CEO Daddy - Bab 341 Reuni Keluarga Di Rumah Sakit

Orang yang berada di dalam hotel tujuh tahun yang lalu tidak mungkin bukan Jimson Ye, jadi diantara semua ini pasti ada sebuah masalah.

Aurel Liu sedang berbohong, tetapi mengapa?

Setelah melihat Aline Li, walaupun ia telah memecahkan teka teki ini, tetapi masih terdapat begitu banyak pertanyaan didalam benaknya. Apakah jangan-jangan telah serjadi sesuatu waktu itu, dan Aurel Liu tidak ingin seorang pun mengetahuinya.

Apakah semua ini adalah keputusan Aurel Liu sendiri, atau telah ada campur tangan dari James Ye.

Kalau memang benar Aurel Liu berbohong, kenapa Jimson Ye juga terseret masuk kedalam kebohongan ini? Sebenarnya kapan ia mengalami kecelakaan mobil, apakah dia tidak tau berapa lama ia koma? Kalau dia tidak ingat? Kalau dia kehilangan ingatan?

Tetapi apakah dengan begitu mudahnya kehilangan ingatan? Ini bukan sedang berakting di dalam film.

Tetapi apakah masih ada kemungkinan lain di luar dari semua penjelasan ini? Karena ia hilang ingatan, jadi barulah ia mempercayai perkataan Aurel Liu, percaya bahwa dia koma selama dua tahun, sehingga ia perlahan mengingat dirinya sendiri, dan merasa bahwa ia mengenal Ranti Lu?

Tetapi Jimson Ye, apakah kamu orang yang mudah di bohongi seperti itu? Di saat Aurel Liu menunjukkan dengan jelas maksud jahatnya, ia masih mempercayai apa yang dikatakan Aurel Liu kepadanya, ini benar-benar bukanlah karakternya.

Lalu kenapa dengan Aurel Liu dan James Ye, apakah mereka ingin membohongi Jimson Ye? Apa tujuan mereka? Mereka berfikir keras seperti itu sungguh sangat aneh, benar-benar sulit di mengerti.

Ia menggenggam tangan Jimson Ye kemudian meletakannya di jantungnya, ia mendekatkan wajahnya dan berkata: “Tujuh tahun yang lalu sebenarnya apa yang telah terjadi, apakah komanya lama? Kamu tidak mengingatku karena kecelakaan mobil waktu itu kah? Cepatlah sadar, aku mempunyai banyak hal yang ingin kukatakan kepadamu. Kamu belum juga siuman, aku benar-benar ketakutan, aku khawatir aku tidak akan sanggup menahannya, aku membutuhkan mu, jangan tidur lagi, cepatlah bangun.

Yang menjawab semua perkataan Yenny Tang hanyalah sebuah kehampaan, lagi-lagi Yenny Tang menghela nafas.

“Tidur saja tidur saja, saat kamu bangun nanti aku akan membereskan mu.” Yenny Tang melepaskan tangan Jimson Ye, kemudian memasukkannya kedalam selimut.

Ia memandangi Jimson Ye dengan tenang, ternyata Jimson Ye adalah seorang pria tampan, walapun dia di dalam keadaan yang lemah dan tidak memiliki tenaga sedikit pun. Tetapi tetap tidak membuat orang bosan melihatnya, bahkan ia memiliki sebuah keindahan di balik dirinya yang sedang lemah.

Pintu kamar terbuka, membuat Yenny Tang mengangkat kepalanya, ia sangat terkejut dengan orang yang sedang berjalan masuk ke dalam kamar.

Karena dia bukanlah orang lain, melainkan Ranti Lu yang bolak balik, dan dia seorang diri.

Ranti Lu memandang kearah Yenny Tang dengan dingin, pandangannya tertuju kepada wajah tampan Jimson Ye yang terlihat pucat, matanya memancarkan sedikit nostalgia, sehingga ekspresinya yang dingin menjadi terlihat melembut sesaat.

“Kita bicara sebentar.” Ujar Ranti Lu.

Yenny Tang melihat ekspresi wajah Ranti Lu yang tetap terlihat tidak senang, tetapi terlihat tidak begitu mencekam lagi, oleh karena itu ia mengangguk-anggukan kepalanya.

Keduanya menuju ke balkon, Ranti Lu merogoh sekotak rokok dari dalam tasnya, kemudian memberikannya sepuntung kepada Yenny Tang. Yenny Tang tidak menolaknya, ia mengulurkan tangan kemudian mengambilnya, Ranti Lu juga menghisap sepuntung.

Ia membantu Yenny Tang menyalakan api, kemudian ia membakar rokoknya kemudian menghisapnya.

Jari tangan yang ramping menjepit sepuntung rokok, ia menghisap hampir setengah, menunjukkan suasana hatinya yang gelisah saat ini.

Yenny Tang bukanlah seorang pecandu rokok, ia memasukkan rokok tersebut kedalam mulutnya, kemudian menghisapnya lagi dan lagi, ia hanya bermain-main dengan rokok tersebut. Keduanya tidak mengatakan apapun, Ranti Lu menghabiskan rokoknya dengan hanya tiga kali isapan, ia membuang puntung rokok miliknya, kemudian membiarkan puntukng rokok tersebut padam di atas lantai.

“Aku tidak memberitahu keluarga Ye mengenai ia masuk rumah sakit, aku pikir kamu mungkin juga tidak berharap keluarga Ye mengetahui ia sedang beradi di rumah sakit.” Ranti Lu menyelipkan rambut

“Syarat.” Yenny Tang memicingkan matanya, kemudian mengeluarkan puntung rokok yang ia hisap.

Kalau benar Ranti Lu memberitahunya hal ini tanpa ada maksud lain, maka ia tidak mungkin sengaja bolak-balik, asalkan keluarga Ye tidak terlihat, maka ia akan mengerti semuanya, dia sengaja datang kemari memberitahunya dengan tidak lain hanya ingin membicarakan persyaratan dengannya.

Tetapi ia setuju untuk membahas persyaratan tersebut dengan Ranti Lu, dia menyukai posisi pasif seperti sekarang ini, karena ini adalah posisi di mana pacar Jimson Ye seharusnya.

Ranti Lu berjalan mendekat kearah Yenny Tang, kemudian mendekat kearah telinganya, dengan pelan ia menyebutkan persyaratan yang ia kehendaki.

“Setahun terlalu lama, tiga bulan” Yenny Tang memadamkan rokoknya, kemudian berkata: “ kalau kamu tidak menyetujuinya, tidak peduli negosiasi ini berakhir dengan kegagalan. Kamu seharusnya tau akan kemampuannya, walaupun sekarang ia sedang koma, dia juga tidak akan membiarkan dirinya jatuh lebih dalam ke situasi yang pasif. Kalau kamu memberitahu keluarga Ye, paling tidak aku akan sedikit kesusahan, tetapu tidak akan menggoyahkan fondasi antara dia dan aku, atau kamu tidak perlu membicarakan persyaratan ini dengan ku lagi. karena aku takut repot barulah akhirnya aku mau berbincang denganmu.”

“Baik.” Ranti Lu terdiam selama lima detik, kemudian dengan tegas menyetujuinya.

Kesepakatan awal keduanya pun selesai.

Setelah Ranti Lu pergi, kekesalan yang sedari tadi ti tahan oleh Yenny Tang di dalam dadanya akhirnya hilang, tangan yang ia letakkan samping tubuhnya penuh dengan keringat dingin.

Sebenarnya barusan tadi ia terlihat lebih tenang dan juga telah mengambil keputusan sebelum ia bertindak, setelah kedatangan Aline Li, ia merasa takut dengan keluarga Ye. Dulu dia terlalu memandang rendah keluarga Ye, sekarang saat Jimson Ye sedang tidak sadarkan diri, dia tidak berani menganggap enteng mereka lagi.

Kalau Ranti Lu lebih tegas sedikit lagi, khawatirnya ia akan melepasnya.

Untungnya di hati Ranti Lu memang benar ada Jimson Ye, kalau tidak, dia takut ia akan semakin tak berdaya. Jangankan satu tahun, takutnya dua tahun pun dia tetap tidak ada pilihan, syukurlah......

Luka pada Liando dan Lani tidak terlalu parah, mereka hanya menginap beberapa hari di rumah sakit kemudian telah diizinkan pulang.

Mereka hanyalah anak kecil, berdiam di rumah sakit terlalu lama bukanlah ide yang baik, luka pada Liando telah lumayan membaik. Yenny Tang mengurus prosedur keluar rumah sakit mereka, kedua anak tersebut memiliki mental yang sangat kuat.

Ditambah dengan Cindy Zhao yang belum sempat melukai keduanya, mereka telah diselamatkan oleh Jimson Ye, sehingga keduanya tidak memiliki hambatan pisikologis.

Mereka boleh keluar dan pulang kerumah, tidak ada keharusan berdiam di rumah sakit.

Hari disaat mereka keluar dari rumah sakit, Liando dan Lani datang untuk bersalaman dengan Jimson Ye. Liando telah mengetahui dari awal bahwa Jimson Ye adalah papinya, tetapi Lani tidak begitu jelas, yang ia tau hanyalah Jimson Ye telah seperti papinya sendiri.

“Paman tampan, terimakasih telah menolongku dan juga kakak. Saat kamu baikan nanti, aku akan memikirkan dengan serius membiarkanmu menjadi papi untukku dan juga kakak.” Lani bersadar di samping tempat tidur, kemudian berkata kepada Jimson Ye yang tengah koma: “Aku dan kakak telah membaik, hari ini sudah boleh pulang. Kamu juga harus baik-baik di rumah sakit, barulah bisa cepat keluar, kita akan menunggumu di rumah.”

Dia menekan kecil suaranya, kemudian berkata: “Sejujurnya, sebenarnya aku sangat menyukaimu, aku rela membiarkan mu menjadi papi kita. Cepatlah sembuh, setelah sembuh, aku akan membujuk mami agar ia juga menyukaimu.”

Yenny Tang mendengar suara yang Lani pikir bahwa dia sedang berbisik, tetapi pada kenyataannya semua orang mendengarnya, ia merasa ingin tertawa dan menangis secara bersamaan.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu