My Charming Wife - Bab 363 Perusahaan Besar Han Tidak Bisa Tanpamu

Jika Aideline memang ingin mendengarnya, dia pun terpaksa memberitahu.

Raut wajah Aideline Wu berubah drastis, berkata: “Apakah kamu teringat masalah dia dengan Candice Shen, hingga bisa berkata seperti ini?”

“Dari sudut manapun, seperti itulah wujudnya bagiku.” Kata Clara.

“Itu semua karena Candice Shen menjebaknya, jika diungkit kembali, dia juga termasuk korban.” Aideline Wu membela Felix dengan tidak sabar.

Clara Shen sama sekali tidak berkomentar atas perkataan Aideline tentang Felix, karena itu bukan lagi urusannya.

“Oh, masih adakah yang mau ditanyakan?” Tanya Clara Shen.

Aideline Wu mengerutkan kening, merasa sikap Clara terlalu dingin.

“Tidak ada lagi.”

Clara Shen berdiri dari tempat duduk, berkata: “Kalau begitu aku pergi dulu.”

Clara Shen pun berjalan keluar kafe, sedikit memejamkan mata.

Entah dia benaran ingin membenarkan pandangan pada Felix Cheng, atau ingin memberitahu dirinya bahwa dia berhasil menjalin hubungan dengan Felix, Clara sama sekali tidak berkomentar, karena hubungan mereka, telah menjadi hubungan antar musuh.

Melihat bayangan Clara Shen pergi begitu saja, Aideline Wu mengerutkan kening cukup lama.

Dengan begitu, kelihatannya dia telah kalah.

Setidaknya, Clara Shen tetap bersikap tenang, sedangkan dirinya, tetap tidak berhasil menahannya.

Tetapi, sejak kapan seorang Aideline bersedia menerima kekalahan?

Bertahun-tahun berlalu, sekalipun dimaki sebagai perempuan liar oleh orang-orang, dikatakan sebagai anak diluar nikah, dia pun berhasil hidup sampai hari ini, kenyataan membuktikan segala kebencian duniawi dulunya hanya palsu, dulunya ada banyak sekali teman sekelas yang meremehkannya, tetapi apa yang terlihat sekarang?

Setelah tahu dirinya anak keluarga Wu, orang-orang itu pun datang menjilat, karena itu, orang yang menang di akhir-lah pemenang yang sesungguhnya, lalu apalah artinya semua ini?

Bukan apa-apa.

Berpikir demikian, hati Aideline terasa jauh lebih nyaman.

Dan, saat ini Felix Cheng bersikap begitu baik padanya, Clara pun sudah menikah, bahkan sudah pernah memiliki seorang anak, hanya saja tidak berhasil dipertahankan.

Sungguh berharap setelah Keluarga Qin bangkrut, dia masih bisa melihat sikap Clara yang begitu percaya diri.

Tetapi, sepertinya tidak mungkin.

Berpikir demikian, Aideline pun memanggil pelayan kafe: “Bayar.”

Pelayan memberitahu: “Sudah dibayar oleh perempuan cantik tadi.”

Aideline Wu tercengang sesaat, lalu tersenyum, berkata pada pelayan: “Baiklah, terima kasih.”

Clara Shen kembali ke kantor Perusahaan Besar Qin, mulai membuat sekumpulan desain baru, sama sekali tidak berencana menerbitkannya, hanya menggambar sembarang.

Aideline Wu bisa berbicara seperti itu dengannya, bahkan mengajaknya taruhan, pasti karena sudah sangat serius.

Jika memang begitu, dia tidak boleh terlalu santai tanpa persiapan.

Berpikir demikian, Clara Shen pun mulai membuat persiapan, saat jam istirahat tiba, dia fokus melihat karya-karya yang baru dikumpulkan.

Tiba-tiba menyadari karya Erika Zhao sangat berbeda dari sebelumnya, menjadi jauh lebih bagus.

Setelah kaget sesaat, dia pun memanggil Erika Zhao masuk menemuinya.

“Direktur, kamu mencariku?” Erika mengetuk pintu, lalu masuk ke dalam.

Clara mengisyaratkan Erika untuk duduk.

Setelah Erika duduk di kursi, Clara pun mulai bertanya: “Erika, aku sudah melihat karya yang kamu kumpulkan kemarin, hasilnya jauh lebih baik dari sebelumnya, apakah kamu mendapat motivasi baru?”

Mendengar perkataan Clara, kedua mata Erika Zhao pun berbinar: “Apakah sungguh jauh lebih baik dari sebelumnya?”

Clara Shen menganggukkan kepala: “Benar.”

Yang satu ini bisa Clara pastikan, tidak berbicara soal unsur lain, karya para desainer Qin’s Jewelry saat ini pun belum tentu lebih baik dari milik Erika.

Erika Zhao terlihat gembira.

“Beberapa waktu lalu, saat imlek, Manajer Li membawaku ke Perancis, aku bertemu seseorang disana, dia juga mahir dalam bidang desain perhiasan, aku pun berbincang dengannya selama 2 hari, dari situlah mendapat banyak keuntungan.”

Clara Shen sedikit terkejut mendengarnya: “Siapa?”

Erika Zhao menggelengkan kepala, berkata: “Tidak tahu, dia tidak memberitahu namanya, tetapi aku rasa dia pasti seorang desainer yang hebat.”

Clara Shen cukup setuju dengan perkataan Erika, jika bukan seorang desainer yang hebat, tidak mungkin bisa bisa mengalami kemajuan pesat hanya dengan berbincang selama 2 hari dengannya.

Clara Shen berkata: “Orang itu memang hebat, karyamu menjadi jauh lebih baik, dulunya aku juga pernah membicarakan masalah yang sama denganmu, tetapi kamu tidak berhasil memahaminya, namun kini, aku lihat tidak ada kesalahan itu lagi dalam karyamu.”

“Jika dipikir-pikir, orang itu bukan hanya hebat dalam hal desain, tetapi juga hebat dalam mengajari orang.”

Clara Shen mulai berpikir keras, siapakah orang itu? Hanya ada beberapa desainer yang terkenal di dunia internasional, hanya saja Erika tidak tahu siapa dia, jadi, ada banyak sekali kemungkinan.

Erika Zhao segera mengangguk: “Benar, saat berbicara, dia selalu membahas soal muridnya.”

Maka dari itu, dia pasti seorang guru yang hebat.

Clara Shen berkata: “Kesempatan seperti ini sangat berharga, Erika, kamu beruntung sekali.”

Orang lain yang berkali-kali bepergian ke Perancis pun belum tentu bertemu kesempatan seperti itu.

“Benar, aku juga merasa sangat beruntung, aku sudah memiliki pemahaman baru tentang bidang ini, suatu hari nanti aku pasti bisa menginjakkan kaki ke atas panggung internasional.”

Selesai berkata, mata Erika Zhao terang bercahaya.

Clara Shen tidak kuat menahan tawa, berkata: “Bagus sekali ada pemikiran seperti itu, semangatlah.”

Erika Zhao mengangguk, berkata: “Aku pasti akan semangat! Guruku berkata ada lomba perhiasan tingkat internasional, direktur, aku rasa Anda begitu hebat, boleh saja mengikutinya.”

Dulunya Erika Zhao memang pernah mendengar soal perlombaan itu, hanya saja saat itu merasa jauh sekali untuk digapai.

Tetapi setelah pergi ke Perancis, bertemu sang guru, mendengarnya bercerita banyak hal tentang lomba, dia pun merasa harus berusaha dengan giat, agar bisa menghadiri lomba itu kelak.

Hanya saja kemampuan Clara sangatlah tinggi, tanpa periu menunggu kelak, sekarang pun bisa langsung mengikutinya.

Itu adalah perlombaan yang sangat bergengsi, disaksikan oleh semua mata dunia.

Hanya saja dia pernah mendengar beberapa kali, juga membaca di situs internet, bahwa hanya orang-orang hebat yang boleh ikut serta di dalamnya.

Clara Shen terdiam beberapa saat, lomba perhiasan tingkat internasional?

Dulunya dia juga pernah mengikuti perlombaan serupa.

Juga meraih juara satu.

Karena sudah pernah, dia pun tidak berencana mendaftarkan diri lagi.

Jadi saat Erika Zhao bertanya demikian, Clara pun menjawab: “Aku tidak ingin ikut lagi, kelak kamu harus berusaha semaksimal mungkin, pulang membawa juara.”

Erika Zhao cukup terkejut mendengarnya, berkata: “Direktur, Anda sungguh tidak berencana ikut? Itu tingkat internasional loh! Berbeda dengan lomba-lomba kecil dalam antar perusahaan, jika Anda ikut, pasti bisa pulang membawa juara.”

Erika Zhao mengira Clara tidak tahu betapa megahnya perlombaan itu, mengira tidak berarti, namun sesungguhnya, itu sangatlah berarti, sebab bisa membuat seseorang benar-benar terkenal di bidangnya.

Clara Shen tersenyum menjawab: “Aku tahu.”

Melihat tanggapan Clara seperti itu, barulah Erika sadar dia benaran tidak berencana ikut, hanya bisa menghela nafas berat, berkata: “Kelihatannya benaran ada orang yang tidak mengingingkan reputasi, kata guruku, beberapa tahun lalu ada seseorang yang mendapat juara satu, tetapi tidak pernah hadir di depan media, yang terlihat hanyalah karyanya, menurutmu kenapa ada orang seperti itu ya.”

Erika Zhao merasa tidak bisa memahaminya, jika saja dirinya bisa terkenal di dunia internasional, pasti akan sangat senang.

Clara Shen hampir saja tertawa lepas, bukankah orang yang Erika Zhao maksud, adalah dirinya sendiri.

Erika Zhao lanjut berkata: “Yang penting kelak aku harus ikut lomba itu, hanya saja tidak tahu tiba saatnya nanti bisa bertemu guru lagi atau tidak.”

Hanya dirinya yang selalu menganggap orang itu sebagai gurunya, namun tidak pernah diakui secara langsung, dia tahu, saat ini dirinya pasti belum pantas menjadi muridnya.

Tetapi dia ingin sekali bertemunya lagi.

Clara Shen berkata: “Jika kelak kamu berkesempatan menginjakkan kaki kesana, tentu akan bertemunya lagi.”

“Benar katamu, Clara!”

Erika Zhao yang terlalu kegirangan pun lupa dengan posisi Clara sebagai direktur, begitu teringat panggung internasional itu, begitu teringat akan bertemu gurunya lagi, hati pun berbunga-bunga.

Setelah memahami keadaan Erika, Clara pun mempersilahkannya keluar.

Setelah Erika Zhao keluar, Clara mulai berpikir dengan konsentrasi penuh.

Saat ini Erika Zhao sudah memiliki kemampuan khusus, juga sudah lama bekerja dalam departemen desain miliknya, jika dipikir-pikir, seharusnya sudah bisa dijadikan karyawan tetap.

Hanya saja daridulu Qin’s Jewelry memberlakukan sistem permohonan tiga tahun, sedangkan Erika baru bekerja selama dua tahun.

Tetapi itu hanya sebuah formalitas.

Dia juga baru tidak lama bekerja, bukankah sudah menjadi karyawan tetap?

Berpikir demikian, Clara Shen segera naik ke lantai atas untuk mencari Wayne, berencana membicarakan hal ini dengannya.

Hanya saja Clara Shen tidak menyangka Wayne Qin tiba-tiba tidak berada di kantor.

Clara Shen pun bertanya pada sekretarisnya: “CEO Qin kemana?”

Sekretaris baru sudah mendapat pesan dari Asisten Pribadi Tang, saat bertemu Clara pun sikapnya menjadi amat baik.

“Nyonya, CEO Qin sedang ke Perusahaan Besar Han.”

Clara Shen terkejut mendengarnya: “Perusahaan Besar Han?”

Sekretaris mengangguk menjawab: “Benar, sore ini baru berangkat.”

Clara pun tersenyum menjawabnya: “Baiklah, aku mengerti, terima kasih.”

“Sudah menjadi tugasku.”

Dan Wayne Qin saat ini.

Dia memang berada di kantor Perusahaan Besar Han.

Tetapi yang dicari bukan Kelvin Han, melainkan Victor Han.

Tentu saja, Victor Han datang karena dipanggil.

Victor Han menuangkan teh untuk Wayne, dalam ruangan tersisa mereka berdua.

Victor Han berkata: “Aku sangat terkejut mendengarmu memanggilku kemari.”

Wayne Qin mejawab: “Seharusnya kamu sudah menduganya sejak awal.”

Beberapa waktu terakhir Victor Han selalu berada di rumah, sebenarnya dia juga ingin keluar jalan-jalan, mendengar perkataan Wayne, dia pun berkata: “Benarkah?”

“Benar.”

Victor Han mengeluarkan sebatang rokok, menyodorkan pada Wayne.

Dulunya Wayne akan sesekali merokok.

“Tidak merokok lagi.” Kata Wayne Qin.

Victor Han menyimpan kembali rokok itu, menyalakan sebatang untuk diri sendiri, berkata: “Kamu tahu, sebenarnya aku tidak suka merokok.”

Tentu saja Wayne tahu, tetapi melihatnya begitu terlatih menghisap rokok, dia bisa menebak dengan yakin, saat ini laki-laki itu pasti sudah sering merokok.

Victor Han berkata: “Tetapi kadangkala merasa rokok dan bir adalah sesuatu yang baik, tahukah kamu?”

Wayne Qin tidak bersuara.

Victor tertawa beberapa saat, lanjut berkata: “Lebih baik katakan saja maksud kedatanganmu.”

Wayne Qin berkata: “Seharusnya kamu yang paling tahu, apa maksud kedatanganku.”

Victor Han berparas tampan, jari-jari tangan panjang miliknya adalah nilai tambah tersendiri bagi setiap laki-laki dewasa, mendengar perkataan Wayne, gerakan tangan itu terhenti.

Lalu berkata: “Aku tidak akan meneruskan perusahaan, seharusnya kamu percaya dengan kemampuan Kelvin.”

“Aku percaya dengannya, tetapi Perusahaan Besar Han tidak bisa tanpamu.” Kata Wayne Qin.

Victor menundukkan kepala, entah apa yang sedang dipikirkannya.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu