CEO Daddy - Bab 225 Kedua Anakku Yang Lucu

Edbert Fang mengulurkan tangannya dan mengeluarkan fotonya, ada setumpuk foto, dan semuanya adalah foto Liando dan Lani.

Dari sudut pandang gambar, dapat dilihat dengan jelas bahwa foto itu didapatkan secara diam-diam. Ekspresi wajah Edbert Fang sedikit buruk.

Cindy Zhao terus mengamati ekspresi wajah Edbert Fang. Melihat ekspresi Edbert Fang yang menjadi lebih buruk ketika melihat fotonya, aku mengira Edbert Fang akhirnya menyadari bahwa Yenny Tang adalah seorang pelacur yang munafik dan marah karena telah dibohongi.

“Aku sudah mengetahui masalah ini. Kamu tidak perlu membahasnya lagi lain kali.” Ekspresi wajah Edbert Fang pelan-pelan membaik, lalu dia memasukkan kembali fotonya ke dalam surat dan berkata kepada Cindy Zhao : “Kamu tidak perlu mencari tahu tentang Yenny Tang lagi. Apa yang dia lakukan tidak ada hubungannya denganmu. Lagipula dulu kalian juga adalah teman.”

“Walaupun kita adalah teman, tetapi aku juga tidak bisa melihatnya menipumu dan memperlakukanmu seperti orang bodoh.” Cindy Zhao mengatakan maksudnya dan dengan penuh optimis berkata : “Aku menyukaimu. Aku tidak bisa melihatnya membohongimu, walaupun jika akhirnya aku tidak bisa mendapatkanmu. Itu adalah nasibku, dan aku akan menerimanya.”

“Kamu tidak perlu mengatakan bahwa kamu menganggapnya sebagai teman lagi, aku muak dengan kepalsuanmu.” Edbert Fang dengan wajah yang tenang membuang foto itu ke dalam tong sampah. Lalu dengan wajah yang kejamnya berkata : “Aku tidak ingin mendengar apapun darimu tentangnya lagi. Mengenai anaknya, aku sudah mengetahuinya sejak awal, dan aku juga sudah pernah bertemu dan hubunganku dengan kedua anak itu sangat baik. Mereka sangat pengertian, anak yang sangat lucu dan patuh. Yang laki-laki bernama Liando, dia adalah anak yang pintar. Yang perempuan bernama Lani dan merupakan anak yang dapat membuat orang sayang padanya. Meskipun sudah memiliki dua orang anak, aku tetap menyukainya.”

Cindy Zhao menatap Edbert Fang dengan tidak percaya. Ketika dia tahu bahwa Yenny Tang memiliki dua anak, dia memikirkan banyak kemungkinan.

Dia pernah berpikir bahwa Edbert Fang mungkin bisa membenci Yenny Tang sepertinya, dan tidak pernah menyukai Yenny Tang lagi. Dan juga pernah berpikir bahwa Edbert Fang tidak akan percaya dengan perkataannya. Tetapi tidak pernah kepikiran bahwa Edbert Fang akan mengatakan bahwa dia sudah mengetahui keberadaan kedua anak itu sejak awal dan tetap tidak peduli dan tetap menyukainya.

Cindy Zhao menggigit bibirnya, mengepalkan tangannya dengan erat, bibirnya gemetaran dan tidak bisa mengatakan apa-apa.

“Kamu….”

“Sudahlah, aku sudah mengetahui apa yang ingin kamu katakan, pergilah. Dan jangan pernah kembali lagi.” Edbert Fang berkata kepada Cindy Zhao dengan wajah dingin : “Aku rasa dengan kondisi kamu yang seperti ini, kita sudah tidak cocok berteman lagi. Lain kali, kita tidak perlu bertemu lagi saja.”

Cindy Zhao meninggalkan apartemen Edbert Fang dengan bingung. Dia tidak mengerti mengapa bisa seperti ini.

Dia benar-benar tidak mengerti, mengapa bisa ada hasil seperti ini.

Dia menggigil karena angin dingin, dia tidak akan menyerah begitu saja. Jika tidak bisa memulai dari Edbert Fang, maka dia akan memulai dari Yenny Tang. Jika pada akhirnya dia tidak bisa mendapatkan Edbert Fang, Yenny Tang juga tidak akan mendapatkannya.

Saat Yana Luo kembali, dia tetap terlihat sama seperti ratu yang polos.

Karena prestasi dalam pekerjaannya, membuat seluruh hidupnya lebih lengkap dan berenergi. Dia sebenarnya telah tumbuh cantik, tetapi sekarang dia bahkan lebih cantik. Bahkan jika dia bukan seorang pengusaha, tetapi merupakan seorang seniman, mungkin dengan penampilannya, dia pasti akan terkenal juga.

Lani sangat senang melihat Yana Luo. Yana Luo juga bisa bermain piano, bahkan bermain dengan tingkat professional.

Yana Luo terkejut melihat ada piano di rumahnya, dia tahu pasti Yenny Tang yang membelikan ini untuk Lani, dan mengetahui bahwa Lani sedang belajar bermain piano. Yana Luo merasa tertarik dan langsung pergi ke ruang piano bersama Lani. Bersama-sama duduk berdampingan di depan piano dan memainkan piano sederhana bersama.

“Lani, kamu memainkannya dengan sangat bagus.” Yana Luo memegang wajah Lani, memberinya ciuman dan memujinya.

“Ibu angkat, kamu juga sangat hebat, lebih hebat daripada guruku.” Lani mencium kembali Yana Luo, dan lesung pipinya menjulang.

Yana Luo sangat senang dengan kedua anak Yenny Tang, dia cantik dan juga membuat orang menyukai mereka.

“Lani, ibu sangat mencintaimu.” Yana Luo mencubit pipi tembem Lani dengan pelan.

“Ibu, aku juga mencintaimu.” Lani tersenyum dan berkata : “Ibu, aku tahu kamu bermain piano dengan sangat bagus, dan juga pernah mendapat penghargaan. Aku melihat banyak penghargaan di ruang bukumu. Ibu, bisakah kamu mengajariku cara bermain piano?”

Yana Luo mengerutkan dahinya. Pada awalnya, dia lulus dari kuliah musik, tetapi dia tidak memilih jurusan yang tepat. Sebaliknya, dia memasuki grup musik dan menjadi seorang pengusaha.

“Ha? Apakah kamu ingin aku mengajarimu cara bermain piano?” Yana Luo bertanya dengan penuh minat.

“Iya.” Lani menganggukkan kepalanya.

“Kenapa?”

“Karena ibu bermain dengan sangat bagus.”

“Lalu apa lagi?”

“Kamu adalah ibu angkatku, jadi tidak perlu biaya.”

“Inilah intinya.” Yana Luo berkata dengan sedikit kata.

Tetapi sudah dikatakan sebelumnya, dia sangat senang dengan Lani dan Liando. Jadi dia tidak mungkin menolak untuk mengajarkannya piano.

“Tetapi ibu sangat sibuk, takut tidak memiliki waktu.” Yana Luo berkata sejujurnya bahwa pekerjaannya sudah berada dalam jalur yang tepat. Meskipun dia tidak sesibuk Veve ketika pertama kali memulai, tetapi hal yang perlu dilakukan juga tidak sedikit.

“Tidak apa-apa. Cukup setengah hari seminggu, aku akan menjadi sangat pintar. Jadi aku dapat belajar dengan cepat.”

“Kamu benar-benar tidak malu.” Yana Luo memegang hidung Lani, membuka buku musik piano sebuah negara, dan menemukan sepotong musik yang tidak sulit. Tetapi bagi pemula, itu tidaklah mudah. Dia ingin mengetes Lani dan berkata : “Coba kamu bermain musik ini. Kalau kamu bermain dengan bagus, aku akan menyetujuim dan kamu juga tidak perlu membayar biayanya.”

Saat malam hari Yenny Tang pulang kerja, dia melihat Yana Luo dan Lani sedang saling berpelukan, sangat manis.

“Mami, kamu sudah pulang?” Lani mengangkat kepalanya, tersenyum kepada Yenny Tang dan berkata : “Kakak bilang ingin menunggumu pulang dan baru kita mulai makan.”

Hati Yenny Tang sedikit sedih. Teringat setiap kali dia pulang, Lani selalu lari ke arahnya dan meminta pelukan dan ciuman. Dan juga membantunya membawakan sandal, mantel dan tas. Tidak seperti hari ini yang berada dalam pelukan Yana Luo dan tidak menyambut maminya sama sekali.

“Hm, apa yang sedang kamu lakukan dengan ibu angkat?” Yenny Tang menaruh tas dan mantelnya di atas sofa sambil membuka syal di lehernya dan berkata.

“Rahasia.” Lani tersenyum dan berkata kepada Yenny Tang.

“Gadis kecil, kamu juga ada rahasia? Ada rahasia apa yang tidak boleh diketahui mami?” Yenny Tang membuka scarfnya dan memegang di tangannya, melihat Yana Luo dan berkata : “Mengapa kamu bisa kembali? Sudah tidak sibuk ya?”

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu