CEO Daddy - Bab 54 Berdasarkan Kamu Adalah Milikku

Presedir Fang, kamu adalah seorang presedir dengan uang miliaran, yang setiap menitnya dapat menggunakan seratus juta uang koin untuk membunuh orang-orang bodoh ini. Jadi jangan mau mendengarakn mereka berbicara omong kosong.

Kamu menciumku pun tak berguna. Sungguh....

Jangan tanya dia kenapa bisa tau. Karena yang mereka suruh untuk di cium itu adalah dia Yenny Tang yaaaaa!!!!

Sepasang tangannya tertahan di dadanya Edbert Fang, tak bisa di lepaskan.

Sialan, Mereka bisanya menindas orang yang tenaganya sedikit. ┬_┬……

Ia memutuskan selepas ini ia akan banyak-banyak makan bayam. Yenny Tang menatap Edbert Fang yang semakin mendekat.

Kepalanya pelan-pelan mundur ke belakang. Pinggangnya di tekuk sampai di titik di mana tak lagi masuk akal.

Kalau bukan karena kejadian hari ini, ia bahkan tak tau. Ternyata pinggangnya selentur ini, dan dapati di putar-putar.

Pinggangnya sehebat ini, ia sendiri pu tak tau.

Sialan. Sudah di batas kemampuannya. Sungguh tidak dapat di bengkokan lagi, kalau di lanjutkan mungkin bakalan patah beneran.

Suara ini terdengar sangat familiar. Cara ini terasa sangat akrab, dan bau yang sangat familiar!

Yenny Tang belum mendengar suara siapa itu. ia telah jatuh ke sebuah pelukan dingin seseorang, orang tersebut memeluk pinggangnya. Dengan erat memeluknya, tangan satunya lagi merangkul pundaknya, sifat penguasa itu telah mengalir di darahnya dan melekat di tulangnya.

Yenny Tang memutarkan kepala melihat, tetapi Jimson Ye menahan kepalanya di dadanya dan tak membiarkannya melihat ke arah Edbert Fang.

Jimson Ye tak menjawab sepatah pun atas pertanyaan Edbert Fang, tetapi dengan dingin melihat ke arah sekumpulan orang yang mulai bergosip.

"Kelihatanya semuanya masih sangat bersemangat, sedikitpun tidak capek, masih mau lanjut lembur tidak?" Jimson Ye dengan sekilas menatap ke sekitarnya, semua orang seketika menundukkan kepala, ia sangat puas dengan hasil yang seperti ini, ia pun berkata kepada Aline Li: "Aline, bawa mereka pergi makan, kalian pergi duluan saja, bill pembayaran sudah ku bayar."

Aline Li tersenyum dengan bangga, dan berkata: "baik."

Lihat, kalian sekumpulan orang bodoh, sudah lihat kan.

Yenny jelas-jelas adalah miliknya boss besar! hei!

Yenny Tang berada di pelukan Jimson Ye, sepasang tangan yang kuat dan hangat menekan kepalanya ke depan dada.

"Hari ini ia tak ada waktu, bubar lah." Jimson Ye dengan tanpa ekspresi melihat ke arah Edbert Fang, bibirnya yang tipis, dengan penuh kuasa mematahkan semua pernyataan cinta Edbert Fang yang telah ia siapkan dengan sedemikian rupa.

"Jimson, ini adalah masalah antara aku dan Yenny, kamu tak perlu campur tangan!" Edbert Fang merapatkan mulutnya, tatapan yang tajam, nadanya yang terdengar sangat jengkel.

Yenny Tang sedari awal tak pernah mendengar nada bicara Edbert Fang yang seperti itu, sepertinya saat ini ia benar-benar sangat kesal.

"Hari ini ia adalah orang ku, tak ada izin dari ku, semuanya hanyalah sebuah omong kosong." Jimson Ye berkata dengan nada datar.

Hei, Jimson Ye ini adalah kakak iparmu, kamu bersikap seperti ini terhadap kakak iparmu, ibu mertuamu sedang mencarinya, tunggu kamu menjadi sang raja berlian ke lima selamanya, dan mencintai gadis yang memiliki lima jari.

"Jimson, kamu jangan kelewatan. Yenny juga memiliki pemikiran sendiri, kamu sudah kelewatan." Tak di salahkan Edbert Fang adalah seorang lelaki yang hangat, perkataannya benar-benar masuk akal.

Presedir Fang, benar-benar seorang lelaki berhati malaikat.

Perkataanmu sangat tepat, aku beri kamu tiga puluh dua jempol.

Jadi Jimson Ye, kamu bisa tidak lebih menghormatinya sedikit? ia juga ada harga diri.

Jimson Ye dengan tak mengerti tertawa, suaranya yang seksi dan sedikit membingungkan.

Separuh mukanya tertempel di dada kekar Jimson Ye, bahkan ia dapat mendengarkan detak jantung Jimson Ye.

"Kelewatan atau tidak itu terserah kepadaku, sekarang ia masih ada beberapa pekerjaan yang belum ia selesaikan, ia sekarang akan pergi bersama ku." Jimson dengan sikap berkuasa dan sombongnya berkata, jelas-jelas sikapnya yang menganggap diri sendiri benar itu sangat membuat orang kesal, tetapi karena Jimson Ye yang berbicara, tampaknya benar, seharusnya seperti itu, dan tidak terasa canggung sama sekali.

Jimson Ye, kamu berbicara sambil melotot begitu, apakan ada memikirkan perasaan orang lain?

"Yenny...." Edbert Fang membuka mulutnya, ia ingin mengatakan sesuatu untuk menyelamatkan Yenny Tang. Ia memandang Yenny Tang dengan berapi-api suaranya di iringi dengan sebuah antusias dan harapan terdengar sangat jelas: "Kamu jagan pergi, bolehkan kamu tetap di sini?"

Sebenarnya Yenny Tang sedikit merasa tak tega di dalam hati, ia memutarkan kepalanya melihat kearah Edbet Fang, dengan tegas mengatakan: "Besok malam kita makan bersama, ada yang ingin di bicarakan, besok baru di bahas."

Jimson Ye mendengar perkataan Yenny Tang, dengan tatapan mengancam lalu mengedip-ngedipkan matanya, wajah yang tanpa ekspresi, tatapannya yang tambah terlihat kaku.

Edbert Fang mendengar perkataan Yenny Fang barusan, seketika merasa bahagia.

"Baiklah, sampai jumpa besok," Edbert Fang dengan semangat mejawabnya.

"Em." Yenny Tang dengan perasaan biasa saja menangguk.

Ia merasa dirinya telah berhutang kepada Edbert Fang, dan membuatnya merasa bersalah.

"Yang barusan itu terima kasih Presedir Ye, aku tak ikut makan malamnya, aku pulang duluan." Yenny berkata kepada Jimson Ye setelah Edbert Fang pergi.

Jimson Ye menarik pergelangan tangan Yenny yang akan segera pergi, dengan tatapan yang datar berkata: "Apakah aku ada berkata kamu boleh pergi?"

Oh Tuhan, Jimson Ye kamu jangan nakal.

Sekarang sudah jamnya pulang kerja, ia tak perlu izin darimu untuk pulang kerumahnya ok?

"Tetapi sekarang sudah pulang kerja." Yenny Tang menjawabnya dengan nada sedih.

"Barusan tadi aku sudah bilang, masih ada beberapa perkerjaan yang harus kamu selesaikan,"

Sembarangan, ia bahkan tak ada pekerjaan yang harus di selesaikan lagi.

"Barusan itu kan hanyalah sebuah alasan? mana ada pekerjaan yang aku belum selesaikan?" Jimson Ye jangan buat kekacauan lagi.

"Aku adalah boss, aku bilang ada ya ada."

Jimson Ye, kamu memperlakukan pekerja mu dengan tak masuk akal tau gak?

Ia memang tak ada selera untuk menghiraukan orang gila ini, Yenny Tang naik ke atas mobil Aston Martin Jimson Ye.

"Apa tanggapan mu mengenai masalah hari ini?" Jimson Ye dengan tatapan yang dalam melihat ke arah lawan bicaranya, mobilnya berjalan sangat tenang.

"Masalah apa?" Yenny Tang bertanya.

"Kamu lagi pura-pura bodoh ya?"

"Kamu sendiri yang bertanya tidak jelas."

"Aku beri tau kamu, kamu tak boleh menerima pernyataan cintanya Edbert Fang."

Jimson Ye benar-benar seorang penguasa yang tak ada teman, sebenarnya ia juga tak ada rencana untuk menerimanya, tetapi mengapa ia harus memberitahu Jimson Ye.

"Berdasarkan apa?"

"Berdasarkan kamu adalah milikku."

Mendengar perkataan itu, hati Yenny Tang seketika tak berfungsi dengan baik, dengan menggila melompat sangat keras.

Ia menaikkan pandangannya ke arah Jimson Ye, mungkin karena hari itu sinar lampunya terlalu gelap, atau mungkin mobil ini sangat mahal. Ia melihat ke sepasang mata yang mengeluarkan tatapan yang dalam dan dingin, penuh dengan kelembutan, ia hampir di buat tenggelam di dalam tatapannya yang penuh kehangatan tersebut.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu