CEO Daddy - Bab 264 Tidak Ingin Meninggalkan Anakku

“Aku rasa ada kemungkinan salah kirim.”

Yana Luo mengatakan kemungkinan surat ini salah kirim, Yenny Tang seketika langsung merasakan kejahatan yang berasal dari Vanny, mana mungkin salah kirim.

“Tidak mungkin, diatasnya jelas-jelas tertulis Yenny Tang, ini adalah namaku, jadi tidak mungkin salah kirim.” Yenny Tang menjulurkan jari telunjuknya yang ramping kemudian menunjuk kearah namanya.

“Kenapa tidak mungkin, nama yang sama di negara kita ini sangatlah banyak dan tidak terhitung. Yang bernama Yenny Tang. Seribu nama mungkin tidak akan ditemukan, tetapi delapan ratus nama mungkin bisa di temukan.” Yana Luo menyerahkan kembali surat tersebut kepada Yenny Tang, kemudian dengan sangat santai menyandarkan dirinya ke atas sofa. Lalu mengambil bantal duduk dan memeluknya, ia menganalisis secara rasional: “Aku juga pernah mendengar mengenai kopetisi desain ini, apakah kamu mengenal perancang yang pernah memenangkan penghargaan ini? Apakah ada orang yang merekomendasikan mu? Walaupun sejak tamat sampai sekarang karyamu tidaklah sedikit. Tetapi kamu sangat jarang mengikuti kompetisi, memenangkan kompetisi juga hanya sekali, sangat jauh dari tujuan mereka, walaupun kamu adalah perancang yang sangat berbakat. Tetapi kualifikasi kamu saat ini masih terlalu dangkal, so......”

Apa yang dikatakan Vanny memang masuk di akal. Dia kehabisan kata-kata untuk menjawabnya.

Kalau benar-benar salah kirim, ini benar-benar sedang mempermainkan dirinya.

Yenny Tang meerasakan kekesalan yang teramat dalam, seketika ia sangat ingin membalas dendam kepada dunia.

“Belum tentu.” Liando memeluk sebuah Ipad, dengan wajah serius kemudian berkata, menolong mami keluar dari kesengsaraan.

Liando menyerahkan Ipad kepada Yenny Tang, lalu berkata: “Mami, di official web ini telah mengumumkan nama-nama peserta yang mengikuti kompetisi, data diri beserta karya yang akan di wakilkan, mami lihat di sini ada ‘Phoenix Nirvana’ milik mu, jadi Yenny Tang di sini adalah nama mami, bukannya salah kirim.”

Yenny Tang mengambil Ipad dengan wajah yang sangat bahagia, ia melihat disana benar-benar ada data mengenai dirinya beserta dan karya yang terlihat sedikit lebih bagus.

Disana ditulis Yenny Tang dapat mengikuti kompetisi ini karena ada rekomendasi dari Veranica Qin, dan dia mengatakan bahwa dirinya sangat menikmati hasil karya milik Yenny Tang, dia merasa karya miliknya begitu hidup, sehingga membuat dia merekomendasikan Yenny Tang.

“Ternyata Veranica Qin?” Yenny Tang merasa dirinya seharian ini sedang bermimpi.

Sejauh ini hanya dua orang perwakilan dari negara Cina yang pernah mengikuti kompetisi ini, Veranica Qin adalah salah satunya, dan juga dia adalah satu-satunya perancang yang mendapatkan kemenangan. Tidak hanya di Cina, di luar negeri pun dia adalah seorang perancang perhiasan yang sangat terkenal, dia adalah salah satu perancang yang paling di sukai Yenny Tang, Yenny Tang menyukai semua rancangan yang ia buat.

Tidak disangka, ternyata karyanya mendapatkan apresiasi dari Veranica Qin, ini benar-benar hal indah yang sangat indah.

Mengetahui dirinya sendiri dapat berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi ini, dia sungguh sangat bahagia, tetapi saat melihat Lani dan Liando, semangatnya perlahan memudar, kalau dia pergi berpartisipasi dalam kompetisi itu, siapa yang akan menjaga kedua anaknya. Walaupun Liando dapat diandalkan, tetapi dia tetaplah anak kecil yang baru berusia enam tahun, mana mungkin bisa tidak ada dirinya di samping mereka.

Dia juga tidak dapat membawa mereka, nantinya dirinya akan sibuk mengikuti kompetisi, dia hanya khawatir apakah dapat mengurus kedua anaknya dengan tanpa gangguan.

Yenny Tang merasakan untuk pertama kalinya, menjadi seorang single parent adalah sebuah pekerjaan yang tidak di kerjakan oleh manusia.

Sekarang dia sedikit merasa ragu, walaupun kompetisi tersebut sangatlah penting baginya, tetapi sebenarnya bukanlah yang paling utama. Kalau tidak dapat baik-baik menjaga kedua anaknya, walaupun ia mendapatkan sebuah keberhasilan yang teramat besar sekali pun tidak akan dapat dikalahkan dengan sebuah keberhasilannya dalam menjaga dengan baik kedua anaknya hingga besar.

Keluarga dan pekerjaan, kamu tidak dapat memiliki keduanya sekaligus.

Keesokan harinya, Yenny Tang telah menyesuaikan kembali kondisi hatinya, membuang semua kesedihan semalam, lalu kembali ke dirinya yang semula, seseorang yang kuat dan ceria seperti biasanya.

Tinggal di luar negeri dengan dua anak sendirian selama enam tahun, kalau tidak bagai mana bisa dia memiliki hati yang kuat seperti ini, mungkin dia sudah tidak bisa bertahan dari awal.

Siang harinya Yenny Tang pergi ke kantin milik perusahaan bersama dengan Edbert Fang, Edbert Fang mendorong-dorong semangkuk daging babi tumis kearah Yenny Tang, lalu bertanya: “Kamu berencana kapan berangkat, aku akan mengantar mu.”

Yenny Tang menghentikan gerakan menjepit dagingnya, kemudian meletakkan sumpitnya keatas piring kosong, ia tersenyum diiringi dengan ekspresi kesepian kemudian berkata: “Aku mungkin tidak bisa pergi, kamu tau kompetisi sekali ini akan dibagi menjadi beberapa babak, yaitu babak penyisihan. Kompetisi disana sangat berbeda dari kompetisi yang biasanya, asalkan kamu menyerahkan gambar rancanganmu, lalu terakhir tinggal menunggu hasilnya. Tetapi kompetisi kali ini terdiri dari lima babak, para peserta akan berada di ruangan tertutup sepenuhnya, kemudian memberikan tema yang berbeda, mendesain gambarnya dengan karakteristiknya sendiri dalam waktu yang ditentukan, menyita waktu yang sangat lama, dan itu tidak akan berakhir dalam waktu satu atau dua bulan. Tidak ada orang yang dapat menjaga Liando dan Lani, hatiku tidak tenang.

“Tetapi ini adalah kesempatan yang langkah, kalau sampai kamu melewatkannya, setidaknya kamu harus menunggu hingga lima tahun kemudian.” Edbert Fang memasukkan sepotong daging babi asam dan manis ke dalam mangkuk Yenny Tang, dengan menyesal berkata.

“Aku tau.” Yenny Tang menghelah napas panjang, kemudian menunjukkan senyum samarnya, lalu berkata: “Aku tau, walaupun kesempatan ini sulit didapat, tetapi bukan berarti tidak akan ada kesempatan lagi. Lima tahun kemudian baru berpartisipasi juga tidak masalah, nantinya kedua anakku telah berumur sebelas tahun, sudah termasuk dewasa, mereka telah bisa menjaga dirinya sendiri, hatiku juga akan merasa tenang, mereka sekarang masih sangat kecil.”

“Aku dapat membantumu menjaga anak-anak, aku sendiri juga sangat menyukai mereka.” Edbert Fang mengusulkan sembari tersenyum.”

“Tidak perlu, anak-anak itu sangat nakal seperti monyet, kamu tidak pernah menjaga anak kecil, mereka pasti akan membunuhmu nantinya. Selain itu, kamu adalah CEO cabang perusahaan CK Group di wilayah Asia, kerjaan mu biasanya juga tidak sedikit, dan sering terbang dari negara satu ke negara lain, mana mungkin ada tenaga untuk menjaga dua orang anak. Sudah lah, Kompetisi desain telah bersedia mengundang ku berarti itu telah membuktikan bahwa aku adalah seorang perancang perhiasan yang sangat hebat, Ini awalnya adalah hal yang baik, jika kita memperburuk suasana hati kita, maka itu akan lebih besar daripada keuntungannya.

“Sungguh tidak pergi?” Edbert Fang melihat pemikiran Yenny Tang sangat terbuka, dia juga meluruskan alisnya yang tadinya berkerut, kemudian bertanya sekali lagi.

“Tidak pergi.”

Yenny Tang telah yakin dan memutuskannya, melepaskan kesempatan kali ini dapat membuatnya lebih berhasil di lima tahun kedepan, dia telah memperbaiki suasana hatinya, dan tidak akan menunjukkan wajah kecewanya hanya karena masalah ini.

Suatu hari saat sedang makan malam, Lani mengambil paha ayam di tangannya, ia menggigitnya, kemudian memmberikannya juga kepada mami: “Mami juga makan.”

Yenny Tang membuka mulut kemudian menggigitnya, kemudian berkata: “Enak sekali.”

Ini bukanlah karena ia ingin menghargai anaknya karena telah berbakti, tetapi paha ayam yang dibuat oleh Liando memang enak sekali, sangat lezat. Tidak ada yang namanya rasa yang kurang disana yang saat dimasukkan kedalam mulut akan terasa hambar.

“Mami, kenapa kamu tidak pergi mengikuti kompetisi itu?” Lani mengunyah ayam sembari bertanya dengan tidak jelas.

“Mami tidak akan pergi.” Yenny Tang mengambil sebuah serbet kemudian menyeka minyak yang tertempel di sudut mulutnya.

“Kenapa?” tanya Lani.

Tidak hanya Lani, bahkan Liando pun sampai menaikkan kepalanya, ia melihat Yenny Tang dengan pandangan tidak mengerti.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu