CEO Daddy - Bab 194 Jimson Ye Ingin Meminta Balik

Rossa Fang berusaha membuat diri sendiri tenang, tetap anggun seperti awal. Meskipun suaranya tenang, tapi garis suaranya membawa sedikit gemetaran. Itu karena dia sangat marah.

“Manajer Fang. Saya sudah mengeceknya. Tidak meninggalkan sedikit jejak apapun. Tetapi teknisi berkata firewall perusahaan ada jejak diserang. Bagian teknisi situ sudah membalikkan pelacakan, hanya saja pihak mereka caranya terlalu hebat, tidak meninggalkan sedikit jejak apapun. Walaupun ada tertinggal juga sudah dihapus. Bahkan pihak mereka masih ada program anti-pelacakan, jadi……” bagian sana walaupun belum berbicara. Tetapi kata-kata yang belum selesai berkata itu apa. Semua orang dalam hati sudah mengetahui, masalah ini tidak dapat menemukan hasilnya.

“Sekelompok orang bagian teknisi itu buat apa? Perusahaan membayar mereka datang. Bahkan hal sekecil ini pun tidak bisa melakukan dengan baik. Jabatan manajer bagian teknisi saya lihat sudah tidak perlu melanjutkan lagi, semua karyawan bagian teknisi diturunin satu level.” Rossa Fang sangat marah, dengan marah berkata: “Dan juga bonus bulan ini dibatalkan.”

Zaman kuno jika kaisar marah. Darah mengalir menjadi sungai.

Sekarang manajer nona Fang marah. Orang bagian teknisi, kesedihan mengalir menjadi sungai.

Sebenarnya masalah ini dibilang besar tidak besar, dibilang kecil juga tidak kecil. Jika atasan yang lain. Seharusnya hanya akan ketawa dan dilewati, anggap saja demi karyawan perusahaan yang sudah susah payah bekerja menambah sedikit lelucon kecil. Diri sendiri semakin peduli, sebaliknya menambah kepekaan terhadap masalah ini.

Hanya saja orang seperti Rossa Fang selalu sangat gengsi. Masalah hari ini benar-benar meletakkan wajahnya dibawah kaki.

Orang yang membuat masalah sebesar, tetap seperti semula beraktivitas. Bangun tidur, sarapan. Pergi ke taman kanak-kanak.

Yenny Tang juga tidak tahu, orang yang kemarin membuat suasana hatinya buruk. Pagi hari ini setelah tiba diperusahaan, sebagaimana sibuknya sampai tidak tahu harus berbuat apa.

“Aline, terima kasih. “Suasana hati Yenny Tang sangat baik, kemudian duduk, membuka bungkusan, adalah sebuah bubur seafood yang wangi dan segar, ditambah bakpao keranjang kecil yang lembut dan segar, pasti semacam rasa dipesta. Belum makan, sudah mencium wanginya.

Meskipun pagi hari sudah sarapan, tapi melihat sarapan ini, dia tetap merasa air liur didalam rongga mulutnya sangat semangat, membuat dia tertarik.

Aline Li duduk didepan meja kerjanya, duduk didepan meja, menutup satu mata sedang memakai eyeliner.

Mendengar perkataan Yenny Tang, memakai sisa satu mata itu melirik Yenny Tang, berkata: “Jika gara-gara sarapan itu, kalau begitu kamu salah berterima kasih sama orang, sarapan itu bukan saya yang memberikan untuk kamu, saya sendiri pagi hari hanya makan satu telur rebus, ada sarapan semewah ini, masih ada bagian kamu?”

Saat ini mulutnya Yenny Tang mengunyah bakpao keranjang kecil, bertanya: “bukan kamu masih ada siapa? Masa hantu?”

Aline Li selesai memakai eyeliner, menutupi tutupannya, setelah membuka-buka matanya memastikan tidak masalah, baru berkata: “Direktur Ye bukan orang?”

“Batuk……” Yenny Tang keselek oleh bakpao keranjang kecil.

Dia segera meminum sesuap bubur, rasa buburnya sangat lembut. Rasa seafoodnya benar-benar masuk kedalam bubur, tetapi malah tidak ada sedikit rasa bau seafoodnya. Tetap resep seperti awal, juga tetap rasa seperti awal.

Dia pernah minum bubur masakan Jimson, dari dalam bubur menemukan rasa yang sepertinya pernah kenal.

Dia mikir bubur ini, tidak hanya Jimson yang membawa untuk dia, bahkan sepertinya juga dia yang memasak sendiri.

Bakpao keranjang kecil Yenny Tang memakan tiga, sisanya semuanya masuk kedalam perutnya Aline Li, bubur dia yang habisin semua.

Aline Li makannya sangat sedap, terus berkata ingin Tanya bos bakpao keranjang kecil ini beli dimana, lain kali dia juga pergi kesana makan sarapan.

Yenny Tang dengan diam-diam minum buburnya tidak berkata apapun, memikir ini adalah bos kamu membuat sendiri, hanya satu ini saja, tidak ada yang lain lagi.

Setelah menghabiskan sarapan, dia mengeluarkan desain yang semalam dia desain, mengunci kedalam laci, pekerjaan dia sudah hampir berakhir, bisa dibilang sudah berakhir. Desain sepuluh lembar lebih lagi, sudah bisa menyerahkan, membalik ke CK.

Tetapi setelah melalui beberapa waktu ini bersama, dipikir-pikir prosesnya sebenarnya lumayan indah.

Aline Li mendapat telepon dari kantornya Direktur, menyuruh dia suruh Yenny Tang masuk. Aline Li menghela nafas, merasa dua orang ini sangat pamer, jelas-jelas hanya dipisahkan oleh sebuah pintu, masih harus memakai tabung telepon, lebih ampun lagi dia adalah tabung telepon ini, benar-benar bukan orang satu rumah tidak masuk pintu satu rumah.

“Yenny, bos ada urusan mencari kamu, menyuruh kamu pergi ke ruang kantornya.” Aline Li meletakkan telepon, berkata kepada Yenny Tang.

Yenny Tang mengangguk-angguk kepala, makan makanan orang tangannya jadi lembut, harus berbelas kasihan. Sekarang dia di perusahaan Ye, mengambil gaji yang diberikan Jimson Ye, hari ini juga memakan sarapan yang dibuat dia sendiri, tulang didalam tubuhnya menjadi lembut semua.

Mendorong pintu warna hitam yang sedikit berat, Jimson Ye sedang duduk didepan meja dengan serius bekerja.

Yenny Tang sengaja mengecilkan suaranya, tidak ingin mengganggu Jimson Ye bekerja.

Orang lain berkata lelaki yang rajin bekerja sangat menggoda, kata-kata ini menaruh dibadan lelaki yang ganteng, godaannya lebih bertambah lagi, kegantengannya sangat tinggi, hanya melihta saja sudah membuat orang mabuk. Yenny Tang menginjak diatas karpet yang tidak tahu harganya seberapa mahal, sedikit suara pun juga tidak mengeluarkan.

Lelaki ini alis dan mata berpisah jelas, wajahnya ganteng, ekspresi wajah yang rajin, menembuskan rasa anggun dari dalam tubuhnya, bahkan bisa disebut sebagai contoh lelaki yang memiliki pesona yang tinggi. Lelaki seperti ini, kira-kira sejak dari lahir sudah membuat wanita kagum, keadaan dia membuat lelaki iri hati. Untung saja sifatnya dingin, tidak sembarangan mengganggu wanita, kalau tidak, tidak tahu ada berapa banyak wanita yang mati ditangan dia.

Saat dia masuk tidak ada suara sama sekali, Jimson Ye jelas-jelas tidak mengangkat kepala, malah mengetahui dia masuk. Pada saat dia mendekati, Jimson Ye meletakkan pena yang ditangannya, mengangkat kepala melihat Yenny Tang dan bertanya: “Masih marahkah?”

“Lumayanlah……” Yenny Tang menggeleng-geleng kepala, menekan senyuman yang diujung bibir, menjawab dengan sembarangan.

Sebenarnya kemarin malam, dia sudah tidak marah lagi, bahkan juga mengintrospeksi diri sendiri, merasa dirinya sangat kecil hati, hanya saja sekarang Jimson Ye bertanya, kata-kata tiba didepan mulut memutar satu putaran, berubah satu set perkataan lagi.

“Kalau begitu kamu mau bagaimana baru tidak marah? Jimson Ye bertanya.

“Masalah ini ada hubungan apa dengan kamu? Saya senang atau tidak senang, ada hubungan apa dengan kamu?” Yenny Tang dengan ekspresi serius bertanya.

Jimson Ye ditanya balik oleh dia, dengan keras menelan sebentar. Dia setiap hari ada banyak kerjaan yang mau sibuk, orang lain senang atau senang ada hubungan apa dengan dia? Dia kenapa bisa sangat memperhatikan Yenny Tang, peduli dia senang atau tidak senang, marahnya sudah hilang atau belum?

Yenny Tang melihat Jimson Ye merasa kesulitan dengan pertanyaannya sendiri, dia sudah tidak marah lagi, juga bukan sengaja mau menentang dengan Jimson Ye, dia menjerit dan ketawa, memakai tangan menutup mulutnya, tersenyum: “Sudahlah, bicara jujur saya sudah tidak marah lagi.”

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu