My Charming Wife - Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
"Hari ini datang mencari memang benar ada hal yang ingin kukatakan kepadamu." Yulius berkata.
"Katakanlah." Clara berkata.
Yulius berkata, "Hari ini mencarimu untuk membicarakan tentang Bonita, aku percaya kamu sebenarnya juga sudah bisa menebak."
Clara mengangguk, "Aku memang kira-kira sudah tahu."
Melihat Clara sudah berbicara seperti itu, Yulius pun tidak ragu-ragu lagi, dia langsung berkata: "Aku tahu, ibu Bonita memang telah melakukan hal yang sangat keterlaluan terhadapmu, dia tidak pantas dimaafkan, tapi Clara, Bonita tidak bersalah."
Clara meletakkan sumpitnya dan berkata dengan serius, "Sebenarnya aku juga tahu Bonita tidak bersalah."
Selama ini dia tahu.
Yulius berkata: "Kalau kamu tahu, mengapa....."
Clara berkata: "Mungkin karena hatiku tidak bisa menerima."
Yulius melihat Clara dengan tatapan bingung.
Clara berkata: "Mungkin juga aku sendiri yang bermasalah, aku benar-benar sangat menantikan kedatangan anak itu, tapi karena kesalahan Callie, aku kehilangan dia untuk selamanya, anak perempuannya adalah Bonita, Bonita baik-baik saja, bahkan sebelumnya ketika ada masalah dengan Bonita, suamiku mencarinya sampai ke dalam gunung, tapi bagaimana dengan anak perempuanku? Dia sudah tidak ada, oleh karena itu, aku tidak tahu harus bagaimana menghadapinya."
Clara benar-benar tidak tahu, akal sehatnya memberitahunya bahwa semua ini salah Callie, tidak ada hubungannya dengan Bonita, bahkan setelah dia tahu dia juga merasa sedih, tapi kapan dia pernah merasa senang?
Yulius menghela nafas, "Clara, maaf, aku menggantikan Bonita meminta maaf padamu."
Clara menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu tidak usah meminta maaf kepadaku, Bonita juga tidak perlu."
Yulius berkata: "Tapi apakah kamu tahu? Bonita benar-benar merasa sangat bersalah kepadamu, beberapa saat ini aku tidak pernah melihat dia gembira, sejujurnya, melihat dia seperti ini aku benar-benar sangat khawatir, oleh karena itu hari ini aku baru mengajakmu keluar secara diam-diam."
Clara tidak berbicara, dia tidak tahu harus menjawab apa, apakah ingin dia mengatakan dia bisa kembali seperti dulu, menganggap tidak pernah terjadi apapun dan terus berteman dengan Bonita?
Tidak mungkin.
Clara merasa dia tidak bisa.
Begitu melihat Bonita, dia langsung teringat dengan anaknya.
Mungkin, nanti saat dia dan Wayne Qin mempunyai seorang anak lagi, dia baru bisa berhubungan dengan Bonita seperti biasa lagi.
Yulius bertanya: "Kamu benar-benar tidak bisa memaafkan dia?"
Clara berkata: "Aku tidak tahu harus bagaimana menghadapinya, sebenarnya bukan masalah memaafkan atau tidak."
Dia tidak salah, juga tidak melakukan hal yang merugikan dia, jadi apa yang mau dimaafkan?
"Kalau begitu kamu.....bisa buat dia sedikit lebih lega?"
Clara melihat Yulius dengan pandangan bingung, "Bagaimana caranya?"
Erika tidak tahu Yulius hari ini mengajak mereka demi masalah ini, saat ini melihat suasana semakin muram, dia ingin mengatakan sesuatu, tapi sepertinya membantu siapapun tidak bagus, satu adalah teman baiknya selama bertahun-tahun, satu lagi adalah dewinya, dia juga tidak tahu harus mengatakan apa.
Setelah sekian lama Yulius baru berkata: "Bolehkah kamu memberitahu dia, semua hal ini tidak ada hubungannya dengan dia dan kamu tidak menyalahkan dia?"
Clara berkata: "Aku sudah memberitahu dia sebelumnya."
Sebelumnya saat Bonita terakhir kali datang ke Fairview Villa, Clara sudah pernah memberitahunya.
"Jadi, sudah bilang seperti itu dia tetap merasa tidak senang?" Yulius bertanya.
Clara tidak mengatakan apa-apa, dia sudah sangat lama tidak bertemu dengan Bonita, oleh karena itu saat Yulius berkata dia tidak senang, Clara juga benar-benar tidak tahu.
Yulius berkata: "Kalau begitu apakah kamu ada cara lain agar dia sedikit lebih senang?"
Clara mengerutkan keningnya, "Mungkin, tidak ada."
Setelah mengerti sebab akibat masalah ini, Erika tidak tahan dan berkata: "Clara juga tidak senang."
Kenapa tidak bilang ingin membuat Clara senang?
Yulius membeku kemudian melhat ke arah Clara, saat ini dia dia tiba-tiba baru sadar apa yang telah dia katakan.
"Clara, maaf, aku tidak memikirkan perasaanmu." Dia terus memikirkan kondisi Bonita akhir-akhir ini sangat buruk, dia hanya ingin membuat Bonita sedikit lebih senang, tapi saat ini dia baru ingat, yang paling terluka karena masalah ini adalah Clara, dia mengatakan hal seperti ini benar-benar keterlaluan.
Clara berkata: "Tidak apa-apa, tapi aku mungkin tidak bisa membantu apa yang kamu minta tadi."
Yulius menghela nafas, "Sebenarnya aku juga sudah bisa menebak kamu seharusnya tidak akan setuju, kalau aku jadi kamu, aku juga tidak akan setuju."
Dia hanya bermaksud mencoba.
Clara berkata: "Maaf."
Dia benar-benar tidak bisa membantu Yulius.
Erika berkata: "Clara, masalah ini bukan salahmu, kamu tidak usah minta maaf."
Yulius tiba-tiba berkata: "Sebenarnya, Bonita sangat menyukaimu, dulu dia pernah menceritakan cerita tentang kalian berdua, awal-awalnya dia sangat membencimu, merasa kamu sangat galak juga sangat menakutkan, kamu juga menghukumnya, menyuruhnya melakukan ini itu, tapi setelah berhubungan selama beberapa saat, dia berkata sebenarnya kamu adalah orang yang sangat baik."
"Saat kamu di jelek-jelekkan di berita, dia orang yang paling murka, dia tidak makan dan terus memegang ponselnya untuk bertengkar dengan orang-orang yang menjelek-jelekkanmu, aku menyuruhnya makan tapi dia tetap tidak mau melepas ponselnya." Yulius melihat ke arah Clara, "Dia juga ada menyaksikan live-mu, terus menerus memberikan komentar bagus, kalau ada yang menjelek-jelekkanmu, dia langsung memarahi orang itu."
Mendengar kata-kata Yulius, Clara merasa kaget, dia tidak tahu semua ini.
Yulius berkata: "Oleh karena itu, hari ini aku baru mencarimu, sebenarnya dia adalah seorang gadis yang sangat baik, kamu juga adalah gadis yang sangat baik, aku berharap kalian berdua bisa baik-baik saja."
Tangan Clara yang menggenggam gelas pun mengerat.
Yulius berkata: "Aku akan menasehati dia, Clara, aku berharap bisa melihat hari dimana kalian berbaikan."
Clara memaksakan diri tersenyum, "Iya."
Selesai makan-makan kali ini, suasana hati Clara sedikit berubah.
Dia tidak tahu ternyata di belakang Bonita telah melakukan begitu banyak hal untuknya.
Clara seorang diri menyetir pulang ke Fairview Villa.
Erika dan Yulius pulang belakangan.
Setelah Clara pergi Erika baru berkata kepada Yulius: "Kamu berbuat seperti ini tidak adil untuk Clara."
Yulius berkata: "Aku hanya ingin mereka berdua baik-baik saja, keadaan seperti sekarang ini tidak baik untuk siapapun, bukankah begitu?"
Erika berkata: "Tapi Clara adalah korbannya, bukan Bonita, kamu sengaja mengatakan semua itu karena kamu tahu Clara tidak tegaan, jadi menggunakan cara seperti ini adalah mundur demi maju."
Yulius menghela nafas: "Aku sudah tahu tidak bisa menyembunyikan hal ini dari kamu."
"Aku sekarang sudah percaya kamu benar-benar menyukai Bonita Zhou, tapi kamu seperti ini terhadap Clara, apakah benar bagus?" Erika mengerutkan keningnya.
Yulius berkata: "Aku juga tidak tahu, aku berbuat seperti ini, juga mungkin memberi mereka kesempatan untuk membuat pilihan lain, kamu merasa Clara terus seperti ini benar-benar senang? Hatinya tidak enak, kalau bisa melepaskan ganjalan di hati baru bagus."
Erika berkata: "Semoga saja seperti itu, kalau tahu kamu mentraktir kita makan demi hal ini, aku tidak akan membantumu mengajak Clara."
Sekarang dia merasa telah melakukan kesalahan terhadap dewinya.
Yulius berkata: "Maaf, lain kali aku traktir kamu dan kekasihmu."
Erika mendengus, "Lupakan, lain kali kamu datang makan di rumah Gary saja, dia sudah mau ulang tahun."
"Baik."
Saat Clara sampai di rumah, Wayne sudah sedang menunggunya, begitu Clara masuk rumah, dia langsung meletakkan majalah di tangannya dan berdiri, kemudian menuangkan segelas susu untuk Clara: "Sudah pulang?"
Clara berkata: "Iya, hari ini makan bersama Yulius dan Erika."
Wayne menyerahkan segelas susu itu ke Clara: "Minumlah."
Clara menerima gelas tersebut, pas dia merasa haus.
Selesai minum dia duduk di sofa dan berkata: "Kamu sudah makan?"
"Sudah, Bibi Huang baru saja pulang."
Clara melihat Wayne dengan lemah: "Suamiku, menurutmu apakah aku lumayan egois?"
"Tidak." Siapa yang berkata istrinya egois?
Clara memaksakan diri tersenyum, kemudian berkata: "Tapi aku merasa aku sedikit egois."
Wayne mengerutkan kening, "Yulius mengatakan apa saja kepadamu?"
Erika setiap hari di perusahaan, kalau mau mengatakan sesuatu kepada Clara tidak akan menunjukkannya sekarang, jadi Yulius pasti telah mengatakan sesuatu kepada Clara, begitu teringat hubungan Yulius dengan Bonita, Wayne kira-kira sudah bisa menebak.
Clara berkata: "Mengenai Bonita, dia berkata akhir-akhir ini suasana hati Bonita sangat tidak bagus, karena aku."
Wayne berkata: "Suasana hati kita juga tidak bagus."
"Aku tahu, tapi masalah ini kalau dibilang sebenarnya tidak ada hubungan dengannya, terlebih lagi, ibunya juga sudah dikirim ke luar negeri." kata Clara.
Wayne menatapi Clara, "Aku menghormati keputusanmu."
Clara berkata: "Sebenarnya juga bukan hanya masalah ini, masih ada dulu ketika aku masuk berita, Yulius memberitahuku, Bonita terus menerus membantuku beradu mulut dengan orang-orang di internet, apakah kamu tahu, saat itu, ketika aku mendengar hal ini aku merasa sangat tidak enak."
Sambil berbicara, Clara pun duduk tegak, dia melanjutkan: "Beberapa saat ini, aku berperilaku sangat tidak baik terhadap Bonita, kan? Ekspresiku jelek saat bertemu dia, tapi dia bisa-bisanya melakukan hal seperti ini demi aku, oleh karena itu, di perjalanan pulang aku terus berpikir, apakah benar aku terlalu egois."
Mata Wayne yang dalam melihat ke arah Clara, "Aku sangat yakin, kamu bukan egois, ini adalah hal yang normal, tapi Bonita juga termasuk terlibat padahal dia tidak salah."
Clara berkata: "Jadi, menurutmu, aku harus melakukan apa?"
Clara melihat Wayne dengan tatapan penuh harapan.
Wayne berkata: "Kamu tanya dirimu sendiri."
Clara melihat ke arah Wayne dengan tatapan sedih, "Suamiku, aku merasa ada saat dimana kamu benar-benar terlalu mengerti aku."
"Iya."
Istrinya sendiri, kalau dia tidak mengerti, siapa yang mengerti?
Clara menghela nafas, "Meskipun dalam hati masih merasa tidak rela, tapi, aku bukanlah orang yang tidak berlogika."
Wayne melihat istrinya dan berkata: "Kalau kamu tidak ingin, boleh pikirkan perlahan-lahan, tidak perlu membuat keputusan sekarang juga."
Clara berkata: "Beberapa hari ini aku juga tidak punya waktu luang."
Kerjaan di perusahaan begitu banyak.
"Baik."
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaYou're My Savior
Shella NaviNikah Tanpa Cinta
Laura WangThat Night
Star AngelLove and Trouble
Mimi XuYour Ignorance
YayaThe Gravity between Us
Vella PinkyIstri Pengkhianat
SubardiMy Charming Wife×
- Bab 1 Acara pertunangan
- Bab 2 Bukan hanya sial
- Bab 3 Tidak ada akhirnya
- Bab 4 Perayaan
- Bab 5 Diselingkuhi
- Bab 6 Diselingkuhi (2)
- Bab 7 Terjadi Masalah setelah minum banyak
- Bab 8 Biro Urusan Sipil
- Bab 9 Berita Buruk
- Bab 10 Wayne Qin
- Bab 11 Tidak ingin pulang kerumah
- Bab 12 Sangat Menjijikkan
- Bab 13 Berbicara dengan baik-baik
- Bab 14 Setahun kemudian, bercerailah
- Bab 15 Aku telah menikah
- Bab 16 Kecemasan dari Teman baik
- Bab 17 Tuan Muda Kedua Keluarga Han
- Bab 18 Bertemu dengan Bajingan
- Bab 19 Alergi dengan Pria Bajingan
- Bab 20 Ibunya telah datang
- Bab 21 Kamu terlalu lemah
- Bab 22 Dua wanita cantik
- Bab 23 Jangan membicarakan hal ini
- Bab 24 Malu
- Bab 25 Malu (2)
- Bab 26 Tidak akrab
- Bab 27 Apa itu malu?
- Bab 28 Bertemu dengan orangtuanya
- Bab 29 Wayne Qin yang kaku
- Bab 30 Lekas saling mencintai
- Bab 31 Demam di Tengah Malam
- Bab 32 Memasuki Perusahaan Qin
- Bab 33 Aku telah menikah
- Bab 34 Aku harus bertindak kejam
- Bab 35 Aku saja yang memasak
- Bab 36 Wayne Chu campur tangan
- Bab 37 Tuan ke-9
- Bab 38 Aku akan pergi sekarang
- Bab 39 Demam lagi
- Bab 40 Acara pertunangan
- Bab 41 Berantakkan
- Bab 42 Aku tidak berencana untuk melepaskanmu
- Bab 43 Potong dari gaji
- Bab 44 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer
- Bab 45 Berpartisipasilah dalam kompetisi desainer (2)
- Bab 46 Nonton Video
- Bab 47 Gary Lee dari Departemen Pemasaran
- Bab 48 CEO datang
- Bab 49 Bertemu lagi dengan Kelvin Han
- Bab 50 Ingin Mendapatkan Informasi Langsung
- Bab 51 Aku sangat kecewa padanu
- Bab 52 Jadi desainer dengan cepat
- Bab 53 Lesly Zhang Mencari Masalah
- Bab 54 Salep Dari Wayne Qin
- Bab 55 Postingan Terhangat
- Bab 56 Badai Di Dalam Grup WeChat
- Bab 57 Membalikkan
- Bab 58 Kamu Adalah Doryn Chen
- Bab 59 Wenny Qin Tidak Bisa Berkata Apa-apa
- Bab 60 Terjadi Masalah
- Bab 61 Terjadi Masalah (2)
- Bab 62 Berbincang-bincang
- Bab 63 Perasaan Menghangat
- Bab 64 Kejadian Mengupas Kulit Udang
- Bab 65 Makan Bubur
- Bab 66 Ancaman Bagi Vallen
- Bab 67 Awal Pertemuan Wenny
- Bab 68 Adik Ipar yang Imut
- Bab 69 Lebih Tampan
- Bab 70 Barbekyu di Tepi Sungai
- Bab 71 BBQ
- Bab 72 BBQ (2)
- Bab 73 Kebenaran Masalah
- Bab 74 Tidak Ikut
- Bab 75 Wenny Qin Datang
- Bab 76 Janjian dengan Wenny Qin
- Bab 77 Makan bersama
- Bab 78 Wayne Qin cemburu
- Bab 79 Gracie Mu
- Bab 80 Wanita boss
- Bab 81 Wayne Qin Membujuk Seseorang
- Bab 82 Wayne Qin Memasak
- Bab 83 Perubahan di Departemen Desain
- Bab 84 Pacar Wenny Qin
- Bab 85 Pacar Wenny Qin (2)
- Bab 86 Pacar Wenny Qin (3)
- Bab 87 Apakah kamu benar-benar tidak pernah tertarik kepadanya sedikitpun
- Bab 88 Ucapan Clara Shen serius?
- Bab 89 Akhirnya aku bisa bertemu denganmu
- Bab 90 Mungkin karena kamu murahan
- Bab 91 Orang jalang pasti akan mendapatkan balasan dari Tuhan
- Bab 92 Maaf, aku tidak memiliki adik perempuan
- Bab 93 Alangkah baiknya memiliki suami
- Bab 94 Pemilik Vila yang sesungguhnya
- Bab 95 Barang yang dikatakan Candice Shen
- Bab 96 Peringatan dari Wenny Qin
- Bab 97 Kapten Timo
- Bab 98 Bertemu Untuk Bernyanyi Bersama
- Bab 99 Apakah Dia Memperlakukanmu dengan Baik?
- Bab 100 Sarapan buatan Wenny Qin
- Bab 101 Jangan membuang-buang waktu karena aku
- Bab 102: Jangan membuang-buang waktu karena aku (2)
- Bab 103 Membuat Masalah
- Bab 104 Membuat Masalah (2)
- Bab 105 Membuat Masalah (3)
- Bab 106 Minta Maaf
- Bab 107 Hot Pot
- Bab 108 Kecelakaan
- Bab 109 Pertengkaran
- Bab 110 Pertengkaran (2)
- Bab 111 Kabur
- Bab 112 Kabur (2)
- Bab 113 Kabur (3)
- Bab 114 Sakit
- Bab 115 Makan Bersama
- Bab 116 Makan Bersama (2)
- Bab 117 Memposting Momen untuk Mencari Pacar
- Bab 118 Sudah Memiliki Pacar
- Bab 119 Tanda Tangan
- Bab 120 Tidur Malam Akan Menghambat Pertumbuhan
- Bab 121 Melihat Performamu
- Bab 122 Aku Pulang Ke Rumahku Sendiri
- Bab 123 Tiga Hari
- Bab 124 Aku Suka Padamu
- Bab 125 Terkenal Lagi
- Bab 126 Hubungan mereka berdua
- Bab 127 Jelaskan
- Bab 128 Berebut membayar
- Bab 129 Dua pria memasak
- Bab 130 Wayne Qin memasak
- Bab 131 Belum Pergi
- Bab 132 Memang Datang Untuk Mengawasi
- Bab 133 Pindahan
- Bab 134 Aku Adalah Jaxson Ren
- Bab 135 Kedatangan Anggota Keluarga Qin
- Bab 136 Bibi Dari Keluarga Qin
- Bab 137 Makan Malam yang Tidak Tenang
- Bab 138 Tidak Akur
- Bab 139 Tindakan Wayne Qin
- Bab 140 Acara Makan Malam Bersama
- Bab 141 Feline Gao Menundukkan Kepala
- Bab 142 Berkata Jujur
- Bab 143 Berkata Jujur 2
- Bab 144 Kamu Tidak Perlu Pergi
- Bab 145 Wayne Qin adalah Suamiku
- Bab 146 Suamiku akan khawatir
- Bab 147 Jangan disebar
- Bab 148 Hadiah
- Bab 149 Ulang Tahun Kakek Tua Qin
- Bab 150 Mencari masalah
- Bab 151 Clara Pembawa Sial Bagi Perusahaan
- Bab 152 Lanjut Bercerita
- Bab 153 Istri Wayne
- Bab 154 Silakan Pergi
- Bab 155 Perceraian
- Bab 156 Jika Mau Bercerai, Bercerai Saja
- Bab 157 Perdebatan
- Bab 158 Main Sendiri
- Bab 159 Kecelakaan
- Bab 160 Kecelakaan
- Bab 161 Terkejut Dengan Statusmu
- Bab 162 Tidak Sengaja Bertemu Di Rumah Sakit
- Bab 163 Berjodoh
- Bab 164 Makan Malam Perpisahan
- Bab 165 Wayne Qin Marah
- Bab 166 Investasi Perusahaan Besar Qin
- Bab 167 Hal yang sangat membahagiakan
- Bab 168 Anak cucu punya jalannya masing-masing
- Bab 169 Permintaan Raymond Shen
- Bab 170 Kontes Pertukaran
- Bab 171 Mood Vallen Tidak Bagus
- Bab 172 Bonita Tinggal di Fairview Villa
- Bab 173 Pergi Mencuci Piring
- Bab 174 Kejutan
- Bab 175 Agak Risih Dengannya
- Bab 176 Direktur Baru
- Bab 177 Timo Terkena Panas
- Bab 178 Orang Yang Menyebalkan
- Bab 179 Membereskan Bonita Zhou
- Bab 180 Membereskan Bonita Zhou (2)
- Bab 181 Gosip Wenny Qin
- Bab 182 Gosip Wenny Qin (2)
- Bab 183 Ketemu Mata-Mata
- Bab 184 Berbaikan
- Bab 185 Tujuan Harry Tang
- Bab 186 Kebenaran
- Bab 187 Ulang tahun
- Bab 188 Ulang tahun (2)
- Bab 189 Kejutan
- Bab 190 Terjadi masalah
- Bab 191 Pasangan Callie Qin
- Bab 192 Pasangan Callie Qin (2)
- Bab 193 Telepon dari Diana Lin
- Bab 194 Bukan Urusanmu
- Bab 195 Kamu yang Tidak Punya Otak
- Bab 196 Tidak Bisa Disembunyikan Lagi
- Bab 197 Mengumumkan
- Bab 198 Mengumumkan (2)
- Bab 199 Mengumumkan (3)
- Bab 200 Apa Kamu Bisa Marah
- Bab 201 Bonita Zhou Hilang
- Bab 202 Bonita Zhou Hilang 2
- Bab 203 Bonita Zhou Hilang 3
- Bab 204 Penyaringan
- Bab 205 Menawar
- Bab 206 Putus Asa
- Bab 207 Kabur
- Bab 208 Gagal
- Bab 209 Memperlihatkan Kepada Semua Orang
- Bab 210 Pertolongan
- Bab 211 Menyelamatkan Orang2
- Bab 212 Pulang
- Bab 213 Tinggal
- Bab 214 Tinggal (2)
- Bab 215 Tinggal (3)
- Bab 216 Tetap di Kota A
- Bab 217 Menggosipkannya
- Bab 218 Suami yang Sempurna
- Bab 219 Kembali
- Bab 220 Makan Bersama
- Bab 221 Kalau Begitu Aku Jadi Kekasihmu Saja.
- Bab 222 Bahagia Menikah Denganmu
- Bab 223 Ylius Yan Datang
- Bab 224 Video Wenny Qin
- Bab 225 Aku Akan Mengurusnya
- Bab 226 Siapa Yang Lebih Bodoh?
- Bab 227 Keadilan dan Kebebasan
- Bab 228 Kebenaran Yang Terungkap
- Bab 229 Pesona Pribadinya
- Bab 230 Ditampar
- Bab 231 Memberikan bunga
- Bab 232 Pacar yang baik
- Bab 233 Apakah aku tidak boleh marah ?
- Bab 234 Perang dingin
- Bab 235 Perang dingin (2)
- Bab 236 Perang Dingin (3)
- Bab 237 Sudah diputuskan
- Bab 238 Memasak
- Bab 239 Apakah kamu harus menindasnya seperti itu?
- Bab 240 Masakan Sichuan yang Lezat
- Bab 241 Ke Western Hills
- Bab 242 Hiking
- Bab 243 Kemampuanku Tidak Mengizinkan
- Bab 244 Sampai ke Puncak
- Bab 245 Callie Qin dan Diana Lin
- Bab 246 Kamu hanya perlu mendengarkan perkataanku
- Bab 247 Kamu pergi sendiri
- Bab 248 Aku butuh penjelasan
- Bab 249 Pelajaran
- Bab 250 Sama-sama berbakat
- Bab 251 Mengobrol Sepanjang Malam
- Bab 252 Mengobrol Sepanjang Malam 2
- Bab 253 Melihat Matahari Terbit
- Bab 254 Kondisi Ini Tidak Benar
- Bab 255 Lamaran Seperti Ini
- Bab 256 Kesempatan
- Bab 257 Kesempatan (2)
- Bab 258 Jika Itu Kamu Pasti Akan Populer
- Bab 259 Tes Layar
- Bab 260 Tes Layar (2)
- Bab 261 Ketemu Di Lantai Atas
- Bab 262 Itu Identik Dengan Bolos Kerja
- Bab 263 Pengkhianatan Felix Cheng
- Bab 264 Bisa Tertawa Setahun
- Bab 265 Jangan Buang Waktu Dengan Orang Bodoh
- Bab 266 Menghemat Untukku
- Bab 267 Semua Salahmu
- Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya
- Bab 269 Selamat
- Bab 270 Kaki Babi
- Bab 271 Melahirkan Anak Bersama
- Bab 272 Gadis akan Menikah Setelah Beranjak Dewasa
- Bab 273 Menonton Film bersama
- Bab 274 Efek Samping dari Keberhasilan
- Bab 275 Pakaian Apa yang akan Dipakai Untuk Berkencan?
- Bab 276 Mengejutkan Pujaan Hatimu
- Bab 277 Pesta Barbeque
- Bab 278 Berencana Menyudahinya
- Bab 279 Anjing Gigit Anjing
- Bab 280 Anjing Gigit Anjing (2)
- Bab 281 Bercerai
- Bab 282 Harus Dirayakan
- Bab 283 Menyesal
- Bab 284 Rencana Diana Lin
- Bab 285 Benar-Benar Sudah Cukup
- Bab 286 Kembali Bekerja
- Bab 287 Apakah Kamu Ingin Mencobanya
- Bab 288 Keadaan Diana Lin Sekarang
- Bab 289 Tiba-tiba Datang
- Bab 290 Reuni Teman Sekolah
- Bab 291 Reuni Kelas (2)
- Bab 292 Reuni Kelas (3)
- Bab 293 Reuni Kelas (4)
- Bab 294 Reuni Kelas (5)
- Bab 295 Panggil Aku Kakak Ipar
- Bab 296 Apakah Sudah Selesai Bicara
- Bab 297 Wayne Qin Yang Cemburu
- Bab 298 Telepon Callie Qin
- Bab 299 Mengurangi Makan Pedas
- Bab 300 Sekali Hamil Bodoh Tiga Tahun
- Bab 301 Sekarang aku tidak punya uang
- Bab 302 Telepon dari Elliot Wang
- Bab 303 Aku akan terus berada disisimu
- Bab 304 Menabrak orang
- Bab 305 Kembali dengan keberhasilan
- Bab 306 Aku pasti akan sukses
- Bab 307 Bunga sekolah terbaru
- Bab 308 Hanya diwariskan ke laki-laki dan tidak ke perempuan
- Bab 309 Kunjungan dari Elliot Wang
- Bab 310 Coba saja kalau tidak percaya
- Bab 311 Menyesal
- Bab 312 Dipuja-puja
- Bab 313 Anaknya pasti sangat cantik
- Bab 314 Bayi Kelinci
- Bab 315 Ganti Rugi
- Bab 316 Clara Shen Tidak Cukup Baik
- Bab 317 Nona Wu
- Bab 318 Meminjam Uang
- Bab 319 Mengajak Nenek Jalan-jalan
- Bab 320 Sebuah Kekacauan
- Bab 321 Mengirim Callie Qin ke luar negeri
- Bab 322 Berangkat
- Bab 323 Tepi pantai
- Bab 324 Telepon dari Asisten Pribadi Tang
- Bab 325 Pergi ke pulau
- Bab 326 Berangkat Ke Pulau (2)
- Bab 327 Moon Island
- Bab 328 Pendekatan
- Bab 329 Bahkan Ingin Memukuli Orang
- Bab 330 Orang Tua Luar Biasa
- Bab 331 Semua Milik Elviana
- Bab 332 Eden Wu
- Bab 333 Rupanya Sudah Tahu Sejak Dulu
- Bab 334 Aku Butuh Bantuanmu
- Bab 335 Suatu Tempat Tidak Bisa Menampung Dua Pemimpin
- Bab 336 Sangat Tidak Tahu Malu
- Bab 337 Kalian Tidak Cocok
- Bab 338 Anak Haram
- Bab 339 Potret Semuanya
- Bab 340 Kamu Harus Membantuku
- Bab 341 Karya Perusahaan Besar Cheng
- Bab 342 Memangnya kenapa kalau sudah menikah
- Bab 343 Sekalian panggang
- Bab 344 Anjing yang meremehkan orang
- Bab 345 Kamu bisa perhitungan seperti apa dengan aku
- Bab 346 Menyesal
- Bab 347 Melihat Kucing
- Bab 348 Foto Yang Terekspos
- Bab 349 Siapa Pelakunya
- Bab 350 Siapa Pelakunya 2
- Bab 351 Memberi nama
- Bab 352 Video
- Bab 353 Biarkan kakakmu menyelidikinya
- Bab 354 Sampai jumpa Calvin Liu
- Bab 355 Ternyata dia berasal dari keluarga Wu
- Bab 356 Cemburu
- Bab 357 Acara Makan
- Bab 358 Badai Hadiah Tahun Baru
- Bab 359 Badai Hadiah Tahun Baru 2
- Bab 360 Badai Hadiah Tahun Baru 3
- Bab 361 Cinta Pertama Felix Cheng
- Bab 362 Sampah
- Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu
- Bab 364 Akan Lebih Baik, Jika Tidak Melepasmu
- Bab 365 Aku Antar Kamu Saja
- Bab 366 Kelvin Han Yang Penasaran
- Bab 367 Mengikuti Acara
- Bab 368 Rasanya Bisa Meraih Bintang DIlangit
- Bab 369 Putri Yang Dekat
- Bab 370 Desainer Sesungguhnya
- Bab 371 Menonton sinetron
- Bab 372 Makan cemilan malam
- Bab 373 Pesta
- Bab 374 Ternyata begitu
- Bab 375 Ternyata begitu
- Bab 376 Pemikiran Elviana Wang
- Bab 377 Pemikiran Elviana Wang 2
- Bab 378 Percakapan
- Bab 379 Melamar
- Bab 380 Mencari istri untukmu
- Bab 381 Bunga Mawar
- Bab 382 Berita
- Bab 383 Siaran Langsung
- Bab 384 Siaran Langsung 2
- Bab 385 Siaran Langsung 3
- Bab 386. Makan Bersama
- Bab 387. Apakah aku Terlalu Egois
- Bab 388. Lamaran Nikah
- Bab 389. Aku Tetap Suka
- Bab 390. Bridesmaid Bridesgroom
- Bab 391 Pengiring Pengantin Pria dan Wanita 2
- Bab 392 Ini Sangat Tidak Etis
- Bab 393 Tuan Han
- Bab 394 Apakah Kamu Punya Pacar
- Bab 395 Pengasuh
- Bab 396 kembali ke Kota A
- Bab 397 setuju
- Bab 398 Memasuki Keluarga Wu
- Bab 399 Memasuki Keluarga Wu2
- Bab 400 Gosip
- Bab 401 Guru yang bagus
- Bab 402 Vallen Song Pergi
- Bab 403 Kelewatan
- Bab 404 Kak Felix, Aku Candice
- Bab 405 Bertemu
- Bab 406 Kerabat yang Begitu Dekat
- Bab 407 Penculikan Kedua
- Bab 408 Penculikkan Kedua 2
- Bab 409 Perusahaan Dapat Mati, Tapi Orang-orangnya Tetap Hidup
- Bab 410 Aroma
- Bab 411 Merasakan kemesraaan
- Bab 412 Mencari obat
- Bab 413 Kita itu sama
- Bab 414 Pilihan kamu sendiri
- Bab 415 Hanya kaki terluka
- Bab 416 Pacar yang Dulu dan Sekarang
- Bab 417 Pacar yang Dulu dan Sekarang 2
- Bab 418 Mantan Pacar dan Pacar yang Sekarang 3
- Bab 419 Tolong Aku
- Bab 420 Aku memakai Kaki Kiriku
- Bab 421 Kami diselamatkan
- Bab 422 Bagaimana pengalaman memiliki suami yang terlalu mendominasi?
- Bab 423 Berantem
- Bab 424 Bos
- Bab 425 Anak orang lain
- Bab 426 Cara Menyiksamu
- Bab 427 Bagaimana Cara Agar Dimaafkan?
- Bab 428 Benda Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 429 Barang Yang Menghancurkan Keluarga Wu
- Bab 430 Kehidupan Yang Diinginkan
- Bab 431 Peringkat Kedelapan
- Bab 432 Peringkat pertama
- Bab 433 Peringkat keempat
- Bab 434 Clara Shen tidak menegrti?
- Bab 435 Perasaan Victor Han
- Bab 436 Mencarinya dimana-mana
- Bab 437 Bagaimana Caranya Meminta uang
- Bab 438 Kerja Sama
- Bab 439 Hari Pria Idaman Sangat Tampan
- Bab 440 Sudah Direncanakan
- Bab 441 Waktu tiga hari
- Bab 442 Hari Pernikahan
- Bab 443 Menikah Bersama
- Bab 444 Ketahuan
- Bab 445 Putus
- Bab 446 Sudah mau datang
- Bab 447 Perusahaan Cheng serahkan kepada kalian
- Bab 448 Keluarga Zheng di Kota A
- Bab 449 Siapa yang takut
- Bab 450 Mengatakan kebenaran
- Bab 451 Hamil
- Bab 452 The End