CEO Daddy - Bab 171 Membaik-baiki Lelaki Idaman

“Liando, sore ini kamu dan adik cewek kamu dirumah ya, mami sore ini mau menjenguk teman.” Setelah makan, Yenny Tang mengikuti anaknya ke dapur. Memegang sup yang sebelumnya sudah dipisahkan tersendiri dan taruh dikotak makanan pengawet panas. Berpesan kepada anak laki-lakinya.

Liando tidak sengaja melihat sup tulang besar didalam kotak pengawet panas yang dipegang Yenny Tang, berkata: “teman kamu sakit?”

“Iya, jadi kalian harus baik-baik.” Yenny Tang angguk-angguk kepala. Tidak menyembunyikan dari Liando, berkata: “dia masih belum makan. Aku mengantar sedikit sup untuk dia.”

Liando mengerti maminya sendiri. Dia tahu walaupun mami bukan orang yang jahat, juga bukan seorang yang antusias. Mereka baru balik ke kota B setengah tahun lebih. Hubungannya sudah sedalam ini sampai mami dia khusus mengantar sup ke rumah sakit menjenguknya, bisa dihitung dengan jari.

Didalam hatinya sudah mengetahui sekilas, yang dirawat dirumah sakit itu siapa.

“Parahkah?” Liando sambil bertanya.

Yenny Tang peluk kotak makan pengawet panas. Jimson masih bisa mengirim pesan ke dia. Kelihatannya tidak begitu parah, tapi tidak melihat dia juga tidak tenang.

“Seharusnya tidak begitu parah.” Yenny Tang berkata.

“Makanan dirumah sakit tidak enak, aku tumis beberapa sayur untuk kamu bawa kesana.” Liando mendekati kulkas dan membukanya. Sepertinya lagi pikir mau tumis sayur apa, yang enak dan juga bergizi.

“Tidak perlu.” Yenny Tang segera geleng kepala menolak. Dia menyanyangi anaknya.

“Tidak apa-apa, segera selesai.” Liando bertanya: “dia suka makan apa?”

Dia sebenarnya tidak rela membiarkan anaknya bekerja keras demi orang lain. Meskipun orang lain ini adalahnya daddynya Liando dan Lani dia juga tidak rela. Tapi Liando orangnya selama ini punya pendapat sendiri, lihat dia sudah memutuskan. Tahu dia hari ini pasti tumis beberapa sayur membiarkan dia bawa ke rumah sakit, dia melihat Liando buka kulkas masih ada telur ayam. Nasi yang dimasak siang hari juga belum habis.

“Kalau begitu masak nasi goreng telur saja, makan telur ayam bagus untuk kesehatan.” Yenny Tang berkata.

Liando berpikir-pikir. Kemudian mengangguk kepala menyetujui.

Pecahkan telur ayam, lalu memotong satu sosis ham, sosis ham dipotong menjadi kecil, dan tumis bersama nasi.

Telur ayam yang dimasak menjadi kuning emas, seperti cahaya saat matahari terbenam.

Yenny Tang pergi mengendarai mobil, saat ini cuacanya sangat dingin. Sebenarnya ada mobil bisa dibawa, malah berperilaku saat menunggu mobil diluar, benar-benar mau cari mati.

Dia memakai headset bluetooth, telepon kasih Jimson Ye, menanyakan jelas alamat rumah sakitnya, lalu membuka peta kearah rumah sakit untuk menjenguk Jimson Ye.

Sebelum Yenny Tang tiba ditujuan, Jimson Ye sudah bilang ke pihak rumah sakit. Nanti ada seorang nona Tang yang akan kemari, langsung bawa dia masuk ke kamar pasien saja, lain kali kalau nona Tang ini datang kapan pun, tidak perlu menghalanginya lagi.

Jadi Yenny Tang masuk keluar kamar pasien Jimson Ye, benar-benar tidak perlu mengeluarkan tenaga apapun.

Dia tiba didepan kamar pasien Jimson Ye, mengeluh berkata pantas saja rumah sakit swasta yang paling mahal di kota B. Dokter disini tekniknya bagaimana, masih perlu diskusi. Tapi dia sudah melihatnya, lingkungan medis disini benar-benar sangat bagus.

Orang yang tahu ini adalah rumah sakit, orang yang tidak tahu pasti mengira ini adalah sebuah tempat rekreasi.

Hanya luas area rumah sakit ini, aset tetap saja sudah mau lebih dari satu miliar. Mau penghijauan dalam, melakukannya begitu baik, takutnya juga tidak murah, dan bangunannya lebih ke gaya Eropa, benar-benar sangat berharga. Yenny Tang hari ini bisa dikatakan benar-benar menambah pengetahuan, beruntung bisa melihat kemewahan rumah sakit ini.

Dia tidak mengetuk pintu, langsung membuka pintu kamar pasiennya.

Cuaca hari ini lumayan bagus, Jimson Ye memakai baju pasien, di balkon menaruh sebuah kursi santai, menyandangkan jaket duduk diatas kursi santai sedang menjemur matahari. Mungkin karena akibat cahaya, muka Jimson Ye kelihatan sedikit pucat, dan juga sedikit lesu.

Tapi tampangnya ganteng, walaupun sakitnya sangat parah, juga tetap ganteng. Jadi walaupun kepala Jimson Ye terbungkus kain kasa putih, juga tidak merusak kegantengan Jimson Ye sedikitpun, gantengnya berbeda dari sebelumnya, benar-benar seorang pria yang sangat tampan.

Mendengar suara langkah kaki, Jimson Ye membalik kepala, kelihatan Yenny Tang.

Pandangan matanya berputar dimuka Yenny Tang, akhirnya pandangannya tertuju pada makanan didalam kotak pengawet panas yang dipegang ditangan Yenny Tang, dengan puas tersenyum.

Yenny Tang berdiri didepan pintu ruang pasien, tangannya membawa kotak makanan. Melihat Jimson Ye memakai seragam putih pasien, menyandangkan jas jaket warna hitam, kepalanya terbungkus kain kasa putih, duduk dibawah cahaya matahari, menyambut cahaya matahari dan tersenyum kepada dia. Menampilkan gigi putihnya, bahkan lebih silau daripada cahaya matahari musim dingin yang diluar, silaunya hampir membutakan mata Yenny Tang.

Hati kecil dia karena sedikit tidak tahan keindahan didepan mata, berdebar-debar tidak bisa berhenti.

Hati kecil yang gelisah, sungguh kagum terhadap Jimson Ye.

Dia sekarang hanya ingin membaik-baiki lelaki idamannya, penuh kasih sayang menyanyikan lagu 《kamu begitu cantik》.

Seberapa indahya daddy, seberapa cemerlang cahaya matahari, juga tidak bisa menutupi suhu udara rendah hari ini di kota B, cuaca diluar sangat dingin.

Dengan langkah besar dia berjalan masuk, sekalian menaruhkan kotak makanan diatas meja yang dia pegang ditangan. Dia jalan kearah balkon, dengan ekspresi yang sangat serius berkata kepada Jimson Ye: “bukannya katanya sakit? Aku lihat kamu berharap diri sendiri sakit sampai mati? Kenapa kamu tidak bisa menurut dikit?

Cuaca dingin begini, dia hanya memakai sedikit baju, duduk diluar, walaupun tidak sakit juga akan kedinginan sampai sakit.

Jimson sangat tidak menyanyangi nyawanya sendiri, Jimson tidak menulis surat wasiat, jika benar-benar mati kedinginan, dia juga tidak bisa mendapatkan sepeser uang pun, jadi dia benar-benar hanya menyukai uang Jimson, bukan suka orangnya Jimson.

“Kamu ini perhatian sama aku?” Jimson Ye menegakkan badannya, dengan tenang melihat Yenny Tang dan bertanya.

“Betul.” Yenny Tang mengangguk-angguk kepala, kedengarannya baik tidak mau uang. Dia mengatakan dengan sekuat tenaga, dia bukan orang yang melakukan hal baik dan tidak meninggalkan namanya, karena Jimson pun merasa dirinya benar-benar memperhatikannya, jika dia bilang tidak, maka akan sangat lucu.

Yenny Tang begitu tepat dan jelas mengakunya, malahan membuat Jimson Ye memandang dia berkali-kali.

“Ayolah, masuk kedalam berbaring baik-baik, jangan pilek lagi.” Yenny Tang membawa Jimson Ye masuk ke dalam ruang pasien, dan menutupi pintu jendela lantai.

Dia memapah Jimson Ye, mengurus dia kembali keatas ranjang, menyelimuti selimutnya diatas perut Jimson Ye.

“Bukannya bilang makanan rumah sakit tidak enak? Aku bawa sup tulang besar kemari untuk kamu makan supaya menambah gizi, dan juga nasi goreng sunset.” Yenny Tang cerewetin Jimson Ye.

Jimson Ye sambil tersenyum mendengarnya, dia malah tidak merasa Yenny Tang seperti nenek tua yang mencerewetinya, malah merasa sangat menarik. Dan juga dalam hatinya bergerak sesaat, dia hidup sebesar ini baru pertama kali di cerewetin orang, rasanya tidak buruk.

Yenny Tang menyusunkan kotak makanannya, keluarkan dua mangkuk, memberi Jimson Ye semangkuk sup dulu, berkata: “nih, minum sup dulu.”

Jimson Ye mulutnya tersenyum-senyum, mengulurkan tangan menerima sup nya, sesuap demi sesuap meminumnya.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu