CEO Daddy - Bab 450 Pukul Hingga Cacat, Pukul Hingga Mati Tidak Masuk Hitungan

Ketika keributan baru saja di mulai, urat nadi di kening James Ye berdenyut dengan sangat cepat.

Makan malam yang awalnya baik-baik saja, akhirnya berubah menjadi sebuah keributan, ia meletakkan garpunya, ia berdiri dan berkata dengan tegas: “Cukup, apa yang kau ributkan dengan dua anak berusia enam tahun? Jangan ribut lagi, pintarlah sedikit.”

Kata-kata James Ye seperti tombol penghenti, membuat semua orang menjadi diam, seakan keributan yang barusan terjadi tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Duduk dan makan.” James Ye berkata dengan serius.

“Aku sudah kenyang, apa lagi yang bisa aku makan kalau aku sudah kenyang dengan rasa kesal, aku tidak makan lagi.” Dengan penuh rasa sedih Jason Ye membuang nasi yang menempel diatas kepalanya, tetapi tidak peduli bagaimana ia membersihkan rambutnya, nasi yang telah menempel itu tidak dapat di bersihkan secara sempurna, sikap pilih kasih James Ye terhadap dua bajingan kecil tersebut membuatnya menjadi semakin berapi-api, dengan kesal ia melonggarkan dasi di lehernya, lalu berkata: “Kantor masih ada pekerjaan, hari ini aku tidak pulang kerumah.”

“Dua leluhur kecil datang kedalam rumah, tetapi bahkan untuk bicara pun aku tak bisa bicara lagi, saat mereka datang, mereka banyak masalah dan keributan di rumah, mereka benar-benar membawa banyak hutang dari kehidupan sebelumnya.” Sesaat setelah Jason Ye pergi, Aurel Liu meletakkan mangkuknya, ia tersenyum dingin dan berkata: “Aku juga sudah kenyang, jadi aku tidak akan memaksakan diri untuk duduk di sini lagi.”

Aurel Liu bahkan tidak menyentuh sedikit pun nasi di dalam mangkuk di depan hadapannya.

Makan malam yang awalnya baik-baik saja, akhirnya berubah menjadi sebuah pertempuran.

Hati James Ye juga merasa tidak senang, melihat kedua anak kecil yang berdiri di tempat mereka dengan wajah mengeras, membuatnya tidak dapat menekan amarah di dalam hatinya.

“Mereka satunya adalah nenek kalian, dan satunya adalah paman kalian, apakah biasanya papi dan mami kalian seperti ini mengajarkan sopan santun kepada kalian?” James Ye bertanya dengan wajah yang suram.

Liando menarik Lani lalu duduk dengan tenang, lalu memberikan mangkuknya kepada Lani, ia berkata: “Mereka pernah mengajari ku apa itu sopan santun, tetapi di saat bersamaan, mereka juga mengajari ku jika aku ingin di hormati orang lain maka aku harus menghormati orang itu terlebih dahulu. Untuk orang yang tidak dapat menghargai orang lain, rasanya tidak perlu membahas masalah sopan santun. Dan juga tuan Ye, aku pikir jika anda bertanya mengenai didikan orang lain, di saat bersamaan anda harusnya juga melihat-lihat kembali bagai mana bentuk anak anda, ajari dia terlebih dahulu bagaimana caranya menghargai orang lain.”

“Kau......” Wajah James Ye berubah menjadi begitu gelap hingga hampir meneteskan tinta.

“Hu hu hu...... kamu adalah orang jahat, kamu menindas aku dan kakak ku, aku tidak mau kamu lagi. aku mau mami, aku mau papi, aku mau pulang, aku mau pulang hu hu hu...... di sini sedikit pun tidak enak, kalian semua menindas ku, memarahi ku......” sebelum James Ye menumpahkan amarahnya, ia terlebih dahulu menggunakan jurusnya, siapa pun tidak akan bisa tahan dengan suara yang menusuk telinga.

Mendengar suara tangisan tajam dari Lani, membuat urat nadi di kening James Ye berdenyut dengan sangat hebat.

“Jangan menangis lagi.” wajah James Ye berubah menjadi lebi lembut sedikit, lalu berkata kepada Lani.

“Hu......” Lani tidak menghiraukannya, ia menangis dan berkata sendirian: “Aku ingin pulang, aku ingin mami, aku ingin papi, aku tidak suka tempat ini, kalian semua orang jahat, kalian hanya bisa menindas ku dan kakak ku, aku ingin pulang. Mami papi, tolong aku, cepat datang dan jemput ku pulang.”

Awalnya James Ye tidak ingin menghiraukannya, tetapi mendengar suaranya yang sangat tajam, suara itu akan melekat di telinganya selama tiga hari, ia ingin mengabaikannya tetapi tidak bisa, demi pendengarannya, ia hanya dapat berkompromi: “Baik baik baik, kakek yang salah, anggap saja ini salah ku, oke tidak leluhur kecil?”

“Memang semuanya salah mu.” Lani berkata karena tidak puas.

James Ye merasa otaknya akan segera hancur oleh keributan yang di buat oleh nona kecil ini, ia berkompromi dengan kepala yang terasa begitu sakit: “Baiklah leluhur kecil, aku sungguh sudah memahami kesalahan ku, kamu jangan menangis lagi.”

Lani mengerang beberapa kali, lalu tidak menangis lagi, ia duduk dengan baik dan makan bersama Liando.

Tatapan mata Liando terlihat tenang, ia tetap terlihat begitu elegan, walaupun kondisi yang sedang ia hadapi sekarang begitu memalukan, tetapi ia masih bisa tenang seperti sedia kala.

Melihat cucu laki-lakinya ini, ia berfikir nantinya dia pasti akan menjadi orang hebat, ia sangat puas dengan keputusannya menjemput kedua anak ini pulang kerumah keluarga Ye.

Setelah selesai makan, James Ye menyuruh pelayan untuk memandikan mereka, tetapi mereka menolak.

James Ye tau bahwa kedua anak ini memiliki pemikiran yang lurus dan benar, karena mereka telah menolaknya, maka ia tidak memaksakan kehendaknya lagi.

Hanya saja sebelum mereka meninggalkan tempat, ia berkata sekali lagi: “Ini akan menjadi rumah kalian, kalau kalian membutuhkan apa pun langsung beritahu aku saja, oke?”

Awalnya ia melihat karakter kedua anak ini, ia mengira mereka tidak akan meminta apa pun, tetapi ia tidak menyangka, tiba-tiba Liando membuka mulut: “Aku mau sabuah laptop berspesifikasi baik.”

“Baik, tidak masalah, besok pagi kamu sudah bisa mengambilnya.” James Ye merasa begitu gembira, ia merasa selama Liando meminta sesuatu kepdanya, itu berarti ia dapat menerimanya beserta keluarga Ye.

“Kakak, kenapa kamu mau barang dari orang jahat?” tanya Lani.

“Jangan menolak secara sia sia.” Liando mencubit hidung adiknya, ia berkata: “Nantinya dia pasti tidak akan membiarkan kita banyak menelpon mami, kita bisa menggunakan laptop untuk berkomunikasi dengan mami, dan masih bisa......” membantu papi menemukan sesuatu yang bermanfaat baginya.

“Kalau kamu mau sesuatu, kamu juga boleh meminta kepadanya, seberapa mahal pun juga boleh.” Kata-kata terakhir secara otomatis dibungkamnya. Dia tidak ingin Lani tahu tentang kekhawatirannya. Dia hanya perlu menjadi putri kecil yang bahagia di bawah perlindungan keluarganya.

Setelah pergi dari rumah, ia semakin merasa marah jika memikirkan dua parasit kecil itu.

Mereka sama persis dengan Jimson Ye dan juga Yenny Tang si wanita murahan.

Kalau memang pria tua itu ingin melindungi dua parasit kecil itu, maka biarkan kesalahannya di bayar oleh anaknya.

Sebuah pikiran jahat melintas di benaknya, dia pergi ke pusat penahanan di mana Jimson Ye ditahan.

Ia langsung mencari pimpinan paling tinggi mereka, ia langsung di sambut dengan baik kedalam kantornya.

Setelah setengah jam kemudian, Jason Ye keluar dengan sangat bahagia, suasana hatinya berubah menjadi sangat baik.

Nasibnya dan Jimson Ye hari ini, mungkin sudah di tentukan sedari mereka lahir. Tidak peduli seberapa kuatnya Jimson Ye, dia hanya anak yang ditinggalkan sekarang, dan seluruh kerajaan bisnis Perusahaan Ye akan diwarisi olehnya.

Setelah Ye Jingxing keluar, Direktur Zhou mengambil tisu dan menyeka keringat dingin di keningnya.

Dulunya ia sering mendengar bahwa panggeran besar keluarga Ye sangat tak tertahankan, tetapi dulunya ia masih belum percaya. Darah yang tercurah di tubuh mereka sama, bagaimana mungkin kedua saudara lelaki itu memiliki perbedaan? Hari ini ketika ia melihat Jason Ye, lalu melihat Jimson Ye yang seperti mutiara di depannya, Jason Ye langsung tertutupi oleh Jimson Ye sehingga ia terlihat seperti mata ikan, ia pikir jika tidak ada mutiara lagi, maka mata ikan dapat berubah menjadi mutiara, tetapi ia tidak tau bahwa mata ikan akan selamanya menjadi mata ikan.

“Orang dari keluarga Ye sudah datang?” tanya Jimson Ye.

“Benar, orang yang datang adalah Jason Ye.”

“Tidak heran, aku sudah menebaknya, untuk apa dia datang?”

“Dia ingin kami memberikan anda sebuah pelajaran, tidak peduli itu di pukul mati atau di pukul hingga terluka, keluarga Ye tidak akan menuntut. Dia masih menambahkan jika Direktur Ye tubuh anda sedang tidak di dalam kondisi yang baik, sehingga akan mudah terluka dan mungkin...... ia berkata jika aku menyingkirkan mu, nantinya aku akan langsung mempunyai jabatan yang lebih tinggi tanpa harus berusaha susah payah.

“Heh...... begini saja dulu, jangan sampai melakukan sesuatu yang membuat ia menjadi lebih waspada. Kalau dia kemari lagi, bawa saja dia bertemu dengan ku, atur dengan tenang, jangan terlalu mencolok.” Jimson Ye tersenyum licik.

“Baik.”

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu