CEO Daddy - BAB 33 Dicium Lagi Dan Marah

“Kamu berpikir terlalu banyak, aku hanya ingin mengingatkan kamu, jangan lupa bawakan aku bekal besok.” Jimson Ye berkata dengan menahan tawa.

"Aku jelas-jelas tidak menetujuimu. Ingtakan saja ulat bulu ... Lagi pula, demi apa sampai aku mau membawakanmu bekal. Sudahlah kamu jangan memikirkannya! Yenny Tang melotot, menatap dengan amarah kepada Jimson Ye, dia sangat marah.

Demi apa anakku harus membuatkanmu bekal. Itu adalah anakku ...

“Apakah kamu tahu mengapa aku selalu menciummu?” Jimson Ye bertanya dengan tenang.

Jelas-jelas sedang membahas masalah bekal. Jangan kau mengalihkan topik pembicaraan. Lagi pula Yenny tidak penasaran sedikitpun, apa hubungannya dengan aku!

“Kenapa?” Barusan dia tidak penasaran. Dia hanya bertanya kepada Jimson Ye hanya untuk reputasi.

"Karena aku selalu merasa bahwa kamu sangat tidak asing, terutama ketika menciummu, kita dulu pernah mengenal dan memiliki hubungan yang dekat." Kata Jimson Ye.

Detak jantung Yenny Tang tiba-tiba berdegup kencang.

"Tidak ada. Sepertinya kamu salah ingat," dia menyangkal.

Dia tidak berbohong. Mereka dulu memiliki hubungan dengan motif keuntungan, tetapi mereka tidak saling kenal.

"Apakah iya? Aku adalah orang yang sangat realistis, aku perlu menyuruh orang memeriksanya." Jimson Ye memiliki segala sesuatu.

"Aku pikir kita masih berbicara tentang masalah bekal. Kamu besok ingin makan apa, aku akan membawakannya untukmu.” Yenny Tang berbicara dengan blak-blakan mengubah raut wajahnya menjadi sejuk seperti angin musim semi ditambah dengan tawanya yang hangat.

Besok akan memasak wortel dan hati ayam untuk kamu makan sampai puas.

"Aku tidak suka apa-apa. Kamu seharusnya tahu kan?"

Bagaimana dia bisa tahu?

"Aku tidak ..." Mata Jimson Ye terlalu tajam, jadi Yenny tidak bisa berkata apa-apa: "Jangan khawatir. Aku akan memperhatikan."

Dasar, sudah sebesar ini masih juga pilih-pilih makan.

Tidak pernah terpikirkan. Pada akhirnya, Jimson masih saja mengemudikan mobil Yenny. Dia juga berjanji akan membawakannya bekal.

Jimson mengapa bisa menjadi hitam, berbahaya, bohongan?

Ketika kembali ke rumah, Lani dan Liando sudah tertidur.

Yenny Tang menutupi badan mereka dengan selimut dan mencium dahi mereka.

Meskipun Papi mereka benar-benar sampah, tetapi Lani dan Liando tetap sangat imut.

Keesokan harinya, Yenny Tang bangun pagi-pagi dan mencium Lani dan Liando: "Anak-anak, selamat pagi, Mami mencintai kalian.”

“Aku juga cinta Mami,” Lani menunjukkan lesung pipit cantiknya.

“Aku juga sayang Mami,” Liando memiringkan wajahnya.

“Liando, ketika kamu membuat bekal, tambahkan satu porsi lagi.” Yenny Tang sedikit canggung, dia merasa dirinya benar-benar seperti ibu tiri.

Saat sarapan, Lani dapat meminum semua susu dalam satu napas, meninggalkan sisa susu di atas bibirnya.

“Mami, kemarin malam Mami membelikan kami Ayah semacam apa?” Lani mengangkat wajahnya yang merah merona, bertanya dengan polos.

Yenny Tang, "..."

"Mengapa membuang-buang uang untuk membeli seorang ayah? Jika kamu ingin memiliki ayah, Mami akan mencarikanmu yang gratis. Tidak perlu membayar, juga akan mencarikan uang untuk merawat kita.” Yenny Tang membantu menghapus noda susu berbentuk kumis Lani: “Lani ingin ayah seperti apa?”

“Aku ingin mencari ayah yang tampan.” Dia memandang Yenny Tang dengan mata terbuka lebar dan bertanya: “Bisakah aku memilih sendiri?”

“Tentu bisa," Yenny mengangguk dengan senyum lucu.

"Yessss, itu bagus, hidup Mami."

Yenny Tang sarapan sambil tersenyum, Lani yang sudah membuka suara, tidak henti-hentinya berbicara sendiri.

"Ketika aku berada di bandara bersama sekolah, aku bertemu seorang paman yang sangat tampan. Aku ingin dia menjadi ayahku," kata Lani.

Liando memandang Yenny Tang dengan penuh arti.

Yenny Tang tidak menaruh apa yang Lani katakan ke dalam hatinya. Dia berkata, "Baik, tunggu sampai kamu bertemu lagi dengan paman tampan itu, suruh paman itu menjadi ayah Lani.

Ketika Yenny Tang melihat seorang paman tampan yang Lani ucapkan, dia ingin menelan kata-kata yang telah dia ucapkan.

Panggil mulutmu penipu!

Tentu ini adalah cerita selanjutnya.

......

Sejak itu, dua porsi bekal per hari telah berubah menjadi tiga porsi bekal.

Sebagai orang kaya Jimson Ye mempunyai muka yang tebal, meskipun ditekan tetap saja tidak tahu arti dari mengambil barang orang.

Memakan bekal yang setiap hari disiapkan oleh Yenny Tang. Tidak hanya tidak mengucapkan terima kasih, bahkan masih juga menyuruh Yenny untuk mengambil lauk yang dia tidak sukai.

Semua yang dikatakan adalah air mata.

Yenny memikirkan waktu dulu dia bekerja di luar negeri, meskipun melewati banyak kesusahan dia masih disebut desainer terkenal. Setelah kembali ke negaranya, malah berubah menjadi pengambil makanan tanpa gaji dan kompensasi.

Dan ini semua tidak bisa ditolak.

“Keluarkan bawang putih dan jahe.” Jimson Ye langsung mendorong bekal ke hadapan Yenny.

Urat di dahi Yenny keluar semua, tapi senyum di wajahnya tak berubah.

Dengan hati-hati dia mengeluarkan bawang putih dan jahe dari kotak bekal menggunakan sumpit, kemudian menyerahkannya kembali kepada Jimson Ye.

"Keluarkan juga brokolinya," Jimson Ye berkata dengan melirik.

Yenny Tang mencapit sumpit dengan erat, lalu mengendurkan, kemudian mencapit dengan erat .

OMG , aku benar-benar tidak tahan lagi.

"Presiden Jimson Ye, pilih-pilih makanan sangat tidak baik, saat makan harus memperhatikan keseimbangan gizi; brokoli, bawang putih dan jahe sangat bernutrisi."

"Kamu sedang menginterferensi saya ya?"

Siapa yang berarti menginterferensi, dia hanya memberi saran.

Jika dia bukan ayah dari Lani dan Liando, siapa yang peduli jika dia hidup atau mati.

"Tidak, aku hanya memberimu saran."

"Aku tidak suka makanan itu"

Ayah, tahukah arti dari imut kebangetan?

Jimson menatap Yenny dengan sangat kasihan, membiarkan wajahnya memandang wajah yang cool yang mirip Liando, tidak bisa mengatakan celaan sepatah kata pun.

Wanita yang paling dicintainya pun juga diperlakukan jauh dari kata dimanja, dari awal sudah tidak tertahankan.

"Faktanya, brokoli juga sangat lezat."

Senyum Yenny Tang sejuk bagaikan angin di musim semi, menyatukan sepotong daging sapi dan brokoli dan menyuapkannya ke mulut Jimson Ye.

"Baik, jangan mengambil lauk lagi."

Jimson Ye menjadi ragu-ragu, membuka mulutnya, memakan daging sapi dan brokoli secara bersama.

"Bagaimana, bukankah tetap lezat."

"Lain kali, tidak boleh memasak lauk yang tidak kusuka."

Ayah begitu sombong, membuat dia tidak mempunyai pilihan.

"Baik. Aku tidak akan memasaknya lagi."

Sungguh aneh, dia seharusnya tidak terbiasa dengan kebiasaan Ayah yang suka pilih-pilih makanan.

Bekal dimakan oleh mereka berdua, Jimson satu suap, Yenny satu suap, sampai makanan habis.

Bahkan brokoli yang tidak disukai pun juga habis dimakan oleh Jimson Ye.

Melihat bekal yang habis tak tersisa, Yenny merasa puas.

Dengan wajah tampannya, Jimson Ye berhasil membiarkan senyum di wajah Yenny Tang terus terpampang.

Pada awalnya, Yenny Tang sangat tidak mau menjadi pengambil lauk. Lalu, pada akhirnya dia tidak menolak sama sekali.

Untungnya, Ayah sekarang sudah tidak main tangan lagi.

Ayah yang baik hati, tidak hanya orang kaya, tapi juga masih terlihat tampan.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu