CEO Daddy - Bab 95 Apakah Kamu Pacarnya Mamiku?

Yenny Tang melihat ekspresi di wajah Edbert Fang, sangat keras, senyum di wajahnya seakan dipaksakan sekali.

Jika ia berkata bahwa ayah dari Lani dan Liando telah meninggal. Tapi sebenarnya mereka sangat mirip dengan Jimson Ye. Tidak tahu apakah Edbert Fang bisa percaya?

Lagipula Yenny Tang percaya.

”Apa?” lidah Yenny Tang seperti terlilit. Dan memaksaka satu kata keluar dari mulutnya, tangannya basah oleh keringat karena panic.

Kalau kamu tidak mengugkit tentang anak-anakku, kita masih bisa berteman baik.

“mereka sangat menggemaskan, kelihatannya mereka sangat aktif, pasti mereka anak-anak yang pintar.” Edbert Fang berkata dengan lembut.

Perasaannya sama sekali tidak pudar. Edbert Fang tidak menyerah oleh Yenny Tang. Ia juga menerima kedua anaknya. kedua anak Yenny tumbuh besar dan cantik serta tampan, Edbert Fang tidak menolak mereka.

Edbert Fang sepertinya tidak melihat Yenny Tang menghembuskan napas lega, baru tersadar bahwa punggungnya sudah basah oleh kerigat dingin. Angin pagi yang sejuk berhembus membuatnya sedikit gemetar kedinginan.

“Ini anak lelakiku, Liando dan anak perempuanku Lani, ini adalah…..” Yenny Tang ragu meneruskan perkataannya: “Dia adalah teman mami, kalian bisa memanggilnya Paman Edbert.”

“Halo, Liando dan Lani, ini paman ada hadiah untuk kalian.” Edbert Fang megambil dua kotak hadiah dan memberikannya pada mereka. Ia tersenyum kepada Liando dan Lani.

Lani tidak mengulurkan tangan untuk menerimanya, tapi menatap Edbert Fang dengan kedua matanya yang besar seperti milik Yenny Tang dan bertanya pada Edbert Fang: “Paman, apakah paman pacarnya mamiku?”

Edbert Fang melihat anak ini mirik sekali seperti wanita yang disukainya. Edbert Fang meyukai Lani lebih banyak beberapa poin.

“Saat ini belum.” Edbert Fang tersenyum konyol.

“Paman sengaja menunggu mami? Sudah menunggu berapa lama?” tanya Lani.

“Tidak lama kok, baru saja datang.” Kata Edbert Fang.

” Liando mengulurkan tangannya, kedua anak itu menerima hadiah tersebut, dan berkata: “terima kasih paman Fang atas kadonya.”

Liando mencermati Edbert Fang yang berhenti disana, pertama-tama seperti biasa saja. Tapi bagi yang mengeti tentang mobil, bisa dilihat bahwa mobil itu sangat high class. Walaupun low-key tapi mewah dan berkelas, di setiap permukaan badan mobil terdapat titik-titik embun, sepertinya Edbert Fang berbohong soal baru saja datang, sepertinya ia sudah menunggu semalaman.

Edbert Fang mengamati Liando secepat kilat, sangat cepat bahkan lebih cepat dari flash kamera.

Yenny Tang sangat kebingungan, ia mengantar kedua anaknya berangkat sekolah dengan Edbert Fang.

Lalu berjanji . sepulang sekolah nanti malam, akan menjemput mereka pulang ke rumah.

Setelah mengantar kedua anaknya, hanya tinggal Yenny Tang dan direktur tampan Edbert Fang, Yenny Tang awalnya merasa canggung, hatinya merasa malu dan tidak nyaman, seketika ia tak tahu harus megatakan apa. Apapun serasa semuanya tidak benar.

Hati Edbert Fang terlalu manis, ia bisa bersama dengan Yenny Tang, bahkan sepatah katapun tidak terucap, menurutnya hal itu juga tidak perlu diucapkan.

Tentu saja Edbert Fang tahu bahwa Yenny Tang merasa tidak nyaman, hatinya merasa sedikit pahit, tapi ia tidak ingin membuat Yenny Tang merasa malu, ia tersenyum pada Yenny Tang dan berkata: “Di depan ada café, bagaimana kalau kita pergi kesana dan ngopi sebentar?”

Kamu begitu tampan, dan terlebih lagi, kamu menggunakan tatapan mata yang memohon, bagaimana dia bisa menolaknya?

“Oke.” Yenny Tang mengangguk.

Edbert Fang tersenyum senang, senyum yang murni cerah dan ceria, seperti anak kecil yang baru saja mendapat permen, senang dan puas.

Yenny Tang melihat wajah bahagia Edbert Fang, membuat hatinya yang keras, menjadi sedih.

Hanya dengan mengiyakan minum kopi dengannya, bisa membuatnya senang?

Halo, orang hebat ini begitu mudah menjadi senang dan puas, membuat hati Yenny Tang sedih.

Suasana di café itu sangat bagus, music yang pelan mengalun di udara, tidak membuat atmosfer café menjadi pecah, malah membuat suasana café menjadi romantis. Banyak anak-anak muda sedag berkencan disana, membuat suasana café menjadi muda karena banyak kalangan pelajar.

Edbert Fang dengan lembut memesan dua cangkir kopi, ia berbalik menatap Yenny Tang yang keheranan, Edbert Fang menjelaskan: “perempuan tidak baik banyak minum kopi, kebanyakan perempuan suka minum cappuccino, rasanya lebih manis, tidak terlalu pahit, kamu coba saja, suka atau tidak.”

Karyawan café itu nyaris menempelkan tatapannya pada Edbert Fang.

Edbert Fang begitu tampan, dan juga begitu lembut, baju yang dipakainya, walaupun tidak memiliki logo, tapi jika orang itu tidak buta, baju buatan tangan itu terlihat sangat berkualitas, jam tangan di pergelangannya, walaupun terlihat biasa saja, tapi itu sangat berkelas, terlebih lagi itu adalah model yang baru keluar tahun lalu, hanya ada 10 di dunia ini.

Ini benar-benar pemandangan indah di hidup ini, membuat banyak orang ingin melihat.

Walaupun tak bisa memiliki, tapi bisa menatapnya lama-lama, juga sudah merupakan keuntungan.

Sialan, perempuan yang bisa mendapatkan pria tampan seperti ini, pasti telah berdoa di banyak vihara di kehidupan sebelumnya.

Yenny Tang yang banyak berdoa di kehidupan sebelumnya:……

“Baiklah tuan, nona, silakan tunggu sebentar.” Karyawan perempuan itu tersipu, terakhir ia masih sempat menatap wajah Edbert Fang sebelum berbalik pergi.

”Baru saja aku melihat orang yang sangat tampan, sangat-sangat tampan, saking tampannya aku sampai mau menangis. Baju yang ia pakai itu harganya sama seperti gaji kita setahun. Aku seperti memberi malaikat anak-anak monyet.” Sampai di belakang meja kasir, karyawan itu bercerita pada teman-temannya.

Di café itu terdapat beberapa gadis muda, mereka tak berhenti menatap Edbert Fang.

”Tuan, apakah Anda masih membutuhkan sesuatu?” perempuan yang beruntung, wajahnya merah tersipu malu.

“Tuan, hari ini ada acara khusus di café kami, ini ada sesuatu untuk Anda.”

“Tuan, apakah kopi Anda perlu refill?

Edbert Fang:……

Sebenarnya Yenny Tang merasa sedikit canggung, tapi melihat Edbert Fang sangat popular dan diterima disana. Jelas sekali bahwa Edbert tidak bisa diganggu, tapi ia masih bisa mengendalikan sikapnya, melihat sikapnya yang gentleman, perasaan canggung Yenny Tang menghilang.

Edbert Fang adalah pria yang sempurna, yang Yenny Tang tidak suka adalah perasaan kehilangannya.

Edbert Fang begitu tampan, begitu kaya, apa yang pantas dimilikinya sehingga setara.

Yenny Tang jelas-jelas tahu, bahwa ia tidak menerima Edbert Fang karena ia tahu diri, bukan karena Edbert Fang memiliki kesalahan padanya, jadi ia tak ingin memiliki beban perasaan, ia merasa bersalah pada Edbert Fang, ini bukanlah keinginannya, tapi ini mempengaruhi Edbert Fang.

”Tuan Fang, lihatlah Anda begitu popular dan mempesona disini, wanita-wanita ini bisa jatuh hati dan tergila-gila pada Anda.” Yenny Tang meneguk lattenya dan tesenyum pada Edbert Fang dengan tatapan bercanda.

Edbert Fang menatap Yenny Tang, tatapan matanya yang dalam tidak menutup apapun, sudut bibirnya terangkat, ia tersenyum pahit dan berkata: “kamu tahu, aku hanya menginginkanmu, yang aku inginkan hanyalah kamu, jika bisa, aku hanya ingin kamu yang tergila-gila. Aku tidak berpikir bahwa pesonaku cukup, cukup besar untuk menggerakkan hatimu.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu