My Charming Wife - Bab 384 Siaran Langsung 2

“Siaran langsung yang kubuka hari ini adalah untuk berita kemarin, tidak tahu apakah kalian ada melihatnya, tapi ini sudah berdampak untuk keluarga aku, jadi aku membuka siaran langsung ini untuk memberi penjelasan kepada semuanya, hari ini yang ada di sini, ini adalah kakak iparku, Clara Shen.”

Kamera menuju ke Clara Shen, Clara Shen tersenyum ke arah kamera, sudah termasuk menyapa.

Komentar yang muncul pada menyerukan Wenny Qin, sekali kamera berpindah ke Clara Shen, kolom komentar langsung ramai.

Astaga! Ini kakak ipar Wenny!?

Gila! Cantiknya tiada tara!

Wanita pujaan!

Kakak Wenny bahagia sekali bisa punya istri secantik ini.

Wenny tadi bilang berita apa? Aku juga melihatnya, tapi wanita ini terlalu cantik, aku tidak tega menyalahkannya, bagaimana?

Wanita pujaan wanita pujaan wanita pujaan!!!!

Wanita pujaan +1

Apakah hanya aku yang merasa ini adalah orang paling cantik sedunia?

Yang melihat aku tolong tekan 1

Wenny Wenny, aku cinta Wenny!

Siapa wanita ini!

Ini kakak ipar Wenny, bodohkah kamu!

Wah, cantik sekali!

Sebagian besar komentar membicarakan kecantikan Clara Shen.

Wenny Qin lanjut memperkenalkan : “Ini guru SMA kakak iparku, Guru Xia.”

Guru Xia menyapa semuanya dengan tersenyum, dengan kaca mata ganggang berwarna emas, rambutnya juga sudah agak putih, senyumannya begitu ramah.

Wenny Qin memperkenalkan tiga teman lainnya lagi.

Kemudian baru berkata : “Mengenai orang yang mengatakan bagaimana keterlaluannya kakak ipar aku itu, menyebut dirinya teman kerja kakak iparku, aku juga melihat di internet banyak yang mengumpat kakak iparku, tapi yang ingin aku katakan ke kalian adalah itu semua tidak benar, hari ini membuka siaran langsung ini justru untuk menjelaskan masalah ini.”

Kamera kembali beralih ke Clara Shen.

Clara Shen berkata : “Orang itu memang teman SMA aku, hanya saja apa yang dia katakan itu tidak benar, masalahnya seperti ini……”

Clara Shen menjelaskan masalah tersebut sekali lagi, kemudian berkata : “Ingin memakai jalan singkat, aku pikir setidaknya kita teman SMA, walaupun tidak berteman akrab saat itu, aku juga sudah bilang ke suamiku, suamiku bilang setelah melihat proposal proyeknya, dia merasa tidak bisa, tidak ada kemungkinan untuk menginvestasi, jadi dia menolaknya. Tapi ada beberapa kali dia mencari aku, menggunakan kata “teman lama” untuk menekanku, agar aku membujuk suamiku, dia merasa aku menikah ke keluarga konglomerat, hal ini bisa diselesaikan dengan beberapa kata dariku saja, tapi satu sisi adalah suamiku, satu sisi adalah teman SMA yang tidak berteman akrab, bahkan yang hanya pernah saling bicara beberapa patah kata saja, aku tidak mungkin membiarkan perusahaan rugi karena menginvestasi dia, kami tidak punya hubungan sedalam itu yang membuat aku perlu demikian.”

“Aku mengira masalah itu sudah selesai, tapi hari itu dia mencari aku di perusahaan, saat aku turun ke lantai satu aku mendengar dia mengancam bagian resepsionis perusahaan kami, bilang akan memecatnya, bagiku resepsionis perusahaan juga karyawan aku, aku punya tanggung jawab melindunginya, jadi aku menolaknya, mungkin melihat aku sudah tekad bulat tidak membantunya, dia pun mengumpat aku dengan kata kasar, diantaranya ia mengatakan aku hanyalah seorang wanita, memangnya kenapa kalau menikah ke keluarga kaya, padahal dengan menggunakan cara licik, serta ucapan-ucapan yang menghina, aku tidak dapat mengucapkannya di sini, tapi aku yang saat itu benar-benar emosi, sehingga aku menelepon ke divisi proyek, agar perusahaan memutuskan hubungan kerja sama dengan perusahaan mereka, perusahaan tersebut menghasilkan karyawan yang demikian untuk berbuat onar, aku merasa mereka juga punya tanggung jawab, hingga pada akhirnya teman ini dipecat.”

“Tentunya setelah dia dipecat, dia memang ada meminta maaf denganku, tapi aku tidak memaafkannya karena tidak ingin.”

Wenny Qin berkata : “Aku juga sangat emosi ketika mengetahui masalah ini, di sini aku ingin mengatakan, kakak iparku menikah bersama kakakku dengan bahagia, tidak ada menggunakan cara tertentu, mereka sangat akur dan mesra, tolong jangan sembarangan menebak.”

Kolom komentar ramai lagi :

Sebenarnya aku sangat ingin melihat bagaimana rupa kakaknya Wenny, Wenny begitu cantik, kakak ipar juga begitu cantik, si kakak pasti tidak lebih kurang bukan…….

Ingin melihat +1

Ingin melihat +2

+3

+10085

+nomor identitas

Intinya, kalau misalnya yang dikatakan kakak ipar Wenny itu benar, orang yang menyebarkan isu itu bukankah tidak tahu malu sekali?

Sudah kuduga kakak ipar Wenny bukan orang seperti itu, ternyata memang bukan, ada apa dengan orang itu, apakah meremehkan wanita kita? Bukannya aku berlagak, aku jauh lebih hebat dari dia.

Siapa yang berani meremehkan wanita, keluar kamu!

Tapi juga tidak tahu apakah yang dikatakan wanita ini benar atau tidak.

Bisa jadi hanya untuk membersihkan namanya, sekarang cara yang memanfaatkan kedudukan begitu banyak.

Kemudian kamera beralih ke Guru Xia.

Guru Xia berkata : “Clara adalah muridku, dia pasti bukan orang yang seperti dikatakan di internet, prestasinya sangat bagus di sekolah dulu, juga patuh, tahu sopan santun, guru-guru di kelas kita sangat senang dengannya, sekian tahun setelah lulus dia selalu mengunjungi aku setiap tahun, kalau ada yang bilang dia tidak berhati lurus, aku orang pertama yang membantah.”

“Orang yang menyebarkan isu di internet itu juga merupakan muridku, aku benar-benar tidak menyangka muncul murid seperti itu diantara murid-murid yang pernah kuajar, sungguh kecewa sekali, tapi ini juga merupakan kesalahanku.”

Elviana Wang segera mengatakan : “Guru Xia, ini bukan salahmu, hati dan pikiran yang tidak benar, pola pikir yang mementingkan pria dan meremehkan wanita ini bukan baru ada saat SMA, pasti dari kecil sudah terbentuk, kalau soal sifat, guru juga tidak bisa apa-apa.”

Saat ini Yuliana Zhao mengangguk, “Aku adalah ketua kelas waktu itu, termasuk lebih mengenal teman-teman di kelas, aku bisa membuktikan Clara adalah teman yang baik, merupakan primadona sekolah kita, tapi tidak pernah dia angkuh, tidak seperti yang dikatakan di internet, yang meremehkan orang, lagipula kami saat itu masih anak SMA, kewajiban paling penting adalah belajar, bukan pacaran.”

James Yang berkata : “Aku adalah seksi olahraga di kelas, aku juga sekarang baru tahu, ternyata orang yang rajin belajar dan tidak awal-awal pacaran itu disebut meremehkan orang, tolong teman yang itu jangan mengajarkan yang tidak baik kepada anak kecil, kalau tidak, kamu tidak mampu mempertanggungjawabkannya.”

Di zaman sekolah dulu, hubungan James Yang dengan Clara Shen mereka sudah akrab, setelah mengetahui masalah ini, dia juga sangat meremehkan Elliot Wang.

Elviana Wang berkata : “Aku paling jelas Clara itu orang seperti apa, aku dengan Clara adalah teman SD, teman SMP, teman SMA, teman kuliah, meskipun penampilan luar Clara kelihatan agak……susah didekati, ini karena pengaruh dari keluarga, tapi dalam hatinya benar-benar baik, aku dan Clara dari SD ada belajar sedikit ilmu bela diri, saat itu asalkan di sekolah ada yang membuli, Clara pasti yang pertama maju untuk membela, hanya saja kemudian sifat aku lebih kasar, jadinya aku yang menghajar, tapi selalu Clara yang membuat aku bertindak.”

“Orang itu bahkan bilang Clara meremehkan orang miskin dan sejenisnya, tidak tahu semuanya ingat atau tidak, tahun lalu ada sebuah kasus penculikan dan penjualan manusia, kemudian setelah kasus itu terbongkar, tidak sedikit yang terselamatkan, salah satu wanita yang ada di sana sekarang bekerja di perusahaan suami Clara, hidupnya sekarang sangat baik.”

Orang ini adalah Linda Zheng, tapi Linda Zheng sudah menjadi artis, tentu saja tidak akan menyebut namanya, namun artis juga bekerja di Perusahaan Besar Qin.