My Charming Wife - Bab 330 Orang Tua Luar Biasa

Perempuan itu mencoba menarik kembali tangannya dari cengkeraman Elviana namun tidak berhasil, segera berkata: “Tahukah kamu siapa aku?”

“Aku sama sekali tidak tertarik untuk tahu siapa kamu!” Selesai berkata, Elviana langsung menghempaskan tangan perempuan itu.

Elviana adalah orang yang keluar paling awal, diikuti oleh Claudius dari belakang, hanya saja membawa tiga koper sekaligus, dia menghalangi jalan bagi orang di belakangnya, kini baru keluar bersama-sama dan melihat kejadian di depan mata, Claudius meletakkan barang bawaan, bertanya: “Elviana, ada apa ini?”

“Perempuan ini ingin main tangan memukuliku, menurutmu apakah dia berpikir terlalu jauh?” Apakah seorang Elviana layak untuk ditindas? Daridulu hanya dia yang menindas orang, mana ada jatah orang lain menindasnya?

Perempuan itu tertawa dingin: “Menang di jumlah orang nih?”

“Aku tanya kamu, untuk apa kamu berdiri di depan pintu?” Tanga Elviana Wang segera.

Semua villa di tempat liburan itu berdiri tunggal, di antara villa-villa juga telah diberi jarak yang cukup luas, tidak mungkin tiba-tiba nyasar di depan pintu mereka, apalagi disana juga ada sebuah tangga.

Setelah Elviana berkata, perempuan itu pun teringat, dia datang mencari anaknya.

Laki-laki di sampingnya mengerutkan kening, berkata: “Masih ingin ribut seperti apalagi? Cepat cari anak kita, kita pulang dan langsung bercerai.”

Perempuan itu melihat ke arah suaminya, emosi langsung memuncak: “Cerai ya cerai, sudah daridulu aku ingin bercerai denganmu! Jika bukan karena anak! Aku tidak mungkin membiarkan diri sendiri menderita!”

“Kamu kira aku tidak ingin bercerai denganmu! Untuk apa banyak bicara! Sepulangnya nanti langsung cerai, tidak ada yang boleh menyesal, karena itu tidak akan berguna!” Kata laki-laki itu dengan suara lantang.

“Baik! Sepakat!’

Elviana mengerutkan kening, bukankah dua orang itu datang mencari anaknya? Calvin Liu?

Tetapi bagaimana mungkin Calvin Liu ada di villa mereka.

Clara Shen mengingatkan keduanya dengan tidak sabar: “Masih maukah kalian mencari anak itu?”

Barulah mereka berhenti bertengkar, melihat ke arah Clara, perempuan itu bertanya: “Hari itu aku melihat Calvin Liu bersama kalian, hari ini dia menghilang, apakah dia datang ke tempat kalian!?”

Claudius menjawab: “Lihatlah koper-koper yang kami bawa, mungkinkah anakmu ada di tempat kami?”

Laki-laki itu mengerutkan kening: “Lalu kemana dia? Tidak ada di pantai kok.”

“Kemana anak kalian pergi, malah bertanya pada kami?” Elviana benar-benar kehabisan kata-kata, dua orang itu benar-benar, kelihatannya semua dugaan mereka kemarin memang benar, mereka memang orang tua seperti itu.

Laki-laki itu melototi istrinya: “Semua salah kamu, jika bukan karena kamu tidak menjaga Calvin dengan baik, bagaimana mungkin bisa seperti ini!?”

Perempuan itu tersenyum dingin: “Jika bukan karena kamu bersikeras bertengkar denganku, mungkinkah aku tidak menjaga Calvin dengan baik? Sekarang kamu masih berani membela diri disini? Memangnya Calvin bukan anakmu?”

“Anakku atau bukan, sulit untuk dipastikan.”

Hanya dengan beberapa kalimat permulaan, pertengkaran mereka pun semakin sengit.

Clara melihat Wayne sesaat, lalu beralih melihat Elviana dan lainnya, menisyaratkan dirinya benar-benar kehabisan kata-kata, bersamaan dengan itu juga berpikir, Calvin Liu menghilang, tidak ada di pantai, lalu kemungkinan kemana? Hari ini telah turun hujan yang sangat deras, jangan bilang terjadi sesuatu di tepi laut?

Berpikir demikian, Clara Shen pun mulai cemas, terlebih karena anaknya sendiri juga sudah tiada, rasa sukanya pada anak kecil berbeda dengan saat dulu.

“Kita pergi saja.” Kata Wayne.

Clara Shen sedikit bimbang, ingin berkata bagaimana jika mencarinya bersama-sama.

Tetapi ketika menoleh melihat dua orang yang belum berhenti bertengkar itu, perkataan di ujung bibir Clara pun diurungkan, segera menggelengkan kepala, lalu berkata: “Ayo pergi.”

Keluar dari villa, sebuah mobil hitam sudah menunggu di tepi jalan.

Setelah meletakkan semua barang bawaaan, Wenny tiba-tiba berkata:”Menurut kalian Calvin Liu kemana ya? Akankah bertemu bahaya?”

Dia dan Clara berpikiran sama, sebelumnya anak kecil itu terlihat bermain di tepi laut, dengan badan yang begitu kecil, hari ini juga turun hujan deras, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya.

Claudius Zhang menjawab: “Anak itu memang sangat kasihan, terlahir dari orang tua seperti itu, pantas saja dia berkata Ayah Ibu tidak menyukainya, bukan hanya tidak menyukainya, tetapi sama sekali tidak perduli.”

“Jika bukan tidak perduli, kita tidak mungkin beberapa kali melihatnya bermain sendiri di pantai.” Lanjut Elviana.

Clara Shen berpikir sesaat, lalu berkata: “Bagaimana jika kita bantu cari saja?”

Jika tidak, dia takut sekali akan terus teringat masalah itu, lebih baik mencoba mencarinya bersama, agar bisa lebih tenang.

Wenny pun menyetujuinya: “Aku juga berpikir begitu.”

Setelah mengambil keputusan itu, mereka berpesan pada supir, lalu mulai mencari anak kecil itu, bahkan pada akhirnya supir mobil pun ikut mencarinya.

Pulau itu terbilang tidak besar, juga tidak kecil, setelah mencari dukup lama, Wayne –lah yang menemukannya di sebuah supermarket belakang villa, saat ditemukan, Calvin Liu sedang bermain bersama seekor kucing.

Setelah memberitahu yang lainnya bahwa anak itu sudah ditemukan, orang-orang pun berkumpul.

Claudius berkata: “Sekarang anak ini sudah ditemukan, apa yang harus kita lakukan?’

Melihat Calvin Liu baik-baik saja, mereka pun menghela nafas lega, baguslah tidak terjadi hal buruk padanya.

Calvin melihat mereka dengan heran, bertanya: “Kenapa kalian datang mencariku?”

Elviana menjawab: “Bukan kami yang datang mencarimu, tetapi Ayah Ibumu sedang mencarimu, kebetulan kami mendengarnya, jadi membantu mencari bersama-sama, kenapa kamu bermain sendiri disini?”

Mendengar perkataan Elviana Wang, hati Calvin Liu pun sangat terpukul: “Ayah Ibuku akan segera bercerai, aku tidak ingin tinggal di rumah.”

“Tidak boleh seperti itu, di luar tidak aman, sekarang mereka sedang mencarimu.” Kata Clara.

“Memangnya kenapa jika mereka mencariku, setelah bercerai juga pasti tidak perduli lagi padaku.” Kata Calvin Liu dengan wajah bersedih.

Wenny sangat prihatin melihatnya: “Tidak akan kok, bagaimanapun juga mereka tetap orang tua kamu, ayo jalan, kami antar kamu pulang.”

Calvin menghela nafas, menjawab: “Baiklah.”

Beberapa orang itu pun membawa Calvin Liu berjalan ke arah villanya, namun baru berjalan beberapa langkah malah bertemu dengan orang tua Calvin Liu.

Melihat Calvin Liu, Ibunya langsung berjalan menghampiri dengan cepat, berbicara dengan mata melotot: “Calvin Liu! Kemana saja kamu!”

Calvin Liu hanya menundukkan kepala, tidak mengatakan apapun.

Kini perempuan itu baru melihat Clara dan lainnya, langsung berkata: “Bukankah baru saja kata kalian tidak melihatnya, sekarang malah jalan bersama kalian! Katakan! Apakah kalian sudah menyanderanya? Apakah kalian menculiknya!?”

Elviana dan lainnya benar-benar kehabisan kata-kata melihat sikapnya: “Jika kami menculiknya, mungkinkah membawanya pulang sekarang?”

“Anakku, tidak perlu kalian bawa! Calvin, kemari kamu!”

Calvin Liu berjalan sambil menundukkan kepala, lalu menoleh kembali melihat Clara dan lainnya, perempuan itu memukuli pundak Calvin dengan keras, berteriak keras: “Lihat apa lagi kamu! Apakah kamu ingin dijual!? Atau ingin pergi bersama mereka?”

Melihat sikap perempuan itu, Wenny baru akan mengatakan sesuatu, tetapi malah dicegat Claudius, dia menggelengkan kepala sambil berkata: “Sudah, kita pergi saja.”

Wenny Qin hanya bisa menghela nafas, dia juga tahu, apapun yang dia katakan saat ini tidak akan berguna, jadi lebih baik lewati saja, itu bukanlah masalah yang boleh dia ikut campur.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu