CEO Daddy - Bab 261 Memamerkan Kemesraan Didalam Bioskop

Yenny Tang menjulurkan kepalanya dari pelukan Jimson Ye dan melihat sekeliling, wanita yang berada di sampingnya telah masuk kedalam pelukan anak laki-laki, tampak seperti burung yang sedang bersandar dengan seorang manusia. Melihatnya sungguh sangat lucu. Matanya memandang kearah sekeliling dan menemukan delapan ratus delapan puluh lima orang telah berpelukkan menjadi satu.

“Tapi aku tidak takut.” Yenny Tang menegaskan dengan tak berdaya.

“Jangan sok berani. Ada aku di sini kamu tidak perlu takut.” Jimson Ye menghiburnya.

Dia sungguhlah tidak takut mengerti?

“Aku sungguh tidak takut.” Yenny Tang menegaskan sekali lagi, saat ini ia telah benar-benar tidak berdaya.

Jimson Ye tidak menghiraukannya, ia hanya mengeratkan pelukan ketangannya.

Yenny Tang: ......

Hehe. Ternyata hati Jimson begitu lembut, ia begitu dingin di luar dan hangat di dalamnya, ini sedikit tidak cocok dengannya.

Kalau memang mau peluk ya peluk sajalah. Di peluk juga tidak akan membuatnya hamil.

Dia merubah sebuah posisi yang nyaman, menandarkan kepalanya keatas pundak Jimson Ye. Matanya memandang lekat kearah film, terkadang dia juga memakan popcorn yang berada di dalam tangannya, bahkan ada kalanya ia akan menyuapkannya untuk Jimson Ye. Jimson Ye pun memakan popcorn yang di suapkan oleh Yenny Tang.

Selain paras keduanya yang tampan dan juga cantik. Mereka juga terlihat seakan seperti sepasang kekasih.

Setelah filmnya berakhir, keduanya pun keluar dari dalam theater, ekspresi diwajah Yenny Tang masih terlihat lemah. Suhu wajahnya yang panas masih belum turun.

Saat di menonton film dan menyuapkan Jimson Ye popcorn tadi. Jimson Ye memakan popcorn yang disuapinya, kemudian juga memasukkan jari tangan kedalam mulutnya, lidahnya yang terasa hangat melengkung ke jari-jarinya, menghisapnya dengan lembut, pada saat itu ia merasakan sebuah aliran listrik mengalir kedalam hatinya.

Prilaku Jimson Ye penuh dengan godaan dan juga keambiguan. Dia memandang kearah Jimson Ye dengan sedikit terkejut. Seluruh ruang teather gelap gulita, hanya ada proyektor yang sedang menyiarkan film yang mengeluarkan secercah cahaya redup.

Memandang pria tampan di bawah lampu, semakin di lihat semakin membuatnya terpesona.

Sepasang mata Jimson Ye bersinar, terlihat luar biasa dalam dan begitu mempesona. Fitur wajah tiga dimensi dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis sungguh membuat orang terpesona.

Melihatnya menaikkan kepalanya, Jimson Ye memuntahkan keluar tangannya, ia menunduk kemudian meraih bibirnya. Ia menjulurkan lidahnya menjilati bibirnya, membuka mulut dan giginya, lalu memasukkan lidahnya kedalam mulutnya, lalu bermain dan menari di dalamnya.

Ia tergerak untuk membuka mulutnya, lidahnya meraih satu persatu gigi dan juga gusinya. Ia mengelilingi setiap inci mulutnya dengan sangat hati-hati. Lidahnya juga meraih kebagian langit-langit mulutnya, ia merasakan orang yang di dalam pelukannya mengkaku, dia seakan seperti seorang anak yang baru saja menemukan sebuah mainan baru, dengan santainya ia menyapu langit-langit mulutnya.

Dia memeluk lengannya lebih erat lagi, seakan ingin memasukkan wanita tersebut kedalam aliran darahnya.

Walaupun ciumannyanya tidak begitu ganas, tetapi Yenny Tang dapat merasakan ia begitu arogan, sama seperti kearoganan Jimson Ye yang telah merasuki hingga ketulangnya, ia di cium hingga hampir tak dapat bernapas, ia merasa Jimson Ye adalah seorang iblis penghisap energi yang menghisap habis semua energinya.

Dan semua energinya mengalir seiring dengan berjalannya ciuman tersebut, ia seperti orang yang tidak bertulang yang perlahan melembut di dalam pelukan Jimson Ye, sudut matanya memerah mengikuti gerak Jimson Ye.

Untungnya film tersebut akan segera berakhir, Jimson Ye terpaksa menghentikan ciumannya.

Yenny Tang menarik napas terengah-engah, sudut matanya memerah, wajahnya pun juga ikut memerah, terlebih bibirnya yang juga nampak sangat merah serta bengkak, disertai dengan penampilannya yang berantakan.

Jimson Ye merabah bagian bibirnya yang terlihat merah dan juga bengkak, lalu tersenyum tipis.

Ini bukan kali pertama Jimson Ye menciumnya, tetapi setiap berciuman hanya ada dua orang di tempat, tidak peduli terjadi hal apapun, asalkan mereka tidak membocorkannya keluar, tidak akan ada siapa pun yang akan mengetahuinya.

Kali ini adalah kali pertama dia mencium Yenny Tang di tempat umum, melainkan depan belakang kanan kiri semuanya ada orang, dia tidak tau apakah ada orang yang memperhatikan mereka saat Jimson Ye sedang menciumnya tadi.

Saat ia keluar dari theater, suhu panas di wajahnya belum juga turun, ia menggunakan tangannya yang telah bebas lalu mengelus-elus wajahnya sendiri, terasa sangat panas.

Jimson Ye dan Yeny Tang tidak memperhatikan, ada seorang perempuan seakan sedang menahan tawa saat melihat bayangan keduanya, dari dalam matanya penuh dengan niat jahat.

“Walaupun kamu adalah orang yang dengan cepat berubah, dengan begitu berani dan terang-terangan masuk dan mencampuri perasaan orang lain, kamu akan segera mendapatkan sebuah balasan, dan pada saat itu dia akan dapat melihat dengan jelas siapa dirimu sebenarnya, setelah mengetahuinya barulah pantas untuk bersanding dengan dirinya.”

Jimson Ye mengantarnya pulang, di sepanjang perjalanan Yenny Tang tidak mengatakan apapun.

Saat sebelum ia turun dari mobil, Jimson Ye mengeluarkan sebuah amplop berwarna merah dan menyerahkannya kepada Yenny Tang lalu berkata: “Selamat tahun baru.”

......

Yenny Tang baru membagikan semua hadiah yang ia bawa pulang pada saat hari ke-15 imlek.

Sedari setelah ia menonton film bersama dengan Jimson Ye waktu itu, ia tak lagi pernah bertemu dengannya, dan hadian untuk Jimson Ye ia berikan bersamaan dengan hadiah milik Aline Li, menyuruh Aline Lie yang mengambil lalu menyerahkan kepadanya.

Dan perhiasan yang ia rancang untuk perusahaan Ye telah resmi di luncurkan, sepertinya menerima sambutan yang sangat meriah, orang-orang luar negeri selalu penasaran dengan budaya Cina yang begitu misterius dan juga kaya, sehingga saat Perusahaan Ye meluncurkan rancangan terbaru, mereka akan menerima sambutan yang begitu luar biasa, membuat orang-orang yang menyukai budaya Cina akan beramai-ramai memburunya.

Dan dari perperangan Yenny Tang untuk pulang kedalam negeri kali ini membuatnya berputar kembali dengan begitu indah, setidaknya tidak ada orang yang meragukan dirinya masuk kedalam cabang perusahaan CK Group melalui orang dalam, dan menjadi seorang kepala perancang seAsia.

Jimson Ye menerima sebuah bungkus yang sangat aneh, surat pngirimnya juga terlihat sedikit remuk dan juga kosong.

Aline Lie mengambil paket tersebut kemudian mengantarkannya kedalam kantor Jimson Ye, lalu meletakkan paket tersebut keatas meja Jimson Ye, dan mengatakan: “Direktur Ye, baru saja aku menerima sebuah paket, tetapi aku tidak tau siapa yang mengirimnya.”

Jimson Ye memandang kearah paket kecil tersebut sejenak, tidak terasa berat, kemudian mengesampingkan paket tersebut, berhari-hari telah lewat, ia tetap tidak melihat sebenarnya benda apa yang terisi didalamnya.

Ia baru mengingatnya setelah lewat seminggu lamanya.

Ia membuka bungkus kotak tersebut, didalamnya terdapat gantungan kunci kristal kecil, baginya, yang selalu membuat produk mewah dengan tangan bukanlah hal yang sangat langkah, hanya saja gantungan kunci buatan tangan ini begitu kecil, dan juga di buat dengan buatan tangan.

Yang paling istimewa adalah, diatas batu kristal kecil tersebut terukir sebuah pemandangan satu keluarga berbentuk kartun, papi mami beserta putra dan putrinya, empat orang di dalam satu keluarga. Hanya wajah papi yang diukir secara jelas, tetapi sisah ketiganya hanya memiliki satu siluet.

Meskipun gambar sosok papi hanyalah di gambar oleh beberapa ukiran saja, namun karakternya terlihat sangat ekspresif, dengan sekejap mata dapat terlihat papi yang di ukir tersebut adalah Jimson Ye sendiri.

Dapat membuat sosoknya di ukir dengan begitu hidup adalah sebuah hal yang sangat sulit.

Ia merabah orang-orang yang terukir di atasnya, ia telah mendapatkan arah yang jelas mengenai siapa orang yang telah mengirimkan hadiah ini.

“Foto sekeluarga ya?” Jimson Ye menahan senyumnya melihat ukiran batu permata tersebut, hatinya merasa sedikit puas, ini adalah foto keluarga pertama di hidupnya, hatinya merasa sedikit hangat.

Sisah ketiganya di ukir dengan begitu kabur, apakah takut identitas dirinya sendiri terbongkar?”

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu