My Charming Wife - Bab 123 Tiga Hari

Clara Shen berkata, "Arti yang kamu mengerti itu. Aku tidak mempunyai apa-apa, juga tidak takut pada kalian yang mempunyai banyak hal. Paling kita semua dimarahi bersama-sama saja. Aku perlu takut kehilangan apa. Benar bukan?"

Raymond Shen dibuat sangat marah pada sikap Clara Shen yang seperti ini, "Jangan lupa. Kamu tetap merupakan putriku!"

Clara Shen berkata, "Aku adalah putrimu. Tapi apa kamu sudah lupa? Kalian membuat ibuku meninggal! Apa kamu kira kamu masih mempunyai hak untuk menjadi ayahku?"

"Kamu memaksaku?" Raymond Shen bertanya pada Clara Shen.

"Bukan aku yang memaksamu. Aku hanya tidak ingin rumah ibuku, ditinggali oleh dua orang pembunuhnya."

Felix Cheng melihat Clara Shen, setelah masalah di Park Central, dia tidak bersedia untuk bertemu lagi dengan Clara Shen. Clara Shen sudah berubah, tidak sama seperti dulu ketika bersama dengannya. Clara Shen tidak akan simpati padanya, bahkan pada adik dan ayahnya sendiri saja seperti ini. Apa Felix Cheng bisa berharap Clara Shen mengalah atas hubungan mereka dulu?

Tapi ketika Clara Shen berdiri di sisi yang berlawanan seperti ini, rasanya sangatlah asing.

Kalau dia tidak bersama dengan Candice Shen, maka apakah yang bersama dengannya sekarang adalah Clara Shen yang dulu tersenyum padanya?

Apakah kedepannya Clara Shen masih akan tersenyum padanya?

Sangat sulit bukan?

"Clara, apa kamu benar-benar mau mengusir kami pergi?" Raymond Shen bertanya sekali lagi.

"Apa kamu merasa aku sedang bercanda denganmu sekarang? Rumah ini bagi kalian juga tidak berharga banyak kali."

Baru saja Candice Shen ingin mengatakan rumah ini sekarang seharga puluhan juta yuan. Tapi anggota Keluarga Cheng masih ada di sini. Candice Shen hanya bisa menyimpan kembali perkataan itu.

"Kalau Keluarga Shen bangkrut. Bagimu, ada keuntungan apa?" Raymond Shen mana bersedia pergi seperti ini. Tapi begitu memikirkan Clara Shen ingin menyebarkan perkataan itu ke internet. Raymond Shen bahkan tidak terpikir akan terjadi masalah apa. Pasti tidak akan ada orang yang percaya pada mereka dan berpihak pada sisi Clara Shen sana. Sampai nanti perusahaan akan menghadapi masalah yang lebih besar lagi.

"Kalau begitu, kalian merencanakan ratusan jebakan untuk menghancurkanku. Bagi kalian, ada keuntungan apa?" beberapa hari ini, sebenarnya siapa yang melawan siapa?

Apakah kematian Selina Wen pernah Raymond Shen masukkan dalam hati? Apa Raymond Shen pernah merasa berhutang padanya?

"Kapan aku ingin menghancurkanmu. Kamu. Kamu yang ingin menghancurkan adikmu dan Felix!" kata Raymond Shen.

Clara Shen sudah tidak ingin basa-basi dengan Raymond Shen tentang masalah ini. Hati Raymond Shen sudah berpihak pada mereka.

"Langsung katakan saja. Mau pergi atau tidak pergi?"

Raymond Shen tidak bicara, Lesly Zhang malah tidak tahan untuk lanjut melihat lagi, "Benar-benar pertama kali melihat putri seperti ini. Memaksa ayah sendiri pergi. Untung saja wanita sepertimu tidak menikah ke dalam Keluarga Cheng. Kalau tidak benar-benar sangat sial!"

"Kemampuan wanita gila yang marah-marah tidak sehebatmu. Tidak ingin mempedulikanmu." Clara Shen dan Lesly Zhang bertengkar, maka pasti Clara Shen bukanlah lawan Lesly Zhang. Lesly Zhang sudah terlalu berpengalaman.

"Siapa yang kamu bilang wanita gila!" Lesly Zhang marah.

Clara Shen tidak membalas Lesly Zhang, dan melihat ke arah Raymond Shen, "Tidak mau jawab ya. Tiga hari. Setelah tiga hari, kalau kalian masih belum pergi, maka aku akan langsung ungkap masalah ini di internet. Pasti."

Candice Shen langsung berjalan ke sini dan berkata pada Clara Shen, "Kakak, kamu tidak boleh berbuat seperti ini. Kita adalah satu keluarga. Bagaimana bisa ribut sampai seperti ini. Apa tidak ada cara lain lagi? Kalau tidak, kamu pindah masuk lagi saja. Kita masih bisa seperti dulu."

Tidak peduli bagaimanapun itu, harus membohongi Clara Shen dulu. Candice Shen ingin menikah dari rumah ini. Dia bahkan sudah memikirkan bagaimana menghias rumah ini.

"Sudah kukatakan beberapa kali. Jangan akting di hadapanku. Aku tidak akan tertipu olehmu. Kamu akting pada siapa saja boleh." Clara Shen berkata dengan tidak sabar pada Candice Shen.

"Aku tidak berakting denganmu." kata Candice Shen.

Clara Shen mengalihkan perhatian pada tubuh Candice Shen, "Kalau begitu aku tanya padamu, saat kamu menikah aku harus datang. Apa maksudnya? Apakah suatu konspirasi sedang menungguku?"

Wajah Candice Shen berubah dan matanya memancarkan sedikit rasa takut. Baru saja mau bicara, Felix Cheng berdiri, "Maaf, mungkin kamu salah paham. Candice pasti tidak bermaksud itu. Selain itu, pernikahan kami juga tidak menyambutmu datang. Jadi kamu jangan datang lagi."

Setelah putus dengan Clara Shen, Felix Cheng bertemu beberapa kali dengan Clara Shen, tapi tidak ada satu hal pun yang baik. Kalau Clara Shen benar-benar menghadiri pesta pernikahan, Felix Cheng malah jadi was-was. Siapa yang tahu akan timbul masalah apa. Jadi lebih baik tidak datang saja.

Clara Shen tersenyum, "Kalau begitu paling bagus. Tapi, Candice, beritahu aku yang kamu bilang tentang barang ibuku. Sebenarnya apa itu?"

Clara Shen beberapa hari ini sering memikirkan pertanyaan ini, tapi tidak mengetahui jawabannya. Kepergian Selina Wen benar-benar terlalu mendadak.

Candice Shen menggelengkan kepala, "Kakak, aku tidak tahu apa yang kamu katakan. Barang bibi saja kamu tidak tahu, mana mungkin aku tahu?"

Clara Shen mengangguk, tidak ingin mengatakan ini lagi dengan Candice Shen, lalu kembali melihat ke arah Raymond Shen, "Ya sudah kalau begitu. Tiga hari. Seharusnya tidak apa-apa bukan? Oh iya. Barang yang ada di sini sejak awal, jangan berpikir untuk bawa pergi. Mengenai barang kalian, jangan ditinggalkan satu pun. Terima kasih. Aku tidak mengganggu masalah kalian membahas tentang pernikahan lagi."

Clara Shen keluar dari villa, berjalan bersama Pengacara Yan. Raymond Shen buka mulut ingin memanggil Clara Shen kembali, pada akhirnya tetap tidak memanggil. Memangnya kalau memanggil, bisa bagaimana lagi? Kalau dia bisa membujuk Clara Shen, apa dia tidak akan melakukannya dari tadi?

Seketika suasana dalam ruang tamu hening. Clara Shen pergi, tapi pengaruh yang Clara Shen tinggalkan sedikitpun tidak kecil.

Diana Lin melihat ke arah Raymond Shen, dan bertanya dengan ragu, "Kita, benar-benar mau pindah rumah?"

Candice Shen juga melihat ke arah Raymond Shen, "Ayah, aku sangat suka rumah ini. Ini adalah rumah kami. Sudah tinggal beberapa tahun juga. Aku ingin menikah dari rumah ini, tidak ingin pindah rumah."

Raymond Shen mengerutkan dahi. Dia juga kesulitan dalam masalah ini. Apa dia ingin pindah rumah? Dialah orang yang paling tidak ingin pindah. Apa yang akan orang lain pikirkan kalau tahu? Dibandingkan dengan orang lain, katakan saja Keluarga Cheng yang ada di sini sekarang. Takutnya pikiran mereka terhadap keluarganya semakin buruk.

Felix Cheng berkata, "Candice, bibi, masalah ini adalah salah Clara. Aku pikir paman juga sangat sulit. Jangan berikan tekanan pada dia lagi."

Raymond Shen memandang Felix Cheng dengan puas. Dia sangat puas terhadap menantu ini.

Lesly Zhang mendengus dan berkata dengan sedikit merendahkan, "Putri sendiri, beberapa tahun ini bagaimana, sikapnya seperti itu, salah siapa?"

Wajah Raymond Shen seketika masam. Belum menikah saja, Keluarga Cheng terus bersikap masam padanya, "Maksudmu adalah putramu membuat nama baik kedua putriku buruk, sudah diajari dengan baik?"

Baru saja berpikir Felix Cheng sangat baik dijadikan menantu. Saat ini langsung membawa orangnya juga Raymond Shen merasa tidak ada masalah apa-apa.

Pandangan Felix Cheng malah berubah.

Lesly Zhang mendengar perkataan Raymond Shen dan langsung tidak senang, "Apa yang dinamakan putraku merusak dua putrimu. Jelas-jelas putrimu yang menjebak putraku. Aku belum bilang seberapa besar kerusakan yang Keluarga Shen kalian buat untuk Keluarga Cheng kami. Sekarang kamu berkata seperti ini, menyalahkanku untuk tidak mengajar putraku dengan baik?"

Raymond Shen memijat pelipisnya. Kenapa dia malah berdebat dengan ibu-ibu.