CEO Daddy - Bab 126 Rasa Cemburu Direktur Ye

Ketika sudah tidak bersuara, dia pun menarik bahu Yenny Tang, dan menyeretnya ke salah satu mobil. Dia duduk di sebelah kursi pengemudi dan membiarkan Yenny Tang yang mengemudi. Dia menurunkan jendela dan berkata kepada orang yang diluar : “Aku dan sekretaris Tang pergi dulu, kalian nyusul ya.”

“Mengemudilah.” Dia menoleh Yenny Tang dan berkata.

Pergelangan Yenny Tang sakit karena dipegangnya, marah di dalam hatinya, tetapi tidak menunjukkannya. Tetap tersenyum, menginjak gas dan jalan.

Jimson Ye tidak menggunakan sabuk pengaman dan mobil tiba-tiba melaju dengan kencang. Kepalanya pun terjeduk pada kaca atas mobil dengan keras. Dari suaranya terdengar sangat sakit.

Setelah mendengar suara terjeduk itu, hati Yenny Tang terasa senang.

Dia melirik Jimson Ye sambil tersenyum dan berkata : “Yah, Direktur Ye kamu harus lebih santai, aku tahu kepalamu keras, tapi jangan merusak kaca mobil. Memangnya tidak memerlukan uang untuk memperbaikinya?”

Jimson Ye mengelus kepalanya yang sakit itu. Dan setelah mendengar perkataan Yenny Tang, dia merasa semakin sakit.

“Aduh…” Dia menarik nafas dan tampak muram lalu berkata : “Jagalah ucapanmu, kalau seperti ini aku akan mengusirmu.”

Yenny Tang memurungkan mulutnya. Itu pasti sangat menyakitimu.

Jimson Ye mengulurkan tangannya untuk menggunakan sabuk pengaman. Lalu melihat Yenny Tang yang sedang mengemudi : “Kenapa? Sakit hati? Aku tidak seharusnya menindas kebaikanmu.”

Karena Yenny Tang ingin dengan serius mengemudi, jadi dia tidak melihat ekspresi Jimson Ye. Setelah mendengar perkataan Jimson Ye, dia menjawab : “Tidak tahu apa yang sedang kamu bicarakan.”

“Tidak tahu? Mengapa kamu dengan cepat sudah melupakannya, tadi baru saja ada seorang pria yang hampir menciummu.” Jimson Ye bertanya dengan sinis.

“Kamu memang tidak bisa berkata dengan baik, masih bilang aku aneh dan bertemperamen, yang paling bertemperamen itu kamu.”

“Aku temperamen? Bukankah sesampainya kamu di kota H, kamu menggoda dan membiarkan pria lain terpesona olehmu?” Kata-kata Jimson Ye ini dipenuhi dengan kata sindiran, dan hanya satu orang yang menyadarinya, terutama Yenny Tang yang duduk di sebelahnya.”

Yenny Tang dengan wajahnya yang aneh melihat Jimson Ye, menyadari wajah Jimson Ye hanya terlihat kesuramannya.

“Ckck…..” hati Yenny Tang seperti berantakkan, tidak merasakan apa-apa, dan hanya berkata sesuai pikirannya : “Mendengar ucapanmu Jimson Ye, tingkat kecemburuanmu sangat tinggi, Bagaimana kamu bisa cemburu saat melihat pria lain mengutarakan perasaannya kepadaku? Direktur Ye, apakah kamu jatuh cinta kepadaku?”

Setelah Jimson Ye mendengar perkataan Yenny Tang, hatinya seperti digigit kalajengking, dan tidak bisa merasakan apapun, tetapi jantungnya berdetak dengan kencang.

“Perkataan bodoh apa yang kamu katakan? Mana mungkin bisa aku menyukaimu, aku tidak menyukai wanita bodoh.” Jimson Ye berkata dengan kebingungan di kepalanya, tetapi wajahnya tampak biasa saja dan tidak berekspresi.

“IQ ku 150.” Yenny Tang berkata dengan tidak puas.

“Oh, hampir tidak lewat.” Jimson Ye berkata tanpa berekspresi.

Jimson Ye, standarmu sudah terlalu tinggi, IQ nya yang 150 sudah mencukupi untuk mendominasi dunia saat dia bersekolah.

“Kalau bukan cemburu, lalu mengapa kamu marah? Ada orang yang terpesona olehku dan membuktikan aku memiliki pesona. Bukannya kamu seorang bos juga memiliki reputasi?” Yenny Tang berbisik.

“Sekretaris yang aku butuhkan adalah seseorang yang memiliki kemampuan bekerja, bukan seseorang yang dapat menggoda pria.”

“Oh, selain memiliki kemampuan bekerja, tumbuh cantik bukankah sesuatu yang lebih baik, dan bukankah aku merupakan orang tersebut?”

“Kamu benar-benar sangat percaya diri.” Jimson Ye mengejeknya.

“Terimakasih atas pujiannya, jadi kamu mengakui bahwa kamu menyukaiku, bukankah itu juga merupakan sesuatu yang memalukan, aku tidak akan memberitahu orang lain.”

“Kamu jangan bermimpi, bahkan jika aku menyukai pria dan melakukan homoseksual, aku juga tidak akan menyukaimu.”

“Oh, ternyata tadi kamu bukan marah karena cemburu terhadap Dave Si, melainkan terhadap aku? Ckck…. Ternyata putra kedua dari keluarga Ye menyukai pria, ini benar-benar merupakan sebuah berita yang sangat menarik. Kalau aku menyebarkan berita ini di surat kabar, mungkin aku akan menjadi kaya.” Yenny Tang mengejeknya.

“Kamu sudah lupa bahwa aku memiliki seorang pacar, aku tidak akan menyukai sembarang wanita.” Jimson Ye menekankan kata “memiliki seorang pacar”.

Yenny Tang : …….

Perdebatan antara dia dan Jimson Ye tampak hilang, hati Yenny Tang terasa seperti ditusuk jarum dengan rasa sakit yang tak ada habisnya.

Dia tiba-tiba tidak ingin mengatakan apapun, dan hanya mengemudi dengan tenang.

Setelah Jimson Ye selesai berbicara, masih menunggu Yenny Tang untuk membalasnya, tetapi setelah menunggu lama, hanya terlihat senyum di wajah Yenny Tang, dan hanya menatap lurus ke jalan, sikapnya seperti tidak ingin berbicara.

Tiba-tiba dia merasa menyesal atas perkataannya, dan ingin mengatakan beberapa kata untuk mengulangnya, tetapi karena kepribadiannya membuatnya tidak bisa mengatakan apa-apa.

Suasana di mobil sangat hening, keduanya diam tak bersuara, sangat bertentangan dengan suasana tadi.

Yenny Tang memutar belok sekali lagi, intuisinya tidak baik, benar-benar sangat tidak baik.

“Direktur Ye….” Yenny Tang memperlambat kecepatan mobil dan memanggil Jimson Ye.

Sebenarnya Jimson Ye masih ingin menyelesaikan keheningan bersama Yenny Tang, tetapi tiba-tiba Yenny Tang memanggilnya, dia mengira itu adalah sebuah ilusi dan memandang Yenny Tang dengan takjub.

Yenny Tang sudah berhenti berpikir dan kembali seperti biasa.

Melihat sikap Jimson Ye yang sangat konyol, Yenny Tang merasa ingin menangis.

“Direktur Ye, masih berapa jauh menuju tempat tujuan?” Yenny Tang bertanya.

“Seharusnya 2 jam lagi.” Jimson Ye menjawab.

Waduh, 2 jam lagi?

Mengapa dia memiliki perasaan yang buruk?

Mereka jam 9 pagi berangkat, dan sudah berjalan satu setengah jam, kurang lebih sudah jam 10.30. Terakhirnya ada ketidakcocokan dijalan, jadi dia dan Jimson Ye pergi dulu. Disaat itu seharusnya jam 11, mereka tidak berhenti sama sekali, bahkan tidak makan dan ke toilet, tetapi sekarang sudah jam 3 sore.

Dengan seperti ini, jika dia tidak salah menghitungnya, mereka sudah berjalan satu setengah jam, ditambah 3 jam, mereka sudah berjalan empat setengah jam.

Kalau menghitung sesuai dengan cara Jimson Ye, waktu mereka sudah cukup untuk pergi dan pulang.

Haha…..

“Tetapi kita sudah berjalan empat setengah jam, apakah masih mau melanjutkannya?” kecepatan mobil Yenny Tang semakin pelan dan pelan.

“Sepertinya kita sudah salah arah.” Jimson Ye berkata dengan wajahnya yang penuh martabat.

“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?” Yenny Tang bertanya dengan mengerutkan dahinya.

“Putar balik.”

“Haha….. tetapi mobil kita sudah tidak ada bensinnya.”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu