My Charming Wife - Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa

Bonita keluar seorang diri, hanya menggendong satu tas punggung, Clara sangat cantik, ketika keluar Bonita pun langsung mengenali CLara.

Berjalan sampai ke depan Clara, ia pun berkata tanpa ekspresi, "Ayo."

Clara yang sudah bersiap membantu Bonita membawa barangnya: "......"

Libur musim panas, kamu pun hanya menggendong satu tas untuk pulang?

Naik ke mobil, Clara ingin bertanya padanya, tapi begitu naik Bonita langsung mengambil ponselnya dan bermain, Clara pun menghentikan keinginannya.

Orang-orang di depan pintu sekolah yang melihat keduanya naik ke Porsche merah pun terkesima, "Sungguh mobil mewah dengan wanita cantik."

"Itu adalah Clara, dulu juga di kampus Kota A, termasuk kakak kelas kita, dua tahun yang lalu aku masih melihatnya di dalam kampus, ia benar-benar adalah dewi di mata seluruh siswa pria."

"Aku juga pernah bertemu, sayangnya saat itu ia sudah punya pacar."

"Kita juga membicarakannya, pacarnya adalah Tuan Muda Keluarga Chen, dulu aku pernah melihatnya, sayangnya ia bukan orang baik-baik, ia tidak bisa menghargai pacar secantik itu, malahan bersama dengan orang lain.

Para siswa ini menghela napas, tidak lama mereka pun bubar.

Sepanjang jalan menuju Fairview Villa, dua orang di dalam mobil itu tidak berbicara, setelah tiba Clara pun memarkir mobil dan turun, satu berjalan di depan satu mengikuti di belakang.

Setelah sampai di rumah Clara pun berkata: "Kamarmu ada di atas, ruangan kedua, sudah dirapihkan."

Baru saja Bonita mau menjawab baiklah, Timo datang menggoyangkan ekornya menghampiri Bonita yang tidak sadar lalu terkejut.

"Ya Tuhan! Mengapa bisa ada anjing di dalam rumah!"

Bonita memandang Timo ketakutan.

Clara berkata: "Anjing ini adalah piaraanku."

Ia pun menggendong Timo, seharian Timo sendirian di rumah dan kebosanaan, melihat Clara pulang ia pun bahagia.

"Aku baru pergi sebentar, nanti aku akan bermain denganmu."

Bonita mengerutkan alisnya, ia tidak bisa mengerti mengapa Clara memelihara anjing.

Tentu saja Clara tidak tahu apa yang dipikirkan Bonita, ia hanya berkata: "Sekarang kamu bisa pergi ke kamar dan merapihkan kopermu, aku akan masak, apakah ada yang ingin kamu makan untuk siang ini?"

Raut wajah Bonita tidak begitu bagus, "Terserah."

"Baiklah."

Benar-benar bukanlah seorang anak kecil yang mudah diajak berkomunikasi.

Memikirkan selama 2 bulan ke depan ia akan ada di sini Clara pun sakit kepala, mengapa bisa begini? Ia pun memandang Timo, sepertinya Bonita tidak begitu menyukai Timo, ia tidak akan menindas Timo kan, bagaimana pun juga Bonita terlihat tidak ramah.

Clara tidak bisa menebak, ia pun pergi ke dapur dan memasak, Timo terus mengikuti Clara, ke mana Clara pergi ia pun akan ikut pergi.

Clara tidak sengaja menendangnya ia pun merasa bersalah.

"Kamu pergilah keluar, jangan masuk ke sini, nanti aku bisa menginjakmu."

Timo tidak mendengarkannya, ia tetap mengikuti Clara ke sana ke mari.

Clara pun tidak bisa apa-apa dan memasukan anjingnya ke dalam kandang.

Ketika Bonita turun Clara masih belum masak, ia pun bermain game, ia hanya membawa satu tas, tidak ada koper yang bisa ia rapihkan, jadi dengan cepat ia pun turun.

Kira-kira setelah 20 menit, Clara juga sudah selesai memasak, hanya ada mereka berdua, masakannya sederhana, satu daging dua sayur dan satu sop.

"Makan."

Belum pernah hanya berdua dengan Bonita, Clara berencana nanti akan tetap pergi ke kantor, jika tidak ia tidak ada kegiatan di rumah.

Bonita duduk di depan meja, ia kira orang seperti Clara tidak begitu bisa memasak, tapi begitu dilihat, sepertinya lumayan, jauh lebih baik dari bayangannya.

Rupanya ia bisa memasak.

Bonita adalah seorang yang tidak banyak bicara, Clara juga tidak banyak bicara.

Selama makan keduanya tidak berbicara.

Setelah selesai makan Bonita pun lanjut duduk di sofa dan bermain game, Clara pun membereskan mangkok dan sumpit lalu kembali ke kamar berganti pakaian.

Ia turun dan berkata pada Bonita: "Sore nanti aku akan pergi ke kantor, aku sudah memberi password padamu, sore nanti kamu ingin di rumah atau bermain keluar semuanya boleh."

Setelah memerintahkan Bonita, Clara pun berganti sepatu bersiap keluar, ketika pergi Clara menoleh balik dan berkata pada Bonita: "Anjing itu bernama Timo, kamu tidak usah mempedulikannya."

Jangan sampai mendekat, ia merasa tidak tenang terhadap Bonita.

"Hm."

Bonita tidak begitu mempedulikan ucapan Clara, ia bermain dengan ponselnya sendiri.

Clara: "......"

Begitu juga bagus, teruslah bermain ponsel, jangan menindas anjingnya saja sudah cukup.

Ketika Clara tiba di kantor jam kerja siang baru saja mulai.

Erika terkejut hari ini Clara datang, "Clara, bukankah hari ini kamu ijin dan tidak akan datang?"

"Urusanku sudah selesai pagi tadi, sore ini tidak ada urusan, jadi aku pun datang."

Erika mengangguk, lalu seakan terpikirkan sesuatu, ia berbisik pada Clara: "Pagi tadi kamu tidak ada jadi tidak tahu, kepala bagian dan manajer bertengkar lagi."

Clara terkejut, "Mengapa bisa begitu? Kenapa bisa bertengkar lagi?"

"Apalagi kalau bukan karena beda pendapat, kamu juga tahu manajer sangat pemarah, hari ini ia khusus memanggil kepala bagian, kita semua merasa ia sengaja."

Juga William yang sedang apes.

Clara menghela napas, William adalah orang yang cukup baik, ia juga baik pada orang-orang di bagian 2, tapi Vallen bukanlah orang yang mudah diajak bekerja sama.

"Hari ini lagi-lagi bagian kita diminta untuk lembur, kemarin baru saja lembur, hari ini pun lembur lagi, benar-benar keterlaluan." Erika mengomel.

Masalahnya kalau pun lembur, tidak ada hal yang bisa dikerjakan, semuanya sudah selesai di waktu kerja, kalau ingin mengerjai bagian 2 juga tidak usah sejelas ini, perusahaan ini juga bukan miliknya.

"Hari ini masih harus lembur?" Clara juga terkejut, apa yang ingin Vallen lakukan?

"Hari ini kepala bagian sangat merasa bersalah, kemarin juga ia merasa bersalah."

Clara mengerutkan alis, Vallen sudah kelewatan, meski mengatakan ia menyulitkan bagian 2, tapi Clara selalu merasa ialah target Vallen.

Erita menghela napas, lalu kembali ke tempatnya.

Suasana di bagian 2 sangat suram, setelah bersalah pada manajer ia pun terus menerus menyerang mereka, ini sudah sangat keterlaluan.

Bertemu dengan orang-orang dari bagian 1, mereka sangat senang melihat mereka tersiksa, orang-orang dari bagian 2 sangat marah, apa yang dibanggakan oleh bagian 1, sekarang bagian 2 sudah melewati mereka, mereka masih saja tetap sombong, melihatnya saja sudah kesal.

Wayne sedang melihat laporan penjualan perhiasan Perusahaan Besar Qin, ia mengerutkan alis, sangat tidak puas.

"Panggil Manajer Song ke sini."

"Baik."

Beberapa hari ini mood Vallen sedang tidak baik, hari ini tentu saja tidak berubah, mengetahui Aisten Pribadi Tang meneleponnya, Vallen pun terkejut, boss ingin bertemu dengannya.

"Aku akan segera datang!"

Mood Vallen pun langsung berubah senang, ia mengambil kaca kecil dari lacinya, lalu mengambil alat dandan dari tasnya dan memperbaiki dandanannya, setelah yakin tidak ada yang kurang ia pun keluar dari ruangannya.

Orang-orang dari departemen desain melihat Vallen keluar pun langsung menunduk, pura-pura bekerja dengan serius, beberapa hari ini pasti hari-hari datang bulan Vallen, jangan sampai bertatap mata dengannya!

Semuanya memiliki pemikiran seperti itu, tapi justru menyadari sepertinya mood Vallen cukup baik? Ujung bibirnya tersenyum?

Apa yang terjadi?

Jangan-jangan datang bulannya sudah berlalu?

Mereka tidak begitu memahami yang terjadi.

Vallen datang ke kantor direktur, Wayne ingin menanyakan tentang penjualan perhiasan musim ini, lalu menyuruh Vallen membuat rencana penjualan untuk musim selanjutnya.

Vallen yang keluar dari ruangan Wayne sangat berbeda dari ketika ia berjalan masuk, ketika masuk ia masih ada niat untuk memperhatikan penampilannya, tapi ketika keluar ia terlihat terjekut.

Biasanya ia hampir tidak mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Wayne secara pribadi, biasanya di meja rapat, atau di acara akhir tahun barulah ia bisa bertemu, saat itu ia merasa Wayne begitu jauh, tapi bersinar, menarik perhatian Vallen, meski hanya ketika rapat, saat mood Wayne sedang tidak baik dan marah, ia tetap menyukai pria ini.

Tapi hari ini, baru saja, ia bertemu secara pribadi dengan pria ini, benar-benar menakutkan ......

Dulu ia mendengar dari orang lain seberapa menakutkannya Wayne dan ia tidak percaya, hanya merasa sifatnya sedikit dingin, tapi sekarang, ia sudah percaya.

Asisten Pribadi Tang melihat ketika keluar Vallen melamun ia pun tahu apa yang habis dilewati Vallen, tapi tentunya ia tidak mungkin menghiburnya, ia hanya memikirkan Nyonya juga adalah bagian departemen desain, bagian tengah dari departemen desain, tampak tidak lebih baik dari Nyonya, orang ini tidak percaya, setelah boss memanggilnya barulah ia mengaku kemampuannya sangat buruk.

Orang dari departemen desain melihat Vallen sekali lagi ketika ia turun, moodnya sangat berbeda dari ketika ia datang naik.

Leher Vallen yang angkuh seakan menunduk, juga tidak memandang mereka, apa yang terjadi?

Menunggu sampai Vallen memasuki ruangannya barulah semua orang mulai bergosip.

"Apa yang terjadi, sepertinya Vallen kehilangan jiwanya."

"Ya Thuna, jangan sampai ada sesuatu, kita di bagian 2 sudah dipersulit hingga seperti ini, jika ada yang terjadi dengannya maka kita tidak akan hidup lagi."

"Betul, betul, jangan ada masalah, melewati waktu-waktu ini dalam tenang."

Seluruh orang di departemen desain sedang berdoa agar mood Vallen tidak lagi menjadi buruk.

Tapi Tuhan tidak mendengar doa mereka, tidak lama kemudian Vallen memanggil untuk rapat.

Di dalam hati mereka pun berfirasat buruk, bagaimana ini, mereka pun terpaksa rapat.

"Kalian lihat! Nominal penjualan ini! Apakah kalian masih tidak sungkan? Sampai serendah ini!?"

"Setiap hari aku menyuruh kalian bekerja, apakah begini cara kerja kalian!?"

"Apakah kalian tahu seberapa kecewa Direktur akan departemen desain? Setiap harinya terlihat wajar! Tapi hasilnya! Apakah ini hasil yang kalian berikan padaku!?"

Vallen lebih marah daripada tadi.

Ia bahkan menyebutkan nama dan memarahi mereka.

Sangat menakutkan.

Di dalam ruang rapat seperti badai, saat ini William juga tidak maju dan mencari masalah, ia tetap diam, hari ini bagian 2 akan lembur, semarah apapun Vallen, paling tidak mereka harus lembur, tidak mendapat bonus, ia tidak akan bisa memberikan hukuman yang lebih besar.

"Kuberitahu kalian! Jika setelah ini masih seperti ini! Kalian semua pergi! Perusahaan Besar Qin tidak membutuhkan orang tidak berguna! Apakah kalian mengerti!?"

Clara mengerutkan alis, jika tidak melakukan kesalahan besar Vallen benar-benar tidak memiliki hal untuk memecat orang.

Tapi ia berkata seperti itu pun semua orang tetap saja langsung merasa waspada.

Setelah rapat selesai raut wajah mereka kusam, benar-benar pertama kalinya dimarahi separah ini, bisa masuk ke Perusahaan Besar Qin adalah kehebatan bagi pekerjaan mereka, setiap saat dimarahi sebagai orang tidak berguna.

Ternyata ada harinya terjadi pada mereka sendiri.

Clara justru tidak begitu peduli, ia hanya melakukan tugasnya sendiri saja.

Tapi hari ini seluruh departemen desain lembur.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu