CEO Daddy - Bab 128 Toko Penipu, Orang Mati Pun Tidak Akan Membayarnya

“Semua uangmu adalah dari pemberianku.”

“Itu adalah penghasilan dari kerjaanku.”

“Kalau aku tidak menyetujui pekerjaanmu, kamu tidak akan mendapatkan uang sedikit pun.”

“Bos, kamu selalu bersikap sangat dingin. Mengapa sekarang kamu berubah? Ini sangat tidak cocok dengan kepribadianmu.”

Dia lebih menyukai sifat dingin Jimson Ye.

Karena ketika pria idaman sedang berkomunikasi dengan jarak dekat, benar-benar sangat tidak nyaman.

“Aku sarankan mendingan kamu berhenti bicara, karena kita tidak membawa air.”

Yenny Tang : …..

Karena ketika membicarakan bahwa pria idaman sedang tidak bersikap dingin, benar-benar sangat menyebalkan.

Dua orang telah berjalan kurang lebih setengah jam, Yenny Tang merasa kakinya sudah mulai lelah dan perutnya juga sudah mulai lapar. Tidak tahu apakah ini merupakan pemikiran psikologis, dia juga kehausan dan ingin sekali beristirahat. Dia ingin minum, makan dan tidak ini berjalan lagi.

“Bos, aku benar-benar sudah tidak bisa berjalan lagi.” Yenny Tang memegang bahu Jimson Ye, dan tidak ingin berjalan lagi.

Dia benar-benar tidak bisa berjalan lagi, memakai sepatu heels 8 cm dan juga sudah berjalan jauh. Kakinya terasa seperti sudah mau putus.

Jimson Ye berhenti dan menoleh ke belakang melihat Yenny Tang, melihat wajahnya sudah memucat. Kerutan di wajahnya membuatnya terlihat kasihan. Sifat dingin Jimson Ye langsung memiliki sedikit rasa kasihan.

“Aku akan membawamu, kita sudah mau sampai.” Jimson Ye juga sudah lelah dan lapar. Dia mengulurkan tangannya yang panjang dan besar untuk Yenny Tang.

Yenny Tang mengulurkan tangannya dan meraih tangan Jimson Ye, membiarkan Jimson Ye membawanya dan memberikannya sedikit tenaga untuk berjalan.

Jalan yang dilewati semakin lama semakin rumit, Yenny Tang pun tahu itu. Walaupun Jimson Ye bisa menggendong Yenny Tang saat ini, tidak akan bisa berjalan lama. Sekarang Jimson Ye dapat membawanya, itu pun sudah membuatnya merasa puas.

“Terima kasih bos.” Yenny Tang dibawa dan dipimpin oleh Jimson Ye, dengan pelan mengikuti langkah Jimson Ye.

Tidak tahu apakah Jimson Ye benar-benar memberikan tenaganya dari telapak tangannya atau itu hanya perasaan Yenny Tang saja, Yenny Tang tidak merasa begitu lelah lagi.

Ketika nasib seseorang menjadi sangat buruk, itu tidak akan seburuk apapun, pasti akan ada pertukaran nasib.

Kalimat ini diibaratkan Yenny Tang dan Jimson Ye, benar-benar sangat cocok.

Mereka berdua berjalan sampai kaki mereka terasa sangat sakit, dan akhirnya terdengar suara operasi lokomotif yang semakin lama semakin keras.

Setelah Yenny Tang mendengarnya, kelelahan tadi langsung hilang, dan akhirnya sudah ada orang lain.

Terima kasih Tuhan, selama ini dia tidak menyadari, bahwa suara lokomotif itu sangatlah indah, sama seperti suara alam.

Yenny Tang dan Jimson Ye saling bertatap-tatapan, dengan serentak menghentikan langkah mereka, dan melihat mobil yang berjalan ke arah mereka.

Tetapi yang datang bukanlah lokomotif, melainkan adalah sebuah traktor.

Mereka akhirnya terselamatkan dan bisa naik ke atas traktor.

Yang mengendarinya adalah warga setempat, dan tidak tahu arah mobil kosong ini kemana.

Penduduk desa sangatlah sederhana, ketika melihat mereka berdua yang tampak seperti artis, langsung berhenti dan membawa mereka kembali ke jalan.

Duduk di atas traktor, di jalan yang berbatuan sangatlah tidak nyaman, tetapi mereka berdua juga sangat puas.

Bahkan orang yang rewel seperti Jimson Ye saja tidak mengeluh tentang traktor ini, berbeda dengan sifat temperamennya.

Paman ini membawa Jimson Ye dan Yenny Tang ke jalan, dan menurunkan mereka.

Yenny Tang mengeluarkan 100 ribu dari dalam tas sebagai tanda terima kasih, tetapi paman itu menolaknya, mengatakan bahwa membawa mereka hanyalah sejalan, tidak perlu membayarnya, lagipula 100 ribu terlalu banyak.

Dia berpikir, tingkat konsumsi di desa dan kota sangatlah berbeda. Uang 100 ribu di kota B atau di kota H, bahkan untuk mengundang teman makan saja tidak cukup. Tetapi berbeda dengan desa, 100 ribu sudah dapat membeli banyak barang.

Jadi dia menyimpan kembali uang 100 ribunya, dan dari dalam tas mengeluarkan uang 20 ribu dan diberikan kepada paman itu, tak bisa menolaknya jadi paman itu pun menerimanya.

Jalanan di desa menurut Yenny Tang dan Jimson Ye memiliki rasa kemurungan, orangnya tidak tergolong banyak, dibandingkan dengan kota B dan kota H, jalan ini sangatlah sepi.

Saat ini, langit pun sudah mulai gelap, mereka berdua pun sangat lelah dan lapar. Mereka pun mencari sebuah rumah makan kecil, memesan beberapa sayur, dan mereka dengan cepat sudah menyelesaikan makan malam itu.

Yenny Tang makan dengan sangat lahap, memakan 3 mangkuk besar nasi, baru merasa kenyang dan bersendawa. Jimson Ye masih sedang makan, Yenny Tang yang sudah selesai makan sudah memiliki semangat untuk memperhatikan pria tampan yang sedang makan.

Jadi, tumbuh besar di lingkungan yang berbeda, dengan kelas yang berbeda, bagi dua orang yang berbeda pasti memiliki perbedaan.

Contohnya makan, dia makan dengan sangat rakus, tidak memperdulikan penampilan, yang penting perutnya kenyang, benar-benar sangat tidak elegan.

Berbeda dengan Jimson Ye, walaupun sangat lapar, dia tetap menjaga penampilannya. Dia juga makan dengan cepat, tapi membuat orang-orang yang melihatnya merasa pleasing.

Penampilannya sangat bagus, membuat Yenny Tang terpesona.

Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, Jimson Ye baru selesai makan.

Pada saat membayar, Yenny Tang menyesal telah menyimpulkan bahwa tingkat konsumsi di desa terlalu rendah.

Dia dan Jimson Ye memesan 6 jenis makanan dan 1 sup, 3 jenis daging dan 3 jenis sayuran, dan 1 jenis sup telur tomat, hanya seperti makanan rumah biasa.

Akhirnya bos nya meminta kita untuk membayar 800 ribu.

“Mengapa sangat mahal?” Yenny Tang bertanya dengan wajahnya yang tersenyum manis.

“Beberapa sayur ini adalah hasil tanam sendiri, tidak memakai pestisida, semuanya adalah makanan organik. Melihat kalian adalah dari kota, seharusnya tahu, seberapa mahal makanan organik. Sayuran kami disini, jika dijual keluar pasti tidak semurah ini.” Bos seperti sudah memanfaatkan mereka.

“Bahkan makanan organik, juga tidak semahal itu.” Yenny Tang berkata.

“Nona, apakah kamu hanya ingin makan gratis? Aku beritahu kamu, yang berani makan gratis disini hanyalah kamu.” Wajah bos yang sudah marah dan melihat Yenny Tang dan Jimson ye lalu berkata : “Kalau kalian tidak mau bayar, jangan menyalahkanku tidak sopan.”

Penipuan, benar-benar adalah penipuan.

Yenny Tang adalah orang yang tumbuh di masyakarat baru, tetapi tidak pernah bertemu dengan bos penipu yang sangat tidak tahu malu ini.

Sangat menyebalkan.

Yenny Tang mengeluarkan 900 ribu dari dalam tas dan memberikan kepada bos itu, membiarkannya mencari uang.

Dia dan Jimson Ye hanya berdua, jika terjadi sesuatu hanya karena 800 ribu, itu benar-benar tidak bisa dikompensasi. Seorang Jimson Ye dengan 80 miliar dolar pun tidak bisa dibeli.

Hanya dengan alasan yang tidak jelas menipu uang 800 ribu, benar-benar sakit hati.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu