My Charming Wife - Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
Bonita keluar seorang diri, hanya menggendong satu tas punggung, Clara sangat cantik, ketika keluar Bonita pun langsung mengenali CLara.
Berjalan sampai ke depan Clara, ia pun berkata tanpa ekspresi, "Ayo."
Clara yang sudah bersiap membantu Bonita membawa barangnya: "......"
Libur musim panas, kamu pun hanya menggendong satu tas untuk pulang?
Naik ke mobil, Clara ingin bertanya padanya, tapi begitu naik Bonita langsung mengambil ponselnya dan bermain, Clara pun menghentikan keinginannya.
Orang-orang di depan pintu sekolah yang melihat keduanya naik ke Porsche merah pun terkesima, "Sungguh mobil mewah dengan wanita cantik."
"Itu adalah Clara, dulu juga di kampus Kota A, termasuk kakak kelas kita, dua tahun yang lalu aku masih melihatnya di dalam kampus, ia benar-benar adalah dewi di mata seluruh siswa pria."
"Aku juga pernah bertemu, sayangnya saat itu ia sudah punya pacar."
"Kita juga membicarakannya, pacarnya adalah Tuan Muda Keluarga Chen, dulu aku pernah melihatnya, sayangnya ia bukan orang baik-baik, ia tidak bisa menghargai pacar secantik itu, malahan bersama dengan orang lain.
Para siswa ini menghela napas, tidak lama mereka pun bubar.
Sepanjang jalan menuju Fairview Villa, dua orang di dalam mobil itu tidak berbicara, setelah tiba Clara pun memarkir mobil dan turun, satu berjalan di depan satu mengikuti di belakang.
Setelah sampai di rumah Clara pun berkata: "Kamarmu ada di atas, ruangan kedua, sudah dirapihkan."
Baru saja Bonita mau menjawab baiklah, Timo datang menggoyangkan ekornya menghampiri Bonita yang tidak sadar lalu terkejut.
"Ya Tuhan! Mengapa bisa ada anjing di dalam rumah!"
Bonita memandang Timo ketakutan.
Clara berkata: "Anjing ini adalah piaraanku."
Ia pun menggendong Timo, seharian Timo sendirian di rumah dan kebosanaan, melihat Clara pulang ia pun bahagia.
"Aku baru pergi sebentar, nanti aku akan bermain denganmu."
Bonita mengerutkan alisnya, ia tidak bisa mengerti mengapa Clara memelihara anjing.
Tentu saja Clara tidak tahu apa yang dipikirkan Bonita, ia hanya berkata: "Sekarang kamu bisa pergi ke kamar dan merapihkan kopermu, aku akan masak, apakah ada yang ingin kamu makan untuk siang ini?"
Raut wajah Bonita tidak begitu bagus, "Terserah."
"Baiklah."
Benar-benar bukanlah seorang anak kecil yang mudah diajak berkomunikasi.
Memikirkan selama 2 bulan ke depan ia akan ada di sini Clara pun sakit kepala, mengapa bisa begini? Ia pun memandang Timo, sepertinya Bonita tidak begitu menyukai Timo, ia tidak akan menindas Timo kan, bagaimana pun juga Bonita terlihat tidak ramah.
Clara tidak bisa menebak, ia pun pergi ke dapur dan memasak, Timo terus mengikuti Clara, ke mana Clara pergi ia pun akan ikut pergi.
Clara tidak sengaja menendangnya ia pun merasa bersalah.
"Kamu pergilah keluar, jangan masuk ke sini, nanti aku bisa menginjakmu."
Timo tidak mendengarkannya, ia tetap mengikuti Clara ke sana ke mari.
Clara pun tidak bisa apa-apa dan memasukan anjingnya ke dalam kandang.
Ketika Bonita turun Clara masih belum masak, ia pun bermain game, ia hanya membawa satu tas, tidak ada koper yang bisa ia rapihkan, jadi dengan cepat ia pun turun.
Kira-kira setelah 20 menit, Clara juga sudah selesai memasak, hanya ada mereka berdua, masakannya sederhana, satu daging dua sayur dan satu sop.
"Makan."
Belum pernah hanya berdua dengan Bonita, Clara berencana nanti akan tetap pergi ke kantor, jika tidak ia tidak ada kegiatan di rumah.
Bonita duduk di depan meja, ia kira orang seperti Clara tidak begitu bisa memasak, tapi begitu dilihat, sepertinya lumayan, jauh lebih baik dari bayangannya.
Rupanya ia bisa memasak.
Bonita adalah seorang yang tidak banyak bicara, Clara juga tidak banyak bicara.
Selama makan keduanya tidak berbicara.
Setelah selesai makan Bonita pun lanjut duduk di sofa dan bermain game, Clara pun membereskan mangkok dan sumpit lalu kembali ke kamar berganti pakaian.
Ia turun dan berkata pada Bonita: "Sore nanti aku akan pergi ke kantor, aku sudah memberi password padamu, sore nanti kamu ingin di rumah atau bermain keluar semuanya boleh."
Setelah memerintahkan Bonita, Clara pun berganti sepatu bersiap keluar, ketika pergi Clara menoleh balik dan berkata pada Bonita: "Anjing itu bernama Timo, kamu tidak usah mempedulikannya."
Jangan sampai mendekat, ia merasa tidak tenang terhadap Bonita.
"Hm."
Bonita tidak begitu mempedulikan ucapan Clara, ia bermain dengan ponselnya sendiri.
Clara: "......"
Begitu juga bagus, teruslah bermain ponsel, jangan menindas anjingnya saja sudah cukup.
Ketika Clara tiba di kantor jam kerja siang baru saja mulai.
Erika terkejut hari ini Clara datang, "Clara, bukankah hari ini kamu ijin dan tidak akan datang?"
"Urusanku sudah selesai pagi tadi, sore ini tidak ada urusan, jadi aku pun datang."
Erika mengangguk, lalu seakan terpikirkan sesuatu, ia berbisik pada Clara: "Pagi tadi kamu tidak ada jadi tidak tahu, kepala bagian dan manajer bertengkar lagi."
Clara terkejut, "Mengapa bisa begitu? Kenapa bisa bertengkar lagi?"
"Apalagi kalau bukan karena beda pendapat, kamu juga tahu manajer sangat pemarah, hari ini ia khusus memanggil kepala bagian, kita semua merasa ia sengaja."
Juga William yang sedang apes.
Clara menghela napas, William adalah orang yang cukup baik, ia juga baik pada orang-orang di bagian 2, tapi Vallen bukanlah orang yang mudah diajak bekerja sama.
"Hari ini lagi-lagi bagian kita diminta untuk lembur, kemarin baru saja lembur, hari ini pun lembur lagi, benar-benar keterlaluan." Erika mengomel.
Masalahnya kalau pun lembur, tidak ada hal yang bisa dikerjakan, semuanya sudah selesai di waktu kerja, kalau ingin mengerjai bagian 2 juga tidak usah sejelas ini, perusahaan ini juga bukan miliknya.
"Hari ini masih harus lembur?" Clara juga terkejut, apa yang ingin Vallen lakukan?
"Hari ini kepala bagian sangat merasa bersalah, kemarin juga ia merasa bersalah."
Clara mengerutkan alis, Vallen sudah kelewatan, meski mengatakan ia menyulitkan bagian 2, tapi Clara selalu merasa ialah target Vallen.
Erita menghela napas, lalu kembali ke tempatnya.
Suasana di bagian 2 sangat suram, setelah bersalah pada manajer ia pun terus menerus menyerang mereka, ini sudah sangat keterlaluan.
Bertemu dengan orang-orang dari bagian 1, mereka sangat senang melihat mereka tersiksa, orang-orang dari bagian 2 sangat marah, apa yang dibanggakan oleh bagian 1, sekarang bagian 2 sudah melewati mereka, mereka masih saja tetap sombong, melihatnya saja sudah kesal.
Wayne sedang melihat laporan penjualan perhiasan Perusahaan Besar Qin, ia mengerutkan alis, sangat tidak puas.
"Panggil Manajer Song ke sini."
"Baik."
Beberapa hari ini mood Vallen sedang tidak baik, hari ini tentu saja tidak berubah, mengetahui Aisten Pribadi Tang meneleponnya, Vallen pun terkejut, boss ingin bertemu dengannya.
"Aku akan segera datang!"
Mood Vallen pun langsung berubah senang, ia mengambil kaca kecil dari lacinya, lalu mengambil alat dandan dari tasnya dan memperbaiki dandanannya, setelah yakin tidak ada yang kurang ia pun keluar dari ruangannya.
Orang-orang dari departemen desain melihat Vallen keluar pun langsung menunduk, pura-pura bekerja dengan serius, beberapa hari ini pasti hari-hari datang bulan Vallen, jangan sampai bertatap mata dengannya!
Semuanya memiliki pemikiran seperti itu, tapi justru menyadari sepertinya mood Vallen cukup baik? Ujung bibirnya tersenyum?
Apa yang terjadi?
Jangan-jangan datang bulannya sudah berlalu?
Mereka tidak begitu memahami yang terjadi.
Vallen datang ke kantor direktur, Wayne ingin menanyakan tentang penjualan perhiasan musim ini, lalu menyuruh Vallen membuat rencana penjualan untuk musim selanjutnya.
Vallen yang keluar dari ruangan Wayne sangat berbeda dari ketika ia berjalan masuk, ketika masuk ia masih ada niat untuk memperhatikan penampilannya, tapi ketika keluar ia terlihat terjekut.
Biasanya ia hampir tidak mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Wayne secara pribadi, biasanya di meja rapat, atau di acara akhir tahun barulah ia bisa bertemu, saat itu ia merasa Wayne begitu jauh, tapi bersinar, menarik perhatian Vallen, meski hanya ketika rapat, saat mood Wayne sedang tidak baik dan marah, ia tetap menyukai pria ini.
Tapi hari ini, baru saja, ia bertemu secara pribadi dengan pria ini, benar-benar menakutkan ......
Dulu ia mendengar dari orang lain seberapa menakutkannya Wayne dan ia tidak percaya, hanya merasa sifatnya sedikit dingin, tapi sekarang, ia sudah percaya.
Asisten Pribadi Tang melihat ketika keluar Vallen melamun ia pun tahu apa yang habis dilewati Vallen, tapi tentunya ia tidak mungkin menghiburnya, ia hanya memikirkan Nyonya juga adalah bagian departemen desain, bagian tengah dari departemen desain, tampak tidak lebih baik dari Nyonya, orang ini tidak percaya, setelah boss memanggilnya barulah ia mengaku kemampuannya sangat buruk.
Orang dari departemen desain melihat Vallen sekali lagi ketika ia turun, moodnya sangat berbeda dari ketika ia datang naik.
Leher Vallen yang angkuh seakan menunduk, juga tidak memandang mereka, apa yang terjadi?
Menunggu sampai Vallen memasuki ruangannya barulah semua orang mulai bergosip.
"Apa yang terjadi, sepertinya Vallen kehilangan jiwanya."
"Ya Thuna, jangan sampai ada sesuatu, kita di bagian 2 sudah dipersulit hingga seperti ini, jika ada yang terjadi dengannya maka kita tidak akan hidup lagi."
"Betul, betul, jangan ada masalah, melewati waktu-waktu ini dalam tenang."
Seluruh orang di departemen desain sedang berdoa agar mood Vallen tidak lagi menjadi buruk.
Tapi Tuhan tidak mendengar doa mereka, tidak lama kemudian Vallen memanggil untuk rapat.
Di dalam hati mereka pun berfirasat buruk, bagaimana ini, mereka pun terpaksa rapat.
"Kalian lihat! Nominal penjualan ini! Apakah kalian masih tidak sungkan? Sampai serendah ini!?"
"Setiap hari aku menyuruh kalian bekerja, apakah begini cara kerja kalian!?"
"Apakah kalian tahu seberapa kecewa Direktur akan departemen desain? Setiap harinya terlihat wajar! Tapi hasilnya! Apakah ini hasil yang kalian berikan padaku!?"
Vallen lebih marah daripada tadi.
Ia bahkan menyebutkan nama dan memarahi mereka.
Sangat menakutkan.
Di dalam ruang rapat seperti badai, saat ini William juga tidak maju dan mencari masalah, ia tetap diam, hari ini bagian 2 akan lembur, semarah apapun Vallen, paling tidak mereka harus lembur, tidak mendapat bonus, ia tidak akan bisa memberikan hukuman yang lebih besar.
"Kuberitahu kalian! Jika setelah ini masih seperti ini! Kalian semua pergi! Perusahaan Besar Qin tidak membutuhkan orang tidak berguna! Apakah kalian mengerti!?"
Clara mengerutkan alis, jika tidak melakukan kesalahan besar Vallen benar-benar tidak memiliki hal untuk memecat orang.
Tapi ia berkata seperti itu pun semua orang tetap saja langsung merasa waspada.
Setelah rapat selesai raut wajah mereka kusam, benar-benar pertama kalinya dimarahi separah ini, bisa masuk ke Perusahaan Besar Qin adalah kehebatan bagi pekerjaan mereka, setiap saat dimarahi sebagai orang tidak berguna.
Ternyata ada harinya terjadi pada mereka sendiri.
Clara justru tidak begitu peduli, ia hanya melakukan tugasnya sendiri saja.
Tapi hari ini seluruh departemen desain lembur.
Novel Terkait
My Secret Love
Fang FangThe Great Guy
Vivi HuangLove And Pain, Me And Her
Judika Denada1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaLelaki Greget
Rudy GoldDewa Perang Greget
Budi MaMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End