My Charming Wife - Bab 174 Kejutan

Setelah kembali ke kamar Wayne berkata pada Clara: "Kamu mandi dulu."

Clara masih ingin bertanya, mendengar Wayne berbicara seperti itu ia pun tahu Wayne tidak ingin berbicara, "Baiklah."

Setelah selesai mandi Clara keluar dan mengeringkan rabutnya, Wayne sedang duduk di sofa, berkata pada Clara: "Ambilkan majalah di sana dan berikan padaku."

Clara mengambilnya, lalu menyadari ada sebuah kotak hadiah di samping majalah, tadi saat mandi belum terlihat, Clara pun bertanya: "Apa yang ada di kotak ini?"

Wayne berkata dengan sabar, "Kamu akan tahu setelah membukanya."

Clara meletakkan majalan itu, lalu membuka kotak tersebut, terdapat sebuah kalung berlian yang berkilauan, mata Clara terbuka lebar, "Cantik sekali."

"Jika kamu suka, maka kuberikan untukmu." Ucap Wayne dengan angkuh.

Sebenarnya ia sudah menyiapkan kalung itu, Asisten Pribadi Tang bilang, ingin mempersiapkan kejutan, melihat Clara yang seperti ini, sepertinya tidak buruk.

Clara sedikit tidak percaya dan menoleh menatap Waybe, "Diberikan untukku? SUngguh?"

Clara sangat terkejut, kalung ini sangat cantik, ia sangat menyukainya.

Wayne mengangguk, "Hm."

"Wayne, kamu sangat baik!" Clara tidak bisa lagi menahan senyumnya.

Ia mengambil kalung itu dari kotaknya, dan berjalan ke depan Wayne, "Kamu pakaikanlah untukku."

Wayne mengambil kalung itu, lalu memakaikannya pada Clara dengan hati-hati.

Clara langsung menolehkan kepalanya, memandang Wayne sambil berharap, "Bagus tidak?"

"Bagus."

"Terima kasih suamiku, aku sangat suka!"

Wayne tersenyum, Asisten Pribadi Tang lumayan juga, tambahkan gajinya.

Clara teringat terakhir kali ketika Wayne memberinya cincin juga seperti ini, jadi Wayne pasti sengaja memberikannya untuknya, ia pun semakin lama semakin gembira.

Dengan begitu Clara pun bahagia semalaman, ketika pagi hari bangun untuk membuat sarapan ia belum sepenuhnya bangun, samar-samar ia teringat di rumah ini sekarang ada tiga orang, barulah ia membuat beberapa sarapan, setelah selesai Clara memanggil Wayne bangun untuk makan.

Lalu memanggil Bonita, nada bicara Bonita tidak begitu baik, "Aku tidak makan, jangan memanggilku!"

Kebetulan Wayne baru saja keluar dan mendengar kalimat itu, ia pun berbicara: "Segera turun dan makan."

Suara dari dalam pun terhenti, tidak terdengar lagi.

Wayne berkata pada Clara: "Kita turun."

Clara mengikuti Wayne turun, Wayne berkata: "Tidak usah sungkan terhadap anak ini."

Tentu saja Clara tidak menyukai Bonita yang seperti itu, ia berbaik hati menyiapkan sarapan dan membangunkannya, tapi masih dibentak, "Lain kali tidak akan aku panggil lagi."

"Baiklah."

Bonita turun dengan tidak senang hati, masih memakai piyama, rambutnya juga belum disisir dan belum mencuci muka.

Wayne berkata dengan dingin: "Duduk dan makan."

Mau tidak mau Bonita pun duduk, dahinya berkerut, ia mengambil sumpit, Tuhan tahu betapa mengantuknya ia sekarang, sama sekali tidak ingin makan.

Clara tidak mempedulikan Bonita, ia mengambil sumpit dan mulai makan, sebentar lagi setelah makan ia masih harus kerja.

Wayne yang sudah selesai makan berkata pada Bonita, "Kamu yang mencuci piring."

"Oh."

Clara senang ia tidak usah mencuci piring sendiri.

Hanya saja teringat sekali mencuci piring Bonita memecahkan dua piring, tidak lama lagi ia harus membeli piring lagi.

Dalam perjalanan ke kantor Clara tidur sebentar, ketika bangun ia sudah sampai, setelah ia bangun, barulah ia pergi bekerja.

Dalam sekali pandang Erika langsung melihat kalung Clara, "Clara, kalungmu sangat cantik."

Clara tersenyum, "Aku juga merasa sangat bagus."

"Katakan dengan jujur, apakah pria idamanku yang memberikannya?" Erika bercanda.

"Iya."

Langsung saja Erika menunjukkan tampang iri, "Sungguh baik, tidak disangka pria idamanku bisa romantis."

Rupanya memang pria idamannya, sungguh sangat baik, tidak memiliki kekurangan, Clara sungguh beruntung.

Hati Clara sedang sangat baik.

Saat itu pun Vallen datang, raut wajah Erika langsung berubah, "Wanita sihir itu datang lagi."

Clara menarik senyumnya, memang, dua hari ini Vallen benar-benar seperti penyihir, perusahaan mana yang tidak lelah, ia hanya baik pada karyawan bagian 1, tapi dua hari ini perasaannya sedang tidak baik, bahkan karyawan bagian 1 saja tidak bisa terhindar.

"Clara, kemarin seluruh departemen desain lembur, mengapa kamu pergi seorang diri!" Begitu datang Vallen pun langsung bertanya pada Clara.

Orang-orang lain di kantor pun langsung melihatnya, agak terkejut, rupanya Vallen langsung memaki Clara, dulu hubungan keduanya sudah sangat tidak baik, tapi sekarang siapakah Clara? Istri Direktur, Vallen juga berani berlaku seperti ini?

Sungguh berani!

Clara menengadah, berkata pada Vallen: “Ketika pergi aku sudah berkata pada kepala departemen, lagi pula kemarin aku cuti.”

Vallen tertawa dingin, sekarang bagaimana pun ia melihat Clara, ia tidak suka, “Apakah kamu sudah ijin padaku? Saat rapat aku sudah bilang, seluruh karyawan departemen desain lembur, atas dasar apa kamu pergi seorang diri?”

Clara mengerutkan alisnya, “Aku cuti untuk satu hari, artinya kemarin sore pun aku boleh tidak datang.”

“Jika kamu sudah datang, maka lakukan pekerjaanmu dengan baik, bukannya bermalas-malasan, ini adalah perusahaan, jika ingin berada di departemen desain aku tidak peduli apapun latar belakangmu! Semuanya adalah sama!”

Mengapa memang kalau sekarang ia adalah istri Wayne, tempat yang ia inginkan di dalam hatinya selama ini diambil begitu saja oleh Clara, bagaimana ia bisa rela!

“Apakah kamu sakit?” Clara merasa dua hari ini Vallen seperti salah minum obat, apanya yang PMS, jelas-jelas ini adalah menopause.

“Kamu bilang aku sakit? Clara! Ini adalah perusahaan! Aku adalah atasanmu! Aku tanya padamu, kenapa kemarin kabur!” Vallen berteriak.

Clara cukup kehabisan kata-kata, “Kamu tidak mengerti bahasa manusia?”

Mata orang-orang di departemen desain membesar, jika bertengkar, sungguh hebat, kedua wanita ini tidak bisa dibuat marah, jika benar bertengkar, sungguh hebat.

Vallen sangat marah, “Clara, bagus! Jika kemarin kamu tidak lembur, maka lemburlah hari ini.”

Vallen berdiri di samping meja kerja Clara, terasa mencekam, Clara merasa sangat tidak nyaman, ia pun berdiri, tatapannya juga tidak bersahabat, ia memandang Vallen, “Hari ini lembur? Vallen, bagaimana jika aku tidak mau?”

“Jika kamu tidak mau? Aku adalah atasanmu, aku menyuruhmu lembur, maka kamu harus lembur!” Ucap Vallen dingin.

Clara tertawa dingin, “Kamu adalah atasanku, tapi aku adalah istri bosmu! Apakah perusahaan menyuruhmu menindas karyawan seperti ini? Lembur tapi tidak ada pekerjaan apa-apa, menghabiskan waktu orang, gaji lembur Perusahaan Besar Qin juga tidak kecil, menghabis-habiskan keuangan perusahaan, Vallen, bukankah kamu menduduki posisi Manajer Desain dengan terllau baik?”

Vallen memandang Clara dengan tidak percaya, ini pertama kalinya Clara mengungkap identitasnya setelah sekian lama, istri bos?

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu