CEO Daddy - Bab 265 Serasi, Teman Baru

“Karena kalau mami pergi ke luar negeri untuk mengikuti kompetisi, akan sangat lama berada di sana, siapa yang akan menjaga kamu dan juga kakak. Mami tidak akan dapat melihat kalian begitu lama. Nanti mami akan rindu dengan kalian.” Jelas Yenny Tang.

“Kita bukan lagi anak berumur tiga tahun, kita sudah bisa menjaga diri kita sendiri. Mami tidak perlu khawatir.” Lani menelan ayam itu dan menepuk dadanya untuk memastikan dia bisa menjaga dirinya sendiri.

Yenny Tang merasa ingin tertawa dan menangis secara bersamaan. Benar, kalian bukanlah anak kecil yang berumur tiga tahun. Kalian kan sudah hampir berumur enam tahun.

“Itu juga tidak bisa. Mami akan merindukan kalian hingga tidak bisa tidur.” Yenny Tang menggelengkan kepala sembari menolak. Dia tidak membantah mengenai perkataan dewasa mereka, anak kecil memang selalu memiliki pikiran untuk cepat-cepat menjadi orang dewasa.

“Mami, kamu tidak perlu khawatir, kita bisa bersama-sama dengan Herry Zhuang tinggal di asrama sekolah, kamu hanya perlu mencari orang untuk menjaga kita di hari sabtu dan minggu saja.” Liando tau mami sangat berharap dapat berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, mami telah merencanakan hal ini jauh sebelum mereka kembali ke dalam negeri. Sebenarnya masih membutuhkan banyak tenaga dan waktu untuk dapat menyelesaikannya, dan sekarang dia telah mendapatkan kesempatan tersebut, tentu saja dia tidak ingin dirinya sendiri menjadi penghalang bagi jalan mami.

Sebenarnya dia sedikit tersentuh dengan perkataan anak-anaknya, tetapi dia tidak buru-buru untuk memutuskan, kemudian bertanya: “Siapa Herry Zhuang?”

Setelah kembali ke dalam negeri ini adalah kali pertama Dia mendengar anaknya menyebut nama temannya. Tentu saja dia lebih penasaran dengan Herry Zhuang.

“Dia adalah temanku.” Ujar Liando.

Kalau begitu, Yenny Tang semakin penasaran mengenai anak kecil bernama Herry Zhuang ini.

Karena Liando adalah anak yang memiliki IQ dan EQ yang sangat tinggi. Sangat sulit bergaul dengan anak seusianya, juga tidak akan memiliki perbincangan yang sama. Ia tidak merasa tertarik sedikitpun kepada pembahasan yang menurut anak kecil lainnya menarik, menurutnya itu sangat kekanak-kanakan. Sehingga dia selalu sendirian ketika di sekolah, dan hanya nyambung berbincang beberapa kata dengan Lani.

Sepertinya tidak ada seorang pun yang dapat nyambung mengobrol dengannya di sekolah tersebut, dan sekarang Liando mengatakan Herry Zhuang adalah temannya.

“Kak Herry Zhuang sangat tampan, juga sama pintarnya dengan kakak.” Membahas Herry Zhuang membuat Lani sangat bersemangat, dia sangat senang ketika ada teman baru.

Oh, ternyata seorang anak yang memiliki IQ tinggi, Ini mungkin yang disebut pengelompokan orang.

“Kalau begitu kapan kalian akan mengajak Herry Zhuang datang kerumah untuk bermain, baik atau tidak, mami juga ingin melihat teman kalian.” Ujar Yenny Tang.

“Em, baik, saat di sekolah nanti aku akan memberitahunya.” Liando dengan tenang menganggukan kepala menyetujuinya.

Mengenai jadi atau tidak dirinya pergi ke Itali, sementara waktu ini dia belum dapat memutuskannya.

Yenny Tang belum memutuskannya, hatinya tetap tidak tenang mengenai kedua anaknya. Liando adalah anak yang sangat cerdas, dia ingin membantu maminya mewujudkan mimpinya, tentu saja dia harus melakukan semuanya dengan baik.

Nantinya untuk hari senin sampai jumat, dia bisa tinggal di asrama sekolah dengan Lani, itu sangatlah aman, sudah dapat di pastikan tidak akan terjadi apapun. Jadi mami masih tidak tenang untuk hari liburnya, takut tidak ada orang yang menjaga mereka, takut mereka tidak dijaga dengan baik.

Dia berfikir sejenak, kemudian menelpon Celine.

“Mami ku akan pergi keluar negeri sementara waktu, apakah kamu ingin datang kemari untuk menjaga kita?” Liando langsung berbicara ke intinya.

Saat menerima pesan dari Liando, Celine sedang bersama krunya, ia baru saja selesai mengambil adegan dirinya dan sedang duduk sembari membaca naskah, melihat pesan dengan nama pengirim Liando, hatinya langsung berdebar dengan kencang.

“Sementara waktu ini aku sedang syuting.” Celine membalasnya dengan sedikit dilema.

Sebenarnya adegan pengambilan gambar dirinya hampir selesai, hanya sisah beberapa adegan lagi saja, kemudian terakhir tinggal menambahkan beberapa adegan akhir, dia sudah boleh meninggalkan kru, hanya saja dia tidak ingin terlihat begitu murahan, ia akan membiarkan Liando mengingat kebaikannya lebih banyak.

“Kalau tidak ada waktu luang yasudah.” Liando adalah seseorang yang selalu mandiri, dari awal dia telah melihat Celine adalah orang yang bermasalah, walaupun dia tidak ada niat jahat, tetapi dapat dipastikan dia memiliki sebuah permintaan terhadap mereka, sehingga dia begitu berusaha mendekati mereka.

Celine menggertak giginya, kemudian berkata: “Walaupun aku masih harus syuting, tetapi tentu saja lebih penting menjaga kamu dan juga Lani, aku selalu menyukai kalian, selain itu Yenny juga terakhir kali pernah membantu ku merancang sebuah perhiasan yang sangat cantik.”

“Kalau begitu kamu temui mami, bilang kalau kamu mau menjaga aku dan juga Lani untuk sementara waktu di saat hari libur, apakah boleh?” ujar Liando.

“Baik.” Celine menyetujinya.

Walaupun umur Liando sekarang baru enam tahun, tetapi dia bukanlah orang yang bisa di remehkan, bermain dengan orang seperti dia sama saja dengan tidak tau mengenai kekuatan sendiri, ia hanya dapat tersenyum dan bermurah hati. Di waktu yang bersamaan hanya dengan memiliki hubungan yang baik dengannya, dan bergantung kepadanya, maka dia tidak akan khawatir tentang ditindas oleh orang lain dengan sesuka hati lagi.

Saat hari libur Yenny Tang sengaja bangun lebih pagi, pergi ke supermarket membeli sayuran yang disukai oleh anak-anak, karena ini adalah teman pertama Liando yang akan kerumah setelah pulang kedalam negeri.

Biasanya Yenny Tang tidak terlalu suka mencampuri urusan mereka, tetapi dia tidak ingin membiarkan teman Liando merasa tidak disambut dengan baik.

Saat ia kembali dari supermarket, Herry Zhuang telah sampai di rumah.

Yenny Tang selalu merasa Liando dan Lani adalah anak yang memiliki sopan santun dan juga cerdas, sepasang mata mereka hampir mengumpulkan semua aura, mereka adalah anak-anak yang sangat lucu, lembut dan juga pintar, sepenuhnya mewarisi seluruh kelebihan dirinya dan juga papinya yaitu Jimson Ye, halus dan lembut bagaikan sebuah maha karya yang di ukir, tidak ada sedikit pun kekurangan. Takutnya dia tidak akan dapat menemukan anak yang lebih lembut pintar dan juga lucu seperti mereka lagi.

Tetapi setelah bertemu dengan Herry Zhuang hari ini, pengetahuannya di perbaharui sekali lagi, Herry Zhuang tumbuh dengan sangat cantik, melihatnya dapat membuat orang lain menjadi sangat menyukainya serta memberikan kesan baik ke orang yang melihatnya, walaupun itu pertama kali bertemu sekali pun, dan tidak berbincang apapun, hanya berdiri di sana melihatnya saja sudah membuat orang lain menyukainya.

Dapat dikatakan Liando juga seorang anak yang tumbuh dengan sangat lembut dan juga teliti, lalu anak seperti Herry Zhuang adalah anak yang sangatlah cantik.

Hanya saja anaknya terlihat sangat dingin, dan nampaknya tidak mudah untuk di dekati. Berbeda dengan wajah tanpa ekspresi Liando yang tenang dan tertutup, dia adalah orang yang sangat dingin, ia terlihat sangat acuh tak acuh, seakan dari tulangnya menampakkan sebuah kedinginan seperti es, benar-benar seperti dewa yang sangat cantik dan juga lembut.

Anak-anak saja sudah begitu cantik, tidak peduli apa pun perubahannya setelah tumbuh dewasa, harusnya dia tetaplah cantik.

“Kamu adalah Herry Zhuang kan, selamat datang dan bertamu di rumah ku.” Yenny Tang mengganti sepatu di pintu masuk, kemudian dengan sungguh-sungguh berkata kepada Herry Zhuang.

Karena dirinya juga memiliki anak yang sangat cerdas, jadi dia tau bagaimana harus bercengkrama dengan anak-anak yang cerdas, dia tidak boleh menganggap mereka seperti anak berumur enam tahun, dia harus benar-benar menghormati mereka.

“Maaf mengganggu bi.” Herry Zhuang merapatkan bibirnya, berkata dengan ekspresi wajah yang sedikit dingin.

Dia mengangkat kepalanya memandang kearah Yenny Tang sejenak, saat melihat Yenny Tang tidak menunjukkan ekspresi wajah tidak senang, barulah dia merapatkan bibirnya, kemudian menghela napas panjang, dia juga tau sikap dingin ia yang biasanya tidak mungkin membuat orang lain menyukainya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu