My Charming Wife - Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan

Bonita Zhou ingin menangis.

Wajah Linda sedikit memerah, tapi dia tetap berusaha mendaki, dia berkata kepada Bonita: "Bonita, berusahalah, pemandangan di atas benar-benar sangat indah, kalau kamu benar-benar sangat capek, kita boleh istirahat sebentar."

"Tapi sekarang waktu sudah lumayan larut, kita bukan datang di pagi hari."

Elviana langsung muncul, "Tidak apa-apa, di atas gunung ada yang menyewakan tenda, kalau benar sudah terlalu malam kita menginap di gunung saja, juga bisa melihat sunrise keesokan harinya."

Bonita: ".........."

Dia putus asa di dalam hati, jangan melukainya seperti ini, dia masih kecil.

Setelah berjalan lagi selama 20 menit, Bonita duduk di sebuah kursi batu, tidak mau melanjutkan perjalanan lagi, Clara menuangkan sedikit air untuk Timo, saat ini, orang di sekitar semakin sedikit, karena yang benar-benar bisa mendaki sampai ke puncak tidak banyak, sebagian besar orang akan memilih menaiki mobil wisata ke atas, orang-orang itu datang kemari untuk bermain, bukan untuk mendaki gunung.

"Istirahat sebentar lagi, sudah mau sampai, tapi aku juga sudah tidak punya air." Kelvin Han yang berkeringat di seluruh kepalanya berkata.

Sebenarnya dia juga sudah tidak bisa lanjut, sudah kelelahan setengah mati, kedua kakinya sudah bukan miliknya, kemudian dia melihat Clara dan Elviana, meskipun mereka juga keringatan, tapi mereka kelihatan seperti tidak terlalu capek, apakah dia benar-benar lebih lemah dari dua perempuan ini? Kemudian dia berpaling melihat Wayne, baiklah, lebih baik tidak lihat.

Selesai minum, Timo menjulurkan lidahnya, bisa dilihat dia juga sangat kepanasan, setelah istirahat lumayan lama, Bonita tiba-tiba berkata: "Aku ingin minum air, sangat haus."

"Tapi air yang kita bawa sudah diminum habis, sudah tidak ada lagi, tahanlah sebentar lagi, kita sudah hampir tiba di puncak gunung."

Kelvin tentu saja pernah ke puncak gunung ini, tapi saat itu dia naik mobil wisata, bukan mendaki dengan kakinya sendiri, kalau mendaki gunung, dia juga pernah, tapi tidak pernah sampai ke puncak, kali ini akan menjadi yang pertama kalinya.

Elviana menjelaskan: "Kira-kira 1 jam-an saja."

Bonita: ".........."

Kelvin: "............"

Masih perlu selama itu? Dulu ketika dia naik mobil ke atas dia tidak merasa sejauh itu, sekarang mereka sudah mendaki hampir 2 jam, dia mulai merasa menyesal, kenapa mau mendaki gunung, kalau nanti dia sudah tidak bisa bergerak, sangat memalukan.

Bonita hampir lemas, "Susahnya hidup ini......"

Clara menghiburnya: "Semua orang harus mendaki, sebentar jalan sebentar istirahat, tidak perlu waktu lama sudah akan sampai, lagipula lihat, sekarang orang di atas gunung tidak banyak, adalah waktu yang paling bagus untuk menikmati pemandangan."

Elviana mengangguk setuju, "Udara di atas juga sangat baik, meskipun sudah sore, tapi jauh lebih baik daripada di bawah."

Saat ini, Wayne membuka tasnya dan mengeluarkan sebotol air mineral untuk Bonita, "Nah."

Mata Bonita langsung bersinar, "Kakak sepupu, ternyata kamu juga membawa air, untunglah, terima kasih, kak."

Kelvin merasa tidak adil, dia juga membawa air, terlebih lagi dilihat dari ukuran ransel, bisa dilihat dia membawa lebih banyak daripada Wayne, tapi mengapa Bonita berterima kasih kepada Wayne tapi tidak kepadanya?

"Masih ada yang mau?" Wayne bertanya.

Linda diam-diam mengangkat tangannya, "Aku juga merasa sedikit haus."

Wayne mengeluarkan satu botol air untuk Linda.

Wayne melihat ke arah Clara, Clara tidak mengatakan apa-apa, Wayne pun tidak bertanya lagi, Kelvin juga sangat haus, tapi dia ngambek dan tidak meminta, biarkan Wayne membawa lebih berat, hmph.

Elviana berkata: "Aku sekarang masih tidak terlalu haus, tidak apa-apa."

Wayne mengiyakan.

Setengah jam kemudian, Clara akhirnya merasa haus, dia sudah menahan haus lumayan lama, tapi sekarang sudah tidak bisa tahan, Elviana dan Kelvin sudah minum, tinggal dia saja yang belum, di puncak ada tempat menjual air, tapi menuju ke puncak masih perlu setengah jam, ditambah lagi Bonita semakin lama semakin tidak bisa bergerak, setengah jam lagi juga belum tentu bisa sampai, oleh karena itu Clara sangat ingin minum air.

Beberapa kali melihat Wayne, dia hampir meminta, tapi pada akhirnya tidak berhasil.

Elviana mendekati Clara dan menyenggolnya, "Haus? Suamimu punya air, sana minta."

Clara melihat air di tangan Elviana, "Berikan airmu seteguk."

"Tidak boleh, tidak higienis, sana cari suamimu." Elviana pun langsung berjalan ke sisi Kelvin.

Clara: "..........."

Tidak higienis? Bertahun-tahun ini memangnya kita jarang minum dari gelas yang sama?

Clara tentu saja tahu apa yang dipikirkan Elviana, tentu saja ingin dia berbicara dengan Wayne.

Baiklah, bicara ya bicara.

Clara berjalan ke sisi Wayne dan mendeham, "Mmm, masih ada air?"

Clara merasa sedikit canggung, dia pun melihat ke langit, kemudian melihat ke pohon-pohon di sekitar, intinya dia tidak melihat ke arah Wayne.

"Tidak ada."

Kata-kata Wayne membuat Clara yang berpura-pura santai terdiam, "Sudah habis?"

"Yang terakhir baru saja kuminum." sambil berbicara, Wayne pun mengangkat botol air yang tersisa setengah, "Mau minum?"

Clara merasa sedikit putus asa, susahnya jadi dia.

Tapi sekarang dia sangat haus, lagipula Wayne sudah bertanya seperti ini, kalau dia menolak, dia sendiri yang rugi, lagipula Wayne yang bertanya dulu, tidak apa-apa, kan, kalau dia minum seteguk?

"Baik."

Wayne menyerahkan botol air untuk Clara, Clara pu menerimanya, kemudian langsung membuka tutup botol dan minum seteguk besar, tenggorokannya yang awalnya kering seketika menghilang, dia juga merasa tubuhnya langsung membaik, setelah mengelap mulut, Clara pun mengembalikan botol minum ke Wayne, "Terima kasih."

"Iya." Wayne mengambil botol air dan lanjut berjalan.

Elviana pun mendekatinya, "Lihatlah, aku sudah bilang, suamimu punya air."

Clara memutar bola matanya dan melihat Elviana, "Jangan pikir aku tidak tahu kamu sengaja, kamu terlalu kentara."

"Iya, aku memang sengaja, memangnya kamu bisa melakukan apa terhadapku?" Sambil berbicara Elviana sambil melakukan muka mengejek.

Clara menggertakkan gigi, "Kamu kejam!"

Hanya Clara dan Elviana yang masih bisa mengobrol seperti biasa di saat seperti ini, Bonita, Linda dan Kelvin sudah kelelahan sampai tidak bisa mengurus diri sendiri, untuk mereka, berbicara di saat seperti ini adalah hal yang menghabiskan tenaga. Saat ini, Kelvin sangat ingin berjalan ke depan Elviana dengan penuh tenaga dan bertanya: Sayangku, capek tidak, kalau capek gandeng tanganku.

Tapi kemampuannya tidak mengizinkannya berbuat seperti itu.

Lebih parahnya lagi, Elviana berjalan ke sisi Kelvin dan bertanya: "Kamu kelihatannya sudah sangat kelelahan, mau kutarik?"

Kelvin merasa hatinya seperti ditembus panah.

"Tidak usah, aku sangat baik, baik sampai tidak bisa lebih baik lagi."

Setelah berkata seperti itu, Kelvin pun melanjutkan perjalanan dengan penuh semangat, langkahnya juga bertambah cepat.

Elviana merasa sedikit bingung, Kelvin jelas-jelas kelihatan sangat lelah, tidak mengerti.

Clara mengejeknya: "Kekasihmu itu sekarang sedang merasa tidak punya muka di depanmu, kekasihnya terlalu hebat, dia juga kesusahan, ck ck, Kelvin benar-benar kasihan."

Elviana: "............."

Clara melihat Elviana akhirnya tidak bisa berkata apa-apa, dia pun dengan gembira berjalan maju.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu