My Charming Wife - Bab 268 Tidak Mendengar Perkataannya

Sambil berkata, Asisten pribadi tang merasa boss nya sudah mau menjadi ayah, beberapa buku ini dia juga harus ikut lihat dan belajar, harus mempersiapkannya dari awal.

Ketika Wayne pergi bekerja, Clara sangatlah bosan dirumah, dia sudah berbaring disatu pagi, dia turun untuk makan siang, dia tidak melihat Timo, pembantunya yang baru bermarga Huang, biasanya Clara memanggilnya tante Huang, dia bertanya, "Tante Huang apakah kamu melihat anjing rumahku?"

Clara menyadari bahwa tidak hanya anjing yang hilang, bahkan kandangnya saja juga hilang.

Tante Huang baru datang hari ini, dia mengelengkan kepalanya, "Aku tidak melihatnya, bagaimana jika Anda tanya tuan saja?"

Clara mengeluarkan hp dan menelepon Wayne.

Disaat ini Wayne tengah melihat makanan yang tidak boleh dimakan ketika hamil, mendengar suara panggilan telepon, dia langsung mengangkat telepon, "Istriku?"

"Suamiku, mengapa aku tidak melihat Timo, bahkan kandangnya saja juga hilang." Tanya Clara.

"Aku menyuruh Asisten Pribadi Tang untuk membawa Timo ke Vineyard Villa dulu, kamu sekarang mengandung, dirumah tidak cocok memelihara anjing." Kata Wayne.

Clara sedikit tidak senang, dia awalnya ingin bermain bersama Timo, sekarang bahkan Timo saja juga dibawa pergi.

"Baiklah." Kata Clara dengan sedikit tidak senang, meskipun begitu dia tahu bahwa ini demi kebaikannya, demi kebaikan bayinya.

Wayne berkata lagi, "Ibu tahu kamu mengandung, sebentar lagi dia akan datang menjengukmu, nenek awalnya juga ingin menjengukmu namun belakangan ini kondisi tubuhnya kurang bagus, aku tidak membiarkannya datang."

Clara mengangukkan kepalanya, "Baik."

Lisa datang ketika sore hari, Clara baru mengandung dan tidak mengetahui apa-apa, waktu kecil, ibunya tentu saja tidak akan memberitahunya hal seperti ini, sekarang orang tua disekitarnya juga tidak ada yang memberitahunya, ketika Lisa datang, Clara lebih tenang, Lisa menceritakan banyak hal mengenai hamil, termasuk masalah sesudah itu, Lisa sekalian memberitahukan semuanya agar Clara punya persiapan.

Mereka mengobrol satu sore, ketika Wayne pulang, mereka berdua masih sedang mengobrol.

Wayne melihat Clara duduk bersama Lisa disofa, dia mengerutkan keningnya, "Bukankah kata dokter kamu harus banyak beristirahat di kasur?"

Clara berkata, "Sama saja jika dia sofa, aku tidak nyaman terus terbaring begitu saja."

"Sudah berapa lama duduk diruang tamu?" Tanya Wayne.

Clara menunjukkan jari kelingkingnya, "Duduk sebentar saja."

Sebenarnya sudah duduk satu sore.

Lisa tidak tahu bahwa janin Clara tidak stabil, ketika mendengar perkataan Wayne, dia tercengang dan bertanya, "Ada apa ini? Apakah janinnya tidak stabil?"

Lisa juga pernah mengalaminya, ketika mendengar bahwa dokter bilang harus banayk istirahat di kasur, dia langsung mengerti.

Wayne mengiyakan, "Sekarang masih sedang suntikan, jadi harus baring."

"Kalau begitu cepatlah pergi baring, sudah duduk satu sore ini."Lisa sedikit khawatir, dia menunggu anak ini sudah sangatlah lama, sekarang akhirnya sudah punya, tentu saja tidak boleh terjadi apa-apa.

Wayne menatapi Clara, "inikah sebentar yang kamu maksud?"

Clara, "........."

Wayne langsung memeluk Clara dan pergi ke lantai atas, Clara kaget, "Wayne! Apa yang akmu lakukan!"

"Memelukmu naik."

Clara sangatlah tidak nyaman, apalagi Lisa masih ada disini, bagaimana dia bertemu dengan orang lain nanti kedepannya.

Clara merasa sangatlah canggung ketika baring dikasur, untung saja Lisa tidak naik, jika tidak dia tidak tahu bagaimana caranya menghadapinya.

Wayne bertanya, "Mengapa tidak mendengar perkataanku?"

"Aku baring satu pagi, aku merasa tidak nyaman." Seseorang yang setiap harinya sibuk, tiba-tiba istirahat seharian dikasur, itu sungguh tidak bisa dilakuakn oleh siapapun.

"Kalau begitu bangun beberapa menit dan baring lagi, jika kamu merasa bosan, aku membeli beberapa buku untukmu." kata Wayne, disaat ini Wayne bahkan berpikir untuk tidak pergi kekantor lagi dan tinggal dirumah untuk menjaga Clara.

Clara menganggukkan kepalanya, "Baik, kamu belikan beberapa buku yang enak dibaca untukku."

Memang selalu mendengar orang mengatakan betapa bahagianya ketika sudah mengandung, orang keluarganya betapa menunduk padanya, namun menderita, baguslah jika mengandung baik-baik saja, jika tidak baik maka seperti dia, apapun gerakannya juga tidak berani terlalu besar, berhati-hati dan berhati-hati lagi.

Sebenarnya Clara sebelumnya merasa kondisi badannya kurang nyaman, terkadang seleranya suka memilih, dan emosinya sedikit besar, terkadang bahkan tidak terkontrol, hanya saja dia tidak memikirkannya kearah hamil.

"Kamu baring dulu, aku ambilkan makanan untukmu sebentar lagi."

Clara mengedipkan matanya, "Baik."

Sebenarnya semenjak Wayne kembali, Clara merasa jauh lebih tenang, rasa bosan sendirian dirumah juga menghilang.

Kira-kira sekitar setengah jam kemudian, Wayne turun dan ketika naik lagi, dia mengambil makan malam untuk Clara, Clara bertanya, "Dimanakah ibu?"

"Ibu sudah kembali, apakah kamu sudah lapar?" Tanya Wayne.

Clara mengelengkan kepalanya, "Belum, tadi ketika ibu datang dia membeli banyak cemilan, aku terus memakannya tadi."

Dan seharian juga tidak keluar, bagaimana mungkin bisa lapar?

"Tetap saja harus makan.

Clara lalu bangun dan duduk, "Aku saja makan sendiri."

Sebenarnya Clara merasa dirinya tidak perlu terus terbaring seperti itu, setidaknya ketika makan dia boleh bangun, hanya saja karena Wayne khawatir, namun Clara juga tidak ingin melanggar maksud dari Wayne.

Lisa memberitahu Clara bahwa ketika mengandung, 3 bulan pertama berita hamilnya ini tidak boleh diberitahukan kepada orang lain, hanya boleh kepada keluarga sendiri, jika tidak anaknya mudah untuk gugur, Clara tidak begitu mempercayai hal seperti ini, namun dia juga tidak punya orang untuk menceritakan, hanya ada Elviana dan juga Claudius, mereka berdua sekalipun dirinya tidak memberitahu mereka, mereka juga pasti akan tahu, jadi ini tidak menjadi masalah.

KEesokan harinya, Wenny datang ke Fairview Villa dan ketika datang, Clara tengah terbaring sambil membaca buku, buku ini diantarkan oleh Asisten pribadi tang tadi pagi, ketika melihat Wenny masuk, Clara meletakkan buku dan menatapi Wenny dengan kaget, "Bukankah kamu syuting diluar kota? Mengapa kembali?"

Wenny berkata, "Aku dengar kakak ipar mengandung, aku bergegas kembali."

Ini adalah keponakannya, dia tentu saja terburu-buru untuk pulang.

Clara berkata sambil tersenyum, "Iya, tapi kamu langsung pulang begini, apakah urusan kamu sana sudah terselesaikan semua?"

Wenny berkata, "Beberapa hari ini masih ok saja, kakakku bilang kamu bosan sendirian dirumah, aku akan datang menemanimu 3 hari dirumah."

"Kata kakakmu?" Clara terlihat sedikit kaget.

"Iya, kakak ipar, kamu harus melahirkan seorang keponakan perempuan untukku, aku pasti akan mendandaninya hingga cantik sekali." kata Wenny dengan senang.

Clara melihat dia begitu senang, dia berkata "Aku juga ingin melahirkan seorang putri, namun juga bukan aku yang bisa memutuskannya, kamu dan Claudius juga bisa mencobanya."

Wajah Wenny langsung merah, "Kakak ipar! Apa yang kamu katakan! Aku dan Claudius masih baru mulai saja."

Clara tersenyum, "Itu urusan cepat atau lambat."

Claudius sudah bersiap untuk melamar, mana mungkin akan terlalu lambat lagi, tapi tampang Wenny ini sepertinya mungkin masih tidak tahu sama sekali.

Wenny tidak ingin mendiskusikan hal ini, dia mengalihkan perbincangan, "Kakak ipar, sebelumnya bukankah kalian berencana untuk mengadakan pernikahan akhir tahun ini, sekarang kamu mengandung, bagaimana dengan pernikahannya?"

Clara tercengang, sungguh tiba-tiba berita hamil ini, jika bukan karena Wennya, dia bahkan tidak ingat lagi dengan masalah pernikahan.

"Ini, aku masih belum memikirkannya, tunggu kakakmu pulang sjaa dan diskusikan saja." kata Clara.

Wenny berkata, "Sekarang sebenarnya banyak orang yang ketika hamil juga tetap akan menjalankan pernikahan, tunggu kondisi kakak ipar sudah stabil juga masih boleh melaksanakannya."

Clara berpikir sejenak, meskipun dia tahu ada banyak orang yang seperti itu, namun janinnya memang sudah tidak stabil, dia khawatir akan terjadi apa-apa dengan janinnya, jadi dia hanya bisa melihat kondisinya lagi saja.

Tidak hanya menikah, bahkan bulan madu saja juga sama sekali tidak mungkin, Wayne masih bilang mau memberikan bunga untukknya, sekarang bahkan kencan saja juga sudah tidak ada.........

Sekali berpikiran seperti ini, Clara menyadari masih ada banyak hal yang belum sempat dilakukan, dia lalu berkata kepada Wenny, "Kedepannya kamu dan Claudius ketika berencana untuk mempunyai anak, kamu harus memikirkannya dengan baik, pernikahan, bulan madu, dan hal lain yang ingin dilakukan harus dilakukan semua baru boleh menginginkan anak, jika tidak setelah ada anak, masalah ini semua akan menjadi berbeda.

Anak akan menjadi posisi paling penting.

"Kakak ipar, kami masih terlalu cepat, ngomong-ngomong, apakah kamu dan kakak sudah merencanakan bulan madu?" Wenny merasa inilah maksud dari perkataan Clara.

Clara berkata, "Awalnya sudah mempersiapkannya, namun sekarng sudah pasti tidak bisa lagi."

Setelah anaknya dilahirkan, harus menyusui, beberapa tahun awal tidaklah mungkin, beberapa tahun setelahnya juga belum tentu, jadi bulan madu sepertinya tidaklah mungkin.

"Masih ada banyak kesempatan kedepannya." Wenny menasehati Clara.

Clara tersenyum, "Iya, sebenarnya ini juga tidaklah apa-apa, bagiku, anak inilah yang lebih penting."

Ketika tidak tahu mengandung, dia tidak merasakan apapun, ketika tahu dirinya mengandung, rasanya sungguh misterius ketika perutnya mengandung seorang anak.

Wenny berpikir sejenak, dan berkata, "Kakak ipar, kamu sekarang mengandung, apakah kakakku bisa tidak sempat menjagamu?"

Wenny tahu ada pembantu baru, namun ketika malam hari tidaklah tinggal dirumah, dia sedikit khawatir, mungkin saja boleh membiarkan Lisa datang untuk menjaga Clara beberapa waktu.

Clara mengelengkan kepalanya, "Tidak, sebenarnya tidak begitu manja, Wayne sudah menjagaku dengan sangatlah baik."

Selain pergi ke rumah sakit, selain merasakan ketidaknyamanan, dia tidak merasakan ada yang kurang baik lagi.

"Baguslah kalau begitu, beberapa hari ini aku akan menemanimu disini, jika kamu ada apa-apa, beritahu saja aku, malaman Claudius juga akan datang lho." Kata Wenny.

Clara mengedipkan matanya, "Ok."

Sendirian dirumah sungguhlah bosan, Tante Huang juga tidak begitu berbincang dengan dirinya, Wenny bisa menemaninya mengobrol sungguh baik sekali.

"Apa buku yang kamu lihat? Perjalanan sendiri? Mengapa kamu membaca beginian, apakah perlu aku belikan beberapa buku anak?" Tanya Wenny.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu