CEO Daddy - Bab 342 Tidak Ingin Dia Melewati Kesempatan Untuk Mengenal Anak-anak

Yang sebenarnya lebih banyak rasa nyeri di hati, kalau waktu itu dia lebih bermurah hati, lebih awal mempertemukan mereka, akankah ia merasakan penyesalan seperti ini.

Ia menarik Lani kesisinya, kemudian mencium keningnya dan berkata: “Lani, ini salah mami.”

Jika waktu itu ia tidak mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melakukan sesuatu yang membahayakan, mungkin di saat Lani berumur enam tahun telah mengenal siapa ayahnya. Begitu tidak mudahnya melihat papinya sendiri, tetapi ia malah mengira dia adalah ayah tirinya, saat memikirkan hal ini, hatinya merasa sedikit tidak enak.

“Kenapa?” Lani bertanya dengan tidak mengerti.

Disaat Lani dan Yenny Tang sedang berbicara, dan di saat semua pandangan mata tertuju kepada ibu dan putrinya. Liando dengan perlahan berjalan kearah samping tempat tidur, tangannya yang kecil mengangkat jari tengan Jimson Ye.

“Cepatlah sadar, saat kamu sadar nanti, aku akan memberimu kesempatan untuk menjaga adikku dan juga mami.” Liando mendekatkan wajahnya kesamping telinga Jimson Ye, ia menggunakan suara yang hanya dapat di dengar oleh dua orang saja, lalu berkata: “Dari awal aku sudah bilang aku adalah putra mu, saat kamu sadar nanti, aku akan mengakui bahwa kamu adalah papi ku. Mari kita berdiskusi sejenak, siapa yang dapat mencari uang lebih banyak.”

Sebelum semua orang memperhatikannya, ia melepaskan jari tangan Jimson Ye, kemudian dengan suara yang besar berkata: “Paman Jimson terimakasih telah menolong aku dan juga adikku, nantinya aku akan baik-baik membalas budi mu.”

Yenny Tang mengantar mereka kedepan gerbang utama rumah sakit, kemudian ia berkata kepada kedua anaknnya: “Kalau kalian sudah pulang, kalian harus baik-baik mendengarkan perkataan ibu angkat Yana Luo, tidak boleh nakal. Mami harus menjaga paman Jimson di rumah sakit, kalau bukan karena paman Jimson yang menolong kalian kali ini, mami tidak akan dapat bertemu kalian lagi. Jadi paman Jimson adalah orang yang berjasa bagi kalian, saat paman Jimson sadar nanti, mami akan menjemput kalian ke rumah sakit untuk menjenguk paman Jimson. Pada saat itu nanti, kalian harus secara langsung mengucapkan terima kasih kepadanya.”

“Mami tenang saja, kita pasti tidak akan nakal.” Lani mengangguk-anggukkan kepala, dengan wajah yang serius ia meyakinkan Yenny Tang: “Aku janji aku akan mendengarkan perkataan kakak dan juga Ibu angkat Yana Luo, mami juga harus baik-baik menjaga diri sendiri, kemudian menjaga paman Jimson, tolong sampaikan kepadanya aku sangat menyukainya.”

“Em, anak baik.” Hidung Yenny Tang terasa sangat perih.

Ia berlutut, kemudian mencium wajah Lani yang kenyal, lalu berkata: “Em, mami menyayangimu.”

Lani juga dengan lembut menyentuh hidung Yenny Tang, dengan bibirnya yang lembut ia berkata dengan manis: “Aku juga menyayangi mami.”

Yenny Tang mengulurkan tangan mengusap wajah Liando, kemudian berkata: “Liando, mami tau kamu sangat pintar, walaupun kamu baru berusia enam tahun, tetapi kamu sudah sangat mandiri, bahkan lebih hebat dibandingkan mami. Dan sering kali sudah bisa menjadi andalan mami, kamu adalah kebanggan mami. Sekarang mami harus menjada paman Jimson dan tidak bisa berpisah, rumah dan juga adik semua bergantung kepadamu. Tolong jaga adik dan juga Ibu angkat Yana Luo dengan baik, tunngu mami membawa paman Jimson bersama pulang kerumah, oke?”

Liando dengan serius menganggukan kepala: “Mami tenang saja.”

Liando dan Lani naik terlebih dahulu kedalam mobil, Yana Luo menurunkan kaca pintu mobil, lalu berkata kepada Yenny Tang: “Kamu berencana kapan akan menceritakan kisah hidup anak-anak, menceritakan bahwa orang yang sedang terbaring di rumah sakit adalah papi mereka.”

Yenny Tang menepuk-nepuk pundak Yana Luo dan berkata: “Liando sangat licik, sebelum kita pulang waktu itu, dia sudah tau siapa papinya, dia lebih dahulu tau dari aku.”

Memikirkan kembali IQ yang di miliki oleh Liando, membuat Yana Luo tidak terkejut sedikitpun.

“Mengenai Lani, aku ingin Jimson sendiri yang memberitahu mereka.” Yenny Tang tersenyum, lalu berkata: “Jimson telah kehilangan anak-anaknya begitu lama, aku tidak ingin dia kehilangan kesempatan bahkan untuk mengatakan kepada anak-anak kebenarannya dan juga pertemuan mereka.”

“Baiklah, begitu saja! Aku menghargai keputusan mu!”

Karena telah memiliki persiapan didalam hati, ditambah dengan dukungan dari Della Cheng, hari-hari berikutnya Jimson Ye belum juga siuman, tetapi hatinya telah sedikit tenang, tidak ketakutan seperti saat pertama kali.

Menyerahkan kedua anaknya untuk di jaga oleh Yana Luo membuat hatinya sangat lega.

Kedatangan Della Cheng hari itu, Yenny Tang secara khusus berdandan sederhana, kemudian menjemput Della Cheng di bandara.

Dengan sekali lirik ia telah menemukan Della Cheng, sosok Della Cheng sangat menyorot mata, orangnya begitu cantik dan lembut, sangat berkharisma, ia mengenakan sebuah dress berwarna putih, sangat sesuai dengan profesinya, pada saat pandangan pertama, dapat dipastikan dia adalah seorang dokter.

“Della, akhirnya kamu datang.” Yenny Tang berjalan menghampirinya, ia ingin memberikan Della Cheng sebuah pelukan, tetapi ia di hadang oleh sabuah tangan, kemudian di dorong kesamping, dan hampir terjatuh.”

Della Cheng melotot kearah pria yang berada di sampingnya, ia mengulurkan tangan dan memapah Yenny Tang, ia tidak akan membuat Yenny Tang malu di depan kerumunan orang.

“Yenny, apakah kamu baik-baik saja?” Della Cheng menggenggam lengan Yenny Tang kemudian bertanya.

Yenny Tang menepuk-nepuk dadanya karena terkejut, sekarang ia baru memberhatikan ternyata di samping Della Cheng ada seorang pria yang ikut dengannya. Pria itu mengenakan jas kasual biru safir, Bahu lebar dan pinggang sempit, kaki lurus dan juga jenjang. Wajahnya sangat tampan juga berkharisma, sepasang mata yang besar dipenuhi dengan ketidaktahuan dan ketulusan.

“Della, ini?” Yenny Tang menatap pria tersebut lalu bertanya.

“Dia adalah orang gila, tidak ada kerjaan, tidak perlu hiraukan dia.” Della Cheng berkata dengan dingin.

Pria tersebut menarik tangan Della Cheng dari tangan Yenny Tang, melindungi Della Cheng seperti anak sapi di belakangnya dan berkata: “Della adalah milikku.”

Yenny Tang tertegun, benar-benar arogan.

Dia lebih tidak masuk akal bandingkan dengan Jimson Ye yang arogan itu. Jimson Ye hanya tidak membiarkannya berhubungan dengan lawan jenis, pria ini bahkan tidak membiarkan Della Cheng berhubungan dengan sesama jenis.

“Alvin, ini adalah Yenny, dia adalah sahabat terbaikku. Kalau kamu masih berani berbuat seperti itu kepada teman ku, maka aku tidak akan mempedulikan mu lagi.” Della Cheng melotot kearah Alvin Chu, nadanya sedikit sebal, tetapi dari sepasang matanya terdapat sebuah ketidakberdayaan, dan tidak ada rasa benci.

Alvin Chu memamerkan giginya kepada Yenny Tang, kemudian melihatnya seperti sebuah peringatan.

Ia memeluk pinggang Della Cheng dengan sangat erat, kemudian membenamkan wajahnya di bahu Della Cheng, melihat Yenny Tang secara provokatif, tetapan matanya terlihat galak. Sungguh seperti seekor binatang buas di dalam kandang, memperingatkan makhluk lain untuk tidak melintasi perbatasan nya.

“Della, aku tau aku salah, kamu jangan membuangku.” Dari tatapan mata dan juga nada bicaranya terdapat dua hal yang berlebihan, ada nada duka dan belas kasihan yang tak terkira.

Matanya Yenny Tang telah terbuka hari ini, kecepatan berganti wajah orang ini benar-benar menakjubkan.

Dia selalu merasa Jimson Ye sangat arogan dan tidak tau malu, tetapi dibandingkan dengan Alvin Chu, benar-benar tidak dapat dibandingkan.

Setelah keluar dari bandara, Yenny Tang tidak lagi berebutan Della Cheng dengan pria yang membosankan dan tidak ada pekerjaan ini. Secara otomatis ia berinisiatif untuk menjaga jarak dengan Della Cheng, melihat Alvin Chu seperti bayi raksasa, dia terus menempel pada Della Cheng, bahkan matanya pun enggan untuk berpaling.

Saat kembali, Yenny Tang mengemudikan mobil, lalu membiarkan Della Cheng dan Alvin Chu duduk di belakang.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu