My Charming Wife - Bab 410 Aroma
Clara menambahkan, "Sebenarnya, aku sudah tahu siapa ingin menculikku. Aku hanya ingin bertanya, jika setelah tiga hari berlalu atasanmu masih merasa tidak puas, maka apa yang akan kamu lakukan terhadapku?"
Pria itu menatap Clara, tidak mengatakan apa-apa, lalu berbalik pergi meninggalkannya.
Clara hanya dapat menghabiskan makanannya seorang diri.
Itu adalah cakwe dan susu kacang kedelai. Pria itu tidak memperlakukan dirinya dengan semena-mena.
Saat ini, Clara hanya dapat menunggu. Menurut investigasi yang telah dilakukan Wayne sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa sasaran penculikan yang dilakukan oleh Keluarga Wu ditujukan pada Wayne. Sehingga saat ini Clara pun diculik, kalau tidak bagaimana bisa Eden mengancam Wayne?
Akankah Wayne menyetujui perjanjian kerja samanya itu?
Clara pun tanpa henti memikirkan masalah ini di dalam hatinya.
Menurutnya hubungan di antara mereka memang cukup baik, tetapi ini bukanlah situasi yang biasa, yaitu berkatian dengan nasib seluruh perusahaan. Bahkan jika hubungannya baik, itu tentu tidak sebanding dengan perusahaan.
Clara kembali membayangkan dalam benaknya, jika Wayne benar-benar setuju dengan Eden, maka jerih payahnya dalam beberapa tahun terakhir akan hancur begitu saja, lalu hal ini akan membuat Keluarga Wu bahagia.
Jadi Clara tidak ingin Wayne menyetujuinya.
Kalau saja ada cara lain.
Clara melihat ke sekeliling dinding di dalam ruangan itu, dia mendapati beberapa di antaranya sudah retak. Namun demikian, tidak mungkin baginya untuk pergi. Pria itu tidak akan memberinya kesempatan.
Clara yang awalnya merasa lapar, saat ini menjadi tidak nafsu setelah melihat cakwe dan susu kacang kedelai itu.
Saat Wayne dan Victor berjalan ke depan, Victor berkata: "Rumah-rumah di wilayah ini adalah bangunan yang berbahaya. JIka dilihat-lihat, aku rasa mereka tidak dapat tinggal di dalamnya."
Maksud dari kata-katanya itu ialah seharusnya mereka tidak berada di sini.
Wayne berkata: "Belum tentu. Semakin tidak mungkin, maka kemungkinannya semakin besar."
Wayne mulai melihat sekelilingnya.
Tiba-tiba mereka berjalan di jalan yang berlumpur, Wayne mengerutkan keningnya, "Lihatlah ke bawah tanah."
Rumah-rumah di sini semuanya sangat tua. Jalan besar diluarnya hanyalah bebatuan yang tidak diperbaiki, sedangkan bagian dalamnya belum selesai dibangun.
"Itu adalah jejak ban mobil." Kata Victor.
"Apakah menurutmu jejak ban ini telah lama ditinggalkan atau baru saja ada?" Wayne bertanya.
Ada beberapa kemungkinan dari jejak ban itu. Salah satunya adalah sang penculik itu memang datang ke sini dengan mobil, dan satunya lagi ialah mungkin jejak itu telah ada sejak 20 tahun yang lalu.
Victor menjawab: "Sulit untuk mengatakannya."
Wayne pun berkata: "Aku rasa itu mungkin adalah mobil sang penculik."
Victor menatap Wayne.
Wayne berkata: "Tempat ini telah direncanakan untuk dihancurkan, dan masih ada waktu yang lama untuk dilalui. Dilihat-lihat, tampaknya tempat ini sudah lama ditinggalkan orang-orang. Kemungkinan seseorang mengemudi ke sini sangatlah kecil, tapi nyatanya terdapat jejak ban mobil disini. Maka dari itu marilah kembali mencarinya, dan kita harus lebih berhati-hati."
Jika memang benar tempat ini, maka mereka harus berhati-hati agar tidak mengganggu sang penculik.
Victor pun memberikan tatapan yang serius, lalu mengangguk.
Kedua orang itu berjalan dengan sangat hati-hati ke depan tanpa bersuara.
Walaupun tempat ini tidak kecil, namun karena tidak ada penghuninya, maka terlihat sangat sepi. Sehingga harus sangat berhati-hati. Karena begitu Clara ditemukan, maka mungkin dia akan masuk ke dalam bahaya.
Kedua pria itu berjalan sepanjang jalan, dengan hati-hati melihat apakah ada orang yang tinggal di dalam bangunan tua yang ada di sana, sehingga mereka pun memeriksa rumah-rumah yang masih memungkinkan untuk ditinggali.
Ada beberapa rumah yang tampaknya tidak dirawat sebelumnya, sudah roboh, sehingga tidak perlu memeriksa rumah yang seperti itu.
Di depan sebuah rumah yang bewarna putih, Wayne tiba-tiba memberi isyarat kepada Victor untuk berhenti, dia mengangkat jarinya untuk memberitahunya agar tidak mengeluarkan suara.
Victor memandang Wayne dengan bingung, bertanya bagaimana situasinya.
Wayne menunjuk ke arah atas.
Itu adalah lantai dua di sebuah gedung. Tampaknya gedung itu adalah yang terbaik di sana. Tetapi terdapat retakan, sehingga seharusnya itu tidak bertahan lama.
Victor mengangguk, menunjukkan bahwa dia mengerti maksud Wayne.
Dia pun mengeluarkan ponselmu, mengetik, lalu memberikannya kepada Wayne: Tidakkah kita harus menunggu polisi datang terlebih dahulu?
Wayne menggelengkan kepalanya.
Ada terlalu banyak orang di kepolisian, sehingga akan sangat mudah ketahuan.
Wayne mencium ada aroma cakwe di udara. Meskipun itu tidak terlalu terasa, namun dia sangat yakin bahwa ke sinilah sang penculik itu membawa Clara.
Wayne mulai berpikir tentang apa yang harus dilakukan, apakah dia akan langsung naik atau bagaimana?
Saat ini, dia tidak tahu ada berapa banyak penculik yang ada disitu, jadi dia tidak bisa menahan perhatiannya. Jika jumlahnya banyak, lalu mereka memiliki senjata di tangan mereka, maka itu akan sangat berbahaya, tidak hanya terhadap dirinya dan Victor, tapi sama halnya dengan Clara.
Victor tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menatap Wayne, menunggunya untuk membuat keputusan.
Untuk sesaat, Wayne menunjuk ke gedung di sebelahnya.
Sangat mudah untuk menemukan sang penculik itu dengan berdiri di gedung sebelah mereka.
Jadi kedua orang itu menuju ke gedung sebelah, yang merupakan dua tingkat. Namun, tampilan bangunannya tidak sebaik yang berwarna putih, dan itu tampak lebih kecil.
Ada bau apek di dalam gedung itu,juga tidak diketahu apa itu. Tampaknya sang pencuri itu tidak bisa mendengar apa yang mereka ucapkan disini. Sehingga Wayne pun berbisik, "Mari kita amati dari sini terlebih dulu."
Jika dipikir dari aroma Cakwe itu, sang penculik kemungkinan besar sedang berada di sini sekarang. Mungkin mereka baru kembali dari membeli cakwe. Tentu saja, mungkin saja itu dikirim oleh seseorang.
Victor pun bertanya: "Bagaimana kamu tahu itu ada di sini?" or
Wayne menatap Victor, lalu berkata: "Apakah kamu tidak mencium sesuatu aroma?"
Victor memiringkan kepalanya, "Aroma apa?"
Dia dapat merasakan bau apek di sini, tapi dia tidak mencium aroma apa pun selain itu.
Wayne menjelaskan: "Baru saja aku merasakan aroma cakwe, namun dikatakan bahwa proyek yang direncanakan oleh pemerintah disini telah dibatalkan. Sehingga seharusnya sudah lama tidak ada orang yang datang. Jadi menurutmu, siapa yang mau makan cakwe di sini?"
Sudah lama ditetapkan bahwa tempat ini tidak dapat ditinggali. Mustahil bagi seseorang untuk makan adonan di tempat ini.
Victor segera mengerti, "Mungkin saja mereka memberikannya kepada istrimu."
Wayne mengerutkan keningnya, teringkat ketika Clara meneleponnya kemarin, dia baru saja pulang kerja, sehingga dia pasti belum makan. Sekarang tidak tahu apakah dia sedang kelaparan.
Kedua orang memperhatikan gedung yang ada di sebrangnya dari lantai atas, tetapi mereka tidak menemukan pergerakan apapun, juga tidak melihat siapapun.
Sekitar satu jam kemudian, Victor melihat sosok yang melintas di sebrang jendela.
Kedua orang itu pun saling menatap, lalu kembali memperhatikan gedung sebrang, namun mereka tidak menemukan apapun.
Namun yang pasti, targetnya ada di sini.
Victor berkata: "Itu adalah seorang laki-laki, dia terlihat seperti berusia tiga puluhan tahun."
Wayne mengangguk, dia pun juga telah melihatnya.
Victor pun bertanya: "Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"
Sang penculik itu muncul lagi di jendela di lantai dua, yang menunjukkan bahwa Clara pasti ada di lantai dua.
Wayne berpikir sejenak, lalu berkata: "Tunggu sampai siang hari."
Terciumnya aroma cakwe itu tadi pagi, menunjukkan dua kemungkinan yaitu, satu itu dibeli oleh sang penculik, kedua itu telah dikirim oleh seseorang. Jika sang penculik yang membelinya, maka mereka bisa naik pada saat itu, tetapi mereka tidak tahu ada berapa banyak orang di sana.
Jika ada seseorang yang mengantarnya, maka mereka tidak dapat melakukannya. Mereka harus menunggu orang itu pergi terlebih dahulu.
"Baik." Victor mengerti apa yang sedang dimaksud Wayne.
Saat ini waktu masih pagi, jadi mereka hanya dapat mengamati gedung yang ada di sebrang.
Setelah beberapa saat, Victor berjalan ke sisi lain untuk menenangkan pikirannya.
Tiba-tiba tampak ada polisi yang datang.
Victor segera masuk, "Ada polisi yang datang."
Wayne mengerutkan keningnya, dia hampir lupa akan hal ini.
Dia pun segera menghubungi Kepala Polisi.
Memberikan penjelasan situasi di sini.
"Kalian harus menemukan tempat untuk bersembunyi terlebih dulu, jangan sampai sang penculik mengetahuinya."
Ketua Polisi itu terkejut tidak menyangka kedua pria itu telah menemukannya begitu cepat. Mereka pun segera melakukan arahan dari Wayne.
Wayne mengangguk kepada Victor, mengatakan bahwa masalah dengan para polisi sudah aman dalam kendali.
Siang hari akan segera tiba.
Kedua orang itu melihat seorang pria keluar dari gedung seberang. Pria itu tidak menyangka seseorang akan menemukannya secepat itu. Dia mengunci gerbang, lalu pergi dengan tenang.
Wayne segera mengirim pesan ke Kepala Polisi.
Lalu dia berkata kepada Victor: "Ayo kita pergi."
Pintunya terkunci. Untungnya, ini adalah rumah tua dengan jendela yang pecah. Sehingga mereka pun segera masuk melalui jendela.
Tidak ada suara apapun.
Kedua orang itu menemukan tangga untuk menuju ke lantai dua. Tetapi tidak diketahui apakah ada orang di dalamnya. Jadi mereka sangat berhati-hati dan tidak membuat suara apapun.
Ketika mereka sampai di lantai dua, Victor berhenti, melihat dengan hati-hati ke atas dan ke bawah, tetapi tidak ada apapun yang ditemukan, Wayne mengangguk. Kemudian mereka pun naik ke atas dengan menaruh tangan ke dalam saku. Mereka juga datang dengan membawa senjata.
Wayne menggelengkan kepalanya seolah tidak ada siapa-siapa.
Victor pun juga menyadarinya, segera melakukan pencarian.
Rumahnya itu tidak kecil. Ada lima kamar di lantai dua, tetapi tidak ada yang ditemukan. Victor menunjuk ke bagian dalam suatu ruangan, tanpa berkata apa-apa.
Mereka berdua pun berjalan menuju ruangan itu. Kamar itu sangat besar. Ada pintu di dindingnya, yang merupakan jenis pintu yang menempel di dinding. Tampaknya itu sudah lama tidak dibuka.
Wayne mengangguk, merasa mungkin Clara ada di dalamnya.
Wayne mengetuk pintu dengan pelan.
Clara yang sedang memikirkan sesuatu tertegun mendengar ketukkan itu.
"Ada apa?"
Dia pikir itu adalah sang penculik yang mengetuk. Dia merasa aneh, karena pria itu masih tahu cara mengetuk.
Mata Wayne lpun angsung bersemangat.
Di dalam sini!
Dia ada di dalam sini!
Namun tidak ada satu pun dari mereka yang bisa membuka kunci pintu itu.
Wayne pun segera mengeluarkan senjata dari sakunya.
Ada sedikit suara. Tidak ada suara apapun kecuali suara logam kunci itu
Kuncinya telah terbuka, Wayne pun melepasnya.
Clara merasa konyol saat melihat pintu terbuka. Dia bahkan merasa ada yang tidak beres dengan matanya. Jika tidak ada masalah, bagaimana dia bisa melihat Wayne di sini? Oh ya, Victor pun secara otomatis diabaikan olehnya.
Pasti karena dia telah kurang tidur semalam, lalu karena sekarang dia telah tertidur lagi, dia menjadi bermimpi.
Ya, itu pasti.
Tapi kemudian Wayne membuka mulutnya.
"Istriku, aku datang untuk menyelamatkanmu."
Clara: !!!
Itu benar-benar adalah Wayne!
"Apa aku tidak sedang bermimpi?" Clara berseru.
Wayne menjawab: "Seharusnya tidak demikian."
Clara pun berlari, lalu memeluk Wayne: "Kamu benar-benar telah datang ke sini!"
Wayne menepuk punggung Clara: "Jangan takut, sudah tidak apa-apa."
Clara merasa dirinya akan terbang saat ini, "Wayne, kamu sangat hebat!"
Melihat kedua orang itu seperti itu, membuat Victor mengerti apa yang dikatakan Wayne sebelumnya.
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyMy Charming Wife
Diana AndrikaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyePergilah Suamiku
DanisMenantu Hebat
Alwi GoUnlimited Love
Ester GohMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End