CEO Daddy - Bab 91 Permalsahan Yang Paling Sulit Diputuskan

Sampai kembali di rumah, menyadari Yana Luo yang sibuk seharian di rumah telah kembali dengan barang belanjaan yang ia tak punya di rumah, sangat lelah, sampai bertambah kurus satu jengkal.

Yenny Tang memijit pinggangnya yang ramping. Seperti bisa pergi ke pantai untuk berenang. Juga masih bisa menyisakan uang untuk membeli pelampung berenang.

“Yana, kamu sudah pulang?” Yenny Tang menghampiri dan memeluknya, ia langsung menubruk dan memeluk badan Yana Luo.

Yana Luo menahan berat tubuh Yenny sampai hampir muntah darah, hanya kurang mata yang berubah putih.

Dia sungguh bukan karena iri dengan lekuk tubuh Yana Luo yang indah, sengaja ingin menberatkan Yana Luo.

Yana Luo hanya ingin memasukkan Yenny Tang ke tempat sampah. Lalu melenyapkannya.

“Minggir.” Yana Luo memutar bola matanya.

Yenny Tang sedikit menyingkir dari tubuh Yana Luo. Ia menekan dada Yana Luo yang montok, dan Yenny Tang dibuat iri sampai menangis karenanya.

Dia selalu berpikir bahwa dadanya cukup subur. Tapi ternyata miliknya tidak lebih subur dari Yana Luo, seperti perbedaan antara mantou dan mantou yang kecil, sangat membuat orang tertekan.

” Yenny Tang mengulurkan tangannya meraba-raba mantou milik Yana Luo. Dan bertanya: “Yana, dadamu ini kamu operasi dimana, bagi-bagi infonya dong.”

Bahkan ketika meraba, dia merasa jauh lebih besar daripada yang ia lihat. Jelas miliknya tak bisa dibandingkan.

Pembuluh darah di dahi Yana Luo seakan meloncat-loncat, tangannya menepis tangan Yenny Tang. Dengan ketus berkata: “Operasi Kakekmu!, ini adalah asli. Tuhan yang memberikannya padaku, kamu hanya iri kan. Berdoa saja di hidupmu selanjutnya tidak sedatar ini.”

QAQ, Jelas-jelas miliknya adalah cup C.

“Tidak mungin. Biarkan aku menyentuhnya lagi, aku harus memastikan benarkah ini asli.” Dia menyerbunya lagi. Mengulurkan tangannya yang menyebalkan dan menyentuh dada Yana Luo keras-keras.

Yana Luo memukul Yenny Tang, tertawa dingin menatapnya: “Ada-ada saja, dadaku ini asli, walaupun kamu menekannya, mereka tidak akan berubah menjadi datar.”

Yenny Tang: …….

Mereka adalah teman baik, bagaimana bisa ia memiliki ide jahat seperti itu? Dia seperti di kambing hitamkan (merasa tertuduh).

“Kamu sudah selesai?” Yenny Tang tidak membicarakan tentang dada lagi, dan bertanya pertanyaan yang normal.

Dia sangat tidak ingin menyakiti dirinya sendiri, Yana Luo memiliki dada lebih besar, pinggang lebih ramping, kaki lebih panjang, dan dia lebih kaya darinya, bisa dikatakan, dia tidak punya motivasi untuk selamat.

“belum.” Yana Luo menggeleng: “terlebih, Celine, Veve, dan Louis mereka semua bekerja di Kota B, Jadi bisa tinggal beberapa hari lagi di kota B.”

”Bekerja dan terus melihat-lihat pemandangan, tapi bukankah itu sangat melelahkan?” Yenny Tang berpikir bahwa pekerjaannya lebih nyaman, tidak sampai sepeti orang yang terbang kesana kemari, dan juga lebih bebas.

“Kenyamanan hanya untuk orang mati.” Kata Yana Luo dengan anggun dan dingin.

Baru saja Yenny Tang menganggap pekerjaannya sangat nyaman, seketika lututnya terasa sakit.

Yana, bagaimana bisa mulutmu itu begitu beracun, itu adalah keunggulanmu, kamu tahu itu?

”Malam mau makan apa?” tanya Yenny Tang.

Di dunia ini pemasalahan yang sulit dipilih bukanlah jika pasanganmu dan papi (mami) dalam waktu yang bersamaan masuk ke dalam air, siapa yang pertama kamu selamatkan, melainkan pagi makan apa? Siang makan apa? Malam makan apa?

“Terserah.” Kata Yana Luo sembarang, matanya indah, cantik dan elegan.

Yana, kamu ini wanita nakal, tidak takut diculik?

”Aku akhir-akhir ini mungkin tidak terlalu sibuk, mari kita makan hot pot saat makan malam.” Yana Luo yang jarang pulang, mereka berempat bisa makan hotpot, Yenny Tang mengusulkan dengan gembira.

Hotpot akan selalu menjadi makanan kesukaan Yenny Tang, taka da yang lain.

”kamu yang buat.” Yana luo mengangkat alisnya.

”kamu yang cuci sayurnya.” Yenny Tang berkata.

”tidak mau, tidak usah makan saja.” Yana Luo tidak setuju.

Yenny Tang dibuat tak bisa berkata-kata oleh Yana Luo, ia seperti ingin muntah darah dan mengenai Yana Luo.

Dia yang awalnya punya wajah yang ceria, seketika menjadi redup.

Yenny ingin mengatakan, tidak makan yasudah tidak usah makan, biarkan kamu kelaparan sampai mati.

Tapi ia memang sangat ingin makan hotpot.

Dia berpikir bahwa jika ia tidak makan hotpot hari ini, dia bisa mati.

”oke aku yang akan membuatnya, kamu bisa bermalas-malasan, kamu memang pemalas.” Yenny Tang menggigit giginya dongkol.

Yana Luo menatap Yenny Tang dengan dingin, dia mencibir, matanya tertuju pada Yenny Tang, dia membuka mulutnya dan berkata: “tidak usah membereskan rumah, semuanya serahkan pada ibu dengan dua anak berumur 5 tahun, tidak ada yang punya hak mengatakan bahwa aku malas.”

Yenny Tang:……

Apa yang dikatakan Yana Luo sangat beralasan, Yenny sampai tidak bisa berkata-kata lagi.

Sekarang sudah sepakat akan makan hotpot saat makan malam, sekarang waktunya belanja.

Yana Luo tidak bersedia mencuci sayur, jadi dia sendiri yang akan melakukan semuanya.

Ada beberapa mobil sport di garasi Yana Luo, Yenny Tang paling suka mobil Ferrari merah milik Yana Luo, sangat popular dan menawan. Hanya saja mobil itu selalu diparkir di kantor, baru kali ini dibawa pulang, Yenny Tang bilang apa, dia juga sangat tergila-gila.

Ia sangat menyukai mobil Ferrari merah itu.

“Kamu begitu menyukainya, belilah satu, kamu juga bukannya kekurangan uang.” Yana luo sampai terheran-heran berkata pada Yenny Tang yang sepertinya air liurnya menetes.

“Kamu kira aku sepertimu? Gajimu perbulan sangat tinggi, kamu kenyang, keluargamu juga tidak mungkin kelaparan. Kalau aku punya dua anak yang harus diberi makan, harus bayar sekolah. Tunggu sampai mereka tumbuh besar, masih harus membeli rumah dan mobil untuk Liando, dan menikahkannya. Juga membelikan Lani mas kawin. Mana ada yang tidak membutuhkan uang? Aku harus menyisihkan uang lagi.” Yenny Tang berkata dengan serius.

Sampai di pasar membeli daging sapi, daging kambing, babat, usus bebek, bakso sapi, bakso ikan, crab stick, udang, daging ayam, darah babi, sayur hijau, tauge, kubis, selada, tofu, kelp, jamur……

Keranjang belanja sudah penuh.

Saat membayar habis lebih dari 800 ribu.

Yenny Tang hanya ingin berkata: Hehe……

Harga-harga naik semua akhir-akhir ini, hanya saja gajinya tetap tidak naik.

Yenny memutuskan untuk makan besar hari ini, dengan wajah datar ia menaruh kembali dompetnya ke dalam tas, raut wajahnya tidak berubah dan berbalik berkata pada Yana Luo: “Yana, aku tidak membawa dompet saat keluar rumah tadi.”

Yana Luo terbelalak menatap Yenny Tang, taka da yang menyangka ia bisa tidak tahu malu seperti ini.

Kamu baru saja menaruh kembali dompetmu ke dalam tas, dia yang berada di sampingnya juga bisa melihat.

Kamu sangat punya keahlian untuk berbohong dengan mata terbuka, kamu tahu itu?

Yana luo malas berdebat dengan Yenny Tang dan langsung mengeluarkan kartu berwarna emas, melengos menatap Yenny Tang yang sudah menetes air liurnya.

Rekan kerja di sampingnya, teman semuanya telah merajalela. Dia si miskin yang penuh dengan rasa iri, segera akan menyimpang.

Hotpot tentu saja sangat pedas, dan juga yang sangat pedas itu baru enak rasanya.

Tapi ia memikirkan perut lemah anak-anaknya, jadi ia juga membuat sup yang tawar.

Walaupun menjadi pemalas selama beberapa tahun, tapi skillnya membuat hotpot tidak bekurang, jadi dia tetaplah pemakan yang hebat.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu