CEO Daddy - Bab 154 Sayang, Mami Sudah Pulang

Yenny Tang : ……………..

Dia merasakan ketidaknyamanan, apakah kamu sedang bercanda dengan saya? Ke depan masih bisa bermain dengan senang tidak?

Menurut dollar saat ini, dia mengkalkulasikan ke dalam rupiah sekitar miliaran.

Hehe.. beli juga bisa beli. Tapi hampir semua hartanya harus habis. Apakah ingin makan angin barat laut setelah membeli mobil?

“Saya bercanda," Yenny Tang berkata.

Jimson Ye menoleh untuk melihat Yenny Tang, berkata: "Jika kamu suka, mobil ini bisa kasih ke kamu. Kamu tahu bahwa saya tidak kekurangan mobil, juga model dan warna mobil terlalu kuno. Bukan gaya yang saya suka."

Sparta…. Mobil ini boleh kasih ke dia?

Dia tidak bertanya kepada Jimson Ye, kalau tidak suka mobil model ini kenapa waktu itu membelinya, membuat orang miskin ini merasa pantas untuk menerimanya saja.

“Saya suka” Yenny Tang segera menganggukkan kepalanya dan setuju.

Tapi mengapa aku harus memberikan mobil ini kepadamu,” Jimson Ye bertanya.

Yenny Tang : …….

Jimson Ye, saya pendidikannya rendah, kamu jangan membohongi saya.

Kamu bilang mau memberikan mobil ini kepada saya, saya mempercayainya.

“Tunggu saat kamu tidak menyukainya, jual saja kepadaku?” Yenny Tang menatap Jimson Ye dengan baik.

Mobil bekas harusnya sedikit lebih murah. Dan Jimson Ye jarang-jarang memakai mobil ini.

Dia hampir setiap kali melihat Jimson Ye memakai mobil yang berbeda, seperti berpakaian, tidak ada model yang sama.

Ini adalah konglomerat yang sebenarnya. Kehidupan yang harus dijalani sebagai pemenang kehidupan.

“Tidak jual, saya tidak kekurangan uang.” Jimson Ye menjawab dengan dendam.

Yenny Tang : ……….

…………

Meninggalkan kota B setengah bulan, masih ada hal lain yang harus dikerjakan oleh Jimson Ye. Sampai di pusat kota ia akan turun, lalu menyuruh sopir untuk mengantar Yenny Tang pulang ke rumah.

Sekali lagi ia tiba di rumah, dia sangat terharu sampai menangis.

Karena hari ini bukan hari minggu, jadi Liando dan Lani sedang belajar di sekolah.

Beberapa seniman Yana Luo semakin populer. Saking sibuknya dia seperti gasing, yang tidak bisa berhenti.

Membuka pintu ia melihat Celine sedang mengepel lantai, dia merasa ada bintang besar yang bekerja di rumahnya. Celine juga tidak berpikir bahwa Yenny Tang akan tiba-tiba pulang. Setelah terbengong sejenak ia dengan wajah penuh kejutan, berkata : “Kak Yenny, kamu sudah kembali?” Celine segera mengambil tas bawaan Yenny Tang. Yenny Tang menyerahkan barang-barang kepadanya dan berkata: "Hai… sudah merepotkanmu.”

“Tidak repot, Liando dan Lani tidak nakal, biasanya bukan saya yang menjaga mereka,malah mereka yang menjaga saya.” Celine menaroh baik barang bawaan Yenny Tang, wajahnya penuh senyum manis, terliat sangat imut dan membuat orang menyukainya.

Dia pergi ke kota H begitu lama, tetapi dia kembali dan lupa membawa oleh-oleh kepada Celine dan Yana Luo. Merasa tidak enak hati.

Teringat ketika mereka berpamitan, Nenek Fei ada memberikan oleh-oleh khas mereka, segera tersenyum dan mengambil beberapa oleh-oleh khusus untuk Celine dan Yana Luo. Dengan nada yang sangat bangga: "Ini adalah hadiah untuk kalian,semuanya adalah produk buatan sendiri dari desa. Semua diasinkan dan dikeringkan oleh penduduk desa di sana, bergizi dan aman, mereka tidak menambahkan bahan pengawet lainnya, mau beli juga di luar sana tidak ada yang menjual.

Untung saja oleh-oleh pemberian dari nenek Fei dia tidak tolak, kalau tidak dia akan merasa canggung.

Celine juga tidak menolak, dengan senyum berseri ia menerimanya.

Malamnya, Yenny Tang dan Celine secara pribadi pergi menjemput Liando dan Lani, dua bersaudara tersebut pulang sekolah, sekalian pergi makan bersama, juga merupakan rasa terima kasih kepada Celine atas waktunya selama ini menjaga Liando dan Lani.

Meskipun Celine bukan artis papan atas,tapi sebelumnya karena serial TV yang dibintanginya, itu sempat membuatnya terkenal. Demi menjaga Liando dan Lani ia melepas beberapa pekerjaannya. Kebaikan ini, tercatat dengan baik dan jelas dalam hati Yenny Tang.

Meskipun Celine adalah bintang idola, sikapnya terhadap Yenny Tang benar-benar baik, terutama ia sederhana,sedikit pun tidak sama dengan para artis lain yang sombong, dia seperti tidak jauh berbeda dari gadis tetangga sebelah.

Liando dan Lani keluar dari sekolah dan sekejap melihat Yenny Tang berdiri di luar sekolah.

Emosi Liando sangat terkendali. Ketika melihat Yenny Tang, ekspresinya tidak mengalami banyak perubahan, wajah itu dingin, dan hampir mirip dengan Jimson Ye, hanya sedikit terangkat di mata, dan matanya penuh kejutan dan tawa. Bagaikan tinda yang hampir meluap keluar.

Lani dibandingkan dengan Liando, ia lebih aktif, berjumpa dengan Mami yang hampir setengah bulan tidak ketemu, senangnya sampai berteriak.

“Mami…” Lani dengan kaki gendutnya berlari menghampiri Yenny Tang.

Yenny Tang melihat sepasang anaknya, suasana hatinya cerah seperti cahaya musim panas di siang hari, hampir menghangatkan musim gugur yang dingin ini. Dia sedikit membungkukan tubuhnya dan menangkap penyerbuannya lalu dia memeluk dan menciumnya.

Mencium hingga penuh air ludah di wajahnya. Dia tertawa bagaikan bel kecil, tertawa tanpa henti.

“Mami, akhirnya kamu pulang, saya sangat merindukan mami” Lani memeluk leher Yenny Tang

dan wajah Yenny Tang menyipit, halus dan manja.

Yenny Tang memeluk Lani dengan erat dan berkata : “ Iya, Mami juga merindukanmu”

“Kalau begitu lain kali apakah kamu masih perlu keluar kota?” Lani bertanya dengan kesal.

Hati Yenny Tang dengan masam, berkata: "Mami tidak yakin, tapi mami akan berusaha untuk tidak keluar kota lagi, ok tidak ?”

Lani melihat bahwa Yenny Tang tidak dapat menyetujui permintaannya dirinya, muncul perasaan tidak senang, dan masih ingin mengatakan sesuatu lagi. Liando datang mengulurkan tangan dan menggosok rambutnya, "Adik, Mami baru saja pulang, jangan bertingkah dengan Mami.”

Yenny Tang mendengar suara anak laki-lakinya dan tahu bahwa Liando membantu memecahkan masalahnya. Ada putra yang begitu cerdas,hati Yenny Tang tersentuh sejenak, sejauh ini hal terbaik yang telah ia lakukan dalam hidupnya adalah melahirkan sepasang anak yang imut dan cerdas.

Dia mengulurkan tangan dan merangkul Liando ke dalam pelukannya dan satu tangannya menggendong Lani, berkata: "Mami harus menghasilkan banyak uang, supaya Liando dan Lani hidup lebih baik, selanjutnya tidak akan meninggalkan Liando dan Lani lagi, kita bertiga harus selamanya hidup bersama.

Liando mengulurkan tangan dan memeluk leher Yenny Tang, berkata dengan tatapan serius: “ Mami, kamu tenang saja, saya akan merawat adik dan mami di masa depan.”

“Baiklah” Yenny Tang terharu. Putranya sendiri, ia tahu bahwa tidak mudah untuk berjanji, tapi apa yang sudah dijanjikan olehnya pasti akan melakukannya.

Hanya saja dia memikirkannya nanti, mungkin setelah dia dewasa.

Ketika suatu hari, seorang putra berusia enam tahun memberinya cek satu juta dolar, dan namanya 'biaya kebutuhan rumah', Yenny Tang dan rekan kerjanya terkejut bengong.

Setelah keluarga menunjukkan rasa cinta mereka di gerbang sekolah, Yenny Tang masing-masing menggandengkan satu tangan lalu pergi makan malam bersama Celine.

Perawatan Celine untuk Liando dan Lani benar-benar tulus. Ketika makan, ia memesan sayur kesukaan Liando dan Lani.

Jika tidak dengan tulus, tidak mungkin bisa mengetahui makanan yang di sukai Liando dan Lani dalam waktu singkat 6 bulan ini.

Lani dari awal Sudah akrab dengan Celine, tetapi Liando tidak terlalu akrab dengan Celine.

Tapi ketika Celine memikirkan prestasi dua anak ini ke depan, tiga anggota keluarga ini semuanya hebat. Dia sekarang juga termasuk memeluk kaki tebal keluarga mereka, dia sudah merasa puas.

Setelah berpisah selama setengah bulan dan tidur di malam hari. Lani ingin menempel dengan Mami nya, sehingga malam ini ia harus tidur bersama Maminya dan Yenny Tang juga merindukan putrinya, jadi dengan senang ia menyetujuinya.

Satu-satunya yang tidak bersuara, putranya tidak bersedia tidur bersama Mami dan adik perempuannya, bersikeras untuk tetap tidur sendiri.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu