-rata para designer tak dapat lewat begitu saja." dengan jeda ia berkata: "Walaupun ia dapat lewat, kemungkinan juga akan melalui revisi."

Gila, ini jelas-jelas ancaman yang sangat nyata.

Tetapi Jimson Ye memang orang yang tak ada malu seperti ini, hal seperti ini ia lakukan dengan tak ada beban dan rasa bersalah sama sekali.

Sialan, Jimson Ye di lahirkan untuk menyusahkannya kah?

"Aku pilihkan, bisa melayani orang berpengetahuan tinggi dan hebat seperti Presedir Ye, adalah hasil dari kebaikan yang saya kumpulkan dari delapan kali rengkarnasi." Yenny Tang dengan manis tersenyum dan berkata: "Bisa bertemu dengan Presedir Ye di kehidupan yang sekarang ini, saya sangatlah bersyukur kepada para delapan generasi leluhur Presedir Ye, bahkan ketika saya menjadi hantupun akan saya ingat mereka selalu."

Jimson Ye memicingkan matanya, melihat ke arah orang yang tersenyum manis itu, wanita yang dari waktu ke waktu suka mnggunakan cakarnya untuk mencakar orang tersebut, hatinya merasa ada sesuatu keakraban yang tak biasa.

Yenny Tang mengambil bekal makanannya, dan mengambil keluar sayur yang tidak di sukai oleh Jimson Ye.

Jimson Ye dengan puas memakan bekal makanan tersebut, walaupun rasanya tak dapat di bandingkan dengan rasa masakan yang di buat oleh chef Internasional, bahkan chef di rumah makan biasa.

Tetapi bekal makanan ini jelas sangat sama dengan apa yang ia inginkan, makanan yang sederhana, membuat ia merasakan sebuah kehangatan, seluruh hatinya merasakan sebuah kenyamanan, mirip seperti rasa masakan di rumah yang selama ini ia bayangkan.

Yenny Tang yang belum medapatkan keuntungan tidak dengan mudah menyerah dan meninggalkan ruangan.

Melihat orang yang duduk di sofa makan dengan tampang serius, lelaki dengan seluruh wajah yang penuh dengan kepuasan, Yenny Tang merasa hatinya tertusuk dan nyeri.

Ehm..... Liando kesayangku bukankah juga memiliki keahlian yang sama seperti ini?

Dengan sabar menunggu Jimson Ye menyelesaikan makannya lalu bertanya: "Presedir Ye, apakah kamu berencana untuk memberikanku sebuah apartemen? atau sebuah mobil? atau mungkin juga check sebesar seratus juta?"

Em...... Benar, hanya dengan memberikan hal yang seperti ini, barulah dapat menunjukan kehebatan papi.

Mata Jimson Ye dengan penuh melihat kearah Yenny Tang.

"Kenapa harus memberimu sedemikian rupa?"

"Bukannya kamu bilang aku telah bekerja dengan susah payah, ingin memberiku sebuah penghargaan?"

"Sudah ku berikan."

"Sejak kapan?"

Yenny Tang sekejap langsung merogoh Hp miliknya dari dalam kantong, ia tak menerima pemberitahuan dari bank bahwa ada yang mentransfernya uang.

"Barusan saja."

Lalu ia melihat sekali lagi ke arah Hpnya, walaupun aku bukan seorang wanita konglongmerat yang cantik, tapi kamu juga gak boleh membohongi ku.

"Aku memberimu penghargaan dari kopi yang tadi, lalu membantu orang yang berpengetahuan tinggi dan hebat memilih sayur."

Bajingan, papi kamu masih berani lebih tak ada malu dari ini kah?

Yenny Tang kehabisan kata-kata.

"Jimson Ye, ku beri tahu jangan kira seperti aku ini gampang untuk kamu tindas, Nyonya sudah tak dapat menahanya lagi." Wajah Yenny Tang tersenyum semakin manis, suaranya juga terdengar semakin lembut, akan tetapi matanya telah penuh dengan api kemarahan.

Ia benar-benar marah, ia di kerjain oleh Jimson Ye dengan cara di tarik ulurnya begitu, ia sudah tak tahan lagi.

Ia membalikkan badannya dan langsung pergi, sialan, apakah ia bisa tak usah bekerja lagi?

Ia tak kekurangan uang, ia hanya menginginkan pekerjaan yang tetap, kalau tidak berdasarkan reputasinya ia tak perlu pekerjaan yang seperti ini.

Ketika ia berjalan belum sampai ke pintu, pergelangan tangannya di cengkram.

"Jimson....ah....."

Tubuhnya seolah sebuah karung sekejap jatuh ke pundak Jimson Ye, semua serangan balasannya dapat ia atasi.

Jimson Ye menekannya duduk di atas pangkuannya, sambil memukul-mukul pantatnya.

"Masih berani ngomong kotor di depan hadapanku, kamu bilang nyonya itu siapa? kamu nyonyanya siapa." Jimson Ye bertanya dengan dingin.

Yenny Tang memberontak dan memukul-mukul, mukanya membiaskan warna merah.

Kejadian yang menggoda ini benar-benar terasa sangat familiar.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu