CEO Daddy - Bab 321 Karena Menyukaimu, Sangat Suka

Sebenarnya tidak ada jaminannya bagi Yenny Tang. Jika dia memberi tahu Jimson Ye sekarang bahwa Liando dan Lani adalah anak-anaknya, apakah dia akan percaya?

Enam tahun yang lalu, Jimson Ye sudah tidak mengingatnya lagi. Apakah dia akan berpikir aku membohonginya demi menemukan anak, jadi dia tidak mau membantunya lagi? Apakah Jimson Ye akan menyukai Liando dan Lani? Jika Jimson Ye menyukai mereka, apakah dia akan merebut anak dengannya? Apakah dia akan terpisah dari Liando dan Lani?

Semua pertanyaan ini terpampang di depan Yenny Tang, yang membuatnya sakit kepala. Dia mengulurkan tangan, memijit kepalanya, dan menjerit kesakitan.

Jimson Ye tidak tahu Yenny Tang punya pemikiran serumit itu, hanya berpikir bahwa Yenny Tang sakit kepala karena kedua anak itu dibawa pergi oleh orang lain. Dia memberikan secangkir susu hangat ke telapak Yenny Tang, dan mengulurkan tangan untuk membantunya memijat kepala dan berkata, "Jangan terlalu banyak berpikir, sekarang ada aku di sini, aku akan membantumu."

“Kenapa?” Yenny Tang memegang secangkir susu Jimson Ye dari tangannya, merasa kepalanya tidak begitu sakit lagi di bawah kenyamanan Jimson Ye. Merasakan kekuatan pijitan di kepalanya dan kehangatan di tangannya, mereka semua berubah menjadi semacam perasaan, terpendam di dalam hatinya, dia bertanya dengan ragu.

Jelas-jelas dia belum menceritakan ke Jimson Ye tentag Liando dan Lani, mengapa dia mau membantu dirinya sendiri?

Dia jelas bukan orang yang mudah membantu orang lain, malah orang yang terlalu sibuk dengan bisnis juga anti repot. Hal ini jelas tidak ada kaitannya dengan dia sama sekali, mengapa dia mau membantunya? Dia tidak bisa mengerti.

Sejak Jimson Ye mengatakan dia menyukainya, dia sudah tahu keberadaan Lani dan Liando, seharusnya dia sudah tahu kalau dia bukan wanita perawan lagi dan sudah melahirkan dua anak. Mengapa dia masih menyukainya, menerimanya, dan bahkan membantu dua anak.

“Mengapa kamu membantuku?” Yenny Tang menatap mata Jimson Ye, dan dia saling bertanya dengan serius.

“Karena aku menyukaimu, dengan sangat serius menyukaimu.” Jimson Ye mencium dahi Yenny Tang, berkata dengan saleh.

Yenny Tang gelisah, karena Jimson Ye bersedia membantunya, maka jati diri Liando dan Lani sementara waktu disembunyikan. Meskipun dia merasa bahwa kali ini Jimson Ye membantunya menemukan Liando dan Lani, mungkin jati diri kedua anak itu juga akan terungkap, tetapi dia adalah kura-kura, bisa menunda sedikit ya tunda sedikit.

“Terima kasih Jimson, kamu tidak akan menyesal jika membantuku menemukan kedua anak itu.” Yenny Tang memandangi Jimson Ye dengan sangat serius dan berkata kepadanya, mungkin karena dia tahu Jimson Ye akan berdiri teguh di belakangnya, dengan dukungannya yang kuat, dia merasa lebih nyaman.

Pemikiran dan ketenangannya mulai pulih secara perlahan.Ketika dia menerima telepon, dia benar-benar panik. Beberapa situasi tidak keburu untuk memastikan dulu, malah panik sendiri, sebenarnya lumayan membuat malu sendiri.

Dia sudah menenangkan diri. Karena kelompok itu yang menculik Liando dan Lani, ini pasti bukan kebetulan, tetapi kesengajaan. Jadi dia berpikir bahwa kelompok orang itu pasti tidak menculik kedua anaknya secara kebetulan tapi sengaja, jika tidak, pasti ada permintaan.

Selama ada permintaan, Liando dan Lani setidaknya mendapatkan keamanan.

Dia memanggil telepon rumah. Jika Liando di rumah, dia akan mengangkatnya. Apalagi sekarang sudah subuh, dia harus memastikan ponselnya bisa terhubung. Setidaknya ponsel tidak mungkin tidak dapat dihubungi.

Dengan memegang seribu harapan, menghubungi nomor telepon di rumah, ia sudah memanggilnya tiga kali tetapi masih belum terjawab.

Yana Luo mengikuti Celline untuk syuting di luar, jadi dia tidak di rumah.

"Terima kasih hari ini. Aku akan pulang sekarang untuk melihat apakah anak-anak telah kembali." Yenny Tang minum secangkir susu. Meskipun dia tidak ingin minum apa pun sekarang, dia harus menjaga pertahanan tubuhnya untuk anak-anaknya.

Jimson Ye mengambil jaket, meraih siku Yenny Tang, dan berkata, "Biarkan aku saja yang mengantarmu pulang, ini sudah terlalu malam, tidak aman."

Sekarang bukan waktunya untuk bertindak dengan antusias, dia tidak mau dengan mudah menerima bantuan orang lain, tetapi sekarang adalah masalah Liando dan Lani, semua prinsipnya telah berubah dan tidak ada lagi prinsip.

Jimson Ye mengantar Yenny Tang pulang. Yenny Tang tidak melarang Jimson Ye pergi, tetapi malah menyerongkan badannya untuk membiarkan Jimson Ye masuk.

Sekarang Jimson Ye telah menjadi andalannya, bagaimana dia bisa mendorong Jimson Ye keluar sekarang.

Ketika dia tiba di rumah, dia bahkan tidak mengganti sepatunya. Dia menyalakan semua lampu di rumah dan naik dengan cepat. Dia membuka semua pintu di apartemen ini. Dia masih berpikir, mungkin Liando dan Lani hanya bersembunyi dan ingin bermain petak umpet dengannya.

Di masa lalu, ketika kedua anak itu masih kecil, dia berharap bisa menemani mereka bermain petak umpet, harimau menangkap ayam, tetapi waktu itu dia juga baru mulai dewasa, dia terlalu sibuk belajar dan merawat anak-anak di negara yang asing. Selalu belum sempat bermain dengan mereka.

Pada akhirnya kehidupan mereka kembali membaik, desain Yenny Tang disukai oleh orang lain, dan mereka sudah memiliki sumber ekonomi, mereka tidak lagi dipermalukan oleh ekonomi. Ketika dia melihat ke belakang, saat dia bisa menemani kedua anaknya, mereka telah tumbuh besar, dan dunia tidak seperti dulu lagi, hanya dirinya seorang.

Kepada dua anak itu, dia sebenarnya sangat merasa bersalah.

Ketika ia membuka kamar terakhir di apartemen, masih tidak dapat menemukan jejak kedua anak yang kembali hari ini. Dia bersandar sedikit ke pintu dan perlahan-lahan duduk di lantai yang dingin, menutupi wajahnya dengan tangannya dan tidak berbicara.

Jimson Ye juga mengikuti ke atas, dan ketika melewati kamar anak-anak, langkah kaki Jimson Ye ini berhenti, ini seharusnya kamar yang ditempati oleh kedua anak itu.

Dia bukan orang yang ingin mencampuri urusan orang lain, apa hubungannya dengan kedua anak itu. Tetapi ketika dia berjalan ke pintu, tiba-tiba ia berhenti dan berbalik masuk ke kamar Liando dan Lani.

Dia berjalan masuk, kamarnya tidak terlalu besar, di dalamnya ada kasur dua tingkat, kamarnya didekorasi dengan hangat, dan kelihatan orang yang mendekor kamar ini mengeluarkan banyak ide.

Dia berjalan ke meja, di mana tersimpan berbagai buku professional di atas meja. Dia sekilas membolak-balikkan buku dan menemukan bahwa buku itu sudah pernah dibaca orang, bahkan bagian penting juga ditandai dengan pena warna merah. Orang yang membacanya sangat serius.

Ada juga laptop di atas meja, yang saat ini merupakan laptop dengan konfigurasi tertinggi di pasaran. Ketika melihat komputer ini, sudah tahu bahwa orang yang memakai laptop ini adalah seorang ahli.

Selain beberapa buku profesional dan laptop, ada beberapa buku bacaan untuk siswa sekolah dasar, tetapi buku bacaan itu benar-benar baru dan belum pernah di balik sama sekali. Dan terakhir yang menarik perhatian Jimson Ye adalah foto keluarga tiga orang di meja.

Melihat foto bahagia tiga anggota keluarga itu, Jimson Ye pupil matanya menyusut dan terkejut.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu