CEO Daddy - Bab 30 Jimson Yang Bertingkah Imut Terlihat Sangat Mengerikan

Ketika pulang kerja, Jimson Ye menerima sebuah telepon, dengan raut wajahnya yang tanpa ekspresi. Ekspresi wajah yang dingin itu tiba-tiba menunjukkan sebuah senyuman. Namun senumannya terlihat begitu sinis.

“Aku tahu. Aku pasti akan kembali.” Jimson Ye berucap dengan dingin.

Setelah menutup teleponnya, Jimson Ye dengan kasar mengangkat tangannya tinggi-tinggi, ingin melempar handphone yang berada di tangannya hingga hancur berkeping-keping.

Namun dia menahan sekuat tenaga. Kemudian berjalan kesisi jendela, menghadap jendela yang memantulkan bayangan dirinya sendiri. Menunjukkan senyuman yang lembut namun sarat akan haus darah.

Jimson Ye mengendarai sebua mobil sport mewah berwarna hitam. Kembali ke rumah mewah yang membuat orang merasa tertekan hingga terasa sulit bernafas.

Rumah mewah itu sudah memiliki sejarah seratus tahun lebih, arsitektur rumahnya terlihat kuno dan tua.

Ini adalah tempat yang paling dibenci oleh Jimson Ye. Tidak ada yang lainnya.

“Kamu ini bicara apa, semakin besar semakin tidak memiliki aturan. Membiarkan kami duduk disini menunggumu.” Diruang tamu terlihat ada seorang wanita paruh baya mengenakan pakaian cheongsam, kemudian berucap dengan ambigu: “Sekarang kamu adalah orang yang sibuk, sebagai ibu yang ingin melihatmu bahkan harus menelepon untuk membuat janji terlebih dahulu.”

Wajah yang terawat tidak terlihat kerutan sedikit pun, jika mengabaikan komentar pedasnya itu, dia terlihat sangat anggun.

Jimson Ye berlalu tanpa ekspresi. Kemudian duduk diatas sofa, dengan punggung yang begitu tegap.

“Ada beberapa persoalan perusahaan yang perlu diurus. Aku hanya menyutujui untuk kembali hari ini, dan tidak mengatakan pukul berapa akan sampai.” Jimson Ye menjawab dengan dingin.

“Apa seperti ini cara bicaramu pada orang tua? Apa semua pendidikan moral yang kamu pelajari terbuang begitu saja?”

“Aaa......” Jimson Ye terkekeh sejenak. Berucap dengan santai: “Ibu tidak perlu merasa kesal seperti itu, aku hanya mengatakan yang sebenarnya.”

“Kamu benar-benar......”

“Sudahlah. Bertengkar disini apakah akan membuat seseorang terbunuh? Jimson Ye lain kali jika tidak ada urusan apapun, kamu tidak perlu kembali.” James Ye yang sedari tadi duduk tanpa berbicara bersuara menghentikan pertengkaran diantara ibu dan anak itu.

Jimson Ye dengan tatapan dinginnya menatap sekilas pria itu, menipiskan bibirnya tanpa berucap apapun.

Nyonya Ye tentu saja tidak ingin melewatkan kesempatan untuk memberi pelajaran pada Jimson Ye.

Jason Ye yang melihat Jimson Ye seperti seorang anak yang diberi pelajaran oleh Nyonya Ye. Jangan ditanya betapa senangnya hatinya.

Tapi dia tidak melupakan tujuannya menyuruh Jimson Ye untuk kembali ke rumah.

“Sudahlah bu, bukankah kamu memanggil Jimson Ye kembali karena ada sesuatu yang ingin dikatakan?” Jason Ye memberikan kode pada Nyonya Ye.

Nyonya Ye berpikir sejenak. Akhirnya dia berhenti memarahinya.

Tunggu setelah mereka mendapatkan Istana Ye, masih takut tidak dapat menghadapi si brengsek kecil ini?

“Saat ini lingkup perusahaan semakin besar, hanya kamu seorang yang mengurus perusahaan pasti sangat lelah. Kebetulan kakakmu telah kembali, jadi bisa datang ke perusahaan untuk membantumu, kamu juga bisa bersantai sedikit, seringlah pulang kerumah menemaniku.”

“Diperusahaan tidak ada posisi yang cocok untuk kakak, juga tidak ada yang cocok dengan proyek kakak.”

“Kamu benar-benar serakah, ingin menguasai perusahaan sendirian. Sekarang kamu semakin sukses, bahkan kamu begitu kasar pada kakakmu sendiri?”

“Aku hanya berbicara sesuai kenyataan.”

“Bukankah kamu takut jika kakakmu lebih hebat darimu, kemudian merebut posisimu, kamu itu iri pada kakakmu.”

“Bukankah kamu sudah mengetahuinya? Kalau begitu harusnya kamu sudah mengerti, aku tidak akan membiarkan kakak memasuki perusahaan.”

Jason Ye sedikit tidak mengerti, tidak ada yang lebih mengerti darinya, mengira anak emas dari universitas terburuk di luar negeri telah kembali, apakah itu hebat?

“Suamiku.”

“Ayah.”

James Ye seketika mengerutkan alisnya, tidak setuju dengan perbuatan Jimson Ye.

“Jason akan pergi ke perusahaan, proyek perhiasan dari luar negeri serahkan pada Jason Ye.” Ucap James Ye.

“Aku tidak setuju.” Jimson Ye menolak dengan tegas.

“Apa Jason membutuhkan persetujuamu? Jason sekarang juga menjadi kepala direktur Istana Ye, seluruh Istana Ye juga milik Jason. Sejak kapan membutuhkan persetujuanmu, kamu setuju atau tidak, masalah ini akan diputuskan seperti ini. Jason, besok kamu pergi ke perusahaan denganku.” James Ye dengan tegas memutuskan.

“Terima kasih ayah, aku tidak akan mengecewakanmu ayah.” Jason Ye merasa sangat senang.

“Belum sukses, sudah berani ingin menentangku. Jangan pikir dengan prestasi yang kamu buat selama dua tahun ini, kamu sudah merasa senang. Dengan jentikan jari, aku dapat menghancurkanmu.”

Jimson Ye terus menunjukkan wajah datarnya, tidak berubah sama sekali sedari tadi.

“Ternyata kalian sudah membuat keputusan, kalau begitu untuk apa memanggilku kemari?”

“Aku memanggilmu untuk makan bersama, memangnya kenapa?”

“Aku sibuk, jika tidak ada masalah lainnya lagi aku akan pergi dulu.”

Setelah selesai berucap, Jimson Ye tidak menghiraukan tuan besar yang mengamuk, berpura-pura tidak mengetahui sama sekali.

“Tenanglah suamiku, anak itu memang selalu saja melawan kita, tidak perlu dipikirkan.”

“Benar, ayah, dia tidak pantas membuat kita begitu marah......”

Kalimat selanjutnya terdengar semakin mengecil seiring dengan kepergiannya, hingga akhirnya tidak terdengar sama sekali.

Jimson Ye keluar dari rumah itu, segera mengendarai mobilnya dengan cepat, dan berhenti diatas puncak gunung.

Terkadang ketika dia sedang merasa kesal dia akan mengeluarkan sebatang rokok, aroma nikotin yang menguar membuatnya merasa semakin kesal.

Melihat langit yang hitam, terlihat bintang-bintang yang berkelip, membuatnya teringat dengan kenangan dulu, gadis kecil yang terkadang polos, dan terkadang usil.

Ketika dia marah dia akan mengeluarkan cakarnya, mencakar orang dengan kejam, seperti itu dia terlihat sangat menggoda.

Dia sedikit melengkungkan sudut bibirnya, mengeluarkan handphonenya, menelepon seseorang.

“Halo, dengan rumah Yenny Tang......” terdengar Yenny Tang yang menyuruh Lani untuk menyuapinya dengan benar, terdengar dengan samar.

“Aku tahu kamu adalah Yenny Tang, apa kamu tahu aku siapa?” suara rendah dan bass yang terdengar begitu merdu.

Sialan......Jimson benar-benar gila, jangan bertingkah imut, apa kamu tahu jika itu sangat menyeramkan?

Dia segera menutupi telepon dengan tangannya, bahkan dia menelan kulit dan biji anggur bulat-bulat.

Kemudian secepat kilat kembali ke kamarnya, dan menguncinya.

Setelah memastikan hanya dia seorang berada di kamar: “Direktur Ye, apakah ada masalah?”

“Sekarang aku berada dipuncak gunung Julong, bawakan satu botol anggur merah untukku.” Ucap Jimson Ye.

“Sekarang sudah bukan waktu kerja, aku tidak berkewajiban untuk pergi.”

Sudah bukan jam kerja, hanya demi masalah pribadi, dia memanfaatkan dirinya.

“Anggur merah dan biaya ongkos akan aku ganti, jika kamu datang kemari, aku akan memberimu uang lembur sepuluh kali lipat.”

Sepuluh kali lipat? Sebanyak apa itu?

Apakah Jimson lupa minum obat sebelum keluar tadi, tapi dia senang.

“Baik, aku akan segera kesana.” Yenny Tang dengan senang menyetujuinya.

Dia tidak memiliki prinsip tinggi terhadap uang, memangnya prinsip tinggi memiliki berapa banyak uang?

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu